Ani Widiastuti, S.P., M.P., Ph.D, dosen Magister Fitopatologi, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian UGM, menjadi perwakilan regional dari Indonesia dalam The 4th AsiaBlight International Meeting. Forum prestisius ini berlangsung di Chengdu, China, pada 28–29 November 2024, dan diselenggarakan oleh Potato International Center (CIP)-China Center for Asia Pacific (CCCAP) bersama Chinese Academy of Agricultural Sciences.
AsiaBlight adalah komunitas terbuka yang berfokus pada pengendalian dan pengelolaan ramah lingkungan penyakit hawar daun kentang. Didirikan pada tahun 2014 di Nepal, komunitas ini beranggotakan peneliti, pemerintah, pelaku industri, petani, dan berbagai pihak lain yang berkomitmen untuk meningkatkan pengelolaan penyakit tersebut di kawasan Asia Pasifik. Upaya ini bertujuan mendukung penelitian berkelanjutan dan menjawab tantangan pertanian modern di wilayah tersebut.
Penyakit hawar daun kentang adalah salah satu ancaman global yang memiliki sejarah panjang dan dampak besar. Bermula di Irlandia pada tahun 1845, penyakit ini memicu epidemi yang dikenal sebagai Kelaparan Besar Irlandia, menyebabkan banyak korban jiwa dan memaksa sebagian penduduknya bermigrasi ke berbagai negara. Tragedi ini menjadi titik awal perkembangan ilmu penyakit tumbuhan, yang hingga kini berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan dunia.
Pertemuan AsiaBlight dihadiri oleh perwakilan regional dari berbagai negara, termasuk Vietnam, Nepal, Filipina, Pakistan, Kazakhstan, dan Indonesia. Selain itu, tim dari CIP Pusat, CCCAP, dan EuroBlight juga turut ambil bagian. Agenda utama pertemuan ini adalah membahas secara sistematis kondisi terkini penyakit hawar daun kentang, strategi pencegahan dan pengelolaannya, serta berbagi hasil penelitian yang telah dilakukan di masing-masing negara. Tak hanya itu, forum ini juga menjadi wadah untuk merancang ide-ide kolaborasi penelitian yang akan dijalankan dalam tiga tahun ke depan.
Keterlibatan Ani Widiastuti mencerminkan upaya dan kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan pertanian global. Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi Indonesia dan Fakultas Pertanian UGM. Selain itu, kontribusi ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Ani Widiastuti