Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada tahun 2025 mengambil peran penting dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi lokal di Kepulauan Seribu. Salah satu yang menjadi bagian dari gerakan ini adalah Rahmawati Azizah, atau akrab disapa Rahma, mahasiswi Teknologi Hasil Perikanan UGM (2022) yang tergabung dalam klaster agro program KKN bertajuk Merayu Kelapa yang dibimbing oleh Rr. Tur Nastiti, M.Si., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Tim yang beranggotakan 29 mahasiswa tersebut melalui berbagai tahapan dalam pelaksanaan program seperti identifikasi masalah dan potensi desa, diskusi serta koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat, studi literatur, pelaksanaan program kegiatan hingga evaluasi kegiatan. Ilham Pramana Putra, ketua TIM KKN Merayu Kelapa, menjelaskan bahwa alasan dipilihnya Kepulauan Seribu adalah karena wilayah ini menyimpan potensi besar dalam sektor ekowisata berbasis kelautan dan lingkungan.
“Alasan kami memilih Kepulauan Seribu bukan hanya karena keindahannya, tapi juga karena tantangan nyata yang dihadapi masyarakat pesisir, terutama dalam hal keberlanjutan lingkungan dan potensi usaha lokal yang belum tergarap optimal,” ujar Ilham.
Program yang berlangsung dari 20 Juli hingga 8 Agustus 2025 ini menitikberatkan pada pelestarian ekowisata dan pemberdayaan masyarakat pesisir. Salah satu kegiatan utama yang berkesan bagi Rahma adalah aksi penanaman mangrove bersama Gubernur DKI Jakarta Dr. Ir. Pramono Anung pada 4 Juli.
“Penanaman mangrove ini bukan sekadar simbolis. Kami ingin menyampaikan pesan bahwa menjaga lingkungan adalah tugas bersama. Saya merasa bangga bisa ikut menanam langsung bersama tokoh-tokoh penting yang juga peduli pada masa depan wilayah ini,” kata Rahma.
Selain itu, klaster agro juga terlibat dalam kegiatan transplantasi terumbu karang yang dilaksanakan bersama Komunitas Budaya dan Konservasi (Komparasi) Terumbu Karang Kepulauan Seribu. Rahma dan timnya melakukan aksi menanam bibit terumbu karang dengan menyelam pada kedalaman tertentu.
“Kegiatan ini membuka mata saya betapa rapuh namun berharganya kehidupan di dasar laut. Kami berharap dengan langkah kecil ini, wisata bawah laut di Kepulauan Seribu bisa terus hidup dan menjadi daya tarik berkelanjutan,” tambahnya.
Tak hanya berfokus pada ekologi, tim KKN Merayu Kelapa juga menjalankan program sosialisasi pengolahan hasil perikanan, salah satunya dengan memperkenalkan pembuatan abon ikan kepada pelaku UMKM lokal. Dalam sesi tersebut, tim KKN tak hanya memberikan resep, tetapi juga berbagi informasi tentang optimalisasi penyimpanan abon ikan agar tahan lama dan layak dipasarkan secara lebih luas.
“Kami ingin UMKM di sini tidak hanya bertahan, tapi berkembang. Dengan pengolahan yang baik dan penyimpanan yang tepat, produk seperti abon ikan bisa punya nilai jual tinggi dan memperluas pasar,” jelas Rahma.
Program KKN Merayu Kelapa, terutama di klaster agro, berhasil menyatukan kegiatan pelestarian lingkungan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pendekatan ini tidak hanya menyentuh aspek konservasi, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Melalui keterlibatan aktif mahasiswa seperti Rahma, KKN-PPM UGM membuktikan bahwa generasi muda mampu menjadi agen perubahan yang membawa harapan bagi masa depan wilayah pesisir Indonesia.
Program KKN-PPM “Merayu Kelapa” menjadi bukti nyata dari komitmen untuk memenuhi target pencapaian 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya pada tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 13: Aksi Iklim, SDG 14: Kehidupan Bawah Air, serta SDG 15: Pemulihan Ekosistem Darat.
Penulis: KKN Merayu Kelapa
Editor: Agrit Kirana Bunda
Foto: Tim KKN UGM Merayu Kelapa