• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
  • SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Arsip:

SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Rayakan HUT ke-41, Plantagama Faperta UGM Gelar Aksi Kemanusiaan Lewat Donor Darah

berita Thursday, 12 June 2025

Dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya yang ke-41, Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Pertanian UGM (Plantagama) menyelenggarakan kegiatan sosial berupa donor darah. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 27 Mei 2025, bertempat di Gedung AGLC Fakultas Pertanian UGM, dan terlaksana atas kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman.

Donor darah menjadi salah satu agenda tahunan yang rutin digelar oleh Plantagama setiap kali merayakan hari jadinya. Tahun ini, kegiatan tersebut mengusung semangat kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama, yang disambut antusias oleh mahasiswa dan sivitas akademika. Ketua Pelaksana Lustrum ke-41 Plantagama, Afita Rismawati, mahasiswi Program Studi Ilmu Tanah angkatan 2024, mengungkapkan bahwa jumlah peserta yang mendaftar mencapai 33 orang, dan bertambah lagi belasan peserta yang datang langsung ke lokasi untuk ikut berpartisipasi.

“Harapannya, kegiatan donor darah ini bisa benar-benar memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan, dan semoga melalui kegiatan ini Plantagama semakin dikenal dan diingat sebagai organisasi yang tidak hanya peduli terhadap alam, tetapi juga terhadap sesama,” ujar Afita dengan penuh semangat.

Kegiatan ini juga disambut hangat oleh tim dari PMI Kabupaten Sleman. Agus Wiranto, salah satu anggota tim PMI, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini. Ia menilai bahwa kegiatan seperti ini bukan hanya sekadar aksi sosial, namun juga bagian penting dari pendidikan karakter dan nilai-nilai kemanusiaan bagi mahasiswa.

“Donor darah merupakan bentuk nyata dari rasa kepedulian. Ini adalah pelajaran yang tak bisa didapat hanya di ruang kelas. Melalui aksi kemanusiaan ini, mahasiswa belajar menjadi manusia yang peka dan empati,” ungkap Agus Wiranto.

Ia juga memberikan beberapa saran kepada calon pendonor agar kegiatan donor darah berjalan dengan aman dan nyaman. “Sebelum mendonorkan darah, penting untuk cukup tidur, tidak begadang, dan banyak minum air putih. Dan yang tak kalah penting, hadirkan rasa sosial yang tulus, karena darah yang kita sumbangkan akan sangat berarti bagi orang lain,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, Plantagama tidak sekadar merayakan hari jadinya yang ke-41 sebagai organisasi pecinta alam, tetapi juga menegaskan peran aktifnya dalam menumbuhkan semangat empati dan kepedulian sosial di kalangan anggota serta masyarakat luas. Sebab pada akhirnya, semangat yang diusung dalam kegiatan ini sederhana namun bermakna:
“Satu tetes darah yang kita berikan bisa menjadi harapan hidup bagi mereka yang membutuhkan. Donor darah adalah wujud nyata berbagi kehidupan.”

Aksi donor darah ini sekaligus menjadi wujud nyata kontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya: SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera; SDG 4: Pendidikan Berkualitas; SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat; dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Fathan Mubina
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta UGM

Fakultas Pertanian UGM Gelar Purna Wisuda Sarjana Periode III Tahun Ajaran 2024/2025

berita Thursday, 12 June 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menggelar kembali acara Purna Wisuda Pascasarjana untuk Periode III Tahun Ajaran 2024/2025 pada Rabu, 28 Mei 2025. Acara ini diikuti oleh 75 Wisudawan Program Sarjana Fakultas Pertanian Periode III TA 2024/2025 yang terdiri dari 26 Wisudawan dan 49 Wisudawati di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro Faperta UGM.

Acara ini dibuka dengan sambutan oleh Feni Chusna Meilinda yang menyandang predikat lulusan terbaik fakultas. Feni Chusna Meilinda dari Program Studi Proteksi Tanaman dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3.96 dan masa studi 3 tahun 8 bulan 0 hari. Dalam pidatonya, Feni mengungkapkan rasa syukur atas perjalanan akademiknya.

“Hari ini merupakan hari yang penuh syukur karena pada akhirnya kami dapat menyelesaikan babak akhir perkuliahan dengan menyandang gelar sarjana. Kami menyadari bahwa hal ini tidak lepas dari dukungan dan peran serta Bapak Ibu Dosen dan doa keluarga yang turut menyertai kami semua,” ujar Feni.

Feni sangat bersyukur dapat menyelesaikan pendidikan di Faperta UGM yang didukung oleh lingkungan yang kondusif, fasilitas yang memadai, dan dosen-dosen yang kompeten.

Acara dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., menyampaikan apresiasi sekaligus pesan bagi para wisudawan/wati.

“Saya mengucapkan selamat kepada wisudawan/wati karena telah menyelesaikan tugas akhir dengan baik dan kalian lulus dari program studi yang bersertifikat unggul di Faperta UGM. Saya berpesan kepada wisudawan/wati, tetaplah menjadi orang baik dalam kondisi apapun, jangan pernah melupakan nilai-nilai yang telah kalian pelajari, jadilah orang yang memiliki integritas, jujur, dan peduli terhadap orang lain,” ujar Dekan.

Dalam sambutanya, Bapak Coko Suryono selaku perwakilan orang tua wisudawan/wati juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas pencapaian gelar sarjana saat ini.

“Kami sebagai wakil dari orang tua mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada civitas akademika Faperta UGM yang telah membimbing dan mendidik anak-anak kami sampai mendapatkan gelar sarjana. Kami ucapkan selamat bagi para wisudawan/wati atas gelar barunya sebagai sarjana pertanian yang merupakan hasi buah manis perjalanan kalian selama berkuliah di Faperta UGM,” ucap Coko.

Dengan lulusan yang siap berkarya di bidangnya masing-masing, Fakultas Pertanian UGM terus menunjukkan perannya sebagai institusi pendidikan yang berkontribusi bagi pembangunan berkelanjutan. Perayaan Purna Wisuda ini menjadi keberhasilan serta wujud nyata komitmen Faperta UGM terhadap pencapaian SDGs, diantaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan.

 

Penulis: Anin Dita Rahmadiyanti

Editor: Desi Utami

 

Kuliah Umum Internasional “Gender dan Perubahan Iklim” bersama Prof. Ann R. Tickamyer

berita Thursday, 5 June 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) melalui Program Studi Sarjana Ekonomi Pertanian dan Agribisnis sukses menyelenggarakan kuliah umum internasional “Gender and Climate Change” pada Rabu, 14 Mei 2025. Acara yang dilangsungkan secara hybrid di Auditorium MMA, A10 Faperta UGM ini menghadirkan pembicara utama yaitu Prof. Ann R. Tickamyer, Guru Besar Emerita dari Pennsylvania State University, Amerika Serikat.

Dalam kuliah bertema “Riskscapes of Gender, Disaster, and Climate Change: Toward Transformative Resilience”, Prof. Tickamyer menyampaikan bagaimana bencana dan perubahan iklim tidak hanya merupakan fenomena fisik, tetapi juga sosial, yang sangat dipengaruhi oleh struktur gender di masyarakat. Ia memperkenalkan konsep “riskscape”, yaitu lanskap risiko yang terbentuk oleh relasi spasial, temporal, dan sosial yang menentukan tingkat kerentanan dan kemampuan pulih sebuah komunitas dalam menghadapi bencana.

Melalui pendekatan kualitatif berbasis wawancara, observasi, dan studi kasus, Prof. Tickamyer membandingkan tiga lokasi bencana di Indonesia: Tsunami Aceh (2004), Gempa Bumi Bantul (2006), dan Erupsi Gunung Merapi (2010). Masing-masing lokasi menunjukkan dinamika pemulihan yang berbeda-beda, tergantung pada keterlibatan sosial masyarakat, kondisi politik, dan khususnya peran perempuan. Pada kasus di Aceh misalnya, pemulihan berlangsung lambat karena lemahnya pemerintahan lokal, konflik sipil yang berkepanjangan, serta minimnya partisipasi perempuan dalam proses rekonstruksi. Sebaliknya, di Bantul, jejaring sosial perempuan yang telah terbentuk sebelumnya, termasuk organisasi sosial dan keagamaan, terbukti mempercepat pemulihan dan memperkuat solidaritas. Di kawasan Merapi, dinamika pemulihan terganggu oleh relokasi, konflik sosial, dan hilangnya identitas berbasis tempat.

Prof. Tickamyer juga menyoroti bahwa perempuan kerap mengalami kerugian berlipat dalam bencana dan perubahan iklim dari akses terbatas terhadap bantuan, meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga, hingga marginalisasi dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, ia menegaskan bahwa perempuan juga berperan penting sebagai agen pemulihan dan perubahan sosial jika diberi ruang dan dukungan yang cukup.

Tak hanya Indonesia, Prof. Tickamyer juga menelaah kasus-kasus di Australia dan Alaska yang menunjukkan bahwa meskipun berada di negara maju, kerentanan perempuan terhadap perubahan iklim tetap tinggi, terutama di komunitas petani dan masyarakat adat.

Kuliah tamu ini dimoderatori oleh Dr. Arini Wahyu Utami, S.Pt., M.Sc., Associate Professor di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM. Diskusi berlangsung interaktif dengan pertanyaan-pertanyaan kritis dari peserta yang hadir secara langsung maupun daring melalui Zoom. Acara ini menjadi wujud nyata komitmen UGM dalam mengarusutamakan perspektif gender dan keadilan iklim dalam pendidikan tinggi dan riset global.

Acara ini mendukung program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim

 

Penulis : Melvinna Rafida

Editor    : Desi Utami

Skrining dan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM, HPU Faperta UGM Gelar Kegiatan Posbindu Rutin

berita Tuesday, 3 June 2025

Kegiatan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) kembali diselenggarakan oleh HPU Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) sebagai langkah pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi sivitas akademika. Kegiatan ini berlangsung pada hari Jumat, 23 Mei 2025 dan merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

Posbindu ini ditujukan bagi tenaga pendidik dan kependidikan di lingkungan Faperta UGM. Dalam kegiatan ini, peserta menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan yang meliputi pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB) & lingkar perut, pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular agar dapat segera ditindaklanjuti dengan langkah pencegahan maupun pengobatan yang tepat.

“Kegiatan Posbindu sebagai salah satu upaya kepedulian Fakultas Pertanian UGM terhadap kondisi kesehatan civitas akademika agar setiap individu mengetahui kondisi kesehatan dan dapat mencegah faktor risiko PTM” ucap Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., dekan Faperta UGM.

Antusiasme peserta menunjukkan tingginya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan deteksi dini terhadap PTM yang sering kali muncul tanpa gejala awal yang jelas.

“Saya sudah melakukan cek kesehatan mulai dari cek gula darah, kolesterol, asam urat dan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya karena saya dapat mengetahui kondisi kesehatan saya”, ujar Dr. Najmu Tsakib Akhda, S.P., M.Sc. selaku salah sat partsipan Posbindu Faperta UGM.

Melalui Posbindu Faperta UGM mendukung visi universitas untuk menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan produktif. Inisiatif ini sejalan dengan upaya global untuk menekan angka kejadian penyakit tidak menular dan dapat meningkatkan kesadaran sivitas akademika untuk senantiasa menjaga kesehatan.

Harapan untuk kegiatan Posbindu ke depannya akan berlanjut untuk meningkatkan kesadaran civitas akademika Faperta UGM tentang pentingnya menjaga kesehatan. Di Fakultas Pertanian UGM, pemeriksaan rutin dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup karyawan karena risiko penyakit tidak menular dapat dikurangi.

“Posbindu PTM Faperta UGM melibatkan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM. Diharapkan kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik guna mewujudkan lingkungan sehat dan produktif,” ucap Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P. selaku Wakil Dekan
Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia Faperta UGM.

Kegiatan ini sekaligus menunjukan komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mendukung SDGs di antaranya, SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Anin Dita Rahmadiyanti

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta UGM

Guna Menunjang Pengembangan SDM Gula, Faperta UGM Jalin Kerja Sama Pendidikan dengan PT SGN

beritakerjasama Friday, 16 May 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) bersama PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) secara resmi menjalin kerja sama pendidikan pada Jumat, 2 Mei 2025 di Sugar Cane Learning Center, Faperta UGM. Acara dihadiri oleh Ir. Jaka Widada M.P., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Pertanian UGM, Bapak Mahmudi selaku Direktur Utama PT SGN, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc. selaku Ketua Senat Faperta UGM, Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P. selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Dr. Dyah Weni Respatie, S.P., M.Si. sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dan beberapa jajaran staff PT SGN. Kerja sama pendidikan diresmikan dengan penandatanganan MoU yang difokuskan pada program beasiswa pendidikan magister (S2) bagi para karyawan SGN yang ingin melanjutkan studi di bidang pertanian.

Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Ir. Jaka Widada M.P., Ph.D., ia menilai kolaborasi antara dunia industri dan akademik menjadi salah satu bagian penting dalam memajukan sektor pertanian di Indonesia.

“Kami sangat menyambut baik niat dari karyawan SGN yang ingin melanjutkan pendidikan pascasarjana di Faperta UGM. Semoga melalui kerja sama ini, kita dapat bersama-sama mendorong kemajuan perkebunan tebu di Indonesia,” imbuh Dekan.

Dengan adanya kerja sama pendidikan ini juga dijadikan sebagai kesempatan dan peluang menciptakan optimalisasi peran Sugar Cane Learning Center sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan pengetahuan di bidang tebu. Dalam sambutannya, Mahmudi selaku Direktur Utama PT SGN menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan terhadap pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Melalui pendidikan yang lebih tinggi, kami sangat berharap karyawan dapat meningkatkan kompetensi, wawasan, dan inovasi dalam pengelolaan industri gula nasional. Minat dari internal perusahaan terhadap program pendidikan berkualitas cukup tinggi, sehingga ini bisa dijadikan sinyal positif untuk semangat belajar dan berkembang bagi masa depan industri tebu nasional,” ujar Mahmudi.

 

Penandatanganan kerja sama pendidikan ini diikuti dengan penyerahan bantuan dari PT SGN berupa satu set perangkat online meeting untuk mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh serta dua unit air purifier sebagai bentuk dukungan terhadap kenyamanan dan kesehatan lingkungan belajar di Sugar Cane Learning Center. Kemudian acara dilanjutkan dengan penjelasan program pascasarjana yang disampaikan oleh Dr. Dyah Weni Respatie, S.P., M.Si. dan Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc.

Di sela-sela pemaparan materi program pascasarjana, terlihat antusiasme dari pihak PT SGN yang aktif diskusi maupun tanya jawab, selanjutnya acara ditutup dengan dokumentasi bersama.

Sinergi dan kerja sama pendidikan Faperta UGM dengan PT SGN juga menjadi upaya merealisasikan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Anin Dita Rahmadiyanti

Editor: Desi Utami

 

Peran Akademisi dalam Ketahanan Pangan, Faperta UGM Inisiasi Diskusi Strategis Bersama NFA

berita Friday, 16 May 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyelenggarakan kegiatan sharing session bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) dengan tema “Kontribusi Akademisi dalam Pentahelix Pembangunan Ketahanan Pangan” pada hari Jumat, 6 Mei 2025 di Ruang Venture, Lantai 6, Gedung AGLC, Fakultas Pertanian UGM.

Acara ini dibuka oleh Prof. Subejo, SP, M.Sc., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Faperta UGM. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa isu ketahanan pangan merupakan salah satu perhatian utama UGM dalam mendukung pembangunan nasional.

“Hari ini kita akan mengetahui lebih jauh kontribusi akademisi dalam pentahelix dan bagaimana hal tersebut dikaitkan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Di dalamnya akan dikupas proses bisnis, tantangan, hingga strategi yang harus dijalankan,” ujar Prof. Subejo.

Beliau juga menambahkan bahwa topik ini sangat selaras dengan salah satu dari lima tema flagship penelitian UGM sebagaimana diatur dalam Peraturan Rektor UGM Nomor 8 Tahun 2024, yaitu tentang kedaulatan pangan.

Kegiatan ini menghadirkan Dr. Sri Nuryanti, S.TP., M.P., Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan, Badan Pangan Nasional, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Sri Nuryanti — yang akrab disapa Inung — menjelaskan bahwa membangun sistem pangan nasional yang kuat memerlukan sinergi antara unsur-unsur pentahelix: akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.

Pada awal pemaparannya, Sri Nuryanti menjelaskan bahwa Badan Pangan Nasional memiliki kewenangan dalam pengelolaan ketahanan pangan, termasuk penetapan harga pangan pokok, pengawasan mutu dan keamanan, serta koordinasi lintas sektor dari tingkat pusat hingga daerah. Menurutnya, terdapat enam kebijakan utama yang menjadi pilar pengelolaan pangan nasional, mulai dari pengelolaan cadangan pangan, stabilisasi pasokan dan harga, penguatan logistik, penanggulangan wilayah rawan pangan dan gizi, diversifikasi konsumsi berbasis pangan lokal, hingga pengawasan mutu dan keamanan pangan.

Sri Nuryanti juga menyampaikan bahwa kondisi ketahanan pangan nasional saat ini dapat diukur melalui Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA). Peta tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah rawan pangan berada di kawasan Indonesia bagian timur, wilayah 3TP (tertinggal, terluar, terdepan), dan wilayah kepulauan.

“Wilayah-wilayah ini memiliki karakteristik kerentanan yang kompleks. Mulai dari tingginya rasio konsumsi terhadap ketersediaan pangan, prevalensi balita stunting yang tinggi, persentase penduduk di bawah garis kemiskinan tinggi, hingga minimnya akses air bersih,” tambah Sri Nuryanti.  Beliau juga menyinggung dampak krisis global, seperti krisis energi dan pangan, serta tingginya food loss dan food waste di Indonesia sebagai faktor yang memperburuk ketahanan pangan.

Dalam forum ini, mahasiswa — khususnya dari generasi milenial dan Gen Z — juga didorong untuk berperan aktif sebagai agen perubahan. Dengan kemampuan teknologi dan akses informasi yang luas, generasi muda dinilai punya potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan melalui kampanye edukatif, promosi konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), serta gerakan menghindari pemborosan pangan.

“Mahasiswa bisa menjadi agen kampanye yang mengedukasi publik tentang pentingnya gizi seimbang dan pola konsumsi sehat, sekaligus mendorong inovasi berbasis teknologi,” ujarnya.

Dr. Sri Nuryanti juga menyoroti pentingnya kontribusi akademisi dalam riset dan pengembangan teknologi pertanian, diseminasi hasil penelitian, serta penerapan solusi berbasis lokasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ia menekankan bahwa akademisi tidak hanya berperan di laboratorium, tetapi juga dalam pemberdayaan masyarakat, penguatan UMKM pangan, hingga penyuluhan gizi dan pola asuh anak untuk menurunkan angka stunting.

Sebagai penutup, Dr. Sri Nuryanti menekankan empat fondasi utama ketahanan pangan nasional, yaitu penyesuaian regulasi berbasis data empiris, penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan, peningkatan infrastruktur dan logistik termasuk pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), serta penguatan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Fakultas Pertanian UGM menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif berkontribusi dalam pembangunan ketahanan pangan nasional. Pendekatan kolaboratif lintas sektor dan lintas generasi menjadi kunci dalam mewujudkan sistem pangan yang adil, berkelanjutan, dan berdaya saing. Upaya ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta UGM

 

Fakultas Pertanian UGM Berhasil Lahirkan Guru Besar Bidang Mikologi Molekuler

berita Wednesday, 14 May 2025

Salah satu Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) berhasil dikukuhkan menjadi Guru Besar di Bidang Mikologi Molekuler, pada usia yang tergolong muda, yakni kurang dari 50 tahun. Beliau adalah Prof. Ani Widiastuti, S. P., M. P., Ph.D. yang dikukuhkan pada hari Selasa, 29 April 2025 di Balai Senat, Balairung, Universitas Gadjah Mada.

Prof. Ani memaparkan pidato yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Molekuler dalam Kajian Jamur Patogen dan Pengelolaan Penyakit Tumbuhan”. Pada awal pidatonya, beliau menjelaskan bahwa menurut Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan bahwa organisme pengganggu tanaman (OPT) menyebabkan penurunan hingga 40% hasil panen global per tahun atau ditaksir dengan kerugian ekonomi sebesar 3,6 triliun rupiah.

Mikologi molekuler hadir untuk membantu dalam mengelola penyakit tumbuhan. “Mikologi molekuler meliputi pemanfaatan marka molekuler, teknik-teknik DNA (deoxyribonucleic acid), isolasi dan ekpresi gen, analisis bioinformatika untuk mengidentifikasi serta memahami biologi jamur patogen tumbuhan, proses patogenesis, respons tanaman terhadap infeksi dan pengendaliannya,” jelas Prof. Ani.

Teknologi molekuler juga memiliki peran dalam mengidentifikasi jamur secara akurat yang dapat dilakukan melalui pendekatan polifasik dan filogeni multigen. Prof. Ani juga mengatakan “Taksonomi makhluk hidup sering mengalami revisi, sehingga identifikasi jamur patogen dapat melalui pendekatan polifasik yang mengintegrasikan data sifat fenotipik berdasarkan karakter morfologi, fisiologi dengan teknik molekuler berbasis DNA untuk mengeksplorasi identitas taksonomi”. Mengingat bahwa jamur adalah organisme kompleks, analisis multigenic lebih direkomendasikan sebagai penanda dalam identifikasi molekuler, daripada hanya mengandalkan satu jenis marka dari gen parsial saja.

Melalui identifikasi molekuler, Prof. Ani juga menjelaskan bahwa di Indonesia telah ditemukan beberapa spesies dari jamur Colletotrichum. “Beberapa spesies Colletotrichum yang dilaporkan di Indonesia hasil identifikasi mealui polifasik multigen adalah C. asianum penyebab antraknosa mangga, papaya, dan alpukat, C. sloanei pada buah apel dan jambu, C. queenslandicum dan C. endophyticum pada jeruk, serta spesies Colletotrichum penyebab mati pucuk pada tanaman mangga yang diketahui sebagai C. asianum dan C. cairsense. Identifikasi molekuler yang akurat tentu juga dapat memperjelas genetika dari jamur patogen yang merugikan tanaman” papar Prof. Ani.

Beliau juga menyampaikan bahwa kajian genetika populasi, keragaman genetic sangat penting sebagai dasar mempelajari epidemiologi dan pengelolaan penyakit tumbuhan. Keragaman genetic akan berpengaruh terhadap evolusi jamur patogen, bagaimana mereka beradaptasi dan bertahan pada periode yang lama dan tetap infektif. Kerugian yang disebabkan oleh jamur patogen dapat dikurangi melalui upaya pendekatan mikologi molekuler berupa penyuntingan gen seperti CRISPR/Cas9 yang memungkinkan dalam memodifikasi tanaman supaya tahan dari patogen.

“Teknologi molekuler perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan semua makhluk. Tentu saja banyak tantangan yang dihadapi dalam pemanfaatan teknologi molekuler untuk mendukung tujuan pengelolaan penyakit tumbuhan”, jelas Prof. Ani dalam pidato yang beliau sampaikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketersediaan peralatan, pendanaan juga masih menajdi pembatas dalam pengembangan peneitian molekuler di Indonesia. Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu dengan membangun kolaborasi penelitian dengan peeliti-peneliti di luar negeri yang memiliki lebih banyak akes untuk penelitian terkait molekuler, big data, serta penelitian lain yang umum dengan investasi penelitian tinggi.

Maka dari itu, banyaknya manfaat yang diperoleh dari penerapan teknologi molekuler yang berperan dalam mengupayakan pengelolaan penyakit tumbuhan dapat menjadi pilihan. Tentu diperlukan dukungan dari berbagai pihak supaya angka kerugian ekonomi dapat menurun. Hal tersebut semakin mendukung upaya Faperta UGM dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG) yaitu antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 18: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat.

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta UGM

 

Program Pondasi, Wujud Nyata Faperta UGM Dukung Mahasiswa Jalani UTS

berita Wednesday, 30 April 2025

Jelang Ujian Tengah Semester (UTS), Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada gelar kembali program Pondasi untuk mendukung UTS. Kegiatan ini telah berlangsung di 14 – 25 April 2025. Sebanyak 200 porsi makanan disajikan setiap pagi mulai pukul 06.30 untuk menunjang kesejahteraan dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi ujian. Dukungan dari berbagai pihak diluncurkan untuk mendukung kesuksesan dari kegiatan ini.

Program Pondasi UTS yang telah berlangsung sejak tahun 2023 mendapatkan sambutan baik di kalangan mahasiswa. Pasalnya, banyak mahasiswa yang merasa terbantu dengan program sarapan gratis sebelum ujian. Apalagi banyak mahasiswa yang kewalahan dan terlalu fokus untuk belajar sehingga tidak sempat menyiapkan sarapan dan bekal saat pagi.

“Senang banget dengan adanya program Pondasi ini. Kan, banyak yang nggak sempat sarapan atau beli makan karena harus belajar paginya. Jadi membantu banget kalau dapat sarapan gratis di kampus.” Tutur Achmad Shihaan Burhanudin, mahasiswa Agronomi angkatan 2024.

Selain itu, mahasiswa juga mengapresiasi penggunaan kemasan yang ramah lingkungan. Hal ini merupakan strategi Fakultas Pertanian untuk mewujudkan program yang ramah lingkungan dan berkelanjutan sesuai visi Smart Eco Bioproduction.

“Jogja sedang darurat sampah, jadi penggunaan kardus seperti ini bisa mengurangi permasalahan sampah karena lebih mudah terdegradasi di  lingkungan.” Tutur Aqsha Helmi Widodo, Mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 2024. Lebih lanjut, ia juga berharap bahwa program Pondasi dapat terus dilaksanakan setiap event UTS atau UAS bagi kalangan mahasiswa.

Dalam wawancara lain, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian juga menyampaikan harapan terkait pondasi UTS untuk dapat menggerakan perekonomian pihak tenant kantin Fakultas Pertanian UGM selama Ujian Tengah Semester berlangsung.

“Melalui Program Pondasi UTS selain bermanfaat bagi mahasiswa, juga diharapkan dapat tetap menggerakan aktivitas perekonomian tenant kantin Fakultas Pertanian selama periode UTS” ujar Weny.

Program Pondasi UTS ini menjadi salah satu upaya Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai tujuan SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: SDG 4: Pendidikan Berkualitas, serta SDG 17: Kemitraan untuk mencapai tujuan.

 

Penulis : Noor Amelia Putri
Editor: Desi Utami

Dorong Pengembangan Kakao di Sulteng, Dosen Fakultas Pertanian UGM Jajaki Kerja Sama Strategis Multistakeholder dengan Perusahaan Jepang

berita Wednesday, 30 April 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menjajaki potensi kerja sama pengembangan kakao di Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan  perusahaan Jepang, Fuji Oil Holdings. Audiensi terkait rencana ini dilaksanakan pada Kamis, 24 April 2025, bertempat di Ruang Kerja Gubernur Sulawesi Tengah, dihadiri langsung oleh Gubernur Anwar Hafid dan Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido, Nur Akbar Arofatullah, S.P., M.Biotech., Ph.D., dosen di Program Studi Mikrobiologi Pertanian, Faperta UGM, dan perwakilan dari perusahaan kakao global asal Jepang, Fuji Oil Holdings.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Anwar Hafid menekankan pentingnya langkah konkret untuk menghidupkan kembali kejayaan kakao di Sulteng. Ia mendorong percepatan pendataan lahan potensial serta pengelolaan lahan yang sudah ada untuk mendukung investasi yang akan masuk.

“Target luasan harus ditentukan dan dipetakan terlebih dahulu. Setelah itu, kita intensifikasi dan atur skema kerjasamanya sesuai kebutuhan,” ujar Anwar.

Nur Akbar Arofatullah, S.P., M.Biotech., Ph.D. atau yang akrab disapa Akbar, menjelaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya fokus pada pengembangan produksi kakao, tetapi juga mengintegrasikan pelatihan berbasis industri.

“Kami telah mengembangkan program khusus bagi mahasiswa asing di Yogyakarta, termasuk dari Jepang, untuk mempelajari seluruh tahapan pengolahan kakao hingga menjadi produk cokelat artisan,” terang Akbar.

Akbar menjelaskan bahwa peserta program dapat membawa pulang produk yang mereka buat sebagai karya pribadi, menjadikan kegiatan ini tidak hanya sebagai pengalaman pembelajaran, tetapi juga sebagai media untuk mempromosikan produk lokal. Program ini didukung oleh pemerintah daerah dan bekerja sama dengan beberapa industri kecil menengah yang bergerak di sektor cokelat di Yogyakarta.

Melalui kerja sama ini, diharapkan pengembangan kakao di Sulawesi Tengah tidak hanya menarik minat investasi asing seperti Fuji Oil, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi rakyat berbasis komoditas lokal. Kolaborasi ini juga menunjukkan komitmen Faperta UGM dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami

Belajar Bisnis Pangan dan Serap Gabah: Pengalaman Magang Mahasiswa Ekonomi Pertanian dan Agribisnis di Perum BULOG Kanwil DIY

berita Tuesday, 29 April 2025

Ezra Satria Merdeka, mahasiswa Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (EPA) 2022, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), tengah menempuh pengalaman berharga melalui program magang di Perum BULOG Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Program ini berlangsung dari bulan Februari hingga Juni 2025, sebagai bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Perum BULOG (Badan Urusan Logistik) merupakan perusahaan umum yang berdiri pada tahun 1967 dan berfokus pada bidang logistik dan ketahanan pangan seperti beras, jagung, gula, dan minyak. Sebagai perusahaan umum, BULOG mengemban dua fungsi penting: fungsi komersial (bisnis pangan dan logistik) dan fungsi pelayanan publik (ketahanan pangan dan stabilisasi harga).

Selama magang, Ezra ditempatkan di Divisi Bisnis, khususnya di Subdivisi Komersil dan Ritel Modern. Tak hanya melaksanakan tugas divisi, Ezra juga mendapat kesempatan emas terlibat langsung dalam Program Serap Gabah — sebuah program strategis nasional yang diluncurkan pemerintah awal tahun ini.

Keterlibatan Ezra dalam Program Serap Gabah memberikan pengalaman lapangan yang mendalam. Program ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). BULOG mendapatkan mandat menyerap hasil panen gabah dan beras petani domestik dengan tujuan untuk memperkuat stok pangan nasional sekaligus menjamin harga jual yang adil bagi petani. Hal ini juga diungkapkan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman

“Tahun ini BULOG diberi amanah besar untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional dengan menyerap gabah,” jelas Andi Amran.

Ezra bersama tim BULOG aktif turun ke lapangan, mengunjungi petani dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di berbagai wilayah DIY, seperti Sleman, Kulon Progo, dan Bantul. Sebelumnya, koordinasi intensif dilakukan dengan para penyuluh pertanian setempat untuk memastikan kesiapan panen dan estimasi hasil yang bisa diserap.

Melalui program ini, Ezra juga berkesempatan berinteraksi langsung dan mendalami kondisi sosial ekonomi petani setempat. Tak hanya itu, Ezra juga terlibat dalam tahapan administrasi pembelian, mulai dari pengecekan fisik, pencatatan berat, hingga pengelolaan dokumen serapan. Selain itu, Ezra membantu dalam penyusunan laporan harian serapan gabah dan melakukan analisis kecil terhadap perkembangan harga di pasar lokal.

Banyak petani menyambut program ini dengan antusias, mengingat sebelumnya mereka kerap dipaksa menjual gabah dengan harga rendah kepada tengkulak. Kehadiran BULOG membawa kepastian harga dan pasar yang lebih adil.

Melalui kegiatan magang ini, Ezra berharap dapat mengembangkan keterampilan profesional di bidang agribisnis, meningkatkan pemahaman terhadap dinamika pasar pangan nasional, serta membangun kapasitas sebagai calon profesional agribisnis, mulai dari rantai pengadaan, penyimpanan, distribusi, hingga strategi pemasaran produk pangan di jalur ritel dan perdagangan modern. Kegiatan ini juga menjadi pendukung terwujudnya tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Ezra Satria Merdeka
Editor: Agrit Kirana Buda
Dokumentasi: Ezra Satria Merdeka

 

123…12

BERITA FAKULTAS

  • Lima Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM Lolos Program Beasiswa JASSO di Yamagata University, Jepang
    19/06/2025
  • Wujudkan Mutu Pendidikan Berkualitas: Prodi MEP Faperta UGM Resmi Kantongi Akreditasi Unggul Hingga 2030
    19/06/2025
  • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Faperta UGM Tunjukkan Mutu Unggul Lewat Akreditasi BAN-PT
    19/06/2025
  • Faperta UGM Tambah Deretan Prodi Terakreditasi Unggul, Kini Giliran Manajemen Sumberdaya Akuatik
    19/06/2025
  • Program Studi Akuakultur Faperta UGM Peroleh Predikat Akreditasi Unggul dari BAN-PT Hingga 2030
    19/06/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY