berita
Puncak dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-76 Fakultas Pertanian UGM diselenggarakan dalam bentuk Rapat Terbuka Senat Fakultas Pertanian UGM tanggal 27 September 2022 yang utamanya berisi Laporan Dekan Fakultas Pertanian UGM dan Orasi Ilmiah Dies Natalis.
Rapat Terbuka Senat Fakultas dipimpin oleh Ketua Senat Prof.Dr.Ir Susamto Somowiyarjo. Laporan Tahunan Fakultas disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM Ir. Jaka Widada, MP, PhD, sedangkan orasi ilmiah Dies Natalis disampaikan oleh Dr.Ir. Mohammad Abdul Ghani, MSi yang merupakan salah satu alumni dan saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara (PTPN Holding).
Dekan Fakultas Pertanian UGM Jaka Widada, PhD dalam laporannya menyampaikan berbagai program dan capaian melalui kegiatan Tri Dharma yang telah dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian UGM. Secara umum, meskipun dalam masa transisi Pandemi Covid-19, kegiatan Tri Dharma dapat dijalankan dengan cukup baik dan beragam.
Pada bidang Akademik dan Kemahasiwaan antara lain disampaikan total mahasiswa aktif tahun 2022 sebanyak 3.127 orang (2.616 mahasiawa sarjana, 416 mahasiawa magister dan 95 mahasiswa doktoral). Proporsi mahasiswa pascasarjana dibanding sarjana sebesar 19,5 %. Selain itu, seluruh Program Studi telah menjalankan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) dan telah mendapatkan akreditasi BAN-PT dengan predikat A dan Unggul serta 3 Prodi telah memperoleh akreditasi internasional ASIIN. Jumlah mahasiswa yang mengikuti program MBKM sebanyak 364 mahasiswa (13,9% dari student body).
Proses internasionalisasi melalui program transfer kredit sebanyak 39 mahasiswa outbound dan 7 mahasiswa inbound serta 2 mahasiswa asing program degree dan 7 mahasiswa program non degree. Proses pembelajaran didorong dengan memanfaatkan LMS, lebih dari 110 mata kuliah telah memanfaatkan eLok.
Jumlah mahasiswa lulus program sarjana 189 mahasiswa, 48 % dengan predikat pujian dan rata-rata masa studi 4 tahun 4 bulan. Program pascasarjana 97 lulusan, rata-rata masa studi 2 tahun 6 bulan dengan rata-rata IPK 3,74. Untuk program doktor sebanyak 10 lulusan dengan rata-rata masa studi 4 tahun 8 bulan dengan dua orang mendapat predikat pujian. Sedangkan capaian prestasi, 22 mahasiswa berprestasi internasional dan 211 mahasiswa berprestasi nasional. Fakultas menadapat dukungan 61 sumber beasiswa dengan jumlah penerima beasiswa sebanyak 999 mahasiswa.
Pada bidang penelitian, pengabdian masyarakat, Kerjasama dan alumni, Jaka Widada, PhD menyampaikan jumlah dan sumber pendanaan penelitian di Fakultas Pertanian UGM semakin beragam dengan jumlah judul penelitian lebih dari 200 judul dan total pendanaan penelitian lebih dari 22 miliar rupiah. Penelitian dengan pendanaan mult iyear lebih dari 40 judul dengan total pendanaan lebih dari 16 miliar rupiah. Pendanaan penelitian mutli years berasal dari mitra luar negeri [universitas, Lembaga penelitian dan korporasi] dan mitra dalam negeri [kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, BUMN, korporasi swasta].
Rekognisi masyarakat ilmiah atas karya ilmiah dosen Fakultas Pertanian UGM antara lain ditunjukkan dengan rerata karya ilmiah pada jurnal internasional sebanyak 1,4 karya/dosen/tahun dan sitasi karya ilmiah dengan rerata 33 sitasi/dosen/tahun
Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen Fakultas Pertanian UGM dengan melibatkan mahasiswa sebanyak 65 judul dengan total pendanaan pengabdian sebesar 945 juta rupiah. Stategi peningkatan kapasitas lulusan: professional goes to campus, agrigama business club (ABC), mentoring dan internship serta praktisi mengajar.
Kerjasama dengan berbagai mitra stategis untuk mendukung riset, publikasi, kapasitas lulusan dan kapasitas dosen melibatkan mitra dalam negeri [kementerian/lembaga, bumn, pemerintah daerah, korporasi swasta] dan mitra internasional [universitas, lembaga riset, korporasi swasta]. Sedangkan kolaborasi strategis dengan mitra Fakultas Pertanian UGM antara lain: a) Program penguatan swasembada pangan strategis dengan Holding Perkebunan Nusantara, b) Penguatan student creativity hub dengan Bank Mandiri, c) Penguatan akses beasiswa melalui yayasan dana beasiswa Kagama Pertanian, d) Penguatan kewirausahaan sosial dan transformasi digital dengan Netes Institute.
Jaka Widada, PhD juga menyampaikan capaian pada Bidang Keuangan, SDM dan Aset dimana total penerimaan pada RKAT Fakultas Pertanian UGM mencapai Rp. 64.978.395.000. Seiring dengan upaya penguatan peran departemen untuk pengembangan keilmuan maka kebiakan Fakultas adalah mangalokasikan sekitar 30% RKAT Fakultas dengan pengelolaan oleh Departemen.
Jumlah tenaga pendidik tahun 2022 sebanyak 146 orang dan tenaga kependidikan 113 orang. Jumlah Tenaga pendidik golongan III (95 orang), lebih banyak dibandingkan golongan IV (51 orang). Jabatan fungsional tenaga pendidik pada tahun ini paling besar menduduki jabatan Lektor (26%), disusul Lektor Kepala (21%), dan Guru Besar sebanyak 21 orang. Fakultas memiliki 3 guru besar baru yaitu: Prof. Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.P., M.Sc., Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si. Saat ini, terdapat 6 orang dosen sedang proses penilaian angka kredit untuk menjadi guru besar baru Fakultas dan 2 orang dosen ke Lektor Kepala.
Fakultas Pertanian memprioritaskan peningkatan kualitas sarana prasarana pembelajaran, dengan melakukan pengadaan barang dan jasa. Total pengadaan barang dan jasa di Fakultas Pertanian UGM pada tahun 2022 mencapai Rp.10.950.394.
Pada Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Dr, Mohammad Abdul Ghani disampaikan beberapa pokok pikiran strategis terkait dengan problematika dan upaya pencapaian swasembada gula nasional. Kondisi saat ini Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan gula, dimana dua per tiga kebutuhan gula nasional masih dipenuhi dengan cara impor.
Ada bebarapa permasalahn yang dihadapi antara lain: pola penggunaan lahan belum optimal, belum optimalnya tata Kelola PTPN sebagai pelaku industri gula nasional dan efisiensi pabrik yang rendah, keterbatsan penggunaan varietas unggul serta formulasi kebijakan pemerintah yang belum menjawab problematika yang ada.
PTPN Holding memilki program strategis dengan target peningkatan produksi gula dari 768 ribu ton gula menjadi 2,1 juta ton/tahun. PTPN Holding sejak berapa tahun terakhir sedang merestrukturisasi industri dan bisnis gula dengan membentuk Sugar Co dimana dalam pendanaan juga mengundang investor swasta.
Sugar Co memiliki rencana strategis untuk membangun pabrik dan perluasan lahan tebu dengan total dana sekitar 19,4 triliun rupiah. Beberapa program strategis Sugar Co antara lain: pengembangan tebu rakyat, pengembangan tebu sendiri pada lahan HGU dan modernisasi serta peningkatan kapasitas pabrik gula.
Program unggulan yang akan dijalankan mencakup tumpangsari (mixed cropping) tebu dengan komoditas pangan strategis dan diversifikasi produk industri berbahan baku tebu. Melalui model tumpang sari, akan diperoleh pendapatan tambahan dari produk tanaman lain seperti kedelai selain dari tanaman utama tebu. Demikian juga dengan diversifikasi produk industri, selain gula juga akan dihasilkan berbagai produk seperti molase, ethanol serta bahan baku pupuk organik.
PTN Holding sejak tahun 2021 bekerjasama dengan Fakultas Pertanian UGM telah mengembangkan pilot project tumpang sari tebu-kedelai (BULE) berlokasi di PTPN IX, PTN X dan PTPN XI dengan total luas areal 30 ha. Dalam budidaya tebu juga diintroduksi model tanam baru Ring-pit yang memiliki potensi produktivitas 150-200 persen dari produktivitas tebu eksisting.
Fakultas Pertanian UGM kembali melakukan launcing kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka Dies Natalis Fakultas Pertanian ke-76 pada hari Sabtu, 17 September 2022 di lima Pedukuhan di Kalurahan Kaligintung, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo setelah pada minggu sebelumnya di Dusun Gunung Gambar, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta. Lima Pedukuhan di Kalurahan Kaligintung tersebut adalah: Kaligintung Lor, Kaligintung Kidul, Balong, Girigondo, dan Siwates.
Tema kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah “Pengembangan Kelengkeng Kateki dan Biofarmaka untuk Intensifikasi Pekarangan sebagai Alternatif Sumber Tambahan Pendapatan Keluarga”. Ada hal yang istimewa dalam launching ini karena Fakultas Pertanian UGM berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Rangkaian acara yang dilakukan pada launcing ini adalah: 1). Serah terima bibit kelengkeng dan biofarmaka, 2). Pembuatan demplot percontohan, dan 3). Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak. Pada acara tersebut hadir Dekan Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Gigi beserta jajarannya, dosen dan mahasiswa, Lurah Kaligintung, serta warga masyarakat.
Dody Kastono, S.P., M.P. selaku koordinator tim pengabdian Dies Natalis ke-76 Fakultas Pertanian UGM menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian sudah dilakukan sejak 2018 dengan fokus pengembangan kelengkeng dan biofarmaka khususnya jahe merah dan emprit. Bahkan kelengkengnya sudah ada yang mulai berbuah, khususnya penanaman musim hujan tahun 2018. “Kegiatan pengabdian ini juga diharapkan dapat mengembangkan perekonomian masyarakat secara mandiri berbasis intensifikasi pekarangan guna menyongsong adanya bandara YIA dan sekaligus sebagai pintu masuk pertama DIY dari wilayah barat. Dalam launcing kali ini diserahkan bantuan berupa 204 bibit kelengkeng jenis Kateki dan Matalada serta 30 kg benih jahe merah (Jahira 2) dan emprit (Halina 4)” ujar Dody Kastono, S.P., M.P.
Lurah Kaligintung memberikan sambutan sekaligus mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Gigi UGM. “Saya mengucapkan terima kasih dengan adanya bantuan dan inisiatif dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran UGM yang telah membantu mengembangkan pertanian dan Kesehatan masyarakat di Kalurahan kami” ujar Bapak Mucholish Fuad. Sementara Dekan Fakultas Pertanian UGM, bapak Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D menyatakan “Dalam rangka menggelorakan pertanian merdeka, kami berharap Kalurahan Kaligintung bisa menjadi pusat pengembangan tanaman buah di Yogyakarta sisi barat. Hal ini dalam rangka menyongsong adanya bandara New Yogyakarta International Airpot (NYIA) sehingga pendapatan masyarakat meningkat dan tidak hanya menjadi penonton saja”.
Alumni Fakultas Pertanian UGM Angkatan 1982 memiliki kepedulian yan tinggi terhadap upaya peningkatan produktivitas kelapa rakyat yang selama ini kurang mendapat perhatian dari berbagai pihak. Kepedulian tersebut diwujudkan dengan penggalangan dan pemberian bibit calon pohon induk kelapa kepada Fakultas Pertanian UGM yang terdiri dari 48 bibit dengan rincian 40 bibit kelapa pandan wangi, 8 bibit kelapa genjah entok dan 2 bibit kelapa kopyor.
Jumlah bantuan kelapa tersebut merupakan simbol tali asih dari “satu hati” sebagai nama Angkatan 1982 dimana 40 merupakan rentang waktu 40 tahun sejak para alumni masuk di Fakultas Pertanian UGM sampai dengan saat ini, sedangkan jumlah 8 dan 2 merupakan gabungan dari Angkatan 82.
Kegiatan penggalangan dan pemberian bibit kelapa ungul yang memiliki nilai potensi ekonomi tinggi merupakan salah satu agenda dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis Fakultas Pertanian UGM ke 76. Penyerahahan bibit kelapa secara simbolis telah dilakukan oleh beberapa alumni perwakilan angkatan 1982 pada hari Sabtu 18 September 2022 bertempat di Gedung Agrotropical Learning Center (AGLC) Fakultas Pertanian UGM.
Angkatan 1982 yang diwakili oleh Ir. Bambang dan Prof. Irham menyatakan bahwa pemberian bibit kelapa merupakan wujud kepedulian dan dukungan alumni untuk mendorong penguatan berbagai kajian terkait kelapa oleh para dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian UGM yang harapannya dapat mendukung percepatan peningkatan produktivitas kelapa pada masa mendatang.
Dekan Fakutas Pertanian UGM Jaka Widada, PhD dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kapada Angkatan 1982 yang telah menginisiasi penggalangan bibit kelapa yang memiliki potensi ekonomi tinggi. Dalam keterangannya, ditambahkan bahwa Fakultas Pertanian UGM telah memiliki nursery kelapa di Kebun UGM Mangunan Bantul sehingga dengan bantuan bibit kelapa calon pohon induk akan menjadi tambahan koleksi Fakultas dan akan menjadi salah satu pemasok bibit kelapa di nursery tersebut. Bibit kelapa yang berkualitas akan dibagikan petani secara gratis kepada kelompok tani sebagai bentuk diseminasi inovasi Fakultas Pertanian UGM dan pengabdian kepada masyarakat untuk peningkatan produktiviats kelapa rakyat.
Gagasan awal urgensi pengembangan bibit kelapa berkualitas yang memiliki potensi ekonomi tinggi dibahas dalam diskusi informal di Lampung bulan Agustus 1982 antara Dekan Fakultas Pertanian UGM Jaka Widada PhD, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerjasama Subejo, PhD bersama beberapa perwakilan alumni 1982 antara lain Ir. Fauzan dan Dr. Sumaryo. Dalam diskusi tersebut terpetakan problematika kelapa rakyat di Indonesia yang umumnya sudah berumur tua dan kurang terawat sehingga produktifitasnya relatif rendah; di sisi lain ada peluang peningkatan produktivitas kelapa dengan promosi perbaikan varietas terutama yang memiliki potensi nilai ekonomi tinggi. Jika kualitas dan produktivitas kelapa dapat ditingkatkan, maka akan menjadi insentif bagi petani kelapa untuk mengadopsi bibit kelapa yang baru dan akhirnya akan menjadi tambahan sumber pendapatan baru bagi para petani di perdesaan.
Pelatihan Budidaya Akuaponik
Pelatihan Budidaya Maggot
Dalam rangka kegiatan pemberdayaan masyarakat, sejumlah mahasiswa UGM mengenalkan Integrated Farming System atau IFS kepada kader ibu-ibu PKK di Dusun Bedoyo, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, D. I. Yogyakarta. Program tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti-Kemendikbud) yaitu Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM). Strategi IFS ini diperkenalkan sebagai solusi dari permasalahan pengolahan limbah organik rumah tangga dan menjaga ketahanan pangan keluarga.
Dusun Bedoyo memiliki beberapa potensi fisik yang cukup besar untuk dikembangkan seperti kandang maggot dan kolam ikan. Akan tetapi, potensi tersebut tidak dikelola dengan maksimal. Permasalahan lainnya yaitu, tidak adanya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Dusun Bedoyo menjadi permasalahan yang cukup serius bagi masyarakat karena dapat menimbulkan bau busuk yang menyengat. Rata-rata masyarakat menghasilkan limbah sebesar 0,3-0,4 kg/hari dan tidak ada pengolahan lebih lanjut. Sebagian besar masyarakat Dusun Bedoyo berprofesi sebagai petani, dengan penghasilan rata-rata sebesar Rp700.000/bulan. Minimnya pendapatan serta kurangnya pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan keluarga, mengakibatkan penurunan kualitas gizi pada anak sebesar 3,2% di Kecamatan Cangkringan.
Berangkat dari masalah tersebut, diperlukan suatu strategi untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dalam bentuk ketersediaan gizi seimbang dan pengelolaan limbah organik rumah tangga di Dusun Bedoyo. Untuk itu, tim dari UGM yang beranggotakan Rikhul Jannah, Dara Latifa, Ainun Takhsin Afidati, Salma Romantika Fatihahwati, Muhammad Faris Ar Rif’at, dan dosen pembimbing Diah Fitria Widhiningsih, S.P., M.Sc., menciptakan program Smart Family yang mengusung konsep Integrated Farming System yaitu menggabungkan tiga bidang yakni pertanian, perikanan, dan peternakan untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam memenuhi kebutuhan gizi dan mengelola limbah organik rumah tangga. Program ini dilaksanakan pada bulan Juni-September 2022.
Implementasi pengembangan program Smart Family dilakukan melalui pelatihan dan peningkatan keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengelola potensi yang ada, dengan pengaplikasian konsep IFS yaitu kombinasi antara pelatihan akuaponik rumah tangga serta budidaya dan pengolahan maggot. Dengan demikian, melalui program ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu PKK dalam meningkatkan kebutuhan pangan, peningkatan mutu gizi seimbang, dan perwujudan pengelolaan limbah organik rumah tangga yang optimal.
Rikhul Jannah menjelaskan bahwa program Smart Family ini menjadi solusi yang dapat menjawab penyelesaian masalah yang ada di Dusun Bedoyo.
“Budidaya maggot itu tidak hanya menguraikan limbah organik rumah tangga saja, akan tetapi juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan, sedangkan akuaponik yang terintegrasi akan menghasilkan produk untuk keberlanjutan program nantinya”, ucap Rikhul Jannah di Dusun Bedoyo (31/8)
Produk Olahan Pasca Panen Program
Produk yang dihasilkan selama pengabdian dilakukan berupa peningkatan keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengembangkan maggot menjadi maggot kering dan pupuk organik bekas maggot atau kasgot. Sedangkan produk olahan pada ikan yang dapat diolah berupa ikan lele bumbu frozen dan sayuran dari akuaponik akan dikemas menjadi sayur organik segar.
Salah satu mitra atas nama Bu Harti mengatakan bahwa kegiatan ini dapat mengisi waktu luang mereka, selain itu ibu-ibu juga mendapatkan keterampilan sehingga bisa menghasilkan pendapatan sampingan.
“Program ini bagus sekali untuk mengisi waktu luang kami sebagai ibu rumah tangga mbak, selain itu nggak terlalu repot juga ngurusin maggot sama ikannya, apalagi bisa nambah penghasilan kami”, ucap Bu Harti di Dusun Bedoyo (31/8)
Untuk menjaga keberlanjutan program, maka tim mahasiswa UGM ini memberikan edukasi dan bimbingan kepada masyarakat mengenai pemasaran produk dan menjalin kerjasama dengan peternak dan toko pertanian. Selain itu, juga dilakukan Training Of Trainer kegiatan ini dilakukan untuk melatih ibu-ibu PKK yang telah mengikuti seluruh proses pelatihan di program Smart Family agar dapat menularkan dan mengajarkan kepada masyarakat lain sehingga perluasan ilmu yang diterima ibu-ibu PKK dapat tersalurkan ke masyarakat Dusun Bedoyo.
“Melalui program ini, kedepannya kelompok PKK diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan perekonomian anggotanya tetapi juga dapat bekerja sama dengan kelompok lainnya. Tentu saja untuk dapat mengembangkan produk inovatif lainnya diperlukan teamwork yang kuat baik internal maupun eksternal kelompok”, tambah Diah Fitria Widhiningsih, S.P., M.Sc (31/8).
Permasalahan akses pendidikan yang layak di perguruan tinggi khususnya di lingkungan Fakultas Pertanian UGM menjadi perhatian serius para alumni. Para mahasiswa berasal dari beragam latar belakang ekonomi dan sebagian merupakan keluarga yang tidak mampu sehingga mengalami kesulitan dalam membiayai aktivitas pendidikannya. Merespon hal tersebut, alumni Fakultas Pertanian UGM Angkatan 1981 melakukan sarasehan di Auditorium Fakultas Pertanian UGM pada hari Sabtu 20 Agustus 2022 dan sekaligus menggalang dana beasiswa sebesar 81 juta rupiah yang akan diperuntukkan untuk mendukung para mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Ir. Hery Saksono, MA Ketua Alumni Angkatan 1981 menyampaikan bertepatan dengan rangkaian peringatan Dies Natalis Fakultas Pertanian UGM tahun 2022, para alumni angatan 1981 menginisiasi pengumpulan dana sukarela yang selanjutnya akan disumbangkan pada Fakultas Pertanian UGM melalui yayasan dana beasiawa untuk membantu mahasiswa yang mengalami permasalahan ekonomi. Dalam keterangannya, Hery Saksono optimis jika para mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi didukung akan sangat membantu utuk lebih fokus mengembangkan kapasitas akademik dan kreativitasnya sehingga menjadi SDM yang potensial sebagai aktor pembangunan pertanian masa mendatang.
Kecukupan asupan gizi yang memadai dan kecukupan perlengkapan belajar menjadi prasyarat penting bagi kelancaran studi bagi para mahasiswa sehingga dukungan untuk pemenuhan tersebut yang akan menjadi fokus bantuan dari dana beasiswa yang digalang para alumni seperti dinyatakan Hery Saksono dalam keterangannya.
Program beasiswa untuk mahasiswa dari kalangan keluarga kurang mampu juga akan diintergrasikan dengan inisiasi pendirian Yayasan Dana Beasiswa Harjono Daonoesatro yang dimotori oleh KAGAMA Pertanian dan Fakultas Pertanian UGM. Seperti disampaikan Ketua Umum KAGAMA Pertanian Ir. Y. Hari Hardono, beberapa waktu terkahir KAGAMA Pertanian telah menghimpun dana sekitar 400 juta rupiah yang akan dimanfaatkan untuk beberapa tujuan antara lain mendukung mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi, mendukung kegiatan kreativitas mahasiswa serta membantu mahasiswa yang memiliki prestasi dan perlu didukung misalnya dalam exchange student ke luar negeri, kompetisi internasional, lomba-lomba karya ilmiah nasional, lomba seni dan kreativitas dan lain sebagainya.
Inisiasi pendirian Yayasan Dana Beasiswa Harjono Danoesatro untuk mengenang jasa Prof. Hajono Daoesastro sebagai salah satu pionir pendirian Fakultas Pertanian UGM yang sangat peduli pada akses pendidikan tinggi pertanian dari kalangan yang kurang mampu dari pelosok Indonesia seperti diutarakan oleh Hari Hardono.
Dekan Fakultas Pertanian UGM Jaka Widada, PhD menyambut baik dan sangat mengapreasiasi inisiatif para alumni angkatan 1981 dan KAGAMA Pertanian yang memiliki pedulian tinggi untuk membantu para mahasiswa yang memiliki permasalahan ekonomi. Penggalangan dan dukungan dana dari alumni sangat strategis sebagai komplemen dari program-program yang telah dikembangkan oleh Fakultas Pertanian UGM maupun UGM terang Jaka Widada.
Jaka Widada meyakini jika para mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi mendapat dukungan beasiswa dan dapat berprestasi serta berhasil dalam studinya maka suatu saat kelak setelah berhasil dan berkarya dalam masyarakat akan memiliki kepedualian yang sama sehingga juga akan berinvestasi untuk memajukan pendidikan dan kepedulian pada pengembagan SDM. Pada masa mendatang, para alumni tersebut secara berkesinambungan juga akan peduli pada adik-adik kelasnya sehingga juga akan menggalang dana sejenis untuk membantu para mahasiswa yang mengalamai keterbatasan ekonomi, terang Jaka Widada.
Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Klinik Agromina Bahari (KAB), Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, merupakan serangkaian proses pembinaan ormawa dalam mengimplementasikan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan peresmian program tersebut dilakukan bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 yaitu tanggal 17 Agustus 2022. Tim PPK KAB melangsungkan sosialisasi program kampung iklim yang dilaksanakan di Dusun Bedoyo, Kelurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang dihadiri oleh perwakilan kelurahan, kepala dusun, ketua RT, PKK, karang taruna, dan perwakilan masyarakat.
Dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, tim PPK KAB Fakultas Pertanian UGM yang terdiri dari Muhammad Faris Ar Rif’at, Ainun Takhsin Afidati, Aqilla Fadhila Haya, Fanny Tyastuti, Naufal Radhyanto, Rikhul Jannah, Tri Budi Winarto, ‘Athif Yumna Hanifah, Della Febriana, Hisyam Sya’bani, Kingkin Nawang Sari, Sania Sita Devi, Yulia Nurwita Ningrum, Alifia Zahra Khoirunnisa, dan Alvaida Ekawati didampingi oleh dosen pembimbing Diah Fitria Widhiningsih, S.P., M.Sc. Dalam upaya mengatasi permasalahan yang ada di Dusun Bedoyo, PPK KAB mengusung “Program Kampung Iklim (PROKLIM): Strategi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Berbasis Pengolahan Limbah dan Ketahanan Pangan di Desa Wukirsari, Cangkringan, Yogyakarta”.
(Tim PPK KAB UGM dan warga Dukuh Bedoyo)
Sosialisasi program PROKLIM berisi pengenalan program ketahanan pangan melalui kegiatan akuaponik, pengolahan limbah organik melalui kegiatan biopori dan pengelolaan limbah anorganik melalui pembuatan produk kerajinan, serta penghijauan produktif dengan kegiatan penanaman bibit pohon. Dalam sosialisasi ini turut dilakukan penyerahan secara simbolis tiga program utama tersebut kepada perwakilan warga Dusun Bedoyo kepada Perwakilan Kelurahan Wukirsari, Padukuhan Bedoyo, perwakilan ibu PKK, dan perwakilan karang taruna. Simbolisasi berupa bibit tanaman kepel sebagai tanaman buah dan tanaman gayam sebagai tanaman perindang, kit biopori, kit akuaponik, dan kerajinan botol bekas.
(Penyerahan secara simbolis program kampung iklim)
(Kegiatan pemaparan program kampung iklim)
Masyarakat Dusun Bedoyo sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi dan peresmian serta menyambut baik ketiga program tersebut. Jagabaya Kalurahan Wukirsari, Nana Widiatmanto mengharapkan keberlanjutan program ini dapat diterapkan oleh masyarakat dalam jangka panjang dan membangun kesadaran mengenai ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, dan pengelolaan limbah di masyarakat. Program penghijauan produktif akan diwujudkan dalam bentuk penanaman pohon buah perindang yang bermanfaat untuk konservasi lingkungan dan air di sekitar Kali Kuning. Pengelolaan limbah dibagi menjadi dua sub program yaitu pengolahan limbah organik berupa instalasi biopori dan pengolahan limbah anorganik seperti botol bekas menjadi pot tanaman yang digunakan untuk sistem budidaya vertikultur. Kemudian, program aquaponik direncanakan untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan serta kreativitas warga dalam pengolahan hasil panen baik ikan maupun tanaman pangan.