
Dani Abyan Adam, mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), menjalani Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) sebagai aksi nyata dari keterlibatan aktif dengan masyarakat. Ketertarikannya pada edukasi dan pemberdayaan menjadi titik temu yang kuat dalam menjalankan perannya sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Pada periode KKN ini, Adam tergabung dalam tim Citta Bulukumba, sebuah tim yang terintegrasi dari berbagai klaster ilmu dan disiplin, dengan semangat kolaboratif untuk menjawab persoalan lokal melalui pendekatan lintas sektor di bawah bimbingan Dr. Dwi Ertiningsih, S. Si., M. Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Nama “Citta Bulukumba” bukan sekadar identitas kelompok, namun membawa makna mendalam: cerita dan cinta di Bulukumba. “Citta” diambil dari bahasa lokal masyarakat bulukumba yang berarti cerita dan cinta. Nama ini mewakili semangat tim untuk menuliskan cerita kebaikan dan cinta melalui interaksi, kontribusi, dan program-program berkelanjutan di bumi panrita lopi, tanah Bulukumba. Lokasi KKN Adam difokuskan di Kelurahan Tanah Jaya, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba yang terbagi dalam 5 lingkungan. Kawasan ini merupakan sebuah wilayah yang menyimpan potensi besar dari sektor agro-maritim. Keberadaan pesisir, lahan pertanian, serta tradisi lokal yang kuat menjadikan wilayah ini sebagai kawasan strategis untuk penerapan program pemberdayaan berbasis potensi lokal.
Secara khusus, sektor perikanan serta pertanian kakao dan padi menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Namun demikian, di balik potensi itu terdapat tantangan lain, terutama dalam hal pengelolaan limbah dan sampah rumah tangga, serta pemanfaatan ruang pekarangan yang masih belum maksimal. Tantangan inilah yang menjadi dasar utama bagi tim Citta Bulukumba dalam menyusun program-program kerja yang berbasis solusi dan partisipasi. Selama kurang lebih dua bulan pelaksanaan, program kerja tim difokuskan pada tiga lini utama Penguatan Ketahanan Pangan, Pengembangan Pariwisata, dan Penerapan Ekonomi Sirkular.
Dari ketiga lini tersebut, Adam yang berasal dari prodi penyuluhan dan komunikasi pertanian merealisasikan lima program utama yang dijalankan secara partisipatif melalui proses penyuluhan, demonstrasi, dan edukasi dasar. Edukasi Pemanfaatan Limbah Serabut Kelapa untuk Kokedama mendorong masyarakat melalui keterlibatan aktif pemuda, penerapannya berupa edukasi kepada siswa siswi MTS. Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk edukasi dasar dan praktik untuk mengolah limbah kelapa menjadi kerajinan kokedama yang berpotensi menjadi cinderamata pariwisata lokal.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan pengolahan sampah rumah tangga melalui ember tumpuk. Merespon kebutuhan pengelolaan limbah organik, program ini bergerak dalam program kerja interdisipliner BERSERI yang mengkolaborasikan penanganan sampah dalam berbagai klaster yang ada. Melalui klaster agro adam memperkenalkan sistem komposter sederhana yang dapat menghasilkan pupuk cair dan kompos, sekaligus memperkuat praktik ekonomi sirkular di tingkat rumah tangga. Kegiatan yang lain yaitu penyuluhan budidaya Bayam Brazil di pekarangan rumah. Penguatan pangan lokal dalam upaya pencegahan stunting merupakan latar belakang dari program kerja ini. Berangkat dalam program interdisipliner SEHATI direalisasikan melalui sosialisasi pencegahan stunting oleh klaster medika serta implementasi langsung klaster agro dalam diversifikasi pangan lokal melalui penyuluhan budidaya bayam brazil. Komoditas bayam brazil dipilih karena kaya gizi dan mudah dibudidayakan di pekarangan rumah.
Tak hanya dalam kegiatan program utama, Adam juga terlibat aktif dalam persiapan dan pelaksanaan Festival Raya Kajang, sebuah kegiatan kolaboratif yang menjadi momentum kampanye ketahanan pangan bertajuk “Gelora Pangan Kajang”. Melalui festival ini, berbagai produk lokal, hasil program KKN, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga jalan sehat disatukan dalam satu semangat besar: memperkuat sinergi masyarakat untuk membangun kemandirian pangan. Kegiatan KKN ini bukan hanya tentang transfer ilmu dari mahasiswa kepada masyarakat, melainkan juga tentang proses pembelajaran dua arah. Antusiasme warga Tanah Jaya dalam menyambut, mempelajari, dan mengadopsi teknologi maupun praktik baru memberikan energi positif bagi seluruh tim. Kehangatan, semangat gotong royong, dan keterbukaan masyarakat menjadi kunci keberhasilan implementasi program-program KKN Citta Bulukumba. Penerapan program KKN yang Adam lakukan sejalan untuk mencapai tujuan SDG 1: No Poverty, SDG 2: Zero Hunger, SDG 3: Good Health and Well-Being, dan SDG 8: Decent Work and Economic Growth, SDG 12 – Responsible Consumption and Production.
Di akhir kisah, Adam mencatat bahwa KKN bukan sekadar program akademik, melainkan momen transformasi, bagaimana ilmu menyatu dengan nilai kemanusiaan, dan bagaimana cinta terhadap daerah bisa tumbuh dari interaksi, pengabdian, dan cerita bersama masyarakat. Citta Bulukumba bukan hanya nama tim, melainkan memori akan cinta dan cerita yang mengakar di tanah Bulukumba.
Penulis : Dani Abyan Adam
Editor : Desi Utami
Foto : Tim KKN-PPM UGM Citta Bulukumba 2025