Sejak tiga tahun terkahir Fakultas Pertanian UGM melakukan kolaborasi dengan Taman Sehat Rejosari (TASERO) Dlanggu Klaten, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Dlanggu, Kelompok Tani dan Koperasi Tani Dlanggu Klaten untuk mempromosikan pertanian ramah lingkungan, hemat pengunaan sumberdaya dan memiliki fungsi edukasi serta wisata dengan berbasis pada smart eco- bio production.
Pada hari Sabtu 14 Mei 2022 jam 09.00-12.00 Wib bertempat di lahan persawahan Kawasan TASERO Dlanggu Klaten telah dialakukkan panen bersama padi unggul lokal Klaten dengan varietas Srinuk yang merupakan pengembangan dari padi unggul lokal Rojolele khas Dlanggu yang telah memiliki reputasi publik sangat baik sebagai padi penghasil beras yang berkualitas tinggi, pulen, wangi dan bercitra rasa sangat enak.
Pada acara panen perdana padi Srinuk, kegiatan dihadiri Tim Fakultas Pertanian UGM yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM Jaka Widada, PhD, Manajemen TASERO, perwakilan kelompok tani dan koperasi tani, kepala BPP Dlanggu, perwakilan HKTI pusat.
Dekan Fakultas Pertanian UGM dalam sambutannya mengatakan kerjasama multipihak ini merupakan langkah strategsi dan wujud tri dharma perguruan tinggi dimana UGM membawa dan mengenalkan berbagai inovasi produksi dan tata Kelola usahatani yang relevan untuk masyarakat pertanian di daerah-daerah.
Sedangkan Manajemen TASERO yang diwakili oleh dr. Husein, menyampaikan apreasiasi dalam kolaborasi multipihak untuk pengembangan pertanian yang dikombinasi dengan edukasi dan kuliner. Ditekankan bahwa ini merupakan kerjasama terintegrasi dari aspek hulu sampai hilir dengan tujuan mendorong wista edukasi pertanian, menjamin ketahanan pangan daerah, menyediakan pangan sehat berkualitas tinggi.
Kepala BPP Dlanggu melaporkan pada lahan sawah yang dujicobakan dengan varietas Srinuk dilakukan pada lahan seluas 3 ha dengan umur panen 95 hari. Dari hasil ubinan yang telah dilakukan, dilaporkan produktvitas padi Srinuk yang dibudidayakan secara organik sebesar 6,8 ton/ha gabah kering panen, sedangkan Srinuk yang dibudidayakan secara konvensional memiliki produktivitas 5,2 ton/ha.
Optimalisai pemanfaatan lahan yang diinisiasi oleh TASERO dengan dukungan inovasi dari Fakultas Pertanian UGM sangat strategis untuk mendorong peningkatan produksi pertanian di wilayah sekitar Dlanggu. Lahan sawah yang digunakan merupakan lahan tidur yang sudah lebih dari 5 tahun dalam kondisi terlantar.
Dengan keberhasilan inisiasi pemanfaatan lahan tidur yang telantar diharapkan akan menajdi langkah awal yang sangat strategis untuk pemanfaatkan lahan tidur di wilayah Dlanggu seluas sekitar 100 ha dari total lahan sawah produktif sebanyak 1.170 ha.
Dr. Tri Harjaka anggota tim kajian dari Fakultas Pertanian UGM menjelaskan, supaya kualiats tanah semakin baik dan produksi pertanian lebih optimal akan dilakukan rotasi tanaman di lahan yang dikelola oleh TASERO seluas 3 ha. Pada awal bulan Juni akan ditanam kedelai sebanyak 3 jenis benih kedelai galur harapan yang sedang dikembangkan Tim Fakultas Pertanian UGM dan dari ujicoba yang dikaukan di beberapa lokasi terbukti memiliki potensi produktivitas yang tinggi. Selain itu akan ditanam kedelai hitam malika dan kedelai unggul nasional yatu varietas Anjasmoro atau Grobogan. Dengan mencoba beberapa varietas akan dievaluasi varietas kedelai yang memiliki kecocokan tinggi dan juga produktivitas yang tinggi.
Dalam konteks sinergitas multi-aktor serta pemberdayaanasyarakat, Wakil Dekan Bidang Penelitian PKM dan Kerjasama Fakultas Pertanian UGM Subejo, PhD sangat optimis bahwa model Kerjasama yang telah dirintis oleh Fakultas Pertanain UGM dengan TASERO dan pihak terkait merupakan salah model pemberdayaan masyarakat yang prospektif dan efektif karena terjadi resource sharing atas sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing pihak untuk sebuah kemajuan pembangunan masyarakat pertanian.
Sedangkan Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM Dr. Setiadi yang juga turut hadir dalam rombongan UGM menuturkan kemanfaatan dan keberlanjutan pengembangan masyarakat sebagaimana telah dirintias oleh Fakultas Pertanian UGM dan TASERO serta pihak lain akan semakin kuat jika melibatkan karifan dan budaya lokal masyarakat. Pada tahap beriutnya sentuhan aspek budaya dan keunggulan ciri khas lokal di Dlanggu juga menjadi potensi penting yang akan dikembangkan dalam pembangunan pertanian dan perdesaan.