Agronomi Cerdas yang merupakan pendekatan terintegrasi dalam mengelola lanskap, baik komponen tanaman dan komponen lainnya, menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia telah melahirkan banyak teknologi Agronomi Cerdas dengan berbasis kearifan lokal. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Didik Indradewa, Dip.Agr.St., Guru Besar di bidang agronomi UGM, pada Webinar Nasional BuperTalk#10 pada Jumat, 26 April 2024 bertemakan “Menuju Agronomi Cerdas Berbasis Kearifan Lokal Berkualitas Global”.
“Untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, sudah ada beberapa teknologi Agronomi Cerdas di Indonesia, seperti surjan, ubikayu mukibat, subak, pemupukan cerdas sistem padi apung, dan wanatani,” jelas Prof. Didik.
Prof. Didik menambahkan, sektor pertanian di Indonesia dapat diselaraskan dengan semboyan pendidikan, yaitu Ing Ngarsa Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Beliau menggambarkan model pertanian Indonesia dengan kearifan lokal yang dapat menjawab tantangan global menjadi bukti dari semboyan Ing Ngarsa Sung Tulodo.
Kepala Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian, Kementerian Pertanian, Dr. Syamsudin, menyambung penjelasan Prof. Didik dengan menegaskan kembali bahwa operasionalisasi teknologi Agronomi Cerdas berbasis kearifan lokal dapat dikombinasikan dengan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT). Di sisi lain, Mahmudi, M.Si. selaku Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN Holding, menyampaikan bahwa ketahanan produksi tanaman perkebunan juga sangat ditentukan oleh operasionalisasi pendekatan Agronomi Cerdas, salah satunya untuk menjamin tingginya produktivitas kelapa sawit, tebu, karet, teh, kopi, dan kakao.
Kebutuhan hara esensial tanaman menjadi unsur penting sebagai jaminan produktivitas tinggi dari tiap komoditas tanaman. Oleh karena itu, teknologi pupuk juga menjadi bagian dari konsep Agronomi Cerdas, seperti yang disampaikan oleh Adhitya Herwin D., M.I.Kom. selaku Manager Pemasaran PT Pupuk Indonesia Holding.
Sebagai kesimpulan, peneliti Fakultas Pertanian UGM, Eka Tarwaca Susila Putra, Ph.D., menyampaikan bahwa ilmplementasi Agronomi Cerdas merupakan upaya untuk mewujudkan triple win dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional, yaitu 1) peningkatan produktivitas, 2) peningkatan resiliensi, dan 3) pengurangan emisi.
Kegiatan ini juga menjadi pendukung terwujudnya tujuan SDG 2: Tanpa Kelaparan.
Penulis : Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth & Hanita Athasari Zain
Foto : Media Faperta UGM