• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Tentang Fakultas
      • Visi & Misi
      • Sasaran & Tujuan
      • Struktur Organisasi
    • Program Studi
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
      • Dokumen Seminar dan Ujian S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Peraturan
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 2: Tanpa Kelaparan
  • SDG 2: Tanpa Kelaparan
  • page. 4
Arsip:

SDG 2: Tanpa Kelaparan

Fakultas Pertanian UGM Perkuat Jejaring Internasional melalui Sambutan Hangat Awardee ASEAN International Mobility for Students (AIMS) 2025

berita Tuesday, 2 September 2025

Fakultas Pertanian UGM dengan bangga menyambut kedatangan mahasiswa inbound dan melepas mahasiswa outbound penerima program ASEAN International Mobility for Students (AIMS) 2025. Program ini menjadi salah satu wujud komitmen Fakultas Pertanian dalam mempererat kerja sama pendidikan lintas negara, memperluas jejaring akademik, dan memperkaya pemahaman lintas budaya di kawasan ASEAN. Melalui program ini, mahasiswa berkesempatan menempuh studi selama satu semester di universitas mitra luar negeri serta menjadi duta budaya dan pengetahuan dari negara asalnya.

 

Acara penyambutan dan pelepasan mahasiswa AIMS berlangsung pada Rabu, 13 Agustus 2025, pukul 09.00–11.00 WIB, di Student Room 5, Lantai 1, Gedung AGLC, Fakultas Pertanian UGM. Tahun ini, Fakultas Pertanian menerima 11 mahasiswa inbound dan mengirimkan 8 mahasiswa outbound. Berikut susunan daftar mahasiswa inbound dan outbound AIMS 2025 dalam format narasi seperti contoh yang kamu berikan:

Sebelas mahasiswa AIMS inbound tersebut, yaitu Rena Ishihara (Jepang – Ibaraki University – Food and Life Science), Kengo Matsumoto (Jepang – Ibaraki University – Regional and Comprehensive Agriculture), Taiki Hinai (Jepang – Ibaraki University – Food and Life Sciences), Keiichi Narita (Jepang – Ibaraki University – Food and Life Sciences), Aoi Funahashi (Jepang – Ibaraki University – Food and Life Sciences), Yusuke Fujii (Jepang – Tokyo University of Agriculture and Technology – Environmental and Natural Resource Sciences), Yuki Yokoyama (Jepang – Hokkaido University – Agrobiology and Bioresources), Kim Gyeongrim (Korea Selatan – Gyeongsang National University – Horticultural Science), Ro Jimin (Korea Selatan – Gyeongsang National University – Horticultural Science), Nguyen Nam Anh (Vietnam – Thai Nguyen University of Agriculture and Forestry – Agricultural Economics), dan Do Tung Lam (Vietnam – Thai Nguyen University of Agriculture and Forestry – Agricultural Economics).

Sementara itu, tujuh mahasiswa AIMS outbound tersebut, yaitu Asayari Puspita Gutama (Agronomy – Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang), Nabilah Salma Jamaludin (Agricultural Microbiology – Ibaraki University, Jepang), Algifari Izzan Muska (Aquaculture – Ibaraki University, Jepang), Hosana Adel Ivory (Agricultural Economics and Agribusiness – Ibaraki University, Jepang), Sherly Aurora Cahyadewi (Agricultural Microbiology – Gyeongsang National University, Korea Selatan), Alkhasna Khairunnisa (Agronomy – Gyeongsang National University, Korea Selatan), dan Ridho Abiyyu Shah Kautsar (Aquaculture – Gyeongsang National University, Korea Selatan).

Sambutan pertama disampaikan oleh Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama Fakultas Pertanian UGM. Beliau menyampaikan bahwa program ini merupakan momen penting bagi mahasiswa untuk saling berinteraksi dan berdiskusi. “Mahasiswa dari Indonesia dan universitas mitra di negara tujuan akhirnya dapat berinteraksi untuk berdiskusi dan belajar bersama. Di Fakultas Pertanian, kami menyediakan pendamping (buddy) dan staf akademik untuk membantu mahasiswa internasional beradaptasi dengan mudah” papar Subejo. Subejo juga berharap hubungan baik yang terjalin selama satu semester dapat berkembang menjadi kerja sama yang lebih erat di masa mendatang.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Dr. Agung Dian Kharisma, S.Pd.Si., M.Biotech., Ph.D., selaku Koordinator AIMS Fakultas Pertanian UGM. Beliau mengungkapkan rasa bangganya dapat menyambut mahasiswa inbound sekaligus melepas mahasiswa outbound. “Tahun ini kita menerima 11 mahasiswa dari Jepang, Vietnam, dan Korea Selatan, serta mengirimkan 8 mahasiswa Indonesia untuk studi di Jepang dan Korea Selatan. Mari manfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat koordinasi dan membangun hubungan internasional yang berkelanjutan,” ujarnya.
Selanjutnya diikuti dengan sesi pengenalan UGM, Fakultas Pertanian, dan Program AIMS disampaikan oleh Yumechris Amekan, S.Si., M.Biotech., Ph.D. atau sering dipanggil Miki. Miki memberikan panduan praktis mengenai kehidupan di Yogyakarta, mulai dari biaya hidup yang terjangkau, budaya lokal yang kaya, hingga rekomendasi destinasi wisata seperti Candi Prambanan, Candi Borobudur, Goa Jomblang, Taman Sari, Keraton Yogyakarta, dan sebagainya. Miki juga memperkenalkan kuliner khas Yogyakarta yang bercita rasa manis, serta mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia di UGM.

Dengan suksesnya acara ini, diharapkan mahasiswa inbound dapat beradaptasi dengan baik dan mahasiswa outbound dapat membawa nama baik Fakultas Pertanian UGM di kancah internasional. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman akademik, tetapi juga memperkaya wawasan budaya serta mempererat hubungan antarnegara peserta AIMS.

Acara penyambutan dan pelepasan mahasiswa AIMS di Fakultas Pertanian UGM ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Hanif Falah Nasrulloh
Editor: Desi Utami
Foto: Media Faperta

Faperta UGM Gelar Sosialisasi untuk Tingkatkan Manajemen, Kualitas Tanah dan Budidaya Kopi di Temanggung

berita Tuesday, 2 September 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung petani lokal melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kali ini, tim dosen dari Faperta UGM menyelenggarakan pelatihan dengan tema “Peningkatan Kualitas Tanah dan Budidaya Kopi” yang ditujukan untuk memperkuat kapasitas petani kopi dan pengurus Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara.

Acara berlangsung pada Sabtu, 23 Agustus 2025, di RM “Aghniya”, Candiroto, Kabupaten Temanggung, dengan dihadiri para petani kopi, Administrator KPH Kedu Utara Maria Endah Ambarwati, serta tim pengabdi dari Faperta UGM yang terdiri dari Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc., Dr. Imas Masithoh Devangsari, S.P., M.Sc., dan Dr. Rizky Pasthika Kirana, S.P., M.Sc., bersama mahasiswa Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis dan Magister Manajemen Agribisnis.

Dr. Hani Perwitasari membuka sesi materi dengan topik “Pencatatan dan Analisis Usaha Tani”. Ia menekankan pentingnya pendekatan bisnis dalam pertanian, agar petani mencatat semua biaya operasional dan pendapatan secara rinci, sehingga keuntungan dan kelayakan usaha dapat dihitung dengan tepat.

Selanjutnya Dr. Rizky Pasthika Kirana menyampaikan materi “Menjaga Produktivitas dan Kualitas untuk Generasi Berikutnya”. Paparan ini menekankan prinsip budidaya kopi berkelanjutan yang tidak hanya berorientasi pada hasil saat ini, tetapi juga menjaga keberlanjutan usaha tani di masa depan.

Materi ketiga disampaikan oleh Dr. Imas Masithoh Devangsari, M.Sc. yang memperkenalkan teknik “Pengomposan dan Ember Tumpuk”. Inovasi ini memanfaatkan limbah organik menjadi kompos berkualitas sehingga petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sekaligus meningkatkan kualitas tanah. Suasana semakin hidup saat sesi tanya jawab. Para petani kopi, antusias berdiskusi seputar perhitungan keuntungan dan kelayakan usaha tani kopi, strategi menghadapi fluktuasi harga pasar, aplikasi pupuk organik dan anorganik, peremajaan tanaman kopi, pilihan klon unggul, serta pencegahan hama dan penyakit pada tanaman kopi.

Tidak hanya teori, kegiatan juga dilengkapi praktik lapangan berupa perhitungan keuntungan, aplikasi jamur antagonis Trichoderma sebagai agen hayati pengendali penyakit, serta demonstrasi pembuatan kompos dengan bioaktivator menggunakan ember tumpuk.

Melalui pelatihan ini, Faperta UGM berharap petani kopi Temanggung semakin mandiri dalam mengelola kebun secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas tanah, sekaligus menjaga produktivitas kopi sebagai komoditas unggulan daerah. Pada akhirnya, ilmu yang dibagikan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kopi.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga mendukung SDGs (Sustainable Development Goals), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Tim Pengabdian Masyarakat Faperta UGM
Editor: Desi Utami
Foto: Tim Pengabdian Masyarakat Faperta UGM

Fakultas Pertanian UGM Latih Warga Bergan Membuat Pupuk Hayati, Dorong Pertanian Berkelanjutan

berita Tuesday, 2 September 2025

Dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) mengadakan pelatihan pupuk hayati berbasis mikroba dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Pelatihan tersebut dilaksanakan pada Minggu, 20 Juli 2025 di Pedukuhan Bergan, Kelurahan Wijirejo, Kabupaten Bantul. Program yang diketuai oleh Yumechris Amekan, S.Si., M.Biotech., Ph.D. sebagai Ketua Pelaksana dan mengangkat judul “Pelatihan Pembuatan Pupuk Hayati Berbasis Mikroba untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Pangan Lokal di Pedukuhan Bergan, Kelurahan Wijirejo, Kabupaten Bantul”.

Program ini didukung oleh dosen Fakultas Pertanian lainnya, yaitu Agung Dian Kharisma, S.Pd.Si., M.Biotech., Ph.D., Nur Akbar Arofatullah, S.P., M.Biotech., Ph.D., Dr. Najmu Tsaqib Akhda, S.P., M.A., Susanti Mugi Lestari, S.P., M.Si., Ph.D., dan Dr. Adyatma Irawan Santosa, S.P., M.Sc., beserta beberapa mahasiswa departemen Mikrobiologi Pertanian yaitu Severinus Adrian Maitri, Najmaturrahma Baskoro, Tsania Putri Soflyna Azzahra, dan Praharsiwi Nisa Az Zahro. Para dosen bertindak sebagai pemateri utama, sementara mahasiswa membantu dalam persiapan teknis dan pelaksanaan kegiatan. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu guna meningkatkan pemahaman petani mengenai alternatif pertanian ramah lingkungan sekaligus mendorong pertanian berkelanjutan di tingkat desa.

Program ini dilakukan sebagai respon atas permasalahan pertanian lokal, seperti tingginya ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia dalam praktik bertani dan berkebun masyarakat. Harga pupuk yang kian mahal, ditambah dampak negatif seperti penurunan kesuburan tanah dan pencemaran lingkungan, merupakan persoalan nyata yang dihadapi petani. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, masyarakat diperkenalkan dengan teknologi pembuatan dan perbanyakan pupuk hayati berbasis mikroba Bacillus sp. yang lebih sederhana dan ramah lingkungan.

Pelatihan dihadiri oleh sekitar 40 warga dari berbagai kalangan usia dan latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari mahasiswa, praktisi pertanian, karang taruna, dan ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga). Kegiatan dibuka oleh perangkat dusun dan dilanjutkan dengan materi edukasi yang disampaikan oleh tim dari Faperta UGM menggunakan alat bantu presentasi serta distribusi folder berisi informasi lengkap tentang pelatihan. Salah satu momen penting dalam pelatihan ini adalah demonstrasi langsung pembuatan pupuk hayati. Selama sesi demonstrasi, peserta diajarkan langkah-langkah pembuatan pupuk hayati berbasis mikroba Bacillus sp. secara praktis dengan melibatkan partisipasi langsung dari peserta dalam proses pencampuran bahan.

Tingginya antusiasme warga terlihat dari harapan mayoritas peserta agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut dengan pendampingan yang lebih intensif. Salah satu peserta, Friyatmoko, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. “Kami sangat terbantu karena bisa belajar membuat pupuk sendiri. Harapannya bisa mengurangi biaya tani dan menjaga tanah tetap subur,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Yumechris Amekan menyampaikan bahwa kedepannya PKM harus mampu mengatasi masalah yang ada di masyarakat dengan solusi yang sederhana dan aplikatif. “Salah satunya caranya adalah dengan mengembangkan aplikasi atau teknologi sederhana yang telah dikaji di institusi, kemudian diaplikasikan secara langsung ke masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan ilmu yang praktis serta solusi yang mudah dipahami untuk diterapkan oleh masyarakat. Sasaran penerapannya pun sebaiknya lebih luas, tidak hanya terbatas pada petani, tetapi juga kelompok lain seperti PKK yang memiliki pengalaman berkebun. Dengan begitu, inovasi yang ditawarkan tidak akan ditinggalkan karena dianggap terlalu rumit untuk dijalankan,” ujar Yumechris.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian masyarakat, serta memberi ruang bagi mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan melalui experiential learning. Keterlibatan mahasiswa diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap pembangunan pertanian berkelanjutan.

Kedepannya tim PKM Faperta UGM berencana untuk menjalin kerja sama lebih erat dengan kelompok tani dan PKK di Dusun Bergan. Melalui kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, diharapkan Dusun Bergan dapat menjadi contoh desa mandiri pupuk hayati yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pendampingan lanjutan serta replikasi program ke dusun lain di Bantul juga menjadi target agar inovasi ini tidak berhenti hanya dalam satu kali kegiatan, tetapi benar-benar memberi dampak nyata.

Pelatihan ini tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga mendukung program pemerintah terkait SDGs (Sustainable Development Goals), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Najmaturrahma Baskoro, Praharsiwi Nisa Az Zahro
Editor: Agrit Kirana Bunda
Dokumentasi: Tim PKM Faperta UGM

Mahasiswa Faperta UGM Raih Best Community Empowerment Proposal di UP HIRAYA 2025 Filipina

berita Monday, 1 September 2025

Ulin Nuha Diah Wulandari, mahasiswa Fast Track Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM), sukses meraih penghargaan Best Community Empowerment Proposal dalam UP HIRAYA Short-Term Exchange Program 2025 di Filipina. Proposal bertajuk “Threadcycle: Weaving Waste into Worth by Community Initiative” ini menekankan pengelolaan limbah tekstil berbasis inisiatif masyarakat sebagai upaya membangun ekonomi sirkular. Gagasan tersebut dinilai istimewa karena tidak hanya menjawab persoalan lingkungan, tetapi juga mendorong kemandirian sosial-ekonomi melalui partisipasi komunitas.

Program yang diinisiasi oleh University of the Philippines ini mengusung tema “Honing an Inclusive and Socially Responsive Internationalization Program” dan dirancang sebagai ruang kolaborasi akademik lintas negara. Dari Faperta UGM, delegasi terdiri atas tiga mahasiswa, yakni Ulin Nuha Diah Wulandari (Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 2021 & Magister Ekonomi Pertanian 2024), Panca Rahadi Mulyo (Magister Ekonomi Pertanian 2024), dan Ilham Justin Asmara (Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2022).

Selama tiga minggu, para peserta mengikuti kegiatan di Manila, Batangas, dan Bicol. Di Manila, mereka diperkenalkan dengan budaya Filipina melalui kelas aksara kuno Baybayin, kuliner khas seperti Halo-Halo, hingga kunjungan ke situs budaya dan sejarah. Peserta juga berkesempatan mengunjungi University of the Philippines Resilience Institute (UPRI) untuk mempelajari mitigasi risiko bencana melalui permainan edukatif Sakunwari, serta mengikuti lokakarya terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Di Batangas, kegiatan lebih menekankan pada design thinking dan pemberdayaan komunitas bersama Gawad Kalinga, sebuah organisasi yang fokus pada pembangunan sosial-ekonomi. Interaksi langsung dengan masyarakat difasilitasi lewat pertunjukan seni hingga dialog bersama pemerintah daerah. Sementara di Provinsi Bicol, peserta terlibat dalam berbagai modul praktis seperti pertanian organik, apiculture (budidaya lebah tanpa sengat), pengolahan cokelat, dan penanaman mangrove. Modul pertanian dilaksanakan di Central Bicol State University of Agriculture (CBSUA) yang menekankan praktik pertanian berkelanjutan.

Partisipasi mahasiswa Faperta UGM dalam UP HIRAYA 2025 diharapkan mampu memperluas perspektif global, memperkuat kolaborasi internasional, dan mendorong keterlibatan generasi muda dalam isu-isu keberlanjutan. Melalui kegiatan ini, Faperta UGM menunjukkan perannya dalam mendukung pencapaian SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Adhika Hafizh Prasada, S.P., Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Faperta UGM

 

Fakultas Pertanian UGM Gelar Pembekalan Calon Wisuda Periode IV 2024/2025

berita Wednesday, 27 August 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyelenggarakan Pembekalan Calon Wisuda Program Sarjana Periode IV Tahun Akademik 2024/2025 pada Rabu, 27 Agustus 2025 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro. Kegiatan ini dihadiri oleh calon wisudawan/wati sarjana pertanian, Dekan Faperta UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., serta Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si.

Dalam sambutannya, Dekan Faperta UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., menekankan pentingnya peran lulusan pertanian dalam menjawab tantangan global ketahanan pangan. “FAO telah memprediksi adanya potensi bencana kelaparan pada 2050 akibat kekurangan pangan. Oleh karena itu, peran petani dan para insan pertanian menjadi sangat krusial,” ujar Jaka Widada.

Pada kesempatan ini, hadir Siti Soraya Cassandra, S.P., S.Si., Co-Founder sekaligus CEO Kebun Kumara, influencer yang memiliki akun Instagram dengan lebih dari 241 ribu pengikut (@kebunkumara). Berlokasi di Tangerang, Banten, Cassandra hadir sebagai pembicara utama dengan topik “Kiat Sukses Menjadi Entrepreneur Muda di Bidang Pertanian.”

Dalam paparannya, Cassandra membagi materi ke dalam dua bagian utama yaitu perspektif entrepreneur di bidang pertanian dan tips praktis yang dapat dilakukan setelah lulus. Ia menyoroti fenomena urbanisasi yang kian masif, di mana diprediksi pada tahun 2035 sekitar 56% populasi Indonesia akan tinggal di perkotaan. Kondisi ini menimbulkan berbagai tantangan lingkungan seperti polusi, peningkatan suhu, hingga fenomena urban heat island effect yang membuat kawasan perkotaan 12°C lebih panas dibandingkan daerah non-perkotaan.

“Ruang-ruang hijau menjadi kebutuhan penting bagi kota yang sehat dan lestari. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa 20 menit melihat tanaman hijau dapat menurunkan hormon stres sekaligus meningkatkan imunitas,” jelas Cassandra.

Ia kemudian memperkenalkan model usaha Kebun Kumara, sebuah inisiatif yang berangkat dari keresahan terhadap minimnya ruang hijau di kota besar. Melalui pendekatan ekosistem yang berkelanjutan dan regeneratif, Kebun Kumara mengembangkan konsep kantong hutan, hutan pangan, dan taman kota yang mampu mendekatkan masyarakat dengan sumber pangan sekaligus menciptakan budaya hidup sehat.

Lebih jauh, Cassandra memberikan tips dan trik praktis kepada calon wisudawan. Beberapa di antaranya adalah pentingnya interaksi dan observasi lingkungan sekitar untuk menemukan masalah dan menciptakan solusi, mencari mentor yang tepat, serta membangun ekosistem yang sesuai dengan diri sendiri. “Jadilah kunci di ekosistem tersebut, sehingga keberadaan kalian memberikan dampak nyata,” pesannya.

Melalui pembekalan ini, diharapkan para calon wisudawan/wisudawati Fakultas Pertanian UGM tidak hanya siap memasuki dunia kerja, tetapi juga mampu mengembangkan diri sebagai entrepreneur muda yang adaptif, inovatif, dan berkontribusi bagi pembangunan pertanian berkelanjutan.

Faperta UGM terus berkomitmen menyediakan pendidikan berkualitas sekaligus berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Ghorizatu Shofra
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta UGM

Fakultas Pertanian UGM Kukuhkan Guru Besar Baru di Bidang Ilmu Entomologi Pertanian

berita Wednesday, 27 August 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali mencatat capaian akademik penting dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Ir. Witjaksono, M.Sc. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Entomologi Pertanian. Prosesi pengukuhan berlangsung pada Kamis, 21 Agustus 2025, di Balai Senat, Balairung UGM.

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Pengelolaan Serangga Hama yang Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Semiokimia untuk Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan”, Prof. Witjak menekankan serangga memiliki peran fundamental dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Menurutnya, tanpa keberadaan serangga, kehidupan di Bumi tidak akan berlangsung. Namun, populasi serangga juga dapat menimbulkan dampak negatif ketika berperan sebagai hama. Kerugian akibat serangan hama pada sektor pertanian tercatat mencapai 18% dari total nilai produksi, dan sebagian besar masih diatasi dengan penggunaan insektisida kimia.

Sebagai solusi atas dampak buruk pestisida kimia, Prof. Witjak menjelaskan pendekatan alternatif melalui teknologi semiokimia. “Strategi pengendalian hama yang inovatif dan ramah lingkungan dapat dilakukan dengan senyawa semiokimia,” jelasnya.

Semiokimia merupakan senyawa kimia yang berperan dalam interaksi antarorganisme. Feromon, misalnya, dihasilkan oleh satu individu dan memicu respons spesifik pada individu lain dalam spesies yang sama, baik berupa feromon seks, alarm, agregasi, maupun penanda wilayah. Sementara itu, allelochemical berperan dalam interaksi antarspesies. Pendekatan ini dinilai spesifik, tidak beracun, dan berkelanjutan.

Prof. Witjak juga mencontohkan pemanfaatan semiokimia sebagai biosensor. Salah satunya dalam mendeteksi senyawa setelah peneluran lalat buah pada salak, yang memunculkan inovasi berupa alat portabel bagi petugas karantina. Teknologi ini bersifat cepat, non-destruktif, dan hemat biaya. Selain itu, aplikasi feromon seks juga telah digunakan untuk mendeteksi keberadaan hama, melakukan penangkapan massal, hingga mengacaukan perkawinan serangga.

“Dengan adanya teknologi semiokimia, pengelolaan populasi hama dapat dilakukan secara spesifik terhadap satu spesies tanpa merugikan organisme lain, sehingga lebih ramah lingkungan,” tegas Prof. Witjak.

Dalam pidatonya, Prof. Witjak juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Rektor UGM, Senat Akademik UGM, Dekanat Faperta UGM, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, para dosen, mitra kerja, serta keluarga atas dukungan yang diberikan sepanjang perjalanan akademiknya.

Pengukuhan ini menegaskan komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG) yaitu antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 18: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat.

Penulis: Ghorizatu Shofra
Editor: Desi Utami

Inovasi Pertanian dari Desa: KKN UGM Moro Donorojo Dorong Transformasi Ekonomi Gedompol

berita Thursday, 21 August 2025

Program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dilaksanakan di Dusun Cabe, Desa Gedompol, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, menghadirkan berbagai inovasi pertanian berbasis potensi lokal. Di bawah bimbingan Dr. Firdausi Nur Azizah, S.P., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mahasiswa Tim KKN-PPM UGM Moro Donorjo mengusung tema “Transformasi Ekonomi melalui Sinergi Mata Pencaharian Lokal oleh Masyarakat dan BUMDes demi Membangun Ekowisata”.

Fahreza Reybima Daffa, mahasiswa program studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian UGM merancang sejumlah kegiatan pemberdayaan yang relevan dengan kebutuhan petani di Dusun Cabe. Ia menggagas edukasi dan pelatihan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) untuk membantu petani menentukan dosis pupuk secara tepat, memperkenalkan inovasi pupuk organik cair (POC) dari limbah kulit singkong sebagai solusi pemanfaatan hasil samping pertanian, serta menginisiasi pembuatan pestisida nabati berbahan daun pepaya guna mengendalikan hama pada tanaman kacang tanah. Rangkaian pelatihan tersebut dilaksanakan pada 24 dan 29 Juli 2025, dengan antusiasme masyarakat yang cukup tinggi. Melalui program-program ini, Fahreza berharap petani tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga semakin mandiri dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan berbasis potensi lokal.

Namun, pelaksanaan program tidak terlepas dari tantangan. Kendala utama yang dihadapi tim KKN-PPM UGM Moro Donorojo adalah keterbatasan jaringan telekomunikasi yang menyulitkan komunikasi dan penyebaran informasi melalui media digital. Selain itu, jarak desa yang cukup jauh dari pasar membuat ketersediaan bahan baku tidak selalu terjamin. Infrastruktur penerangan jalan yang masih minim juga menjadi hambatan bagi pelaksanaan kegiatan malam hari.

Meski demikian, program-program yang dijalankan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Warga aktif bertanya dan berbagi pengalaman saat sosialisasi berlangsung. Potensi lokal seperti kulit singkong dan daun pepaya yang mudah dijumpai di Gedompol menjadi daya tarik tersendiri. Dukungan perangkat desa turut memperlancar kegiatan dengan menyediakan fasilitas serta menciptakan suasana kondusif.

Sebagai penutup, Fahreza menyampaikan harapannya terkait keberlanjutan program yang telah dijalankan. “Ke depan, kami berharap perangkat desa, kelompok tani, dan lembaga penyuluhan pertanian dapat terus melanjutkan serta mengembangkan program yang telah dirintis. Pendampingan berkelanjutan sangat dibutuhkan, terutama dalam pemanfaatan hasil uji tanah sebagai dasar pemupukan, serta keberlanjutan inovasi POC kulit singkong dan pestisida nabati daun pepaya. Dengan sinergi yang kuat, Desa Gedompol berpotensi menjadi contoh pengembangan pertanian berbasis inovasi lokal yang mendukung ekowisata dan kemandirian ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Program KKN ini tidak hanya menghadirkan inovasi pertanian, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Darat, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Fahreza Reybima Daffa, Agrit Kirana Bunda

Editor: Desi Utami

Foto: Tim KKN-PPM UGM Moro Donorojo 2025

Orientasi Pascasarjana Faperta UGM 2025: Pengenalan, Motivasi, dan Strategi Sukses Studi

berita Wednesday, 20 August 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menggelar Orientasi Mahasiswa Baru Program Pascasarjana pada Rabu, 20 Agustus 2025 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro. Acara ini diikuti oleh 64 mahasiswa magister reguler, 33 mahasiswa fast track, serta mahasiswa 18 program doktor baik secara luring maupun daring.

Pada kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., memperkenalkan jajaran wakil dekan, ketua departemen, ketua program studi, serta pimpinan unit-unit penunjang akademik di lingkungan Faperta UGM. Pengenalan ini bertujuan agar mahasiswa baru lebih memahami struktur organisasi fakultas dan mengetahui layanan yang dapat mendukung kelancaran studi mereka.

Dalam sambutannya, Dekan menyampaikan pesan selamat datang sekaligus dorongan motivasi kepada mahasiswa baru.

“Selamat datang di Fakultas Pertanian UGM. Nanti akan ada banyak sosialisasi dari masing-masing program studi. Mudah-mudahan dengan dimulainya perkuliahan ini para mahasiswa dapat menjalani studi dengan lancar. Kalau ada hal-hal yang perlu dikomunikasikan, jangan sungkan untuk berdiskusi dengan pembimbing,” ujarnya.

Beliau juga menekankan bahwa studi pascasarjana berbeda dengan jenjang sarjana. Mahasiswa dituntut lebih mandiri, kreatif, dan aktif mencari berbagai sumber ilmu.

“Berbeda dengan S1, di jenjang ini Anda dituntut untuk lebih kreatif, mandiri, dan aktif mencari peluang. Khusus mahasiswa S3, saya berpesan agar lebih giat lagi karena syarat kelulusan adalah publikasi di jurnal internasional. Kuncinya ada pada semangat dan komunikasi yang baik dengan pembimbing,” tambahnya.

Selain sambutan dari pimpinan fakultas, kegiatan orientasi juga diisi dengan sejumlah materi pembekalan. Di antaranya adalah penyampaian kode etik mahasiswa pascasarjana, pengenalan Faperta UGM, serta alur penyelesaian studi magister yang disampaikan oleh Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si. Materi ini bertujuan memberikan pemahaman awal kepada mahasiswa mengenai tata tertib akademik, lingkungan kampus, hingga tahapan yang harus ditempuh agar studi dapat diselesaikan tepat waktu.

Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan bahwa selain jalur reguler, penerimaan mahasiswa pascasarjana tersedia melalui jalur fast track yang jumlahnya mencapai 50% dari jalur reguler, serta jalur alumni berprestasi sebagai bentuk apresiasi dari UGM. Untuk program doktor, Faperta UGM membuka dua bidang studi, yaitu Doktor Ilmu Pertanian dan Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan Tropis, dengan total 10 minat studi. Salah satunya adalah minat baru Agribusiness and Entrepreneurial Marketing (AEM) yang merupakan hasil kerja sama dengan Markplus. Melalui berbagai jalur dan program tersebut, mahasiswa diharapkan mampu mengoptimalkan waktu serta menyusun strategi bersama pembimbing agar dapat lulus tepat waktu.

Selain itu, mahasiswa baru juga mendapatkan materi motivasi dari Dr. Firdausi Nur Azizah, S.P., dosen sekaligus alumni Faperta UGM. Dalam kesempatan tersebut, Firdausi berbagi pengalaman selama menempuh studi pascasarjana melalui program PMDSU, mulai dari manajemen diri, alur studi, hingga persiapan publikasi. Materi ini diharapkan dapat membantu mahasiswa pascasarjana menyusun strategi studi agar lulus tepat waktu.

Dengan adanya orientasi ini, diharapkan mahasiswa baru dapat memahami lebih dalam sistem akademik yang berlaku di Faperta UGM serta mempersiapkan diri sebaik mungkin. Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen Faperta UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta

 

Mahasiswa KKN UGM Bakam Bercerita Hadirkan Inovasi Pangan, Pertanian, dan Perikanan untuk Kemandirian Desa

berita Wednesday, 20 August 2025

Enam mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari empat mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta UGM) dan dua mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP UGM) berperan aktif dalam mendorong kemandirian Desa Bukit Layang, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka. Melalui program Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Periode II 2025 yang berlangsung selama 50 hari, tim KKN-PPM UGM Bakam Bercerita yang dibimbing langsung oleh Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), menghadirkan berbagai kegiatan yang menggabungkan inovasi pangan, pertanian, dan perikanan berbasis potensi lokal.

Koordinator klaster agro, Ahmad Abdurrohman, menjelaskan bahwa seluruh program dirancang dengan prinsip keberlanjutan dan sesuai kebutuhan warga. “Kami ingin kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi warga, sekaligus menambah wawasan mereka mengenai pemanfaatan sumber daya lokal,” ujar Abdur.

Salah satu program yang diperkenalkan adalah Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) dan sistem aquaponik, yang dijalankan oleh Cantika Adhelia dari Departemen Perikanan Faperta UGM dan Najma Inayati Hazima dari FTP UGM. Dalam ember berkapasitas 80 liter, ikan lele dibudidayakan di bagian bawah, sementara tanaman seperti kangkung tumbuh di bagian atas dengan memanfaatkan nutrisi dari kotoran ikan. Pelatihan dilakukan secara praktik langsung dan berhasil membuat warga terkesan serta menambah wawasan baru. “Belum pernah terpikirkan menggabungkan ikan dan tanaman. Ini solusi bagus untuk menghemat pengeluaran keluarga,” ungkap Sultanda, salah satu peserta kegiatan.

Di Dusun Sidomulyo, inovasi hadir melalui pengolahan singkong menjadi Modified Cassava Flour (MOCAF). Program ini merupakan sinergi antara Fuad Nur Ikhsan dari FTP UGM dan Rafida Hasna Kholidi dari Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Faperta UGM. Warga dilatih mulai dari pemilihan singkong, fermentasi, penjemuran, penggilingan, hingga pengolahan MOCAF menjadi brownies yang lezat. Kepala Dusun Sidomulyo, Ibu Fernia, mengapresiasi pelatihan ini karena membuka peluang usaha baru berbasis hasil pertanian lokal.

Di bidang pertanian, tim memperkenalkan pembuatan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dari akar bambu, yang dijalankan oleh Muhammad Adzka Mumtaz dari Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Faperta UGM. PGPR berfungsi meningkatkan pertumbuhan tanaman, mengurangi penggunaan pupuk kimia, dan memperkuat ketahanan tanaman terhadap hama. Antusiasme warga terlihat sangat besar—petani hortikultura hingga pekebun kelapa sawit aktif mengikuti praktik pembuatan. Produk PGPR kemudian dibagikan kepada warga pada Festival Bukit Layang untuk mendorong penerapan pertanian berkelanjutan.

Sektor kuliner juga mendapatkan perhatian melalui pelatihan pembuatan dimsum ikan, yang dibawakan oleh Maria Vania Lucy Nugraha dari Departemen Perikanan Faperta UGM. Peserta belajar menggiling ikan, mencampur bumbu, membentuk, hingga mengukus dimsum bergizi tinggi yang memiliki potensi dijadikan usaha rumahan. “Dimsum disukai semua kalangan usia, sehingga peluang pasarnya cukup besar,” kata Maria.

Melalui rangkaian kegiatan ini, sinergi klaster agro berhasil menggabungkan inovasi teknologi tepat guna dengan pemberdayaan masyarakat desa. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat sektor pangan, pertanian, dan perikanan, tetapi juga membuka jalan menuju desa yang mandiri dan berdaya saing.

Kontribusi ini menjadi bukti nyata sinergi klaster agro KKN-PPM UGM Bakam Bercerita dalam menerapkan ilmu dari bangku kuliah ke tengah masyarakat. Kegiatan ini menunjukkan bahwa kolaborasi mahasiswa dan warga mampu menciptakan perubahan nyata yang selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 14: Ekosistem Lautan, 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Tim KKN Bakam Bercerita

Editor: Desi Utami

Foto: Tim KKN Bakam Bercerita

Menuju UMKM Zero Waste di Lembar Selatan, KKN-PPM UGM Lembaran Kisah Melakukan Pengelolaan Limbah Pengolahan Rajungan dengan Memanfaatkan Cangkang menjadi Tepung.

berita Wednesday, 20 August 2025

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) Lembaran Kisah 2025 Periode II melaksanakan kegiatan di Desa Lembar dan Lembar Selatan, Kec. Lembar, Kab. Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Kedua wilayah tersebut dipilih karena lokasinya yang strategis menjadi gerbang pintu masuk Lombok serta potensi yang dimiliki sangatlah mumpuni untuk dikembangkan lebih lanjut. Samuel Kristo, mahasiswa Prodi Akuakultur Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada melaksanakan KKN-PPM di Desa Lembar Selatan dengan membawakan program Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Cangkang Rajungan menjadi Tepung sebagai Bahan Pakan yang berlangsung selama masa KKN mulai tanggal 23 Juni hingga 8 Agustus 2025. Program tersebut memberikan pengetahuan mengenai produk turunan lainnya yang didapat dari rajungan serta meminimalisir adanya pembuangan limbah cangkang yang terkadang dapat menimbulkan bau tidak sedap.

Desa Lembar Selatan merupakan desa pesisir yang berdekatan dengan gerbang pintu masuk Pulau Lombok yaitu Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Gili Mas sehingga desa tersebut memiliki kondisi geografis kawasan pesisir. Kondisi geografis tersebutlah yang membuat desa ini memiliki banyak potensi seperti kawasan mangrovenya yang luas sehingga komoditas perikanannya yang melimpah salah satunya rajungan. Rajungan di Desa Lembar Selatan diolah menjadi produk kerupuk rajungan dan daging frozen yang dikirim langsung ke pabrikan, namun dibalik pengolahan tersebut masih terdapat limbah yang tidak terolah dengan baik yaitu cangkang rajungan.

“Program yang dibawakan teman-teman KKN UGM memberikan pengetahuan baru bagi kami terutama dalam pengolahan limbah cangkang rajungan serta pemanfaatannya menjadi bahan campuran untuk pakan ayam. Harapan kami melalui program tersebut agar dapat kami kembangkan lebih lagi menjadi bahan baku pangan sehingga kami ingin tetap menjalin komunikasi selalu bersama mahasiswa UGM guna mendampingi lebih lanjut mengenai pemanfaatan tepung cangkang rajungan” ujar Husniadi Gupan yang merupakan pelaku UMKM rajungan husaeni food di Desa Lembar Selatan.

Cangkang kepiting memiliki kandungan protein dan kalsium yang tinggi, kandungan tersebut bermanfaat untuk pertumbuhan serta penguatan tulang bagi makhluk hidup sehingga pemanfaatannya memiliki potensi yang tinggi. Proses pembuatan cangkang kepiting diawali pada pencucian, pengeringan menggunakan oven, pencacahan, penghalusan, penyaringan hingga pengemasan. Pemanfaatan tersebut memberikan pengetahuan serta solusi baru bagi pelaku UMKM rajungan milik masyarakat Desa Lembar Selatan yaitu Husaeni Food dalam mengolah limbah cangkang, adanya program tersebut diharapkan menjadi inovasi baru yang dalam melakukan pengelolaan limbah sehingga terciptanya UMKM Zero Waste.

“Program ini sangat inovatif karena memanfaatkan limbah hasil pengolahan rajungan, namun dalam pengembangan nantinya perlu diteliti lebih lanjut agar pembuatannya lebih efisien dan efektif “ ujar Della selaku teman Tim KKN-PPM UGM Lembaran Kisah 2025 yang ikut andil dalam program.

Program KKN-PPM UGM Lembaran Kisah 2025 Periode II menjadi bukti nyata dari komitmen untuk memenuhi target pencapaian 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya pada tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 14: Ekosistem Lautan, 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Harapan kami melalui program ini kiranya dapat menyelesaikan permasalahan limbah cangkang rajungan di Desa Lembar Selatan serta membuka peluang UMKM baru bagi masyarakat untuk menjadikannya sebagai produk-produk.

 

Penulis : Samuel Kristo
Editor: Desi Utami

 

 

123456…30

BERITA FAKULTAS

  • Fakultas Pertanian UGM Bersinergi dengan BPPSDMP Kementerian Pertanian dan Program YESS: Rumuskan Kebijakan Regenerasi Petani untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan
    09/12/2025
  • Kolaborasi Fakultas Pertanian UGM dan Kemenko Bidang Pangan Susun Roadmap Peningkatan Kapasitas Literasi Digital SDM Pertanian
    09/12/2025
  • Fakultas Pertanian UGM Jadi Tuan Rumah The End of Project Review untuk Riset Kolaborasi Bersama ACIAR
    09/12/2025
  • Penguatan Ekonomi dan Ketahanan Pangan: UGM Latih Perempuan Pembudidaya Ikan Terapkan Pencatatan Digital
    09/12/2025
  • Tim Riset Fakultas Pertanian UGM Lakukan Survei Manajemen Pengendalian Penyakit Tanaman Pisang dengan Fusarium wilt Integrated Risk Tool (FwIRT)
    09/12/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen

 

FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

Health Promoting Unit (HPU) Faperta

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju