• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • berita
  • page. 16
Arsip:

berita

Puncak Lustrum X, Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah UGM Gelar Talkshow: Indonesia dan Lumbung Pangan Dunia 2045

berita Thursday, 21 November 2024

Dalam rangka acara puncak Lustrum X, Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah (KMIT) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada menggelar talkshow bertemakan “Indonesia dan Lumbung Pangan Dunia 2045” di Gedung DPD RI Yogyakarta. Talkshow ini membahas terkait peran penting Indonesia dalam menjaga keamanan pangan global dengan menghadirkan Arini Wahyu Utami, M.Sc., Ph.D. (dosen Program Studi Ekonomi dan Pertanian Agribisnis Faperta UGM) dan Elki Setiyo Hadi (Walhi Yogyakarta) sebagai narasumber.

Talkshow dimoderatori oleh Nur Ainun Harlin Jennie Pulungan, S.Si., M.Sc., Ph.D., salah seorang dosen Program Studi Ilmu Tanah Faperta UGM. Dengan peserta sejumlah 100 orang yang terdiri atas berbagai latar belakang program studi, fakultas, maupun universitas, kegiatan ini terbukti menarik minat mahasiswa atas tema yang relevan dengan isu-isu yang tengah hangat di masyarakat.

Dalam sesi pemaparan materi oleh Arini Wahyu Utami, S.P., M.Sc., Ph.D. atau yang akrab disapa Arini, ia menyampaikan bahwa terdapat beberapa tantangan dan peluang yang perlu diperhatikan untuk dapat mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045.

“Ada beberapa tantangan dan peluang yang perlu diperhatikan lebih dalam lagi agar dapat merealisasikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, yakni perubahan iklim yang semakin tidak menentu, teknologi pertanian, serta akses terhadap pasar,” jelas Arini.

Tidak hanya itu, dalam sesi pemaparan materi dengan narasumber Elki Setiyo Hadi, ia menambahkan beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045.

“Penting bagi kita untuk dapat menerapkan strategi seperti pengembangan teknologi pertanian, peningkatan infrastruktur, dan akses terhadap pasar. Perlu diketahui juga bahwa kita membutuhkan peran pemerintah dan swasta dalam pengembangan sektor pangan di Indonesia, seperti kebijakan, investasi, dan program-program pengembangan,” tuturnya.

Kedua narasumber berhasil mengupas tuntas tantangan, strategi, dan peran seluruh stakeholders untuk mencapai target Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Dalam hal ini, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha menjadi sangat krusial untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan sektor pertanian. Selain itu, edukasi kepada petani mengenai praktik pertanian berkelanjutan juga perlu diperkuat agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan iklim dan memaksimalkan hasil pertanian mereka. Upaya ini tidak hanya akan mendukung pencapaian target lumbung pangan 2045, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat petani secara keseluruhan.

Kegiatan talkshow ini merupakan bentuk komitmen mahasiswa Fakultas Pertanian UGM dalam mendukung keberhasilan Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Karina Nisa Intan Kusuma
Editor: Hanita Athasari Zain
Foto: Dokumentasi KMIT UGM

Guru Besar Bidang Hama dan Penyakit Tumbuhan Soroti Dampak Perubahan Iklim terhadap Penyakit Karat Daun Kopi pada Konferensi Internasional

berita Tuesday, 19 November 2024


Prof. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc., Ph.D. atau yang dikenal dengan Prof. Ipik, seorang Guru Besar di Bidang Hama dan Penyakit Tumbuhan di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, serta Sekretaris Jenderal Perhimpunan Fitopatologi Indonesia, berkontribusi penting pada The 10th International Conference on Climate Change (ICCC 2024). Beliau menyoroti dampak perubahan iklim terhadap penyakit karat daun kopi pada presentasinya yang berjudul “Interference of Climate Change on Plant-Pathogen Interaction: A Case Study on Coffee Leaf Rust Disease.”

ICCC 2024, yang diselenggarakan pada 6-7 November, mengangkat tema “Climate Change, Health, and Plant,” dan diadakan oleh Universitas Sebelas Maret bekerja sama dengan United Graduate School of Agricultural Science, Gifu University. Konferensi hybrid ini dihadiri lebih dari 150 peserta, baik secara langsung maupun daring, dan menjadi platform utama bagi peneliti, ilmuwan, dan akademisi global untuk membahas tantangan besar yang dihadirkan oleh perubahan iklim.
Prof. Ipik membahas dampak perubahan iklim terhadap interaksi tanaman kopi dan patogen, dengan fokus pada Penyakit Karat Daun Kopi (Coffee Leaf Rust Disease). Beliau menyoroti peran vital kopi di Indonesia, yang menjadi salah satu komoditas unggulan sekaligus mendapatkan peringkat ke-5 penghasil kopi terbesar di dunia. Dengan lebih dari 10.000 kedai kopi di seluruh Indonesia, kopi telah menjadi bagian penting dari kehidupan banyak petani dan masyarakat. Selain itu, tanaman ini berperan dalam menyediakan oksigen dan mencegah erosi tanah, yang menjadikannya komoditas yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga ekologis.
Meskipun begitu, komoditas ini sedang menghadapi ancaman serius dari Penyakit Karat Daun Kopi, yang disebabkan oleh patogen Hemileia vastatrix. Penyakit ini dapat menyebabkan defoliasi parah, mengganggu proses fotosintesis, dan menurunkan hasil panen kopi. Ditemukan pertama kali di Afrika Tengah, penyakit ini mulai menyebar ke Indonesia pada tahun 1876. Perubahan iklim memberikan dampak signifikan terhadap penyebaran penyakit ini faktor cuaca dan lingkungan menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan patogen.

“Terdapat beberapa tahapan siklus hidup Penyakit Karat Daun Kopi mulai dari kolonisasi daun, penetrasi daun, perkecambahan spora, penempelan spora, penyebaran spora, hingga perkembangan spora baru. Tahapan-tahapan ini umumnya dipengaruhi oleh faktor cuaca dan lingkungan seperti angin, hujan, temperatur, cahaya, kelembaban tanah, serta radiasi dan kelembaban daun,” terang Prof. Ipik

Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Ipik di beberapa wilayah penghasil kopi menunjukkan bahwa patogen Hemileia vastatrix tumbuh optimal pada suhu sekitar 25°C, dibandingkan dengan suhu lainnya seperti 10°C atau 35°C. Perubahan iklim dapat memengaruhi siklus hidup patogen dan kondisi tanaman kopi, yang pada akhirnya berdampak pada tingkat keparahan penyakit di berbagai daerah.
“Dapat disimpulkan bahwa perubahan iklim mempengaruhi tanaman kopi, patogen jamur Hemileia vastatrix, dan interaksi antara keduanya. Penelitian selanjutnya dibutuhkan untuk mengetahui pertumbuhan mikoparasit dan interaksi mereka dengan Hemileia vastatrix yang disebabkan oleh perubahan iklim di lapangan,” simpul Prof. Ipik dalam presentasinya.

Kontribusi Prof. Ipik dalam konferensi internasional sejalan dengan komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai SDGs, diantaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Youtube Comitee ICCC

Untuk Artikel:

Bekali Mahasiswa untuk Masa Depan, Fakultas Pertanian UGM Adakan Workshop Public Speaking bersama Duta Budaya DIY

berita Monday, 18 November 2024

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), melalui Unit Media dan Sistem Informasi telah mengadakan workshop public speaking yang ditujukan untuk meningkatkan pemahaman dan kemahiran mahasiswa dalam berbicara di depan umum. Materi public speaking yang menjadi salah satu hard skill utama di masa depan, baik di dunia kerja maupun perjalanan studi, disampaikan dengan sesi praktik bersama yang menyesuaikan kondisi sebenarnya yang mungkin dihadapi oleh para mahasiswa.

Workshop kali ini menghadirkan Havidah Tria Yunita (Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 2021) yang merupakan seorang Duta Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2024. Tria, sapaan akrabnya, mengemukakan bahwa kemampuannya dalam berbicara dengan percaya diri di khalayak umum merupakan hasil dari proses panjang, yang disertai dengan keberanian untuk mencoba.

“Saya bisa memiliki public speaking skill ini tidak terlepas dari proses belajar yang sangat panjang. Selain belajar secara teorinya, saya juga mendorong diri saya untuk berani mencoba mengaplikasikan teori dalam praktik secara langsung, seperti menjadi seorang moderator, MC, dan lainnya,” ujar Tria.

Selama memaparkan materi dan mendampingi praktik secara langsung, Tria memberikan beberapa kunci utama dalam public speaking yang bisa dipelajari oleh para peserta yang berjumlah 20 orang. Kunci utama itu ialah mencoba diam sejenak saat memikirkan hal yang ingin diucapkan, melakukan eye contact, dan menyesuaikan intonasi berbicara dengan topik yang dibawa. Ia pun menegaskan kepada para peserta bahwa kemampuan public speaking harus diasah dengan praktik yang terus-menerus agar bisa membangun rasa kepercayaan diri.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Pertanian UGM, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., yang turut hadir dalam kegiatan pada Selasa, 12 Oktober 2024 tersebut pun menyampaikan pentingnya kemauan untuk meng-upgrade diri sebagai bekal penunjang kuliah atau bekerja.

“Saya mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan yang diinisiasi oleh Unit Media dan Sistem Informasi, di bawah arahan Bu Desi Utami selaku Ketua Unit. Kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi para mahasiswa untuk menggali potensi diri dan meng-upgrade potensi tersebut sebagai penunjang diri untuk sukses di perkuliahan sampai karirnya di masa depan,” tutur Prof. Bejo saat membuka kegiatan workshop.

Adanya kegiatan pelatihan public speaking sebagai bekal bagi para mahasiswa untuk masa depan yang lebih cemerlang menjadi sebuah bukti komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Hanita Athasari Zain
Foto: Media Faperta UGM

Program Studi Doktor Ilmu Pertanian UGM Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT untuk Tahun 2024 hingga 2026

berita Monday, 18 November 2024

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) baru-baru ini meraih akreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk Program Studi Doktor Ilmu Pertanian. Akreditasi ini berlaku dari tanggal 12 November 2024 sampai dengan 21 Mei 2026 dan merupakan pengakuan atas kualitas pendidikan penelitian, dan pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Program Studi (Prodi) Doktor Ilmu Pertanian. Dr. Ir. Endang Sulistyaningsih, M.Sc., Ketua Prodi Doktor Ilmu Pertanian berharap bahwa pengakuan unggul ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen sivitas akademika.

“Dengan akreditasi unggul yang diperoleh Program Studi Doktor Ilmu Pertanian UGM, maka komitmen dan kinerja sivitas akademik tetap perlu ditingkatkan dengan dukungan fasilitas kinerja yang memadai. Penguatan atmosfer akademik juga menjadi daya dukung mempertahankan prestasi Prodi menjadi terakreditasi unggul. Semoga tetap jaya Prodi Doktor Ilmu Pertanian UGM di masa datang” ungkapnya.

Dr. Dyah Weny Respatie, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian menambahkan bahwa pencapaian ini adalah hasil kerja keras seluruh sivitas akademika dalam meningkatkan mutu pendidikan.

“Harapannya dengan pencapaian ini, Prodi Doktor Ilmu Pertanian dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan yang sudah unggul dan mencetak lulusan-lulusan yang berkompeten dan unggul di bidangnya” jelas Weny.

Ketua Tim Jaminan Mutu Fakultas Pertanian UGM, Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc., menyampaikan bahwa akreditasi diperlukan untuk mendorong tercapainya visi dan misi Fakultas Pertanian UGM.

“Akreditasi diperlukan untuk exposure program studi yang mengindikasikan suatu program studi tersebut telah menerapkan sistem penjaminan mutu yang baik, sehingga capaian pembelajaran lulusan dapat tercapai. Tentu ini dapat mendorong tercapainya visi dan misi Fakultas Pertanian UGM” terang Hani.

Dengan akreditasi unggul ini, Fakultas Pertanian UGM berharap dapat menarik lebih banyak mahasiswa berbakat dan berkontribusi pada pengembangan Ilmu Pertanian di Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen Fakultas Pertanian UGM untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Author: Desi Utami

Sarasehan Bertemakan “Bahagia Bersama” Departemen Mikrobiologi Pertanian UGM Satukan Alumni, Mahasiswa, dan Tenaga Pendidik

berita Friday, 15 November 2024

Departemen Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM mengadakan acara sarasehan yang bertema “Bahagia Bersama” pada 2 November 2024 lalu. Acara yang berlangsung meriah di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro ini, dihadiri lebih dari 200 sivitas akademika Departemen Mikrobiologi Pertanian seperti mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, purna tugas, alumni, serta keluarga.

Acara dibuka dengan tarian tradisional yang dibawakan oleh Mutiara Diesta, mahasiswa angkatan 2019, yang menambah semarak suasana. Sarasehan tersebut dilanjutkan dengan sambutan dari Desi Utami, S.P., M.Env.Sc., Ph.D., selaku ketua pelaksana. Dalam sambutannya Desi menekankan pentingnya realisasi konsep “3B” yaitu berasosiasi dan berkoloni, berbahagia bersama, serta berkolaborasi dalam komunitas mikrobiologi pertanian
Selanjutnya, Ir. Jaka Widada, M,P., Ph.D., Dekan Fakultas Pertanian sekaligus dosen Departemen Mikrobiologi Pertanian, memberikan pesan bahwa kegiatan sarasehan ini menjadi sarana penting untuk bertukar wawasan, mempererat hubungan, serta mengenal lebih dalam satu sama lain. Dalam sambutan selanjutnya, Ketua Departemen Mikrobiologi Pertanian, Prof. Ir. Donny Widianto, Ph.D., menyambut kedatangan seluruh peserta, termasuk keluarga dosen pendiri, alumni, dan mahasiswa dari berbagai angkatan.

Acara lalu dilanjutkan dengan paparan sejarah Departemen Mikrobiologi Pertanian oleh Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D. Ia mengenang perjuangan pendiri departemen, juga membagikan kisah perjalanan panjang departemen yang sempat ditutup hingga akhirnya dibuka kembali dan berkembang seperti sekarang. Prof. Irfan menekankan visi departemen untuk menjadi institusi internasional yang menjunjung kepentingan bangsa berdasarkan Pancasila, sekaligus menjadi pelopor dalam pendidikan dan penelitian mikrobiologi pertanian di Indonesia.

Acara diisi dengan berbagai kegiatan, seperti permainan tebak gambar yang memeriahkan suasana, sesi perkenalan antar angkatan 2019-2024 serta alumni, dan ditutup dengan sesi makan bersama yang mempererat rasa kebersamaan,
Ketua Perhimpunan Mahasiswa Mikrobiologi Pertanian (PERMAHAMI), Chandra Rizqullah, menyatakan dirinya sangat terkesan dengan momen perkenalan antar angkatan serta menyampaikan harapannya untuk sarasehan kedepannya.

“Saya paling terkesan dengan sesi perkenalan setiap angkatan, harapan saya, semoga sarasehan ke depannya terus ada dan dapat mengundang lebih banyak alumni,” ujarnya.
Sarasehan ini menjadi momen penting bagi Departemen Mikrobiologi Pertanian untuk menjalin kebersamaan, merangkai kenangan, dan mempererat hubungan antar generasi di antara mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Kegiatan ini turut berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) diantaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaaan yang Kuat.

Penulis: Yomita Misya
Editor: Agrit Kirana Bunda

Program Studi Sarjana Ekonomi Pertanian dan Agribisnis UGM Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT untuk Tahun 2024 sampai 2029

berita Friday, 15 November 2024

Program Studi Sarjana Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (Prodi EPA), Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) telah berhasil meraih akreditasi unggul terhitung dari 5 November 2024 hingga 10 Juli 2029. Prestasi ini merupakan pengakuan atas komitmen Fakultas Pertanian dalam memberikan pendidikan berkualitas tinggi dan relevansi dengan kebutuhan industri serta masyarakat.

Akreditasi unggul ini diperoleh setelah melalui serangkaian evaluasi ketat oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Proses akreditasi melibatkan penilaian terhadap kurikulum, fasilitas, tenaga pengajar, serta penelitian yang dilakukan di lingkungan Fakultas Pertanian.

Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Fakultas Pertanian, menyatakan, “Harapannya dengan pencapaian ini, Prodi EPA dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan yang sudah unggul dan mencetak lulusan-lulusan yang berkompeten dan unggul di bidangnya” jelas Weny.

Dengan akreditasi ini, diharapkan dapat lebih meningkatkan daya tarik Program Sarjana Fakultas Pertanian UGM bagi calon mahasiswa dan memperkuat reputasi UGM sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.

Ketua Tim Jaminan Mutu Fakultas Pertanian UGM, Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc., menyampaikan bahwa akreditasi diperlukan untuk mendorong tercapainya visi dan misi Fakultas Pertanian.

“Akreditasi diperlukan untuk exposure program studi yang mengindikasikan suatu program studi tersebut telah menerapkan sistem penjaminan mutu yang baik, sehingga capaian pembelajaran lulusan dapat tercapai. Tentu ini dapat mendorong tercapainya visi dan misi Fakultas Pertanian UGM” terang Hani.

Program Studi Sarjana Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (Prodi EPA) UGM berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan di bidang pertanian dan pangan global. Ketua Prodi EPA, Ir. Any Suryantini, M.M., Ph.D. menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan bukti komitmen Program Studi dalam menyediakan pendidikan berkualitas tinggi yang tentutnya relevan dengan kebutuhan industri.

“Prodi EPA berharap dapat terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian, serta memperluas kerjasama dengan berbagai institusi baik di dalam maupun luar negeri. Mari bergabung dengan Prodi EPA dan menjadi bagian dari masa depan yang gemilang” ungkap Any.

Dengan akreditasi unggul ini, Fakultas Pertanian UGM semakin kuat dalam posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di bidang pertanian di Indonesia. Hal ini merupakan komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam upayanya untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Author: Desi Utami

Mengenal Sosok Novika Sari Harahap, Sang Pelopor Pemberdayaan Daerah 3T

beritaPrestasi Friday, 15 November 2024

Malam Anugerah Insan Universitas Gadjah Mada (UGM) Berprestasi 2024 kembali digelar pada Rabu, 13 November 2024 di Grha Sabha Pramana. Salah satu kategorinya yang selalu mengapresiasi kinerja para alumni, yaitu Alumni Berprestasi, mengangkat sosok Novika Sari Harahap, S.P., M.Si., sebagai Pelopor Pemberdayaan Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T). Sosok yang kerap disapa Novika tersebut merupakan alumni Fakultas Pertanian UGM.

Setelah menempuh studi S1 di Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian UGM yang termasuk tahun angkatan 1995, Novika melanjutkan studinya ke jenjang S2 di Program Studi Magister Agribisnis Universitas Riau (UNRI). Selepas menamatkan studinya, Novika memulai karirnya menjadi aparatur sipil negara (ASN) di Kota Dumai, Provinsi Riau, sebagai seorang penyuluh pertanian yang berfokus pada bidang pemberdayaan sumber daya manusia. Ia membantu para petani dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta mengubah sikap dari belum mau menjadi mau untuk menerima inovasi.

Novika menjelaskan, hasil dari pemberdayaan sumber daya manusia atau pemberdayaan masyarakat yang ia lakukan dapat terlihat setelah proses yang panjang dengan banyak tenaga yang dikeluarkan. Selama 15 tahun menjadi penyuluh, ia pun menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam diri sendiri maupun dari lingkungan.

“Tantangan internal dari diri sendiri yaitu sebagai seorang penyuluh pertanian, saya perlu memiliki kompetensi yang cukup dan mampu memahami budaya lokal. Menurut saya, kemampuan ini termasuk soft skill yang dipelajari dari lapangan, tidak dari kampus, walaupun bekal pengetahuan teori selama di kampus pun sangat membantu saat saya melakukan penyuluhan atau bertukar informasi dengan rekan penyuluh lainnya. Terkait tantangan eksternal, tentu faktor perbedaan budaya di Jawa dan Sumatera sangat berbeda, begitu pula faktor lingkungan seperti medan perjalanan yang lebih berat,” jelas Novika.

Bagi Novika, semangat dan motivasinya untuk terus berkarir sebagai seorang penyuluh pertanian yang berdedikasi dalam memberdayakan masyarakat tani berasal dari lirik Hymne UGM, yaitu “Bakti kami mahasiswa Gadjah Mada.” Ia selalu membawa pesan dari lirik tersebut dalam bekerja untuk terus meng-upgrade diri sendiri demi memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Ia percaya, motivasi yang kuat akan mampu meningkatkan performanya dalam melayani masyarakat.

“Sebelum memotivasi orang lain, baik petani maupun sesama rekan penyuluh, saya sendiri harus memiliki motivasi yang kuat. Dari motivasi tersebut, kemudian saya tergerak untuk learning by doing agar bisa menunjukkan kinerja yang terbaik dan dapat memenuhi kebutuhan petani,” ujar Novika.

Dari segala pengalamannya yang inspiratif, Novika pun berpesan kepada para mahasiswa dan alumni Fakultas Pertanian UGM untuk tidak pernah berkecil hati karena seorang pelajar di bidang pertanian akan selalu dibutuhkan di mana pun dan sampai kapan pun.

“Secanggih apapun dan sehabat apapun teknologi, kita sebagai seorang pelajar di bidang pertanian akan sangat dibutuhkan. Saya melihat lulusan Fakultas Pertanian memiliki cakupan kerja yang sangat beragam. Untuk itu, semangatlah belajar dan raihlah cita-cita!” pesan Novika.

Prestasi yang diraih oleh Novika dari perjalanan panjang dalam memberdayakan masyarakat di daerah 3T menunjukkan keberhasilan Fakultas Pertanian UGM untuk mencetak generasi unggul. Hal ini juga mendukung tercapainya tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Hanita Athasari Zain
Foto: Dokumentasi Novika

Keluarga Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Gelar Aksi “Sapu Lantai” dalam Rangka Dies Natalis Ke-39

beritaPrestasi Wednesday, 13 November 2024

Dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-39 Keluarga Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (KMSEP) Fakultas Pertanian UGM dengan tema “Harmonia Serenada Kilau Asa”, KMSEP menyelenggarakan kegiatan sosial berupa membersihkan pantai bersama bertajuk “Sapu Lantai”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 29 September 2024 dan berlokasi di Pantai Depok.

“Sapu Lantai merupakan akronim dari aksi peduli lahan pantai. “Sapu” sendiri melambangkan diri kita sebagai seorang yang mampu menjaga lingkungan dan “lantai” melambangkan bumi sebagai tempat dimana kita berpijak dan harus kita jaga kelestariannya,” ujar Fashi Rahmania Ousia (Prodi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2022) selaku ketua penyelenggara Dies Natalis ke-39 KMSEP.

Selain itu, Fashi mengungkapkan bahwa acara bersih-bersih pantai diadakan bukan hanya sebagai bentuk perayaan, tetapi sebagai wujud refleksi sebagai mahasiswa pertanian akan keadaan lingkungan sekitar. Kegiatan ini mendapat antusias yang cukup banyak, di mana kegiatan diikuti oleh mahasiswa Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM, khususnya panitia dies natalis dengan total 40 orang.

Kegiatan Sapu Lantai ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk menunjukkan peran aktifnya sebagai generasi muda yang sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan. Lebih lanjut, Fashi juga berharap agar apa yang dilakukan oleh KMSEP UGM bisa menginspirasi generasi muda lainnya dan juga masyarakat lainnya.

“Semoga dengan adanya kegiatan Sapu Lantai ini dapat menambah awareness kita sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian, maupun masyarakat luas, akan pentingnya menjaga lingkungan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini bukan hanya sekedar membersihkan sampah, melainkan juga memberikan contoh kepada masyarakat sekitar dan mengingatkan mereka tentang perubahan besar dimulai dari tindakan kecil sehingga keberlanjutan lingkungan dapat terjaga. Poin keberlanjutan itulah yang kita harapkan untuk KMSEP ke depannya,” tutur Fashi.

Kegiatan Sapu Lantai merupakan bentuk komitmen mahasiswa Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM dalam mendukung keberhasilan SDGs, utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Khairani Nabilah
Editor: Hanita Athasari Zain
Foto: Dokumentasi KMSEP UGM

Mahasiswi Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UGM Raih Juara 2 Lomba Voice Over Tingkat Nasional

beritaPrestasi Wednesday, 13 November 2024

Mahasiswi Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (Prodi PKP) Fakultas Pertanian UGM angkatan 2022, Nabilla Putri Manusakerti, berhasil meraih juara 2 dalam lomba voice over yang diadakan oleh Program Studi Hubungan Masyarakat (Humas) UPN “Veteran” Yogyakarta. Acara yang berlangsung pada 23 Juni-1 Agustus 2024 dengan tema “Bridging Cultures through Creativity” ini diadakan secara hybrid di UPN “Veteran” Yogyakarta dengan lomba tingkat nasional.

Nabilla mengungkapkan bahwa ini adalah pengalaman pertama mengikuti lomba voice over. Ia pun menunjukkan bakat dan dedikasi yang luar biasa dalam persiapan selama dua minggu, sehingga ia berhasil memenuhi semua syarat yang telah ditetapkan. Voice over yang dibawakan oleh Nabilla berkaitan dengan tema acara yang menekankan pada Culture of Yogyakarta dan penilaian difokuskan pada intonasi, artikulasi, ekspresi, serta kemampuan menyampaikan emosi dan pesan yang kuat melalui suara.

Sebagai mahasiswi Prodi PKP yang memiliki hobi memproduksi sebuah podcast dalam platform “Spotify”, Nabilla mengembangkan ilmu yang ia dapatkan dari salah satu mata kuliah, yaitu mata kuliah Metode dan Teknik Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (MTPKP). Berangkat dari minat dan hobinya, Nabilla pun memutuskan untuk berani mencoba mengeluarkan bakatnya melalui lomba voice over ini.

Bagi Nabilla, tantangan terbesarnya adalah menyusun konsep dan naskah (script) yang menarik, serta menguasai teknik penyampaian suara yang baik. Hal ini menjadi tantangan baginya karena penilaian lomba dilakukan oleh dewan juri profesional dalam bidang voice over dan dosen dari program studi Humas UPN “Veteran” Yogyakarta, sehingga Nabilla ingin menunjukkan upaya yang maksimal.

“Pengalaman ini sangat berarti bagi saya dan saya bertekad untuk terus mengembangkan kemampuan di bidang public relations. Harapannya, kemenangan ini dapat menjadi bekal untuk saya ke depannya, serta hasil dari lomba ini dapat menjadi portofolio yang mendukung impian saya untuk bekerja di bidang public relations,” ungkap Nabilla.

Keberhasilan Nabilla ini menjadi bukti bahwa mencoba hal baru membutuhkan keberanian dan persiapan dalam menunjukkan komitmen yang kuat. Hal ini selaras dengan tujuan SDGs, seperti SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Khairani Nabilah
Editor: Hanita Athasari Zain
Foto: Dokumentasi Nabilla

Mewujudkan Swasembada Gula: PT SGN Gaungkan Penguatan Ekosistem Tebu Rakyat di Dies Natalis Ke-78 Faperta UGM

berita Wednesday, 13 November 2024

Tantangan swasembada gula menjadi salah satu sorotan utama dalam Dies Natalis Ke-78 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) pada 27 September 2024. Dalam rapat terbuka yang digelar di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro, Mahmudi S. P., M.Si., Direktur Utama PT Sinergi Gula Nasional (PT SGN), memaparkan berbagai langkah strategis yang harus diambil untuk mencapai swasembada gula nasional melalui penguatan ekosistem tebu rakyat.

“Berbicara tentang swasembada gula nasional sebenarnya bukan merupakan hal yang tidak mungkin kita lakukan. Memang tidak mudah, tetapi sejarah telah membuktikan para pendahulu kita dengan menjadi eksportir gula terbesar di dunia setelah Kuba pada tahun 1930. Kemudian bergerak terus menurun sejak tahun 1967, dan kita menjadi importir gula terbesar di dunia hingga saat ini” terang Mahmudi.

Ia menekankan bahwa tantangan yang dihadapi semakin besar, terutama karena penurunan produktivitas gula akibat perubahan iklim di negara eksportir, sehingga impor bukan lagi solusi jangka panjang.

Mahmudi juga menjelaskan upaya pemerintah melalui Perpres 40/2024 yang menargetkan swasembada gula konsumsi pada 2028 dan swasembada gula industri pada 2030. Tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan gula, pemerintah juga berfokus pada ketahanan energi dan ekosistem hijau, dengan mengubah molases atau nira menjadi bioetanol.

Salah satu upaya penting untuk mencapai swasembada gula adalah ekosistem tebu rakyat. Hal ini juga menjadi salah satu kunci utama dalam mencapai kesejahteraan petani tebu. Dalam mencapai hal tersebut, Mahmudi menyoroti beberapa tantangan dalam penguatan tebu rakyat, seperti rendahnya produktivitas tebu, akses pendanaan, dan peremajaan lahan tebu (bongkar ratoon).

Untuk mengatasi hal tersebut, PT SGN meluncurkan program penguatan tebu rakyat dengan berbagai inisiatif diantaranya, fasilitas KUR khusus cluster tebu, digitalisasi ekosistem tebu rakyat dengan menciptakan sinergi antar stakeholder, penguatan organisasi, serta program petani muda yang bertujuan untuk menciptakan enterpreneur muda di sektor komoditas tebu.

Pada akhir pemaparannya, Mahmudi menyampaikan pentingnya dukungan seluruh pihak untuk mewujudkan swasembada gula nasional.

“Saya kira beberapa program-program ini mudah-mudahan bisa memperkuat ekosistem tebu rakyat, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan mencapai swasembada. Ini merupakan suatu dampak yang luar biasa terhadap petani, ekosistem, dan juga terhadap harga gula yang berkeadilan.” tutupnya

Dengan semangat bersama, Fakultas Pertanian UGM berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan sektor pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik untuk Indonesia. Hal ini juga turut mendukung tercapainya SDGs antara lain, SDG 1: Tanpa Kelaparan, SDG 2: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan yang Sehat dan Sejahtera, SDG 15; Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta

1…1415161718…80

BERITA FAKULTAS

  • Expo Kewirausahaan 2025 Mahasiswa Ekonomi Pertanian & Agribisnis Suguhkan Inovasi Bisnis FnB
    13/06/2025
  • PENDAFTARAN TDC (Talent Development Class) 2025 TELAH DIBUKA!
    13/06/2025
  • Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian UGM Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT
    12/06/2025
  • Berkenalan dengan Feni Kusna Meilinda, Wisudawan Terbaik Fakultas Pertanian UGM Periode III 2024/2025
    12/06/2025
  • Rayakan HUT ke-41, Plantagama Faperta UGM Gelar Aksi Kemanusiaan Lewat Donor Darah
    12/06/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY