• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Tentang Fakultas
      • Visi & Misi
      • Sasaran & Tujuan
      • Struktur Organisasi
    • Program Studi
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
      • Dokumen Seminar dan Ujian S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Peraturan
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • berita
  • page. 3
Arsip:

berita

Kenalkan Program Studi dan Fasilitas Unggulan, Faperta UGM Terima Kunjungan SMA Al Azhar 18 Bekasi

berita Thursday, 20 November 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menerima kunjungan dari siswa-siswi SMA Al Azhar 18 Bekasi pada Rabu, 12 Oktober 2025, bertempat di Auditorium Prof. Hardjono Danoesastro. Kegiatan ini menjadi bagian dari program kunjungan edukatif sekolah dalam rangka memperkenalkan dunia perkuliahan serta menumbuhkan motivasi belajar bagi para siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Acara dibuka dengan sambutan oleh Dr. Adibayu Prakoso, S.P., selaku perwakilan dari Fakultas Pertanian UGM. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan informasi yang bermanfaat bagi para siswa SMA Al Azhar 18 Bekasi.


“Melalui kunjungan ini, kami berharap adik-adik dapat memperoleh gambaran nyata mengenai kehidupan perkuliahan di UGM, sekaligus memotivasi diri untuk mempersiapkan masa depan pendidikan dengan lebih matang,” ujar Adibayu.

Sementara itu, Ibu Iin Alimatus Sa’diyah, S.Ag., M.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Al Azhar 18 Bekasi, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari pihak Fakultas Pertanian UGM. Ia menuturkan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menambah wawasan siswa terkait dunia kampus.


“Terima kasih atas kesempatan berharga ini. Kami berharap para siswa dapat belajar banyak hal baru tentang kehidupan perkuliahan, sehingga lebih siap dan mantap dalam menentukan pilihan studi di masa depan,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Adibayu Prakoso, S.P. dan Dr. Susanti Mugi Lestari, S.P., M.Si., Ph.D., selaku dosen Fakultas Pertanian UGM, memberikan paparan mengenai ke-UGM-an serta pengenalan program studi, fasilitas, jalur seleksi masuk, dan program unggulan yang ada di Faperta. Para siswa juga diperkenalkan dengan enam departemen utama, yaitu Departemen Perikanan, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Departemen Mikrobiologi Pertanian, Departemen Ilmu Tanah, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, dan Departemen Budidaya Pertanian.

Selain itu, para siswa mendapatkan informasi tentang program fast track, kelas internasional (International Undergraduate Class/IUC), serta berbagai program beasiswa dan pertukaran pelajar yang ditawarkan oleh Fakultas Pertanian UGM.

Antusiasme peserta terlihat jelas dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi. Mulai dari prospek karier lulusan Faperta, kesempatan publikasi hasil penelitian mahasiswa, hingga mekanisme pertukaran pelajar dan profil calon mahasiswa yang cocok bagi seorang mahasiswa Faperta UGM.

Suasana semakin semarak dengan adanya games interaktif dan sesi tanya-jawab berhadiah merchandise menarik, yang diikuti dengan penuh semangat oleh para siswa.

Kunjungan ini tidak hanya memperkenalkan Fakultas Pertanian UGM sebagai institusi akademik, tetapi juga menjadi sarana edukatif untuk menumbuhkan minat generasi muda terhadap bidang pertanian yang inovatif dan berkelanjutan.

Kegiatan ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Ghorizatu Shofra
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta UGM

 

 

Faperta UGM Jadi Inisiator Jaringan Internasional Sustainable Coastal Development, Tandatangani Piagam SCD Lab Network di Xiamen, China

berita Thursday, 20 November 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menunjukkan perannya dalam membangun jejaring internasional melalui keterlibatannya pada Signing Ceremony of the Charter of the Sustainable Coastal Development (SCD) Lab Network yang berlangsung di Xiamen, China pada tanggal 7 November 2025. Acara ini mempertemukan 12 universitas dan lembaga dari enam negara, yang sepakat membentuk jaringan kolaborasi untuk pembangunan pesisir berkelanjutan.

Pada kesempatan tersebut, Dekan Faperta UGM Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. hadir mewakili Faperta UGM sebagai salah satu founding members atau inisiator terbentuknya jaringan SCD. Indonesia diwakili oleh UGM dan IPB University, bersama mitra internasional dari China (FISO sebagai tuan rumah), Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Timor Leste, serta organisasi non-pemerintah ATSEA (Arafura and Timor Seas Ecosystem Action Programme) yang berbasis di Bali dan berfokus pada ekosistem Arafura.

Dr. Faizal Rachman, S.Pi., M.Sc. sebagai korespondensi antara Faperta UGM dan Fujian Institute for Sustainable Ocean (FISO) dan juga dosen di Departemen Perikanan yang baru saja menyelesaikan studinya di Xiamen University menjelaskan bahwa pembentukan SCD Lab Network bertujuan memperkuat kolaborasi negara-negara dengan wilayah pesisir yang berhadapan langsung dengan laut. Fokus utama kerja sama ini, meliputi Pengembangan perikanan berkelanjutan, Penguatan ekonomi pesisir dan pariwisata berkelanjutan, Eksplorasi dan riset terkait sumber daya pesisir, dan Penyusunan kebijakan berbasis sains untuk pengelolaan wilayah pesisir

Acara ini juga diisi dengan sharing session terkait sustainable fisheries yang diikuti oleh para akademisi dan praktisi dari enam negara.

Sesuai piagam yang ditandatangani, kerja sama SCD Lab Network mencakup beberapa ruang lingkup strategis:

  1. Joint research dalam pembangunan pesisir berkelanjutan.
  2. Capacity building melalui program pelatihan, beasiswa, dan kerja sama teknis.
  3. Academic exchange, termasuk workshop, konferensi, dan aktivitas kolaboratif antara fakultas, mahasiswa, dan profesional.
  4. Knowledge sharing serta penguatan science-policy interface untuk mendukung keputusan berbasis ilmiah.
  5. Kolaborasi multipihak antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mendukung pembangunan pesisir.

Sebagai salah satu inisiator, UGM berperan penting dalam membentuk arah kerja sama, membuka peluang riset baru, serta memperkuat kehadiran akademik Indonesia di tingkat internasional.

“Kerja sama ini bukan hanya memperluas jejaring global UGM, tetapi juga memperkuat kontribusi kita dalam pengembangan ilmu pesisir yang berkelanjutan,” jelas Faizal.

Ia menambahkan bahwa kemitraan ini membuka ruang luas untuk knowledge sharing, riset multidisipliner, dan kolaborasi jangka panjang yang mampu memberikan dampak langsung bagi pengembangan sektor pesisir di Indonesia.

Keterlibatan Faperta UGM dalam SCD Lab Network mendukung berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama: SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 14: Ekosistem Laut, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Ghorizatu Shofra, Faizal Rachman
Editor: Desi Utami

Alumni Fakultas Pertanian Berkontribusi dalam Ekspedisi Tim Patriot di Wilayah Transmigrasi

berita Thursday, 20 November 2025

Mengawali ekspedisi tanpa ekspektasi, Nafeny Nirmala Siwi, alumni Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), menemukan makna pengabdian yang mendalam di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. Melalui keterlibatannya dalam program Tim Patriot, ia berperan aktif dalam pemetaan komoditas unggulan di wilayah transmigrasi, sekaligus menjadi bagian dari upaya strategis pembangunan berkelanjutan yang digagas oleh Kementerian Transmigrasi bersama perguruan tinggi nasional.

Sabu Raijua, pulau kecil di antara Kupang dan Sumba, menjadi lokasi penugasan Nafeny bersama tim ekspedisi. Perjalanan menuju lokasi bukan hal sederhana: dari pelepasan di Jakarta, transit di Kupang, hingga menyeberang laut selama sepuluh jam menggunakan kapal cepat. “Kami tiba di Sabu tanggal 18 September, setelah berangkat malam sebelumnya dari Kupang,” kenangnya.

Cuaca panas dan lanskap kering menjadi kesan pertama yang langsung terasa. Namun, bukan itu yang membuat pengalaman ini berkesan, melainkan proses mengenali wilayah yang sebelumnya asing dan menyelami potensi yang tersembunyi di dalamnya.

Dalam ekspedisi ini, peserta dibagi menjadi dua tim: pemetaan wilayah dan pemetaan komoditas unggulan. Nafeny tergabung dalam tim kedua, yang bertugas mengidentifikasi komoditas yang dapat dikembangkan di kawasan transmigrasi. “Kami mulai dari pengumpulan data sekunder sejak Agustus, lalu melakukan validasi langsung di lapangan,” jelasnya.

Tantangan terbesar datang dari ketidaksesuaian data. Beberapa dokumen resmi tidak tersedia secara digital, dan data produksi yang ditemukan sering kali tidak akurat. “Kami harus melakukan banyak validasi, termasuk konfirmasi langsung ke dinas pertanian. Ada perbedaan angka yang cukup signifikan,” ungkapnya.

Di balik dinamika lapangan, ekspedisi ini juga menjadi ruang pembelajaran lintas disiplin yang dipimpin oleh Yumechris Amekan, S.Si., M. Biotech., Ph.D. atau kerap disapa Micky, dosen Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM sekaligus Ketua Tim Ekspedisi Patriot di wilayah tersebut. Penunjukan dirinya sebagai ketua tim bukan tanpa alasan, selain berasal dari NTT, ia memiliki pemahaman kultural yang mempermudah komunikasi dan koordinasi di lapangan. “Saya senang bisa mengemban tugas ini. Selain menantang, saya merasa bangga bisa berkontribusi untuk daerah asal saya,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa ekspedisi ini bukan sebatas kegiatan akademik, melainkan upaya nyata membuka pintu kerja sama antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan nasional. “Selama ini mereka (masyarakat NTT) lebih banyak bekerja sama dengan universitas lokal seperti Undana (Universitas Nusa Cendana). Kehadiran kami dari UGM membawa perspektif baru dan keahlian lintas bidang, khususnya di sektor pertanian,” jelasnya.

Dengan dana operasional yang cukup besar dan target capaian yang kompleks, tim dituntut untuk bekerja secara sistematis dan bertanggung jawab. “Kami mengelola hampir 470 juta rupiah untuk program ini. Mahasiswa belajar tidak hanya soal teknis lapangan, tapi juga manajemen proyek dan administrasi,” tambahnya.

Sementara itu, bagi Nafeny, program Tim Patriot bukan sekadar proyek jangka pendek. Ia melihat potensi besar untuk keberlanjutan, terutama melalui rencana Beasiswa Patriot yang sempat disinggung dalam pelepasan peserta. “Harapannya, program ini bisa terus berjalan dan membuka peluang bagi daerah transmigrasi untuk berkembang,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai penggerak perubahan. “Mahasiswa punya peran strategis untuk mendorong kemajuan wilayah transmigrasi. Kita bisa menjadi jembatan antara data, kebijakan, dan masyarakat.”

Kegiatan Ekspedisi Patriot diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, di antaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Beny Nabila Happy Fauziah

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Nafeny Nirmala Siwi

 

Cerita Tim Patriot Fakultas Pertanian UGM: Menelusuri Potensi Lokal di Sabu Raijua

berita Thursday, 20 November 2025

Sejumlah mahasiswa dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) turut ambil bagian dalam program nasional Tim Patriot yang diinisiasi oleh Kementerian Transmigrasi. Program ini bertujuan untuk memetakan potensi komoditas unggulan di berbagai wilayah transmigrasi di Indonesia. Salah satu peserta, Adisa Resti Gestasani, alumni Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian angkatan 2020, membagikan pengalamannya selama menjalankan misi di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur.

Adisa mengungkapkan bahwa kondisi geografis Sabu Raijua cukup menantang, dengan iklim yang kering dan suhu yang tinggi. Keterbatasan akses terhadap air bersih menjadi persoalan utama. “Kami harus membeli air dalam tangki, dan harga galon di sini bisa mencapai dua kali lipat dari harga di Jawa,” tuturnya.

Selain itu, harga kebutuhan pokok yang relatif tinggi dan sistem transaksi yang unik, di mana warung-warung kecil hanya menerima nominal kelipatan lima ribu rupiah, menjadi pengalaman baru yang menarik. Meski demikian, Adisa menemukan potensi pertanian yang menjanjikan, seperti bawang sabu dan varietas lokal wola luna pudi. Komoditas ini tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat setempat, bahkan telah dipasarkan hingga ke Kupang dan Papua.

Sebagai bagian dari Tim Patriot, Adisa dan timnya menjalankan tugas pemetaan potensi ekonomi lintas sektor, meliputi pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, hingga industri lokal. Proses dimulai dengan analisis data sekunder dari Badan Pusat Statistik dan dinas terkait, yang kemudian diverifikasi melalui observasi lapangan dan wawancara dengan pelaku usaha. “Kami memetakan rantai pasok dan mengidentifikasi desa-desa yang menjadi pusat produksi komoditas unggulan,” jelasnya.

Keterbatasan infrastruktur menjadi hambatan signifikan dalam pelaksanaan kegiatan. Akses jalan yang belum merata dan keterbatasan jaringan listrik di luar jalan utama berdampak pada mobilitas tim serta distribusi komoditas. “Kami pernah hampir terjatuh saat menuju lokasi petani rumput laut karena kondisi jalan yang berubah drastis dari aspal menjadi pasir,” kenang Adisa.

Di sisi lain, perbedaan bahasa dan gaya komunikasi masyarakat lokal menjadi tantangan tersendiri. “Masyarakat berbicara dengan cepat dan sering menyingkat kata. Saya belajar beberapa kosakata dalam bahasa Sabu, seperti ‘sonde’ yang berarti ‘tidak’,” tambahnya. Interaksi dengan warga setempat menjadi sarana pembelajaran budaya yang memperkaya pengalaman lapangan.

Yumechris Amekan, S.Si., M.Biotech, Ph.D. (Mikcy), selaku Ketua Tim Patriot sekaligus dosen dari Departemen Mikrobiologi Pertanian Faperta UGM, turut membagikan refleksi atas dinamika tim selama program berlangsung. Ia menerapkan gaya kepemimpinan yang santai dan komunikatif. Pengalaman studi di Inggris membentuk pendekatannya yang terbuka. Gaya komunikasi yang tidak terlalu formal mempermudah proses bonding dengan mahasiswa, menciptakan suasana kerja yang produktif dan nyaman.

Ia juga berusaha menjadi “gelas kosong” yang siap belajar dari rekan-rekan mahasiswa dari Departemen Sosial Ekonomi Pertanian. Ia aktif bertanya dan mendalami metode analisis, penyusunan kuesioner, serta pengolahan data dari perspektif ekonomi dan sosial. Menurutnya, perbedaan pendekatan justru memperkaya analisis dan memperkuat kontribusi tim secara keseluruhan.

Menutup wawancara, Micky menyampaikan harapannya agar program ini tidak berhenti di tahap awal. Ia berharap rekomendasi yang telah disusun dapat ditindaklanjuti oleh tim lain atau bahkan oleh tim yang sama. Tujuannya adalah agar daerah seperti Sabu Raijua memiliki potensi yang bisa diangkat, meningkatkan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat. Ia menyoroti pentingnya mengubah stigma negatif terhadap NTT dan menjadikannya sebagai garda terdepan Indonesia di wilayah perbatasan.

Ia juga mendorong agar UGM terus mengirimkan mahasiswa-mahasiswa terbaiknya ke daerah-daerah seperti Sabu Raijua, baik melalui program KKN maupun jalur lainnya. “Sabu baru dua tahun lalu dikunjungi KKN, dan belum ada lagi sejak itu. Padahal potensi daerah ini sangat besar,” ujarnya.

Di sisi lain, Adisa berharap hasil riset Tim Patriot dapat dijadikan dasar dalam perumusan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan, khususnya bagi calon transmigran dan masyarakat lokal. Ia juga mendorong mahasiswa lain untuk menjadikan wilayah seperti Sabu Raijua sebagai objek penelitian akademik. “Potensinya besar, namun referensi ilmiahnya masih terbatas. Sabu Raijua adalah hidden gem yang layak untuk dieksplorasi lebih lanjut,” tutupnya.

Kegiatan ini turut berkontribusi dalam implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, di antaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Beny Nabila Happy Fauziah

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Adisa Resti Gestasani

 

Panen Inovasi! Faperta UGM Gandeng Santri Madania Hasilkan Melon Super Manis hingga 19 Brix

berita Thursday, 20 November 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) melalui kegiatan pengabdian masyarakat terus berinovasi dalam pengembangan varietas melon unggulan. Pada tahun kedua pelaksanaan program, kegiatan ini mengusung tema “Pemberdayaan Santri sebagai Cobreeder untuk Akselerasi Perakitan Melon Unggulan melalui Smart Farming.” Kegiatan panen ini dilaksanakan pada Selasa, 9 September 2025, di Greenhouse Pondok Pesantren Madania, Banguntapan, Bantul. Program ini merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya dan melibatkan santri Pondok Pesantren Madania sebagai mitra dalam pengelolaan budidaya melon.

Dosen Departemen Budidaya Pertanian, Agus Budi Setiawan, S.P., M.Sc., Ph.D., menjelaskan bahwa saat ini Faperta UGM telah berhasil menghasilkan lima hibrida F1 atau varietas melon premium unggul baru hasil persilangan antara dua galur berbeda secara genetik. Setiap galur memiliki karakter unggulan, di antaranya (1) tingkat kemanisan tinggi hingga 19 brix, (2) daging berwarna oranye dan hijau dengan warna kulit luar kuning keemasan serta net (jaring pada kulit buah) yang tebal dan rapat, serta (3) umur simpan yang panjang.

Selaras dengan hal tersebut, Prof. Dr. Ir. Aziz Purwantoro, M.Sc., menambahkan bahwa panen kali ini merupakan hasil dari hibrida F1 yang dirakit bersama santri Madania melalui proses partisipatory breeding. Dari berbagai galur yang dikembangkan, salah satunya adalah galur Sembadra yang menghasilkan daging buah berwarna oranye, kulit buah kuning berjaring tebal dan rapat, serta daging buah renyah dan cita rasa khas. Program ini menjadi wujud nyata bentuk pengabdian Faperta UGM dalam pemberdayaan santri sebagai mitra penelitian.

Dari sisi perlindungan tanaman, dosen Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Dr. Adyatma Irawan Santosa, S.P., M.Sc., turut berkontribusi dalam pengelolaan patogen dan vektor penyakit pada melon yang dibudidayakan di Greenhouse Madania. Melalui pendekatan ramah lingkungan, ia menerapkan yellow sticky traps untuk memantau sekaligus mengendalikan kutu kebul (whitefly) yang merupakan vektor virus penyebab penyakit pada tanaman melon.

Sementara itu, salah satu santri sekaligus cobreeder, Wildan, menyampaikan bahwa pendampingan dari Faperta UGM membawa banyak kemajuan dalam pengelolaan greenhouse, mulai dari teknik budidaya hingga peningkatan hasil panen. “Kalau dulu tingkat keberhasilannya hanya sekitar 50%, sekarang sudah bisa mencapai 90–100%. Harapannya, kerja sama ini terus berlanjut agar kami bisa menciptakan varietas melon baru dan semakin baik dalam mengelola greenhouse,” ujarnya.

Kolaborasi ini menjadi langkah konkret Faperta UGM dalam mewujudkan pertanian yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan bagi masyarakat. Kegiatan ini juga mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

 

Penulis: Khasanah Kartika Dewi

Editor: Desi Utami

Dokumentasi:Media Faperta

Pengukuhan Prof. Donny Widianto: Memperkuat Peran Mikrobia dalam Pertanian Berkelanjutan

berita Friday, 31 October 2025

Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengukuhkan komitmennya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pengukuhan Prof. Ir. Donny Widianto, Ph.D. sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Bioteknologi Mikrobia pada Fakultas Pertanian pada Kamis, 30 Oktober 2025. Acara pengukuhan yang berlangsung di Gedung Pusat UGM ini disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Universitas Gadjah Mada dan dihadiri oleh sivitas akademika, keluarga, serta tamu undangan dari berbagai institusi.

Prof. Ir. Donny Widianto, Ph.D. Lahir di Probolinggo pada tahun 1961, beliau menempuh pendidikan sarjana di bidang Mikrobiologi Tanah, Fakultas Pertanian UGM. Perjalanan akademiknya berlanjut ke Osaka University melalui program International Postgraduate University Course in Microbiology, dan dilanjutkan dengan studi doktoral pada Program Fermentation Technology, Graduate School of Engineering di universitas yang sama. Selain itu, Prof. Donny juga menyandang gelar Insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM. Dalam kiprah profesionalnya, Prof. Donny pernah menjabat sebagai Komisaris PT Wahana Gajah Mada Hashimoto Yogyakarta dan kini menjabat sebagai Ketua Departemen Mikrobiologi Pertanian UGM.

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Memadukan Tanaman dengan Mikrobia Bermanfaat yang Berperan sebagai Mitra Pendukung dan Pelindung Pertumbuhannya”, Prof. Donny menekankan pentingnya peran mikroorganisme dalam mendukung pertumbuhan dan ketahanan tanaman. Ia menguraikan bahwa kelompok mikrobia bermanfaat yang berperan kunci meliputi kelompok Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), Jamur Mikoriza Abskular (JMA), Mikrobia Endofit (ME), serta Mikrobia Penghasil Senyawa Bioaktif (MPSB).

PGPR merupakan kelompok bakteri rhizosfer yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui berbagai mekanisme, seperti pelarutan fosfor, fiksasi gas nitrogen, produksi siderophore, fitohormon, ACC deaminase, dan senyawa anti fungi. Mikroba ini dapat ditemukan baik di dalam jaringan akar, seperti Azorhizobium, Mesorhizobium, Rhizobium, Allorhizobium, dan Bradyrhizobium, maupun di luar jaringan akar, seperti Azospirillum, Burkholderia, Chromobacterium, Bacillus, dan Pseudomonas.

Sementara itu, JMA dari subphylum Glomeromycotina membentuk simbiosis mutualistik dengan akar sebagian besar tanaman. Dalam hubungan ini, jamur menyediakan hara, terutama fosfor dan air bagi tanaman, sementara tanaman memasok karbohidrat sebagai sumber karbon dan energi bagi jamur. JMA juga berperan dalam meningkatkan toleransi tanaman terhadap cekaman abiotik seperti kekeringan, salinitas, dan toksisitas logam berat. Genera JMA yang umum dimanfaatkan antara lain Acaulospora, Scutellospora, Gigaspora, Claroideoglomus, Glomus, dan Rhizophagus.

Prof. Donny juga menyoroti peran mikrobia endofit, yakni mikroorganisme (bakteri atau jamur) yang hidup secara laten di dalam jaringan tanaman tanpa menyebabkan gejala penyakit. Mikrobia endofit dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui dua mekanisme utama: (1) penyediaan unsur hara makro dan mikro, serta (2) produksi fitohormon seperti auksin, sitokinin, giberelin, asam salisilat, dan asam absisat. Beberapa genera mikrobia yang diketahui menghasilkan auksin antara lain Azotobacter, Acetobacter, dan Azospirillum, sedangkan penghasil sitokinin meliputi Methylobacterium, Bacillus licheniformis, dan Pseudomonas fluorescens.

Prof. Donny dikenal sebagai sosok yang aktif dalam riset kolaboratif, publikasi ilmiah internasional, serta pembinaan mahasiswa. Ia juga terlibat dalam berbagai program pengembangan pertanian berbasis masyarakat dan teknologi tepat guna, yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

 

Penulis: Beny Nabila Happy Fauziah

Editor: Desi Utami

 

Pengukuhan Guru Besar Prof. Ir. Donny Widianto, Ph.D.: Lentera bagi Dunia Pendidikan dan Inovasi Pertanian

berita Friday, 31 October 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menorehkan prestasi akademik dengan dikukuhkannya Prof. Ir. Donny Widianto, Ph.D. sebagai Guru Besar bidang Ilmu Bioteknologi Mikroba. Acara pengukuhan yang berlangsung di Auditorium Prof. Hardjono Danoesastro ini menjadi momen penuh makna, tidak hanya sebagai pengakuan atas dedikasi dan kontribusi Prof. Donny, tetapi juga sebagai inspirasi bagi seluruh sivitas akademika UGM untuk terus berkarya dan berinovasi bagi kemajuan bangsa.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas capaian tersebut.

“Selamat kepada Prof. Donny atas dedikasi dan kontribusi luar biasa selama ini. Gelar Guru Besar bukanlah akhir, melainkan awal dari karya-karya berikutnya. Seorang guru besar adalah lentera bagi ilmu pengetahuan. Guru yang baik ibarat lilin, yang menghabiskan dirinya sendiri untuk menerangi orang lain,” ungkap Dekan dalam sambutannya.

Acara ini juga diwarnai dengan penyerahan kenang-kenangan dari PT. Cheil Jedang Indonesia, yang disampaikan langsung oleh Direktur PT. Cheil Jedang Indonesia, Bapak Onanis Wahju, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap kiprah akademisi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian.

Dalam kesempatan yang penuh haru, Prof. Ir. Donny Widianto, Ph.D. menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada keluarga, rekan sejawat, serta panitia yang telah mendukung terselenggaranya acara ini.“Terima kasih kepada keluarga, teman-teman, dan semua pihak yang telah mendukung dan mensukseskan acara ini. Semoga kita semua senantiasa diberi keberkahan dalam setiap langkah dan karya,” ujar Prof. Donny.

Pengukuhan ini menjadi simbol pengakuan atas kiprah dan komitmen Prof. Donny dalam pengembangan ilmu pengetahuan, riset, dan pengabdian masyarakat, khususnya di bidang pertanian. Dengan semangat keilmuan dan dedikasi yang tinggi, beliau diharapkan terus menjadi inspirasi bagi generasi muda akademisi dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan dan inovatif.

Lebih dari sekadar perayaan akademik, pengukuhan Guru Besar ini juga mencerminkan komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mendorong inovasi pendidikan tinggi yang adaptif, berintegritas, dan berkelanjutan. Hal ini sekaligus menjadi bentuk kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), di antaranya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim.

Penulis: Ghorizatu Shofra
Editor: Desi Utami

Dosen Muda Faperta UGM Raih Amabel Fulton APEN Award 2025 di Australia

beritaPrestasi Wednesday, 29 October 2025

Dosen muda Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), Diah Fitria Widhiningsih, S.P., M.Sc., berhasil meraih Amabel Fulton APEN Award for Excellence in Extension untuk kategori Young Professional under 35 years old. Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh Australasia-Pacific Extension Network (APEN) sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam bidang penyuluhan pertanian sejak tahun 2018.

Dosen muda yang kerap disapa Fitri  tersebut menerima Penghargaan dalam kegiatan APEN International Conference yang berlangsung pada 14-16 Oktober 2025 di Brisbane, Australia. Ia menjadi salah satu perwakilan muda dari Indonesia yang menampilkan kontribusi nyata dalam pengembangan penyuluhan pertanian di tingkat global.

Selain aktif mengajar dan meneliti di Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UGM, Fitri juga dikenal sebagai pendiri TBM Rumah Ilmu Bercak Pustaka, sebuah komunitas literasi dan pemberdayaan masyarakat yang berbasis di Sleman, D.I. Yogyakarta. Bersama para relawan, ia menginisiasi berbagai kegiatan edukatif untuk anak-anak, remaja, dan dewasa, dengan pendekatan integratif yang menggabungkan edukasi pertanian, pengembangan karakter, serta peningkatan soft skills seperti teamwork, leadership, dan communication skills.

Melalui inisiatif tersebut, Fitri sebelumnya juga memperoleh penghargaan serupa di ajang World Water Forum, berkat kontribusinya dalam mengembangkan program edukasi lingkungan dan pertanian berkelanjutan untuk masyarakat.

Pada tahun 2022, bersama tim Bercak Pustaka, ia berhasil memperoleh pendanaan dari Pertamina Foundation sebagai Young Leader. Dalam program tersebut, ia berperan sebagai ketua tim yang mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan limbah rumah tangga dan limbah pertanian dengan melibatkan perempuan di wilayah desanya. Program ini tidak hanya berhasil berjalan dengan baik, tetapi juga terus dilanjutkan oleh generasi muda lainnya meski Fitria kini tengah menempuh studi lanjut di Australia.

Dedikasinya yang panjang dalam dunia penyuluhan membuat dirinya dinominasikan oleh seorang kolega di Australia untuk penghargaan Amabel Fulton Awards, dan akhirnya terpilih melalui proses seleksi yang sangat ketat.

Selama konferensi internasional APEN, Fitria turut mempresentasikan hasil penelitiannya bersama dosen dari University of Queensland terkait kepemimpinan lokal petani pisang, serta memamerkan poster penelitian bersama Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) yang menyoroti peran gender dalam pengambilan keputusan pada budidaya pisang di Yogyakarta.

“Konferensi APEN memberikan banyak perspektif baru tentang bagaimana kegiatan penyuluhan dilakukan di berbagai negara. Saya juga mendapatkan kesempatan berharga untuk membangun jejaring dengan para peneliti dan praktisi yang memiliki visi yang sama dalam pengembangan penyuluhan pertanian. Dari mereka, saya belajar berbagai pendekatan dan konsep inovatif yang bisa diterapkan di Indonesia,” ujar Diah Fitria Widhiningsih.

Melalui penghargaan ini, Diah Fitria Widhiningsih tidak hanya mengharumkan nama Fakultas Pertanian UGM, tetapi juga menunjukkan bahwa penyuluhan pertanian memiliki peran penting dalam membangun kesadaran sosial, ekonomi, dan lingkungan di masyarakat.

Capaian ini sekaligus menjadi wujud nyata dukungan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), meliputi SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Ghorizatu Shofra
Editor: Desi Utami

 

111 Wisudawan Ikuti Purnawisuda Pascasarjana Fakultas Pertanian UGM Periode I Tahun Akademik 2025/2026

berita Wednesday, 29 October 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menggelar acara Purnawisuda Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2025/2026 pada Selasa, 21 Oktober 2025  bertempat di Auditorium Prof. Hardjono Danoesastro, Fakultas Pertanian UGM

Acara ini diikuti oleh 111 wisudawan, terdiri atas 27 wisudawan dan 84 wisudawati, yang meliputi 98 lulusan Program Magister (S2) dan 13 lulusan Program Doktor (S3). Dari jumlah tersebut, sebanyak 35 orang merupakan mahasiswa Program Fast Track yang berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister dalam waktu kurang dari lima tahun.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., menyampaikan rasa bangga atas capaian seluruh wisudawan. Beliau menyebut bahwa wisuda kali ini istimewa karena terdapat sembilan lulusan yang berhasil meraih IPK sempurna, yang terdiri dari tiga lulusan program doktor dan enam lulusan program magister.

Selain itu, Amanda Eka Lupita dinobatkan sebagai wisudawan magister termuda, sementara tiga lulusan magister tercepat, yakni Annisa Indah Permatasari, Nimas Suci Kusuma Melati, dan Nadya Anggina Br Sembiring berhasil menuntaskan studi hanya dalam satu tahun enam bulan.

“Yang juga membanggakan, sebanyak 35 lulusan merupakan bagian dari Program Fast Track. Program unggulan yang memungkinkan mahasiswa menyelesaikan jenjang sarjana dan magister dalam waktu yang lebih singkat. Harapannya, program ini bisa terus berkembang dan jumlah pesertanya semakin meningkat,” ujar Dekan.

Beliau juga menambahkan bahwa saat ini jumlah mahasiswa pascasarjana di Fakultas Pertanian mencapai 29% dari total mahasiswa keseluruhan, dan diharapkan dapat terus meningkat hingga 40% di masa mendatang.

Sebagai bentuk apresiasi, fakultas juga memberikan beasiswa penghargaan bagi wisudawan terbaik program magister untuk melanjutkan studi doktoral.

Menutup sambutannya, Dekan berpesan agar para wisudawan dan wisudawati selalu menjaga nama baik almamater serta terus berkontribusi bagi masyarakat.

“Semoga capaian ini menjadi langkah awal untuk terus berkarya, menjaga nama baik almamater, dan membawa semangat Fakultas Pertanian UGM di manapun kalian berada. Kalian akan selalu menjadi bagian dari civitas akademika UGM,” ucap Dekan.

Dalam kesempatan tersebut, Raden Rara Aulia Qonita, lulusan Program Doktor Ilmu Pertanian (minat Manajemen Agribisnis), menyampaikan pidato mewakili wisudawan.

Ia menegaskan bahwa momen wisuda bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan langkah awal untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Hari ini bukan sekadar perayaan, tapi sebuah penanda bahwa kita dituntut untuk menjadi insan yang lebih kompetitif, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan. Ilmu pengetahuan adalah bekal untuk membangun perubahan, dan dalam proses belajar, kita juga ditempa oleh ketekunan, kesabaran, serta semangat pantang menyerah,” ujar Aulia.

Acara purnawisuda ini tidak hanya menjadi momen perayaan capaian akademik, tetapi juga simbol dedikasi dan komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mencetak sumber daya manusia unggul, berintegritas, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan keberlanjutan dunia.

Keberhasilan Fakultas Pertanian UGM dalam melahirkan para lulusan unggul ini menjadi bukti nyata peran fakultas dalam mendukung pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Melalui kontribusi akademik, riset, dan inovasi yang dihasilkan, Faperta UGM turut berperan dalam pencapaian berbagai tujuan pembangunan global, antara lain: SDG 1:Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3:Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan.

Penulis:Ghorizatu Shofra

Editor: Desi Utami

UGM Raih Juara II Mandaya Awards 2025 Kategori Perguruan Tinggi Negeri

beritaPrestasi Friday, 24 October 2025

Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mencatatkan prestasi nasional dengan meraih Juara II dalam ajang Mandaya Awards 2025 untuk kategori Perguruan Tinggi Negeri. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Abdul Muhaimin Iskandar, kepada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito, pada Kamis (16/10) di Plaza BP Jamsostek, Jakarta.

Mandaya Awards merupakan bentuk apresiasi terhadap institusi dan individu yang menunjukkan praktik terbaik dalam pemberdayaan masyarakat berkelanjutan. “Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang mampu membangun ekosistem pemberdayaan yang kolaboratif dan berakar pada kearifan lokal,” ujar Menteri dalam sambutannya.

UGM meraih penghargaan melalui program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Dusun Gunung Gambar, Desa Kampung, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul. Program ini digagas oleh tim dari Fakultas Pertanian UGM dengan fokus pada pengembangan wisata kopi berbasis partisipasi warga. Inisiatif tersebut dinilai berhasil meningkatkan kapasitas produksi serta memperkuat ekonomi lokal melalui inovasi dalam pemasaran kopi robusta. Pendekatan UGM menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat harus berangkat dari kebutuhan dan potensi riil di lapangan.

Dr. Arie Sujito menyampaikan apresiasinya atas penghargaan tersebut dan menilai capaian ini sebagai hasil kerja kolektif seluruh sivitas akademika. Ia menegaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat merupakan inti dari tridarma perguruan tinggi. Ke depan, UGM berkomitmen untuk memperluas dampak sosial melalui inovasi berbasis riset dan kemitraan lintas sektor. “Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Program wisata kopi Gunung Gambar melibatkan dosen dan mahasiswa dalam seluruh tahapan, mulai dari pelatihan budidaya, pengolahan pascapanen, hingga promosi digital. Kolaborasi ini menunjukkan peran strategis perguruan tinggi sebagai mitra pembangunan desa. Model kerja yang diterapkan juga menekankan aspek keberlanjutan melalui pendampingan rutin dan peningkatan kapasitas petani muda.

Menurut Arie, keberhasilan program di Gunung Gambar menjadi bukti bahwa riset dan pengabdian dapat berjalan beriringan. UGM akan terus mendorong replikasi praktik serupa di berbagai wilayah Indonesia, khususnya daerah dengan potensi lokal yang belum tergarap. Universitas juga berupaya menjadikan setiap kegiatan pengabdian sebagai ruang pembelajaran bersama antara akademisi dan masyarakat. “Kami percaya kampus akan bermakna ketika hadir dan tumbuh bersama masyarakat,” tuturnya.

Penganugerahan Mandaya Awards 2025 turut dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga swasta, dan organisasi masyarakat dari berbagai penjuru Indonesia. Ajang ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi multipihak dalam mendorong kemandirian desa dan peningkatan kesejahteraan rakyat. UGM berharap penghargaan ini dapat menginspirasi lebih banyak institusi untuk berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat. “Pemberdayaan bukan sekadar program, tetapi gerakan bersama untuk memperkuat bangsa dari akar rumput,” pungkas Arie.

Program pengembangan wisata kopi Gunung Gambar turut mendukung pencapaian beberapa SDGs, antara lain: SGD 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Triya Andriyani & Beny Nabila Happy Fauziah

Editor: Desi Utami

Foto: Dokumentasi DPKM

 

12345…96

BERITA FAKULTAS

  • Fakultas Pertanian UGM Bersinergi dengan BPPSDMP Kementerian Pertanian dan Program YESS: Rumuskan Kebijakan Regenerasi Petani untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan
    09/12/2025
  • Kolaborasi Fakultas Pertanian UGM dan Kemenko Bidang Pangan Susun Roadmap Peningkatan Kapasitas Literasi Digital SDM Pertanian
    09/12/2025
  • Fakultas Pertanian UGM Jadi Tuan Rumah The End of Project Review untuk Riset Kolaborasi Bersama ACIAR
    09/12/2025
  • Penguatan Ekonomi dan Ketahanan Pangan: UGM Latih Perempuan Pembudidaya Ikan Terapkan Pencatatan Digital
    09/12/2025
  • Tim Riset Fakultas Pertanian UGM Lakukan Survei Manajemen Pengendalian Penyakit Tanaman Pisang dengan Fusarium wilt Integrated Risk Tool (FwIRT)
    09/12/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen

 

FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

Health Promoting Unit (HPU) Faperta

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju