Fakultas Pertanian UGM percaya bahwa tiap mahasiswa memiliki prestasi di bidangnya masing-masing, baik akademik, maupun non-akademik seperti seni dan olahraga. Sebagai salah satu wujud dukungan kepada mahasiswa berprestasi, Fakultas Pertanian UGM berkomitmen memberikan insentif prestasi bagi mahasiswa program sarjana yang memperoleh juara dari segala macam jenis perlombaan. Pada tahun 2023, Fakultas Pertanian UGM telah menganggarkan sebanyak 40 juta untuk pemberian insentif mahasiswa berprestasi. Pemberian insentif ini diharapkan mampu memacu semangat para mahasiswa untuk meraih prestasi, dari tingkat regional, nasional, sampai internasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., saat dimintai keterangan melalui pesan singkat (22/11).
“Sepanjang tahun 2023, fakultas telah menganggarkan sebesar 40 juta. Sampai saat ini, serapan 16 juta telah diberikan kepada sejumlah mahasiswa. Sisanya masih akan digunakan untuk prestasi mahasiswa di ajang PIMNAS dan Porsenigama. Harapannya, insentif prestasi ini bisa memacu semangat mahasiswa Fakultas Pertanian untuk lebih berprestasi, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional,” jelas Weny.
Salah satu mahasiswa penerima insentif prestasi adalah Athifah Rahmadhani, mahasiswa Departemen Proteksi Tanaman angkatan 2023, yang berhasil meraih juara 1 dalam pertandingan “Magelang International Karate Championship 2023”. Prestasinya dalam bidang olahraga di tingkat internasional tersebut membuat Athifah mendapatkan insentif prestasi sebesar 1,5 juta dari Fakultas Pertanian UGM.
“Menurut saya, insentif ini menjadi bukti nyata dukungan fakultas terhadap mahasiswanya yang meraih prestasi. Tidak hanya di akademik, tetapi di non-akademik juga, seperti saya di bidang olahraga,” ujar Athifah saat dimintai keterangan melalui pesan singkat, (17/11). Athifah menambahkan, insentif prestasi dari fakultas akan sangat bermanfaat bagi dirinya. Salah satunya adalah untuk membeli kebutuhan penunjang kuliah.
Athifah juga merupakan delegasi atlet Fakultas Pertanian UGM dalam ajang “Pekan Olahraga dan Seni UGM” atau PORSENIGAMA 2023. Ia bertanding dalam kategori olahraga karate kelas kumite -55kg putri dan mendapatkan juara kedua. Prestasinya di olahraga karate merupakan hasil usaha yang ia jalani sejak bangku SMP.
“Saya mulai ikut karate di kegiatan ekskul SMP dan saya pilih karate agar bisa bela diri. Lalu, mulai ikut pertandingan di tahun kedua SMP dan mendapatkan juara. Dari situ, jadi sering mengikuti pertandingan lainnya. Kalau sekarang, saya diwadahi oleh PJP Forki Bantul sebagai wadah atlet karate yang berasal dari Kabupaten Bantul, DIY,” jelas Athifah.
Tidak hanya Athifah, beberapa mahasiswa Departemen Tanah Fakultas Pertanian UGM angkatan 2019 yang tergabung sebagai satu tim dalam ajang Soil Judging Contest “Pekan Ilmiah Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (PILMITANAS) 2023” pun menerima insentif atas prestasinya meraih juara 1 tingkat nasional. Gilang Rizky Yuda Perwira dan David Bagaskara Pardede mendapatkan insentif sebesar 1 juta untuk masing-masing.
Sepanjang tahun 2023, Fakultas Pertanian UGM telah memberikan total insentif sebesar Rp16.750.000 untuk 15 mahasiswa yang telah mengajukan insentif prestasi.
Nama Mahasiswa | Kejuaraan | Tingkat Kejuaraan |
Regina Claudia Setiawan | CAK INVESTMENT STOCK ANALYSIS COMPETITION | Nasional |
Robertus Hudy Utomo | Asian International Mobility Students Essay and Youtube Shorts Competitions 2023 | Internasional |
Robertus Hudy Utomo | Universitas Indonesia Biology Festival 11th | Nasional |
Galuh Wulanuari dkk | Business Plan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Widya Gama | Nasional |
Muhammad Naufal Pradana | Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Agriculture Expo 2023 | Nasional |
Diana Sinta Pramudita | Kompetisi Esai Nasional MUNAS FORMATANI (Musyawarah Forum Mahasiswa Agroteknologi Indonesia) ke-7 | Nasional |
Titisari Indah Setyowati | NUTRITION FESTIVAL NASIONAL 2023 | Nasional |
Erina Tika Febiyanti | Kejuaraan Taekwondo Bupati Sleman Cup 2023 | Regional |
‘Athif Yumna Hanifah dkk | Lomba Nasional Bidang Penalaran “Nalar.in” Tahun 2023 | Nasional |
David Bagaskara Pardede dkk | Soil Judging Contest dalam rangka Pekan Ilmiah Mahasiswa Ilmu Tanah Nasional | Nasional |
Gilang Rizky Yuda Perwira dkk | Soil Judging Contest dalam rangka Pekan Ilmiah Mahasiswa Ilmu Tanah Nasional | Nasional |
Diana Sinta Pramudita | Cheese Competition (Chemical Engineering Special Event Season VIII) | Nasional |
Indah Ayu Setyarini dkk | Lomba Karya Tulis Ilmiah “Pekan Ilmiah Mahasiswa Ilmu Tanah Nasional (PILMITANAS) 2023” | Nasional |
Galuh Wulanuari dkk | Business Plan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Widya Gama | Nasional |
Athifah Rahmadhani | Magelang International Karate Championship-1 2023 | Internasional |
Penulis: Hanita Athasari Zain
Foto: Arsip Akademik Fakultas
Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM, Hanifa Afifia Sholihatunnisa bersama timnya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memanfaatkan teknologi pengolahan sampah organik yang mudah dan sederhana. Teknologi bernama Trilogi Biomassa (Tribio) yang diciptakan oleh dosen Fakultas Pertanian UGM, Nasih Widya Yuwono, S.P., M.P., merupakan teknologi pengolahan sampah organik dengan ember tumpuk, komposter, dan reaktor biochar, yang disesuaikan dengan tiga jenis sampah, yaitu sampah basah, lunak, dan keras.
Latar belakang tercetusnya kegiatan pengabdian masyarakat tersebut adalah kebiasaan masyarakat di Dukuh Puluhan, Jatinom, Klaten membuang sampah di sungai dan lapangan yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, Hanifa dan tim bermaksud untuk mengimplementasikan teknologi Tribio, sehingga warga dapat memilah dan mengolah sampah organik serta adanya rencana pembangunan TPS oleh pemerintah desa setempat. Kegiatan dipusatkan di bekas tempat pupuk kandang (TPK) yang sebelumnya tidak terpakai, dengan nama Pusat Mandiri Sampah Organik.
“Program yang memberdayakan ibu-ibu PKK di Dukuh ini bertujuan mengatasi permasalahan sampah organik yang selama ini hanya dibuang ke sungai. Padahal, sungai masih digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” jelas Hanifa saat dimintai keterangan melalui pesan singkat (19/11).
Bersama dengan anggota tim lainnya, yaitu Amalia Putri Sholikhati (Faperta), Faris Amir Faishal (Teknik Infrastruktur Lingkungan 2021), Oktaviani Nisa Hanafiah (Kedokteran Hewan 2022), dan Abdul Fattah Bima Rizqi Purwanto (Teknik Sipil 2021), Hanifa kemudian mengajukan kegiatan tersebut dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) dengan judul “Teknologi Tribio Termodifikasi untuk Mengolah Sampah Organik melalui Pemberdayaan PKK untuk Menanggulangi Pencemaran Sungai di Dukuh Puluhan, Jatinom, Klaten”.
Dengan dibimbing oleh dosen Fakultas Teknik UGM, Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D., Hanifa bersama timnya berharap dapat meningkatkan kepedulian warga dukuh terhadap permasalahan sampah, meningkatkan pemahaman warga Dukuh Puluhan khususnya ibu-ibu PKK terkait cara pengolahan sampah organik dengan teknologi trilogi biomassa (tribio), dan menyadarkan warga Dukuh Puluhan terkait pentingnya pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan.
Program Tribio di Dukuh Puluhan ini dirancang terintegrasi dari hulu hingga hilir dengan melibatkan akademisi, pemerintah, dan masyarakat setempat. Program ini terdiri atas tiga program besar, yaitu sosialisasi dan diskusi pemilahan sampah rumah tangga, pengelolaan sampah organik rumah tangga dengan konsep trilogi biomassa, dan penanganan serta pemanfaatan produk olahan sampah untuk budidaya tanaman dan pemasaran.
Penulis : Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth dan Hanita Athasari Zain
Foto : Dokumentasi Tim
Universitas Lampung lakukan studi banding ke Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada terkait program unggulan seperti Fast Track, MBKM, dan penelitian kolaborasi dosen-mahasiswa pada Rabu (15/11). Dikarenakan program tersebut secara nyata dapat mempercepat masa studi mahasiswa, Fakultas Pertanian UGM dipandang sudah lebih baik dan dapat menjadi percontohan bagi Fakultas Pertanian di universitas lainnya.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk studi banding terkait pengembangan budaya mutu di perguruan tinggi di Universitas Lampung terutama untuk program studi Ilmu Tanah, Proteksi Tananaman, serta Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. “Fakultas Pertanian UGM dipandang sudah lebih baik sehingga Universitas Lampung melakukan benchmarking dengan kami,” ungkap Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si. Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat dari Fakultas Pertanian UGM dan UNILA serta perwakilan prodi Ilmu Tanah, Proteksi Tanaman, dan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian
Beberapa hal yang dibahas dalam kegiatan studi banding tersebut diantaranya terkait Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Kurikulum, Akreditasi, dan Program Unggulan guna mempercepat masa kelulusan. Pihak dari FAPERTA UGM memberikan beberapa masukan untuk mempercepat masa kelulusan berdasarkan program yang telah diterapkan. Selain itu, perwakilan dari masing-masing prodi yang hadir juga menjabarkan kurikulum dan rencana kerja sama. Fakultas Pertanian UGM telah memiliki banyak lulusan dengan masa studi yang terbilang cepat dengan hasil yang memuaskan. Pada tahun 2023, mahasiswa dari prodi Proteksi Tanaman angkatan 2019 FAPERTA UGM telah seluruhnya menyelesaikan studi. Dari adanya penerapan program dan bukti yang nyata, UNILA menyatakan bahwa berbagai program tersebut menjadi contoh yang baik dan akan diterapkan
Selanjutnya, UNILA berencana mengunjungi Fakultas Pertanian UGM kembali untuk studi banding terkait akreditasi internasional ASIIN yang telah dimiliki oleh 8 program studi sarjana di Fakultas Pertanian UGM.
“Kita menjadi salah satu trend setter. FAPERTA UGM dilihat oleh perguruan tinggi yang lain, salah satunya dengan adanya universitas lain yang mau studi banding karena melihat itu. Itu menjadi suatu hal yang dapat mendorong kita, khususnya fakultas untuk lebih maju lagi,” ujar Weny. Rencana program unggulan lain yang akan lebih didorong oleh Fakultas Pertanian UGM adalah program KIP Fast track dan internasionalisasi melalui program IUC.
Penulis : Talita Salma Damayanti
Ketua Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM, Prof. Alim Isnansetyo, berhasil meraih Anugerah Dosen sebagai Academic Leader Bidang Kemaritiman pada acara “Anugerah Academic Leaders 2023” yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Prof. Alim juga merupakan Guru Besar bidang Bioteknologi Perikanan dan Kelautan.
Keluarga besar Fakultas Pertanian UGM mengucapkan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi luar biasa yang diraih oleh Prof. Alim. Semoga selalu menginspirasi dan menghasilkan inovasi yang mendukung kemajuan perikanan dan kemaritiman Indonesia!
Dosen Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM, Ir. Hery Saksono, M.A., meraih penghargaan sebagai Dosen Pembimbing Lapangan Berprestasi UGM 2023 Klaster Agro dalam acara Malam Anugerah Insan UGM Berprestasi tahun 2023. Beliau membawakan judul kegiatan pengabdian yang menarik, yaitu “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Budaya; Lokasi MBKM di Desa Kebonsari dan Wringinputih, Kec. Borobudur, Kab. Magelang”. Judul ini menjadi judul yang menarik karena mengangkat salah satu lokasi implementasi program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), yang saat ini merupakan inovasi oleh Kemendikbudristek untuk menghasilkan lulus pendidikan tinggi yang lebih relevan.
Keluarga besar Fakultas Pertanian UGM mengucapkan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi luar biasa yang diraih oleh Pak Hery. Semoga selalu menginspirasi dan menebarkan kebermanfaatan lebih banyak melalui kegiatan pengabdian!
Pos Pembinaan Terpadu untuk Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan salah satu program Tim Health Promoting University (HPU) Fakultas Pertanian UGM. Program yang telah dilaksanakan pada Jumat, 3 November 2023 di lingkungan kampus ini memiliki tujuan sebagai pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM.
Peserta Posbindu PTM berjumlah 50 orang terdiri atas dosen dan tenaga kependidikan. Setiap peserta memulai pemeriksaan dengan pengisian biodata lengkap pada KMS (bagi yang belum), dilanjutkan wawancara faktor risiko penyakit tidak menular pada diri sendiri dan keluarga, kemudian dilakukan pencatatan tinggi badan, berat badan, lingkar perut, dan tensi darah. Secara bergantian, tiap peserta juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan uji gula darah sewaktu, kolesterol, serta asam urat.
“Program Posbindu PTM ini harapannya bisa kita lakukan secara berkala agar seluruh dosen dan tenaga kependidikan bisa memiliki hak yang sama dalam pengecekan kesehatan,” ujar Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi., selaku Ketua HPU Fakultas Pertanian UGM.
Program Posbindu PTM menunjukkan upaya nyata dari Fakultas Pertanian UGM untuk mendukung tercapainya tujuan SDGs di bidang kesehatan, yaitu tujuan nomor 3, “Kehidupan Sehat dan Sejahtera”. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi salah satu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan agar dapat mendukung jaminan hidup sehat dan kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Selain itu, program Posbindu PTM ini melibatkan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM sebagai mitra, sehingga menunjukkan komitmen fakultas untuk mendukung tercapainya tujuan nomor 17 pada SDGs, yaitu “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan”.
Penulis: Hanita Athasari Zain
Dokumentasi: Media Faperta
Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM, Melodia Rezadhini, bersama mahasiswa dari beberapa fakultas di UGM berhasil merancang kapsul pendeteksi awal kanker kolorektal yang terbuat dari bakteri E.Coli Nissle 1917. Orang yang mengonsumsi kapsul ini akan menghasilkan feses berwarna biru apabila terdeteksi positif kanker kolorektal. Rancangan ini berhasil meraih medali emas dalam Grand Jamboree-International Genetically Engineered Machine (iGEM) Competition 2023 yang digelar pada 2-5 November 2023 di Paris, Prancis. Selama 20 tahun kompetisi iGEM digelar, untuk pertama kalinya tim UGM-Indonesia berhasil mendapatkan Gold Medal.
“Selain meraih medali emas dan penghargaan di kategori Top 5 Best Diagnostics Project, tim kami merupakan satu-satunya peraih Inclusivity Award dalam kompetisi yang diikuti oleh 400 tim dari universitas ternama dari 66 negara tersebut,” ujar Melodia ketika dihubungi melalui aplikasi pesan singkat, Kamis (16/11).
Penghargaan ini diberikan karena tim mempertimbangkan aspek kehalalan dalam pembuatan model kapsul. Dalam melaksanakan penelitian proyek dalam tema diagnostik, berjudul “Novel Biodevice for Colorectal Cancer Screening using Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) with miRNAs as Biomarker” tersebut, Melodia berkolaborasi dengan 16 mahasiswa dari Fakultas Farmasi, Fakultas Biologi, Fakultas KKMK, Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi Pertanian, dan Fakultas MIPA.
“Kami mengangkat isu tersebut karena kanker kolorektal menduduki peringkat ke-2 tertinggi di Yogyakarta. Saat ini belum tersedia alat diagnostik awal sehingga banyak pasien terdeteksi mengidap kanker kolorektal pada stadium akhir. Selain itu, alat pendeteksi kanker kolorektal yang ada saat ini mahal. Kapsul rancangan Melodia bersama timnya ini diharapkan dapat menjadi alat pendeteksi kanker kolorektal yang dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat,” jelas Melodia.
Dalam tim tersebut, Melodia bertugas di laboratorium basah dan banyak meneliti terkait biologi sintetik yang telah ia mulai sejak awal 2023. Selain itu, ia bersama tim juga telah melakukan sosialisasi dan diskusi ke seluruh instansi pemerintah (BPOM, MUI, Dinas kesehatan), masyarakat pedesaan, pasien kanker kolorektal, mahasiswa, siswa SD-SMA, hingga dosen dan peneliti.
Dalam kompetisi tersebut, Melodia bersama timnya tidak hanya beraktivitas di laboratorium tetapi juga mengunggah hasil penelitiannya di sebuah website bernama https://2023.igem.wiki/ugm-indonesia/. Hal ini yang membedakan iGEM dengan kompetisi lain sehingga tim tersebut terdiri atas mahasiswa yang dapat membuat website, melakukan pemrograman, dan membuat desain grafis.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si saat ditemui di Kampus Fakultas Pertanian UGM Kamis (16/11) mengatakan, prestasi mahasiswa Fakultas Pertanian di level internasional menunjukkan bahwa kompetensi mahasiswa dapat disejajarkan dengan mahasiswa perguruan tinggi global serta sebagai upaya mempromosikan Fakultas Pertanian UGM di level internasional dan penguatan internasionalisasi Fakultas Pertanian.
Weny melanjutkan, Fakultas Pertanian mengapresiasi mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi di level internasional dengan pemberian insentif di level fakultas bagi yang meraih juara.
Dalam rangka membangun kepercayaan internasional, Fakultas Pertanian UGM bekerja sama dengan empat perguruan tinggi Eropa. Beberapa inisiasi kerja sama yang dicetuskan antara lain dosen tamu, kolaborasi riset, joint supervisor, dan pertukaran pelajar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. di kampus Fakultas Pertanian, Sleman Yogyakarta, Rabu (8/11). Jaka Widada mengatakan, diskusi lebih lanjut mengenai inisiasi kerja sama tersebut telah dilaksanakan selama kunjungan kerja ke beberapa perguruan tinggi Eropa pada 26 Oktober—3 November 2023 bersama dengan Rektor UGM. Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko, H.E. Kenssy Ekaningsih, yang menerima rombongan mengatakan bahwa dirinya berkomitmen untuk memfasilitasi baik level universitas maupun fakultas dengan mitra-mitra potensial di Ceko.
“Universitas yang telah kami kunjungi adalah Universitas Palacky, Universitas Leiden, dan Wageningen University and Reasearch, Universitas Groningen, dan Universitas Zurich. Dalam waktu dekat, Fakultas Pertanian akan mengundang dosen tamu dari Universitas Palacky dalam kelas internasional di Fakultas Pertanian, yaitu Pter Dvorak selaku Ketua Perhimpunan Fisiologi Ceko,” ujar Jaka.
Terkait dengan kerja sama riset, Fakultas Pertanian akan melaksanakan riset kolaborasi di bidang mikrobiologi dengan Universitas Groningen dan riset kolaborasi terkait tanaman pisang dengan Wageningen University and Research.
Jaka menambahkan, kunjungan ini menunjukkan semangat Fakultas Pertanian dalam mendukung UGM untuk memperkokoh diri sebagai World Class University (WCU) dengan menjalin kolaborasi internasional dan mempromosikan reputasi UGM sebagai pemain global di bidang pendidikan tinggi. Tak hanya itu, kunjungan ini memberikan peluang yang lebih besar bagi Fakultas Pertanian untuk menginisiasi kolaborasi strategis yang lebih komprehensif, baik untuk pendidikan, maupun untuk penelitian dan pengabdian masyarakat. di tingkat internasional.
Kolaborasi internasional yang dirintis tersebut merupakan implementasi dari perwujudan Sustainable Development Goals [SDGs] terutama untuk: [Tujuan 2: Zero Hunger], [Tujuan 12-Responsive Consumption and Production], [Tujuan 13: Climate Action], [Tujuan 15: Life on Land] dan [Tujuan 17: Partnership for the Goals].
Kunjungan Dekan Fakultas Pertanian ke Universitas Leiden
Kunjungan Dekan Fakultas Pertanian ke Universitas Palacky
Kunjungan Dekan Fakultas Pertanian ke Wageningan University and Research