Elia Laila Rizqiyah, lulusan program pascasarjana Fakultas Pertanian UGM yang mengikuti program Fast Track dari Program Studi S1 Ilmu Tanah dan Magister Ilmu Tanah, meraih gelar wisudawan termuda program pascasarjana se-UGM dalam Wisuda Program Pascasarjana Periode I tahun akademik 2024/2025 pada Kamis, 24 Oktober 2024 lalu.
Ia, yang kerap disapa Elia, menyelesaikan studi program magister dalam usianya yang sangat muda, yakni 22 tahun 6 bulan. Selama menjalani studi dengan program Fast Track, salah satu program unggulan Fakultas Pertanian UGM, Elia merasakan banyak keuntungan yang ia peroleh.
“Keuntungan yang ditawarkan melalui program Fast Track cukup banyak. Pertama, hanya membutuhkan waktu 5 tahun untuk dapat menyelesaikan S1 dan S2. Kedua, saya mendapatkan banyak kesempatan baru, seperti magang di departemen dan fakultas. Ketiga, tersedia banyak beasiswa. Saya mendapatkan beasiswa di semester tiga dan empat,” jelas Elia.
Disela-sela kegiatan perkuliahannya, Elia juga aktif mengikuti berbagai kegiatan, di antaranya adalah mengikuti beberapa project dari dosen seperti uji efektivitas pupuk, menjadi surveyor tanah, asisten praktikum, penyuluh pertanian, hingga menjadi pengajar dalam sebuah bimbingan belajar. Elia menjadi pengajar di sebuah bimbingan belajar di Yogyakarta bernama Delta, di mana ia mengampu mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA), matematika, pendidikan kewarganegaraan (PKN), dan Bahasa Inggris untuk siswa sekolah dasar (SD) serta sekolah menengah pertama (SMP).
Tidak dapat dipungkiri, Elia pun sempat merasakan kesulitan pada awal masa perkuliahan S2. Hal ini dikarenakan ia belum pandai mengatur waktu untuk menyelesaikan skripsi untuk studi S1-nya yang bersamaan dengan kuliah S2 dan berbagai kegiatan yang ia ikuti. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, ia menemukan metode yang sesuai, yaitu selalu membuat skala prioritas.
“Saya selalu membuat skala prioritas dan deadline untuk diri saya sendiri supaya tetap on the track. Kemudian, saya juga selalu memastikan setiap hari harus ada minimal progres untuk masing-masing kesibukan saya,” ungkap Elia.
Tak hanya itu, Elia juga menyampaikan bahwa ada peran besar dari dosen pembimbing skripsi dan tesisnya, sehingga ia dapat menyelesaikan S2 dan meraih gelar wisudawan termuda.
“Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pembimbing skripsi dan tesis saya, yaitu Prof. Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.P., M.Sc. dan Prof. Dr. Ir. Benito Heru Purwanto, M.P., M. Agr., karena segala pencapaian saya juga berkat beliau dan seluruh dosen di Departemen Tanah UGM,” ujar Elia.
Kisah Elia pun menjadi wujud nyata komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai tujuan SDGs, utamanya SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG: 10 Berkurangnya Kesenjangan.
Penulis: Karina Nisa Intan Kusuma
Editor: Hanita Athasari Zain