Di tahun 2022 ini, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, kembali mengadakan kegiatan seminar nasional yang bertemakan “Penguatan Sumber Daya Manusia dan Sosial Ekonomi Menuju Pertanian yang Efisien, Inklusif, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan”. Tema tersebut dipilih sejalan dengan kondisi dinamika perkembangan SDM sektor pertanian di Indonesia yang dari tahun ke tahun selalu mengalami problematika yang sama, dimana peran startegis sektor pertanian yang diharapkan berkontribusi besar terhadap peningkatan sasaran makro pembangunan ternyata tidak diimbangi dengan kapasitas SDM yang mumpuni.
Salah satu agenda penting dalam seminar nasional ini adalah Deklarasi Bulaksumur Penguatan Fungsi Strategis Penyuluhan yang merupakan sarana untuk menyuarakan dukungan dan dorongan terhadap percepatan implementasi Perpres No. 35 tahun 2022 tentang Penguatan Fungsi Penyuluhan Pertanian agar agar efektif, tepat sasaran, dan berhasil meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani serta mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Seminar diselenggarakan pada Kamis, 11 Agustus 2022 secara hybrid dengan bertempat di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada bagi peserta luring serta melalui Zoom dan Youtube bagi peserta daring dari seluruh Indonesia. Acara seminar dimulai pada pukul 08.00 dan secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni Universitas Gadjah Mada, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si. Cukup meriah, seminar dihadiri oleh lebih dari 100 peserta luring, lebih dari 300 peserta melalui Zoom dan disaksikan lebih dari 1800 viewers Youtube pada saluran Media Faperta UGM dan Agricia Channel.
Pemaparan materi dibuka oleh Keynote Speaker : Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. (Kepala Badan SDM Kementerian Pertanian) dengan tema Kebijakan Penyuluhan Pertanian sebagai Basis Penguatan SDM dan Sosial Ekonomi Pertanian Guna Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan agenda deklarasi serta pemaparan materi dan diskusi secara panel pada sesi pleno. Pembicara pertama pada sesi pleno, Dr. Idha Widi Arsanti, S.P., M.P. yang merupakan Kepala Pusat Pendidikan, Kementerian Pertanian menyampaikan materi terkait Kebijakan Penumbuhan Petani Milenial untuk Mendukung Ketersediaan Pangan Nasional. Paparan dilanjutkan oleh Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., dosen Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada yang membahas pembangunan pertanian inklusif melalui sudut pandang akademis. Sesi pleno ditutup dengan pembicara ketiga, Jatu Barmawati, S.P. yang merupakan Duta Petani Millenial Kementerian Pertanian dengan paparan bertema Peran Petani Milenial sebagai Penggerak Wirausaha Pertanian yang Berdaya Saing. Dari keseluruhan materi yang disampaikan oleh narasumber terlihat jelas bahwa kunci pembangunan sektor pertanian di Indonesia memang harus diawali dengan peningkatan kapasitas SDM pertanian itu sendiri. Untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian yang berkelanjutan dapat dilakukan melalui adanya regenerasi dan didukung dengan proses pembinaan yang intensif dari lembaga – lembaga penyuluhan pertanian. Adanya Program Kostratani dan Duta Petani Milenial merupakan salah satu usaha strategis untuk mendorong pembangunan sektor pertanian di Indonesia secara lebih berkelanjutan. (RA)