• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Tentang Fakultas
      • Visi & Misi
      • Sasaran & Tujuan
      • Struktur Organisasi
    • Program Studi
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
      • Dokumen Seminar dan Ujian S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Peraturan
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
  • SDG 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
  • page. 8
Arsip:

SDG 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab

Seminar Nasional Hasil Penelitian Pertanian XIV Sebagai Wujud Kolaborasi untuk Menuju Kedaulatan Pangan

berita Tuesday, 24 September 2024

Sebagai salah satu rangkaian Dies Natalis ke-78 Fakultas Pertanian UGM, telah digelar Seminar Nasional Hasil Penelitian Pertanian XIV pada hari Sabtu, 21 September 2024 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro. Sejalan dengan tema dies, yaitu “Optimalisasi Pemanfaatan Lahan dan Adaptasi Perubahan Iklim untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan”, Semnashas XIV mengundang tiga pembicara kunci yang berkompeten di bidangnya dengan total peserta lebih dari 200 peserta.

Ketua Panitia Semnashas XIV, Andi Syahid Muttaqin, S.Si., M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa tema semnashas kali ini relevan dengan dinamika tantangan pertanian yang saat ini dirasakan di Indonesia, di mana tantangan tersebut mengarah kepada pentingnya inovasi dan kolaborasi. Ia menyatakan, diharapkan akan terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan antar peserta sehingga menghasilkan kolaborasi dalam upaya berkontribusi di sektor pertanian.

“Kami selaku panitia berharap adanya seminar yang diikuti oleh akademisi, peneliti, dan praktisi di bidang pertanian kali ini dapat membuka kesempatan untuk berbagai pengetahuan, pengalaman, serta merumuskan strategi-strategi yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi pertanian berkelanjutan di Indonesia,” jelas Andi yang juga seorang dosen di Departemen Tanah Fakultas Pertanian UGM.

Melalui laporannya yang disampaikan di pembukaan acara, Andi mengatakan bahwa jumlah pemakalah Semnashas XIV yang mencapai lebih dari 160 peserta pemakalah merupakan sebuah prestasi karena melampaui ekspektasi panitia. Adapun para peserta berasal dari 25 universitas dan instansi di seluruh Indonesia yang mengikuti seminar sebagai pemakalah atau non-pemakalah, serta melalui daring atau luring.

Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., dalam sambutannya menegaskan bahwa sektor pertanian adalah tulang punggung negara. Sektor pertanian tidak bisa hanya fokus terhadap proses produksi, tetapi juga harus memperhatikan layanan ekosistem.

“Selama ini, sektor pertanian masih banyak yang lalai atas layanan ekosistem. Dengan optimalisasi metaorganisme atau optimalisasi pemanfaatan lahan, sesuai tema seminar kali ini, kita harap layanan ekosistem bisa lebih diperhatikan sehingga mewujudkan praktik pertanian berkelanjutan dan kedaulatan pangan di Indonesia,” ujar Dekan.

Kegiatan Seminar Nasional Hasil Penelitian Pertanian XIV ini menjadi salah satu wujud Fakultas Pertanian UGM untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Hanita Athasari Zain
Editor: Desi Utami
Foto: Media Faperta UGM

Peringati HUT Ke-78, Departemen Budidaya Pertanian Adakan Buper Practice Lanjutan Buper Talk #11

berita Monday, 23 September 2024

Departemen Budidaya Pertanian Universitas Gadjah Mada telah sukses menyelenggarakan kegiatan Buper Practice pada Jumat, 30 Agustus 2024 dengan tema “Artisan Tea: Functional Beverage for Wellness.” Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Webinar Buper Talk #11 dan dihadiri oleh tenaga kependidikan di lingkungan Fakultas Pertanian secara luring.

Dalam acara yang berlangsung dengan penuh antusias tersebut, peserta diberikan pengetahuan mendalam mengenai manfaat teh artisan sebagai minuman fungsional untuk kesehatan. Ir. Iriana Ekasari Muadz, M.M selaku pendiri Asosiasi Artisan Teh Indonesia (ARTI) berbagi wawasan tentang proses pembuatan, berbagai jenis teh, serta dampak positifnya terhadap kesehatan dan kesejahteraan pengonsumsinya.

“Dengan terlaksananya Buper Practice dapat menjadi wadah pembelajaran untuk tenaga kependidikan Fakultas Pertanian UGM, harapannya dengan rangkaian kegiatan Buper Talk #11 dan Buper Practice ini dapat menginspirasi peserta yang hadir agar dapat menerapkan gaya hidup sehat dengan menggunakan produk lokal, seperti teh artisan,” ujar Rani Agustina Wulandari, S.P., M.P., Ph.D., Ketua Departemen Budidaya Pertanian.

Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan tenaga kependidikan, tetapi juga mendorong mereka untuk mengaplikasikan konsep wellness melalui konsumsi teh yang berkualitas. Harapan besar diletakkan pada pengembangan inovasi teh artisan di masa depan, sejalan dengan komitmen Fakultas Pertanian dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dengan terselenggaranya Buper Practice ini, Departemen Budidaya Pertanian menunjukkan dedikasinya dalam edukasi dan pemberdayaan sumber daya manusia di bidang pertanian yang selaras dengan tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu antara lain SDG 2: Tanpa kelaparan, SDG 3: Kehidupan sehat dan sejahtera, SDG 4: Pendidikan yang berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dan SDG 17: Kemitraan untuk mencapai tujuan.

Penulis: Khairani Nabilah
Editor: Desi Utami

Inovasi Persilangan Teh PT Pagilaran Dikenalkan pada Mahasiswa Baru Fakultas Pertanian UGM

Prestasi Friday, 6 September 2024

PT Pagilaran sebagai private company yang bergerak dalam bidang perkebunan, perindustrian, perdagangan, dan konsultasi sebagai bagian dari Universitas Gadjah Mada (UGM). PT Pagilaran dikenal karena ciri khasnya yang membedakan dari produsen teh lainnya di Indonesia. Sekitar 60% dari teh yang ditanam dan diproduksi di PT Pagilaran berasal dari seedling, sedangkan sebagian besar produsen teh lain menggunakan klon atau stek. Hal ini memberikan karakter rasa dan aroma yang sangat khas pada teh Pagilaran.

PT Pagilaran baru-baru ini mengumumkan pencapaian terbaru mereka dalam penelitian dan pengembangan teh. Dalam acara Kenal Kebun 2024, PT Pagilaran UGM memperkenalkan inovasi berupa klon-klon unggul teh yang telah dilepas secara nasional yaitu: PGL 1, PGL 3, PGL 4, PGL 10, PGL 11, PGL 12, dan PGL 15.  Selain itu, PT Pagilaran UGM saat ini sedang melakukan persilangan antara dua spesies teh yang berbeda yaitu Asamika dan Sinensis. Klon baru ini mengintegrasikan keunggulan dari kedua jenis teh tersebut. Persilangan ini menghasilkan produk dengan kualitas yang unggul yaitu kadar aroma yang lebih kaya dan khas serta memiliki produktivitas tinggi.

Taufan Alam, S.P., M.Sc., Dosen Fakultas Pertanian UGM sekaligus Direktur Produksi PT Pagilaran yang juga terlibat dalam kegiatan penelitian ini mengungkapkan harapannya bahwa persilangan teh ini kedepan akan menjadi unggulan PT Pagilaran untuk lebih meningkatkan produktivitas serta kualitas teh sehingga memperkuat posisi Pagilaran dalam percaturan industri teh nasional maupun internasional.

“Penelitian persilangan antara Asamika dan Sinensis pada awalnya diinisiasi oleh Prof. Dr. Ir. Taryono, M.Sc., selain itu dalam rangka meningkatkan efisiensi produksi, PT Pagilaran UGM telah melakukan revitalisasi dengan mengadopsi teknologi terbaru. Mesin pemetik modern kini digunakan untuk memastikan proses pemetikan teh yang lebih efisien dan berkualitas tinggi” ujar Taufan.

Dalam upaya untuk memperluas jangkauan pasar, PT Pagilaran UGM juga memasarkan produknya ke pasar internasional yaitu: Malaysia, Jepang, UEA, India, Inggris, Polandia, Rusia, Amerika Serikat, dan Kenya. Salah satu produk baru yang diluncurkan adalah Artisan Tea dengan merk Pajavarta Tea, yang menawarkan campuran teh inovatif dengan keragaman rempah dan bunga. Produk ini memiliki komposisi unik sehingga memberikan variasi rasa yang menarik.

Dengan adanya inovasi ini, PT Pagilaran UGM telah menunjukkan komitmen terhadap point  SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

 

Penulis: Alkhansa Khairunnisa

Editor: Desi Utami

Fakultas Pertanian UGM Dukung Program Pengelolaan Sampah melalui CSR Bank BRI

berita Thursday, 5 September 2024

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima dua unit tempat pengumpulan botol plastik bekas dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya mendukung pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan kampus, sekaligus mendorong kesadaran pentingnya daur ulang di kalangan mahasiswa dan civitas akademika.

Acara seremonial pemasangan tempat botol bekas tersebut berlangsung pada Selasa, 27 Agustus 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Bank BRI, pihak UGM, serta sejumlah mahasiswa. Dalam sambutannya, Direktur Utama Bank BRI menegaskan komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya daur ulang.

Agus Sudarwinto, S.E., M.M., Kepala Kantor Administrasi Fakultas Pertanian UGM, menyampaikan bahwa pengelolaan botol plastik yang dikumpulkan di Fakultas Pertanian akan menjadi tanggung jawab fakultas untuk dikelola. Ia berharap agar kemampuan fakultas dalam memilah dan mengelola sampah terus meningkat serta menunjukkan hasil laporan pemilahan sampah yang semakin baik.

“Tujuan utama dari fasilitas ini adalah agar botol plastik dapat langsung dipisahkan di satu tempat, sehingga memudahkan pengelolaan lebih lanjut atau proses daur ulang,” ujar Agus.

Tempat botol bekas ini diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa dan civitas akademika UGM dalam membuang sampah plastik dengan benar, serta meningkatkan partisipasi mereka dalam program-program ramah lingkungan.

Melalui inisiatif ini, Fakultas Pertanian UGM turut berkontribusi dalam mengimplementasikan langkah-langkah keberlanjutan yang sejalan dengan tujuan SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan,      SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim dan SDG 15: Menjaga Ekosistem Darat.

 

Penulis: Yomita Misya

Editor: Desi Utami

 

Bantu Upayakan Regenerasi Petani, Keluarga Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (KMSEP) UGM Kenalkan Dunia Pertanian Kepada Anak Sekolah Dasar

berita Tuesday, 3 September 2024

 

Departemen Pengabdian Masyarakat, Keluarga Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (KMSEP) UGM laksanakan program kerja Kidsfarm pada tanggal 16 Agustus 2024 di SD Negeri Potrojayan 2, Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

Program kerja Kidsfarm merupakan program kerja tahunan Departemen Pengabdian Masyarakat KMSEP yang bertujuan untuk memperkenalkan dunia pertanian kepada anak-anak ditingkat sekolah dasar. Program kerja ini didasarkan pada kekhawatiran mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian UGM atas rendahnya regenerasi petani di Indonesia. Oleh karena itu, mereka bertekad kuat untuk mengenalkan dan menumbuhkan minat bidang pertanian kepada anak-anak.

Pada tahun ini, siswa yang menjadi sasaran kegiatan adalah siswa kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar (SD). Selain itu, tema yang diangkat adalah budidaya tanaman hortikultura, yakni kangkung.

Intan Nur Khasanah, mahasiswi Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Angkatan 2022, selaku Kepala Departemen Pengabdian Masyarakat KMSEP menyampaikan bahwa tidak banyak perbedaan antara Kidsfarm tahun ini dengan tahun sebelumnya.

“Kidsfarm tahun lalu dengan tahun ini pada dasarnya tidak jauh berbeda. Kami selalu membawa konsep menanam tanaman sayur-mayur, sehingga terkesan dekat dengan mereka. Perbedaannya hanya di jenis sayuran dan frekuensi pelaksanaan. Tahun lalu tanamannya bayam, kalau tahun ini kangkung. Kemudian, tahun lalu tiga kali pelaksanaan, sedangkan tahun ini cukup dua kali saja. Kidsfarm pertama berfokus pada kegiatan menanam dan daur ulang sampah. Sementara itu, Kidsfarm kedua berfokus pada kegiatan panen,” ungkap Intan.

Program kerja Kidsfarm tidak hanya mengajarkan cara menanam kangkung saja, tetapi juga mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan melalui pemanfaatan sampah. Salah satunya adalah pemanfaatan galon bekas menjadi pot tanaman.  Melalui kegiatan ini, anak-anak diajak untuk belajar cara mendaur ulang sampah yang sekaligus dapat meningkatkan kreativitas mereka.

Kegiatan Kidsfarm oleh Keluarga Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian ini merupakan bentuk komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mendukung keberhasilan SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 15: Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Karina Nisa Intan Kusuma

Editor: Agrit Kirana Bunda

Dokumentasi: Panitia

 

Mahasiswa AIMS Belajar Langsung Budidaya Teh dan Kakao Lewat Kegiatan Kenal Kebun 2024

Prestasi Tuesday, 3 September 2024

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar kegiatan tahunan Kenal Kebun 2024 yang dilaksanakan pada dua gelombang yakni tanggal 23-25 Agustus 2024 serta 30 Agustus-1 September 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 384 mahasiswa Fakultas Pertanian dan 9 mahasiswa asing yang sedang mengikuti program AIMS (Asean International Mobility Student Programs). Mahasiswa asing ini berasal dari negara Jepang, Korea Selatan, Filipina, serta Laos.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman langsung terkait proses budidaya dan pengolahan tanaman perkebunan khususnya pada komoditas teh dan kakao, yang jarang ditemui di kampus. Hal ini disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama, Prof. Subejo S.P., M.Sc., Ph.D.

“Ini adalah kesempatan yang luar biasa kepada mahasiswa untuk mengenalkan secara langsung dunia pertanian di lapangan sekaligus memperkaya teori,” jelas Prof. Subejo.

Kegiatan Kenal Kebun berlangsung di dua lokasi, yakni Kebun Teh Pagilaran dan Kebun Kakao Segayung. Ketua Panitia Kenal Kebun 2024 sekaligus Dosen Fakultas Pertanian, Dr. Firdausi Nur Azizah, S.P., menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai rantai produksi pertanian dari hulu ke hilir

“Mahasiswa pertanian bisa belajar cara budidaya kopi, teh, dan kakao dari mulai pembibitan, pemupukan, pengendalian OPT, hingga pengolahannya agar mahasiswa memiliki bekal tentang ilmu dasar di bidang pertanian,” terang Firdausi.

Di Kebun Teh Pagilaran, peserta belajar budidaya teh, mulai dari pembuatan pupuk kompos, pemuliaan tanaman, pembibitan, pengendalian hama, hingga pemangkasan dan pemetikan, serta melihat langsung proses pengolahan teh di pabrik.

Sementara itu, di Kebun Kakao Segayung, mahasiswa mempelajari budidaya dan pengolahan kakao, termasuk pembibitan, perbanyakan vegetatif, dan fermentasi, memberikan pengalaman langsung tentang seluruh rantai produksi.

Kegiatan Kenal Kebun mendapatkan respons yang sangat positif dari para peserta. Antusiasme mahasiswa terlihat jelas sepanjang kegiatan, baik dari mahasiswa lokal maupun internasional. Jinwon Gang, mahasiswa asal Korea Selatan, mengungkapkan kegembiraannya bisa mengikuti acara ini. Menurutnya, Kenal Kebun adalah kesempatan berharga untuk belajar langsung dari orang-orang terkait praktik pertanian secara langsung.

Hal serupa juga disampaikan oleh Takuma Onose, mahasiswa asal Jepang, yang merasa senang bisa merasakan pengalaman menarik dan berkesan ini. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya memberikan ilmu baru, tetapi juga kesempatan menikmati keindahan alam serta kegiatan menarik yang belum tentu bisa ia temui di Jepang.

Melalui kegiatan Kenal Kebun 2024, Fakultas Pertanian berupaya untuk mencapai tujuan SDGs, diantaranya: SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 15: Ekosistem Daratan.

 

Penulis: Agrit Kirana Bunda

Editor: Desi Utami

Ubah Spesies Invasif Menjadi Bisnis, Tim PKM-K Fakultas Pertanian UGM Lolos Pimnas Ke 37 di Unair

Prestasi Sunday, 1 September 2024

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang perlombaan bergengsi yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini berguna untuk meningkatkan mutu mahasiswa agar dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis serta dapat menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta memperkaya budaya nasional.

Salah satu judul program yang berhasil didanai melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) yaitu “EcoPrime Feed: Inovasi Pemanfaatan Spesies Invasif Sebagai Pakan Ikan Berkualitas, Ekonomis, dan Ramah Lingkungan.” Tim tersebut diketuai oleh Gerson Lewis (Akuakultur 2023), dengan anggota Aimmatul Husna (Akuakultur 2023), Sevina Surya Wibianti (Akuakultur 2023), dan Muhammad Jibril Syahid (Manajemen Sumber Daya Akuatik 2023) serta Jihan Tsabitha (Pembangunan Ekonomi Wilayah 2022), yang dibimbing oleh Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc. dosen dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM.

EcoPrime Feed dilatarbelakangi adanya isu pada di ekosistem perairan Indonesia yang saat ini dihuni oleh spesies invasif. Spesies invasif merupakan organisme yang mengancam keseimbangan ekosistem karena keberadaannya yang berlebihan. Spesies invasif yaitu eceng gondok, karena berkembang biak sangat cepat sehingga mengganggu ekosistem atau biota yang lainnya. Selain itu ikan red devil yang juga berkembang biak sangat cepat, agresif dan bersifat predator sehingga menjadi ancaman bagi ikan endemik yang ada di perairan. Isu lain yang mendorong inovasi ini adalah fenomena meningkatnya food waste yang dan ternyata dapat menyebabkan kelangkaan sumber daya pangan yang sebenarnya masih dapat dimanfaatkan. Upaya pemanfaatan food waste tersebut adalah dengan menggunakan maggot Black Soldier Fly (BSF) melalui proses biokonversi.

Tim PKM-K EcoPrime Feed menginovasikan sebuah produk pakan ikan berkualitas, ramah lingkungan, dan ekonomis dari ketiga bahan baku yaitu eceng gondok, ikan red devil, dan maggot BSF. Ketiga bahan baku tersebut juga memiliki keunggulan masing-masing, seperti eceng gondok mengandung kadar protein tinggi dan serat kasar rendah setelah melalui proses fermentasi, ikan red devil mengandung kadar protein sebesar 35%, berbau amis sehingga dapat berfungsi sebagai atraktan (bahan yang dapat meningkatkan nafsu makan pada ikan), serta maggot BSF yang mengandung kadar protein berkisar antara 40-50% dan mempunyai komposisi enzim yang baik untuk pencernaan ikan.

Tim PKM-K Ecoprime Feed berharap bahwa inovasi ini tidak hanya dapat meningkatkan stabilitas ekosistem perairan di Indonesia, tetapi juga dapat membantu menyelesaikan permasalahan tingginya harga pakan ikan pada kegiatan budidaya perikanan. “Kami sangat bangga karena lolos ke PIMNAS-37 dan berharap dengan dukungan dari berbagai pihak, tim kami dapat membawa pulang medali dan produk dapat disebarkan luaskan kepada masyarakat,” jelas Lewis saat dimintai keterangan pada Sabtu, 31 Agustus 2024.

Produk EcoPrime Feed menjadi wujud kesadaran dan komitmen mahasiswa Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai tujuan global yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) ke 1: mengurangi kemiskinan; 2: Mengakhiri kelaparan; 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dan SDGs ke 14: Ekosistem Laut.

 

 

Author: Gerson Lewis

Editor: Desi Utami

Tim KKN Wong Kito Lago Ajarkan Pembuatan Media Tanam Jamur Merang di Tanjung Lago, Sumatera Selatan

Uncategorized Tuesday, 20 August 2024

Salah satu mahasiswi Fakultas Pertanian UGM, Jesika Kusuma Putri (Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 2021), tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM “Wong Kito Lago” periode II tahun 2024 yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Lago, Sumatera Selatan. Mahasiswi yang akrab disapa Jesika, mengungkapkan bahwa salah satu program kerja yang cukup besar dan berdampak bagi masyarakat Desa Muliasari adalah program pembuatan media tanam jamur merang yang dilakukan selama 19 Juli sampai 1 Agustus 2024.

Berawal dari banyaknya limbah baglog jamur tiram yang gagal, serta telah habisnya masa tumbuh jamur tiram dari baglog yang digunakan, Jesika dan teman-temannya berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut dengan melakukan kegiatan pembuatan media tanam jamur merang dari limbah baglog. Jesika menambahkan, pembuatan media tanam untuk jamur merang ini membutuhkan banyak tenaga untuk menyelesaikan seluruh rangkaiannya. 

“Pembuatan media tanam jamur merang membutuhkan tenaga yang besar. Hal ini dikarenakan kegiatannya cukup banyak. Kegiatannya meliputi pelepasan media dari baglog untuk difermentasi ulang, pengadukan campuran medianya, pembersihan lahan, dan pembuatan rumah untuk budidaya jamur merang,” jelas Jesika. 

Walaupun Jesika dan teman-temannya mengalami kesulitan dalam melaksanakan program kerjanya, mereka tidak putus semangat sampai akhirnya pembuatan media tanam jamur merang ini berhasil menarik antusiasme masyarakat sekitar. Mereka memberikan hasil pembuatan media tanam jamur merang tersebut kepada Koperasi BMT Trans Mekar Sari Mandiri, di mana nantinya koperasi akan melanjutkan pemanfaatan media tanam jamur merang. 

“Saya dan teman-teman masih mengalami banyak kesulitan. Akses untuk membeli alat dan bahan untuk program kerja itu sulit sekali. Contohnya, ketika akan mencari bibit tanaman, saya harus keluar dari Sumatera Selatan dulu, paling dekat yaitu ke Palembang. Sanitasi air juga masih minim sekali, kadang airnya masih keruh dan bau,” tambah Jesika. 

Keberhasilan Jesika dan teman-temannya dalam memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat menunjukkan hasil yang menggembirakan, di mana jamur merang telah berhasil panen pertama kali pada 10 Agustus 2024. Jesika berharap, apa yang telah ia dan teman-temannya lakukan akan terus berdampak positif bagi masyarakat.

Program kerja yang dilaksanakan oleh Jesika merupakan salah satu wujud nyata dalam mendukung keberhasilan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 12:  Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Karina Nisa Intan Kusuma

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: dokumentasi tim KKN Wong Kito Lago

 

Tim PKM “Salarupan” Berdayakan Keterampilan Hijau Ibu-Ibu PKK di Tlatar Kandangan melalui Limbah Salak

Prestasi Sunday, 18 August 2024

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) “Salarupan” berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada tahun 2024. Tim yang diketuai oleh Aisha Razita Khairani (Agronomi, Fakultas Pertanian 2022) dengan anggota Vivi Ariyanti (Pengembangan Produk Agroindustri, Sekolah Vokasi 2022), Eri Wahyuni Rahayu (Pembangunan Ekonomi Kewilayahan, Sekolah Vokasi 2022), M. Bafaqih Rizal H. (Teknik Rekayasa Pelaksanaan Bangunan Sipil, Sekolah Vokasi 2022), dan Syabani Rahyan Adi N. (Pembangunan Ekonomi Kewilayahan, Sekolah Vokasi 2022), mengusung penelitian yang berjudul “Salarupan” Inisiasi Agribisnis Salak Terintegrasi Melalui Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK Dusun Tlatar Kandangan.

Dusun Tlatar Kandangan, Turi, Sleman dipilih menjadi lokasi program karena daerah tersebut merupakan sentra kebun salak sekaligus ekspor salak yang menghasilkan banyak limbah salak. Akan tetapi, pengolahan limbah salak di daerah tersebut masih kurang optimal.

Aisha, selaku ketua tim, menyampaikan bahwa pelaksanaan program dilakukan sejak bulan April hingga Agustus 2024 mendatang yang diawali dengan uji coba mencari bahan yang sesuai dan resep yang digunakan, pelatihan ibu-ibu PKK terkait pembuatan pupuk, sosialisasi koperasi, pelatihan pembuatan sabun, sosialisasi branding dan pemasaran, serta pembuatan serbuk biji salak. 

“Kami merasa bahwa limbah salak yang terdapat di sana memliki potensi yang cukup besar tetapi pengolahannya masih kurang. Kami datang membantu ibu-ibu PKK yang memiliki waktu luang untuk mengelola limbah salak tersebut agar menjadi produk bernilai jual yang lebih tinggi,” tutur Aisha. 

Pengolahan limbah salak menjadi pupuk organik cair, sabun, dan serbuk biji salak menjadi salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan dan mengefisienkan bahan baku limbah salak yang dihasilkan. 

“Pembuatan pupuk, sabun, dan serbuk biji salak ini dilakukan karena limbah salak masih memiliki kandungan unsur hara makro yang tinggi seperti fosfor. Kandungan vitamin C yang tinggi dari daging salak cocok dijadikan sabun. Selain itu, kandungan antioksidan yang tinggi pada biji salak dapat diolah menjadi serbuk untuk pengganti kopi,” tambah Vivi. 

Selama menjalani rangkaian kegiatan penelitian, Tim PKM “Salarupan” didampingi oleh seorang dosen dari Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, yaitu R. Derajad Sulistyo Widhyharto., S.Sos., M. Si. yang merupakan pembina dari Organisasi kKemahasiswaan Dewan Energi Mahasiswa. 

“Pengabdian masyarakat sebagai transfer pengetahuan bagaimana akhirnya masyarakat menjadi berdaya terutama pada keterampilan-keterampilan hijau. Melalui PKM diharapkan mahasiswa dapat membentuk semangat dalam basis-basis kemasyarakatan sehingga masyarakat merasa tertolong dengan adanya program ini,” jelas Derajad. 

Kegiatan riset sosial humaniora yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Pertanian UGM ini menjadi bukti nyata dari komitmen untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, serta SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. 

 

Penulis : Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth

Editor : Agrit Kirana Bunda

Foto: Dokumentasi TIM PKM-PM

Mahasiswa Agronomi UGM Ajarkan Inovasi Pertanian Vertikultur Sampai ke Nusa Tenggara Barat

Prestasi Thursday, 15 August 2024

Inovasi pertanian kerap dibutuhkan untuk membantu para masyarakat yang bekerja di sektor pertanian mencapai hasil maksimal. Inovasi tersebut pun perlu untuk disebarkan ke seluruh penjuru Indonesia, mengingat negara ini adalah negara agraris dan kepulauan. Mario Ferdinanto, mahasiswa Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian UGM angkatan 2021 yang menjadi salah satu anggota tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) “Melukis Sambelia” periode II tahun 2024, membawa beberapa inovasi pertanian yang kemudian ia suluhkan kepada masyarakat Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. 

Salah satu inovasi yang dibawa adalah pembuatan alat tebar pupuk sederhana untuk membantu petani dalam proses pemupukan yang selama ini masih dilakukan secara manual. Selain itu, ada juga pelatihan penanaman sayur dengan teknik vertikultur pipa PVC, analisis vegetasi gulma untuk pengendalian yang lebih tepat, serta penyuluhan mengenai pupuk organik bagi tanaman komoditas unggul seperti tembakau, cabai, dan pisang.

Mario menjelaskan bahwa ia mengusung pelatihan penanaman sayur dengan teknik vertikultur sebagai salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Hal tersebut karena kebutuhan sayur di Desa Sugian bergantung pada kiriman dari daerah dataran tinggi lainnya, seperti Desa Sembalun, karena tanahnya bebatuan dan suhu yang terlalu tinggi untuk beberapa sayuran sehingga pertumbuhan kurang optimal. Pelatihan tersebut dilakukan pada Jumat, 28 Juni 2024 dengan total peserta sebanyak 15 orang yang tergabung dalam Kelompok Kerja 3 (Bidang Menanam, Kerajinan, dan Kuliner) PKK Desa Sugian. 

“Karena di Desa Sugian ini tanahnya merupakan tanah bebatuan, sehingga kebutuhan sayur bergantung pada kiriman dari daerah lain. Akhirnya, saya coba memberikan pelatihan penanaman sayur dengan teknik vertikultur bagi ibu-ibu kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) agar bisa memanfaatkan pekarangan rumahnya dan memenuhi kebutuhan sayur di rumah tangga masing-masing,” jelas Mario.

Tidak hanya berfokus pada bidang pertanian, Mario juga turut serta dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal melalui produksi video profil usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kelompok Pengolah Pemasar “Keluarga Bahari”. UMKM ini bergerak di bidang pengolahan hasil laut, seperti abon ikan tuna, keripik ikan, dan bakso ikan, yang memanfaatkan tenaga istri para nelayan sehingga meningkatkan penghasilan keluarga di pesisir Pantai Desa Sugian.

Menurut Mario, Lombok memiliki kekayaan alam yang tidak sebatas hanya di ekosistem daratan, tetapi juga sampai di ekosistem laut. Dengan melihat tekad yang besar dari masyarakat Lombok untuk terus mengembangkan daerahnya menjadi potensi wisata, Mario menjadi termotivasi untuk membangun daerah asalnya juga, yaitu Kalimantan Barat.

“Alasan saya memilih Nusa Tenggara Barat sebagai tujuan KKN saya adalah ingin belajar bagaimana adat budaya khas Nusa Tenggara Barat, kebiasaan masyarakatnya, dan bisa jadi motivasi untuk membangun daerah masing-masing,” tutur Mario. 

Program KKN yang diusung oleh Mario bersama teman-temannya selama di Nusa Tenggara Barat menunjukkan komitmen mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDG), antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 15: Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Alkhansa Khairunnisa

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: dokumentasi tim

 

1…678910

BERITA FAKULTAS

  • UGM Raih Juara II Mandaya Awards 2025 Kategori Perguruan Tinggi Negeri
    24/10/2025
  • Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM Berdayakan Ibu PKK Kalimundu Olah Limbah Tongkol Jagung Menjadi Briket Ramah Lingkungan
    24/10/2025
  • Prestasi Gemilang Lulusan Fast Track Faperta UGM, Lima Wisudawan Raih IPK 4.00
    23/10/2025
  • Mahasiswa Faperta UGM Raih Juara 2 Lomba Cerdas Cermat Plant Protection Day 2025
    23/10/2025
  • Mengubah Tantangan Menjadi Prestasi: Kisah Dea Monica Efendi, Lulusan Fast Track Fakultas Pertanian UGM
    23/10/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen

 

FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

Health Promoting Unit (HPU) Faperta

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju