• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • berita
  • page. 16
Arsip:

berita

Guru Besar Fakultas Pertanian UGM Bahas Kunci Pertanian Berkelanjutan Lewat Low Emission Development

berita Thursday, 7 November 2024

Di era global saat ini, pertanian menghadapi tantangan besar akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca yang dapat merusak sumber daya air, kualitas tanah, dan lingkungan tumbuh tanaman. Untuk itu, penerapan low emission development (LED) dalam pertanian menjadi kunci untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, memastikan sistem pertanian yang sehat, serta mendorong peningkatan kondisi ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam produksi tanaman dan ternak, sekaligus berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.

Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc., Guru Besar Ekonomi Pertanian UGM, menyampaikan topik tentang Low Emission Development (LED) for Sustainable Agriculture dalam the 2nd International Conference on Sustainable Agricultural Socioeconomics, Agribusiness, and Rural Development (ICSASARD) 2024. Acara yang diadakan pada 17 Oktober 2024 di Hotel Alana Yogyakarta ini membahas pertanian berkelanjutan, sistem pangan resilient, dan pembangunan pedesaan inklusif.

Beliau menyampaikan bahwa produksi pertanian dan sistem pangan merupakan salah satu sumber emisi gas rumah kaca yang signifikan. Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), sektor pertanian secara langsung bertanggung jawab atas 8,5 persen dari total emisi gas rumah kaca, sementara 14,5 persen lainnya berasal dari perubahan penggunaan lahan, produksi pangan, dan metana yang dihasilkan oleh ternak.

“Pertanian menyumbang emisi karbon melalui berbagai cara, seperti pembakaran lahan, pengeringan lahan basah, penggunaan bahan kimia, serta penggembalaan ternak yang menghasilkan metana. Penggunaan energi fosil dalam proses produksi juga berkontribusi. Selain itu, deforestasi, perubahan penggunaan lahan, produksi ternak, pemupukan, dan pengelolaan limbah turut menambah beban emisi tersebut.” jelas Prof. Irham

Dengan semakin meningkatnya isu emisi gas rumah kaca, pertanian jejak karbon rendah (Low Carbon Footprint Agriculture) muncul sebagai pendekatan berkelanjutan untuk produksi pangan yang bertujuan meminimalkan dampak lingkungan dari aktivitas pertanian. Pendekatan ini meliputi berbagai praktik, seperti penerapan sistem pertanian organik, manajemen hama terpadu, serta aquaponik dan hidroponik.

Selain itu, praktik pertanian konservasi, mempromosikan varietas tanaman yang tahan iklim, dan pemilihan pakan yang tepat untuk ternak dan unggas turut menjadi bagian dari strategi untuk mengurangi jejak karbon. Tak kalah penting, transformasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam sektor pertanian juga memainkan peran besar dalam mewujudkan pertanian yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

“Berinvestasi dalam praktik pertanian berkelanjutan sangat penting, tidak hanya untuk mengembangkan bisnis, tetapi juga untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat. Salah satu kunci agar pertanian tetap berkembang dan berkelanjutan adalah dengan memastikan regenerasi petani keluarga. Oleh karena itu, kita perlu melakukan langkah nyata untuk mendukung keterlibatan generasi muda dalam dunia pertanian dan mendorong mereka untuk berkontribusi secara aktif dalam pembangunan pedesaan.” terang Prof. Irham.

Penerapan LED dalam pertanian tidak hanya berperan dalam ketahanan pangan dan pengurangan kemiskinan, tetapi juga mendukung pelestarian ekosistem. Dengan mendorong praktik pertanian yang ramah lingkungan, LED berkontribusi pada pengelolaan air yang lebih baik dan mendorong kebijakan berkelanjutan yang mendukung tujuan pembangunan global, seperti yang tercantum dalam Sustainable Development Goals (SDGs) antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Daratan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Foto: Dokumentasi Panitia

Soft Launching Kafe Kopi & Roti Dua Kerbau: Sarana Relaksasi dengan Sentuhan Musik Kolintang di Fakultas Pertanian UGM

berita Thursday, 7 November 2024


Fakultas Pertanian UGM melakukan soft launching “Kafe Kopi & Roti Dua Kerbau” pada 16 Oktober 2024 lalu. Fasilitas baru ini merupakan hasil kerja sama antara Fakultas Pertanian UGM dengan Kopi & Roti Dua Kerbau. Kegiatan soft launching Kopi & Roti Dua Kerbau dihadiri oleh dosen, staf, dan mahasiswa, sekaligus memperkenalkan kafe sebagai tempat bersantai baru di kampus.

Kafe Kopi & Roti Dua Kerbau hadir sebagai tempat relaksasi bagi sivitas akademika di tengah kesibukan kampus, sekaligus menawarkan ruang untuk melepas penat dengan berinteraksi dan berkreasi. Dengan fasilitas seperti area bermain voli dan alat musik kolintang, kafe ini tidak hanya menambah keseruan tetapi juga mendukung kreativitas, kolaborasi, serta pengembangan minat di luar kegiatan akademik, sehingga membantu menjaga keseimbangan hidup sivitas akademika, terutama mahasiswa.
Kolintang menjadi daya tarik utama di Kafe Kopi & Roti Dua Kerbau, menawarkan pengalaman unik bagi mahasiswa yang ingin mencoba alat musik tradisional ini. Rumah musik kolintang yang diresmikan oleh Rahmat Shah, salah satu donatur beasiswa di Fakultas Pertanian ini dilakukan pada 31 Juli 2024 ditujukan untuk menambah sentuhan kebudayaan yang memperkaya suasana Fakultas Pertanian. Dengan hadirnya kolintang, kafe ini tidak hanya menjadi tempat bersantai, tetapi juga ruang interaksi sosial yang menggabungkan hiburan dan budaya dalam kehidupan kampus.

Melalui fasilitas ini, Fakultas Pertanian UGM terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kampus yang inklusif, nyaman, dan mendukung pengembangan potensi mahasiswa serta kesejahteraan seluruh anggota fakultas. Hal ini sekaligus menjadi salah satu wujud komitmen Fakultas Pertanian dalam mencapai SDGs diantaranya, SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Foto: Dokumentasi Media Faperta

Menggali Filosofi Dadi Wong dalam Isu Regenerasi Petani, Mahasiswi EPA Raih Best Presenter di Ajang Internasional

berita Wednesday, 6 November 2024


Nadya Mangesti Wibowo, mahasiswa Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (EPA) angkatan 2022, berhasil meraih penghargaan Best Presenter pada The 2nd International Conference on Sustainable Agricultural Socioeconomics, Agribusiness, and Rural Development (ICSASARD) 2024, dalam subtema Inclusive Rural Development. Penghargaan tersebut diterima pada 17 Oktober 2024 di Hotel Alana Yogyakarta. Nadya mempresentasikan mengenai hasil penelitiannya yang berjudul “The ‘Dadi Wong’ Philosophy: A Glimpse into Yogyakarta Farmers and Their Hopes for Regeneration”.

Penelitian yang dipresentasikan Nadya merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa – Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) yang berlangsung dari April hingga Agustus 2024. Nadya bersama timnya, yaitu Alexandros Candra Febrian (Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 2022), Hosana Adel Ivory (Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2022), dan Iqbal Tafqy Aunika (Ilmu Sejarah 2022), di bawah bimbingan Dr. Najmu Tsaqib Akhda, S.P., M.A., berhasil mengkaji isu regenerasi petani di tengah tantangan modernisasi dan perubahan sosial di pedesaan Yogyakarta.

Penelitian ini membahas filosofi dadi wong dalam konteks kehidupan petani di Yogyakarta dan harapan mereka terhadap regenerasi petani. Dalam presentasinya, Nadya menyoroti bagaimana filosofi dadi wong yang terkandung dalam Serat Wedhatama mempengaruhi pandangan masyarakat petani terhadap profesi pertanian.
“Jadi di sini kita ingin mengidentifikasi, bagaimana petani-petani di Yogyakarta, khususnya dari aspek persepsi orang tua dalam memandang profesi petani. Secara garis besar, kami membandingkan pandangan antara petani yang berada di daerah rural dengan daerah urban. Kemudian kami merumuskan strategi untuk mengatasi masalah regenerasi petani yang semakin menurun, terutama dari segi keluarga itu sendiri” jelas Nadya.
Perasaan haru dan kegembiraan Nadya setelah menerima penghargaan Best Presenter terlihat jelas. Nadya dengan jujur mengungkapkan perasaannya.

“Kaget, senang, dan tidak menyangka. Sebenarnya sebelum presentasi sempat merasa sangat takut karena ini adalah seminar internasional,” ujarnya.

Meskipun gugup, Nadya tetap berusaha memberikan yang terbaik dengan mempresentasikan hasil penelitiannya dengan percaya diri. Setelah sesi diskusi berlangsung, ia merasa senang karena bisa berdiskusi secara mendalam dan mendapatkan wawasan baru dari peserta lainnya.
Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Nadya dan tim, tetapi juga membuktikan bahwa mahasiswa Fakultas Pertanian UGM mampu berkontribusi dalam diskusi global mengenai isu penting seperti regenerasi petani, yang vital bagi masa depan pertanian Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta

Webinar Bincang Desa#50: Menyongsong Hari Raya Idul Adha dengan Penanganan Hewan Qurban Sesuai Syariat dan Sains

berita Tuesday, 5 November 2024

Rangkaian Webinar Bincang Desa merupakan salah satu wujud kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM) bersama tim Desa Apps Fakultas Pertanian UGM. Kegiatan ini fokus pada kegiatan diskusi interaktif antara petani dan masyarakat dengan pakar-pakar di bidang pertanian secara luas (pertanian, perikanan, perikanan, serta kehutanan). Pemilihan tema dalam kegiatan Bincang Desa juga menyesuaikan dengan kebutuhan dari masyarakat seperti yang dilaksanakan pada kegiatan Bincang Desa#50 ini.

Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari besar bagi Umat Muslim, di mana Umat Muslim siap untuk melangsungkan ibadah penyembelihan hewan qurban. Acara Bincang Desa edisi spesial #50 kali ini membawa tema penting tentang penyembelihan hewan qurban sesuai syariat Islam. Diskusi yang informatif pada sesi bincang desa#50 ini mengundang dua narasumber luar biasa, yaitu Dr. Ir. Edi Suryanto, M.Sc., IPU., ASEAN Eng. (Fakultas Peternakan UGM) dan drh. Imam Abror (Founder Lab Kampung Ternak Jogja).

Diskusi dimulai dengan penjelasan tentang syariat penyembelihan hewan qurban. Dr. Edi Suryanto selaku narasumber menyoroti bahwa penyembelihan harus dilakukan dengan cara yang tepat dan benar sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam Islam. Beliau menekankan pentingnya menggunakan pisau yang tajam untuk memotong leher hewan dengan cepat dan tidak menyiksa hewan. Teknik ini juga harus dilakukan di tempat yang relatif bersih untuk menjaga kualitas daging. Sedangkan drh. Imam Abror menambahkan bahwa hewan harus dihadapkan ke arah kiblat dan dilakukan pembacaan doa tertentu sebelum proses penyembelihan.

Webinar Bincang Desa kali ini juga membahas aspek ilmiah dalam penyembelihan hewan qurban. Dr. Ir. Edi Suriyanto menunjukkan bahwa teknologi modern dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas penyembelihan. Misalnya, penggunaan alat-alat medis untuk memastikan hewan tidak menderita selama proses penyembelihan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya integrasi antara syariat dan ilmu pengetahuan dalam melaksanakan ibadah.

Penyembelihan hewan qurban bukan hanya sekedar ritus, tapi juga sebuah ibadah yang kompleks yang memerlukan pemahaman yang mendalam tentang syariat dan ilmu pengetahuan. Diskusi ini berhasil memberikan gambaran lengkap tentang bagaimana melaksanakan ibadah penyembelihan hewan qurban dengan benar dan efektif dengan interaksi yang aktif dengan 80 lebih peserta.

Kegiatan Webinar Bincang Desa ini sekaligus menjadi salah satu wujud Fakultas Pertanian UGM dalam implementasi tujuan SDGs, antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan SDG 4: Pendidikan Berkualitas.

Penulis: Rani Nur Rochim
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Agricia Channel

Webinar Bincang Desa #52 Menyongsong Hari Sumpah Pemuda: Pemuda Bersatu, Pertanian Maju

berita Tuesday, 5 November 2024

“Pemuda Bersatu Pertanian Maju” merupakan tagline yang diusung dalam rangkaian webinar Bincang Desa#52. Melalui tagline tersebut, webinar Bincang Desa#52 diharapkan dapat memacu semangat pemuda untuk terjun di bidang pertanian dan berkolaborasi memajukan pertanian di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, webinar Bincang Desa#52 yang telah dilaksanakan pada 26 Oktober 2024 ini mengundang dua narasumber luar biasa yaitu Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., guru besar di bidang penyuluhan dan komunikasi pertanian dan memiliki concern pada regenerasi petani serta Tumpal Gultom, S.Si., pendiri Kebun Mahobi yang dibentuk sebagai wujud kreativitas dan adaptasi dalam bidang bioteknologi di pertanian.

Melalui pemaparannya, Prof. Subejo menyampaikan adanya kekhawatiran terhadap generasi muda yang enggan terjun di bidang pertanian. Hal ini tentu menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan pelaku pertanian untuk dapat menarik minat generasi muda ke bidang pertanian. Pentingnya menarik generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian juga mengingat bahwa generasi muda memiliki pengetahuan dan perspektif yang lebih luas, sikap positif, keterampilan dan akses inovasi, akses informasi, serta kemampuan membangun jejaring, sehingga apabila aspek-aspek ini dapat dioptimalkan oleh generasi muda untuk pertanian maka akan tercapai ketahanan pangan yang luar biasa di Indonesia.

Di sisi lain, Bincang Desa#52 kali ini juga mengundang narasumber yang luar biasa. Beliau adalah pendiri dari Kebun Mahobi. Sebagai generasi muda yang terjun di bidang pertanian, harapannya Tumpal Gultom, S.Si ini dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terjun di bidang pertanian melalui pemaparannya yang luar biasa “Integrasi Pertanian dan Sosial Media dalam Pengembangan Usaha Pertanian”. Pada sesi ini, Gultom menjelaskan bagaimana peluang bisnis yang dapat generasi ambil di bidang pertanian. Selain itu, integrasi sosial media juga ternyata dapat menambah nilai dan value dari bisnis pertanian bagi generasi muda. Hal ini juga telah digeluti oleh Tumpal Gultom, S.Si. yang hingga saat ini aktif di media Instagram dan Tiktok dengan pengikut jutaan lebih.

Topik dan diskusi yang telah terlaksana dalam kegiatan Webinar Bincang Desa #52 ini sangat menarik dan harapannya dapat membuka dan memotivasi generasi muda untuk terjun di dunia pertanian. Melalui kegiatan Webinar Bincang Desa#52 ini juga menggambarkan bagaimana dukungan Fakultas Pertanian UGM dalam SGDs, diantara yaitu SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Penulis: Rani Nur Rochim
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Agricia Channel

Webinar Bincang Desa#51: Membuka Peluang Singkong sebagai Solusi Pangan Masa Depan dan Ketahanan Pangan

berita Tuesday, 5 November 2024

Acara Bincang Desa (BISA) #51 yang bertema “Singkong: Solusi Pangan Masa Depan untuk Ketahanan Nasional” berlangsung pada 28 September 2024, mengangkat pentingnya singkong sebagai alternatif pangan yang berkelanjutan di Indonesia. Acara ini dihadiri oleh narasumber yang luar biasa, termasuk Dr. Tri Harjaka dari Fakultas Pertanian UGM dan Riza Azyumarrida, pendiri Rumahmocaf.id.

Dalam diskusi tersebut, para narasumber sepakat dan menekankan bahwa singkong memiliki potensi besar untuk menjadi sumber pangan utama di tengah krisis pangan global. Singkong dikenal kaya akan nutrisi dan mudah dibudidayakan, membuatnya menjadi pilihan yang tepat untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Dr. Tri Harjaka menyatakan bahwa singkong dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dan memiliki ketahanan terhadap perubahan iklim, menjadikannya tanaman yang ideal untuk masa depan.

Narasumber ke dua, Riza Azyumarrida menambahkan bahwa pengolahan singkong menjadi berbagai produk, seperti tepung mokaf dan keripik singkong, dapat membuka peluang ekspor yang menjanjikan. Dengan meningkatnya minat terhadap makanan sehat dan bebas gluten di pasar internasional, produk olahan singkong semakin diminati di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini juga merupakan gambaran kegiatan yang telah dilakukan oleh Riza Azyumarrida selaku pendiri Rumahmocaf.id. Melalui kegiatan bisnisnya di Rumahmocaf.id, produk olahan singkong telah berhasil dipasarkan secara mendunia dan membuka peluang pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar untuk berproses dalam proses pembuatan produk olahan singkong.
“Potensi singkong ini sangat besar bahkan menduduki peringkat ke-2 di dunia sehingga akan sangat rugi apabila tidak dimanfaatkan dan dikembangkan,” tambah Riza.

Webinar Bincang Desa ini menegaskan bahwa singkong tidak hanya sekadar makanan tradisional, tetapi juga merupakan solusi strategis untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan di Indonesia. Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, pengembangan singkong dapat meningkatkan kualitas hidup petani sekaligus memenuhi kebutuhan pangan nasional secara berkelanjutan. Di sisi lain, kegiatan Webinar Bincang Desa ini juga merupakan salah satu wujud implementasi SDGs dari Fakultas Pertanian, antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta SDG 4: Pendidikan Berkualitas.

 

Penulis: Rani Nur Rochim
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Agricia Channel

Pengabdian Fakultas Pertanian: Bincang Desa#49 sebagai Wujud Penyuluhan Interaktif melalui Media Digital

berita Tuesday, 5 November 2024

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) memiliki komitmen yang kuat dalam upaya penyuluhan dan pengabdian kepada masyarakat di bidang agrokompleks. Kegiatan tersebut telah banyak diwujudkan ke berbagai daerah dan lapisan masyarakat. Salah satu bentuk penyuluhan yang dikemas oleh Faperta UGM adalah penyuluhan melalui media digital seperti yang dilaksanakan pada Bincang Desa#49 yang dilakukan melalui media Youtube Agricia Channel. Kegiatan Bincang Desa#49 kali ini mengusung topik kenaikan pangan yang selalu terjadi saat bulan Ramadhan.

Fenomena kenaikan harga pangan menjelang lebaran merupakan isu yang rutin terjadi setiap tahun di Indonesia. Menjelang bulan suci ini, permintaan terhadap bahan pangan pokok seperti beras, telur, daging ayam, dan cabai meningkat secara signifikan, yang menyebabkan lonjakan harga di pasar. Uniknya, fenomena ini telah dianggap wajar oleh masyarakat sekitar. Berkaitan dengan hal tersebut, pada Bincang Desa#49 menghadirkan Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P. selaku Guru Besar Bidang Ekonomi Pertanian dari Faperta UGM untuk membahas fenomena kenaikan harga pangan ini. Setelah diunggah melalui Youtube Agricia Channel pada 25 Maret 2024, terdapat 100 penonton yang berpartisipasi dalam video tersebut.

Diskusi fenomena kenaikan harga pangan saat bulan Ramadhan berlangsung sangat menarik mengingat Prof. Jamhari memberikan banyak insight dari sisi akademisi.

“Fenomena kenaikan harga pangan di bulan Ramadhan ini secara teoritis ada dua penyebab utamanya, yaitu cost push inflation dan demand pull inflation yang sangat berkaitan dengan kenaikan kebutuhan dan biaya produksi dari produk pertanian tersebut. Nah, fenomena di bulan Ramadhan ini seringkali karena adanya kenaikan demand sesaat atau temporer secara ekstrim,” jelas Prof. Jamhari.
Upaya penanganan juga telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui stakeholder yang terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, BAPPENAS, dan BULOG.

“Selain dari stakeholder terkait tersebut, pemerintah juga membentuk Tim Pengendali Inflasi yang sengaja ditugaskan secara nasional untuk mengendalikan kenaikan harga pangan seperti beras, cabai, bawang, dan bahan pangan lainnya,” jelas Prof. Jamhari lebih lengkap.

Akhir kesimpulan dari diskusi ini disampaikan oleh Prof. Jamhari bahwasannya pemerintah Indonesia dapat kembali melirik dan mempertimbangkan nilai dari bahan pangan lokal seperti singkong, sagu, dan pangan lokal lainnya untuk mendukung produksi pangan dan dapat menjadi alternatif pangan lain menghindari kenaikan harga bahan pangan pokok. Melalui diskusi Bincang Desa#49 ini, harapannya masyarakat juga dapat mulai kembali pada pangan lokal di setiap daerahnya untuk tetap menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan produksi bahan pangan.

Melalui kegiatan ini Fakultas Pertanian UGM secara sadar dan penuh komitmen berkontribusi dalam mencapai tujuan global SDGS yaitu SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Penulis: Rani Nur Rochim
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Desa Apps UGM

Fakultas Pertanian UGM Menandatangani Kontrak Kerja Sama Cetak Sawah Quick Wins 2025

beritakerjasama Monday, 4 November 2024

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertanian RI dalam rangka Survei Investigasi Desain (SID) mendukung Cetak Sawah Quick Wins 2025. Adapun penandatanganan kontrak kerja sama dilakukan oleh Ketua Tim dari Fakultas Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.P., M.Sc., IPU, bersama Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, Ir. Sunarti, M.P., pada hari Selasa, 29 Oktober 2024 lalu yang diselenggarakan di Hotel Palangka Raya, Jekan Raya, Palangka Raya.

Prof. Nuryani menjelaskan, kegiatan ini ditujukan untuk mewujudkan kebijakan pengembangan pertanian nasional yang difokuskan pada peningkatan produksi pertanian dan ketersediaan pangan. Peningkatan produksi tersebut mengacu terhadap tujuan mencapai ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan nasional, sehingga diperlukan adanya upaya untuk memperluas baku lahan sawah.

“Kerja sama yang kita lakukan ini meliputi lahan seluas 10.000 ha di Kabupaten Kapuas. Kegiatan cetak sawah menjadi salah satu cara yang bisa diupayakan untuk penambahan luas baku lahan sawah menuju ketahanan pangan nasional,” jelas Prof. Nuryani.

Kerja sama SID Cetak Sawah Quick Wins 2025 tidak hanya melibatkan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, tetapi juga beberapa perguruan tinggi lainnya, seperti Universitas Padjajaran, Universitas Hassanudin, Universitas Palangkaraya, Universitas Sebelas Maret, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa-Banten, Universitas Jember, Universitas Andalas, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Brawijaya, Pusat Teknologi Fakultas Teknik UNHAS, Universitas Jenderal Soedirman, dan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

Prof. Nuryani menyampaikan harapannya agar kerja sama ini dapat membuahkan hasil dengan dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat ke depannya. Selain itu, kerja sama yang terjalin juga membuktikan peran Fakultas Pertanian UGM di masyarakat, utamanya dalam hal pendidikan dan pengabdian. Untuk itu, Fakultas Pertanian UGM juga menunjukkan komitmennya dalam mencapai tujuan pembangunan di dalam SDGs, antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Hanita Athasari Zain
Editor: Desi Utami
Foto: Dokumentasi Tim SID Fakultas Pertanian UGM

Dukung Kerjasama Bilateral: Fakultas Pertanian UGM jadi Tuan Rumah Peresmian Kantor Perwakilan Konsulat Jenderal Kehormatan Republik Ceko di Yogyakarta

berita Friday, 1 November 2024

Kedutaan Besar Republik Ceko resmi membuka Kantor Perwakilan Konsulat Jenderal Kehormatan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa, 29 Oktober 2024 yang berlokasi di Gedung Agrotropica Learning Center (AGLC), Fakultas Pertanian UGM.

Pembukaan Kantor Perwakilan Konsulat Jenderal Kehormatan Republik Ceko di Yogyakarta menjadi langkah strategis untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Republik Ceko, dengan fokus pada kerja sama di bidang ekonomi, budaya, dan pendidikan. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh.

Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., menyambut dengan baik pembukaan konsulat ini sebagai simbol kolaborasi erat antara kedua negara.

“Kami sangat menyambut kehadiran Kantor Konsulat Jenderal Republik Ceko di sini. Ini bukan hanya merayakan didirikannya kantor baru, tetapi juga simbol dalam membuka pintu bagi pertukaran ilmu dan budaya yang lebih mendalam, yang akan memperkaya kedua negara dan masyarakatnya, khususnya di Yogyakarta.” ujar Prof. Ova.

Sementara itu, Jaroslav Dolecek selaku Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia, mewakili Kedutaan Besar Republik Ceko, menjelaskan tujuan pembukaan Kantor Perwakilan Konsulat Jenderal Republik Ceko di Yogyakarta untuk memperkuat kerjasama utamanya di bidang budaya dan pendidikan.

“Pastinya kami sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat memperkuat kerja sama di berbagai sektor, serta mendukung pertukaran budaya dan pendidikan antara Republik Ceko dan Indonesia. Kami percaya dengan kolaborasi yang erat ini dapat menciptakan solusi yang inovatif untuk masa depan.” terang Jaroslav Dolecek.

Pada kesempatan tersebut, Hermawan Kartajaya selaku Konsul Jenderal Kehormatan Republik Ceko untuk wilayah Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta, juga turut menyampaikan sambutannya terkait urgensi pembukaan konsulat ini sebagai katalisator pengembangan hubungan bilateral utamanya di bidang ekonomi dan pendidikan dengan institusi terkemuka.

“Hubungan bilateral ini cukup signifikan. Pembukaan konsulat ini tidak hanya tentang diplomasi, tetapi tentang membangun jembatan antara masyarakat kita. Kami berharap dapat menjadi penghubung yang memfasilitasi pertumbuhan ide-ide baru dan inovasi, yang akan memberikan dampak positif bagi kedua negara.” ucap Hermawan.

Acara ini dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Konsul Jenderal Kehormatan Republik Ceko dan Universitas Gadjah Mada, yang ditandatangani oleh Hermawan Kartajaya dan Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Pertanian UGM. Dilanjutkan dengan pelantikan Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. sebagai asisten Konsul Jenderal Kehormatan Republik Ceko untuk Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Terima kasih banyak kepada Republik Ceko yang telah mempercayakan untuk membuka kantor cabang di Universitas Gadjah Mada. Kami harap kerjasama ini dapat memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia dan juga Republik Ceko” ujar Jaka dalam sambutannya.

Dengan peresmian Kantor Perwakilan Konsulat Jenderal Kehormatan ini, hubungan antara Republik Ceko dan Indonesia semakin menguat, membuka peluang baru di berbagai bidang strategis. Konsulat ini akan menjadi simbol persahabatan dan kolaborasi yang terus berkembang antara kedua negara.

Keterlibatan Fakultas Pertanian UGM dalam acara ini sekaligus menjadi upaya dalam mencapai tujuan SGDs diantaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta

Pengabdian Masyarakat Prodi PKP: Dukung Paguyuban Luhur Jiwo Raih Juara 2 di Filipina

berita Friday, 1 November 2024

 

Paguyuban Luhur Jiwo sebagai salah satu sasaran tim pengabdian masyarakat oleh Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (Prodi PKP) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada berhasil meraih juara kedua dalam ajang The Asia-Pacific Local Leaders Forum for Disaster Resilience (APLL4DR) 2024 di Manila, Filipina pada 14 Oktober 2024. Usaha Paguyuban Luhur Jiwo, yang diwakili oleh Yustina Wardani, didukung oleh tim pengabdian kepada masyarakat Prodi PKP yang dikoordinatori oleh Mesalia Kriska, S.P., M.Sc., utamanya dalam pembuatan video profil aktivitas paguyuban yang disusun oleh Abdurahman Agosto, S.T. dan Ishadiyanto Salim, S.Pd., M.Pd. sebagai pendukung presentasi.

Kegiatan pengabdian masyarakat di Paguyuban Luhur Jiwo, Desa Sidoluhur, Kapanewon Godean, Sleman, DIY, dilakukan selama bulan September–Oktober 2024. Adapun Paguyuban Luhur Jiwo merupakan paguyuban swabantu (self-help group/SHG) yang mewadahi rehabilitasi sosial dan recovery dengan tujuan membantu Orang Dengan Disabilitas Psikososial (ODDP) di wilayah Desa Sidoluhur menjadi mandiri dan berdaya guna.

“Hasil diskusi kami dengan Paguyuban Luhur Jiwo menunjukkan bahwa mereka ingin pengembangan potensi lahan pertanian yang dinamai “Taksi Kencana” (Taman Edukasi Inklusi Kesiapsiagaan Bencana) sebagai pusat aktivitas rehabilitasi ODDP anggota Paguyuban Luhur Jiwo. Selain itu, sebelumnya mereka juga sudah pernah dilatih praktik eco-pounding dan memiliki keinginan untuk berlatih ecoprint sebagai salah satu alternatif usaha mereka, selain olahan sirup jahe dan batik jumputan,” jelas Mesa terkait kegiatan pengabdian oleh prodinya.

Mesa menambahkan, anggota Paguyuban Luhur Jiwo pun memiliki keinginan untuk menggunakan tanaman-tanaman yang ada di Taksi Kencana sebagai bahan melakukan ecoprint, sehingga Prodi PKP pun turut memberikan bantuan tambahan bibit tanaman. Adapun pelatihan diselenggarakan pada 9, 10, dan 12 September 2024 yang diikuti oleh 15 peserta dari anggota paguyuban, caregiver, dan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat. Pelatihan pembuatan ecoprint menghadirkan narasumber Hastin Solikhah, S. Sn. selaku Pendamping Desa Budaya. Tak hanya itu, Prodi PKP juga mengadakan pelatihan budidaya tanaman untuk ecoprint dengan menghadirkan narasumber Rani Agustina Wulandari, S.P., M.P., Ph.D., salah seorang dosen di Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian UGM. Hasil ecoprint dari para anggota kemudian dibawa untuk dipresentasikan secara langsung di ajang APLL4DR.

Dr. Dyah Woro Untari, S.P., M.P., Ketua Prodi PKP, menambahkan bahwa kemenangan yang diraih oleh Paguyuban Luhur Jiwo menghantarkan mereka untuk mendapatkan perhatian di tingkat regional dan tentunya menjadi referensi untuk kegiatan serupa di tingkat nasional bagi kelompok swabantu lainnya. Di samping itu, program ini diharapkan dapat memberdayakan komunitas Paguyuban Luhur Jiwo, mendorong kemandirian ekonomi, dan memperkuat kapasitas mereka dalam mengelola usaha berbasis pertanian secara berkelanjutan.

Pendampingan oleh Prodi PKP menjadi komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan SDGs, utamanya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Happy Nastasya Salsabilla, Azizah Nur Rohmah, Nafeny Nirmalasiwi
Editor: Hanita Athasari Zain
Foto: Dokumentasi Prodi PKP

1…1415161718…79

BERITA FAKULTAS

  • Petani Milenial Naik Kelas : Fakultas Pertanian UGM dan University of Passau, Jerman Dorong Transformasi Pertanian Digital
    20/05/2025
  • Fakultas Pertanian UGM Gelar Sosialisasi Riset Kolaboratif bersama Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR)
    20/05/2025
  • Rayakan Dies Natalis Ikatan Mahasiswa Agronomi dan Pemuliaan Tanaman (IMAGRO) ke-43 dengan Semangat Kolaborasi dan Kontribusi di Bidang Budidaya Pertanian
    16/05/2025
  • Guna Menunjang Pengembangan SDM Gula, Faperta UGM Jalin Kerja Sama Pendidikan dengan PT SGN
    16/05/2025
  • Peran Akademisi dalam Ketahanan Pangan, Faperta UGM Inisiasi Diskusi Strategis Bersama NFA
    16/05/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY