berita
Yogyakarta, Faperta UGM (10/3)- Novika Sari Harahap, S.P., M.Si. Salah satu alumni HPT UGM yang saat ini bekerja sebagai penyuluh pertanian di Kota Dumai, Riau. Dumai merupakan kota pelabuhan, industri, perdagangan, dan jasa. Hal ini menjadi tantangan beliau untuk menyesuaikan penyuluhan pertanian. Berbagai etnis di Dumai antara lain jawa, melayu, bugis, dan cina.
Budaya yang menonjol pada petani di Dumai, antara lain petani perkebunan, petani tanaman pangan, petani hortikultura, dan peternak. Transfer ilmu pada petani perkebunan lebih fokus di malam hari karena para petani memiliki pekerjaan sampingan di siang hari. Sedngkan petani pangan dan hortikultura lebih intensif kegitan transfer ilmunya di pagi hari. Pada peternak dan petani perkebunan memiliki kegiatan yang berhubungan yaitu SISKA (Sistem Integrasi antara Ternak dan Kelapa Sawit). Hal utama yang dilakukan adalah PRA. PRA yaitu identifikasi potensi suatu wilayah. Kemudian membuat jejaring kerja yaitu manajemen perencanaan kegiatan yang disusun oleh kelompok amatan (RDK, RDKK), dipandu oleh penyuluh pertanian. Semua jejaring disusun dalam matrik programa. Mayoritas petani di Kota Dumai kurang sejahtera, diharapkan kegiatan penyuluhan dan penyelesaian masalah yang dihadapi dilahan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Sinkronisasi program dari desa hingga provinsi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat merata.
Sebagai penyuluh harus seimbang antara hak dan kewajiban. Kewajiban sebagai penyuluh adalah menyejahterakan petani. Sedangkan haknya adalah menuliskan kegiatan yang telah dilakukan selama satu tahun dalam evaluasi kerja. Penyluh juga melakukan bimbingan teknis spesifik lokasi. Budaya lokal yang dimaksud adalah penyuluh sebagai subjek dan penyuluh wajib memiliki konsep dan skill. Konsep skill yang diterapkan apakah telah sesuai dengan budaya petani. Konsep manajerial petani perlu diterapkan agar dapat terstruktur kegiatannya. Penyampaian materi pendidikan orang dewasa perlu dimiliki oleh penyuluh pertanian. Penyuluh pertanian perlu mengetahui kearifan lokal yang dilakukan oleh petani untuk menyesuaikan waktu dan cara budidaya pertanian.
Motivasi diri untuk bisa merasakan apa kekurangan diri yang dimiliki. Penyuluh yang kuat dan tangguh dapat bekerja dalam tim. Dapat bekerja dengan beberapa sektor dan dapat melebur dengan masyarakat akan lebih baik kedepannya. Kemampuan daya lenting seorang penyuluh dalam memberikan ilmu dan teknologi, tetap kuat dan tangguh saat tidak sesuai dengan rancangan kegiatan. Menurut beliau, penyuluh yang tangguh lahir dari kesulitan. Semakin menantang suatu masalah di lapangan, akan semakin indah hasilnya. Mir
Yogyakarta, Faperta UGM (6/3)- Prof. Tatsuo Sato beserta mahasiswanya melaksanakan workshop yang diikuti oleh mahasiswa S1 dan S2 HPT yang berminat di bidang deteksi virus. Tujuan dari workshop yang dilakukan anatara lain memiliki pengalaman di bidang dasar bioteknologi untuk pemula, tips saat penelitian, dasar-dasar amplifikasi gen, dan deteksi virus. Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc., selaku Kepala Unit Internasional, Kerjasama, dan Alumni menyampaikan sambutan hangatnya bagi Prof. Sato dan mahasiswanya untuk berbagi pengalaman baik di bidang penelitian maupun studi di luar negeri.
Kelompok dibagi berdasarkan meja. Setiap meja berisi satu trainer dan beberapa partisipan. Kegiatan dilaksanakan selama dua jam untuk amplifikasi gen kemudian dilanjutkan untuk melihat hasil inkubasi pada 63℃. Metode LAMP merupakan metode baru yang dikenalkan untuk mendeteksi virus. Metode ini lebih praktis dibandingkan metode lainnya yang saat ini umum digunakan. LAMP hanya menggunakan satu suhu selama amplifikasi dilakukan, namun menggunakan lebih dari satu primer spesifik sesuai indikasi gejala yang ditunjukkan atau virus yang ingin dideteksi. Pada mini worksop kali ini, mereka menggunakan primer untuk mendeteksi Tomato yellow leaf curl mosaic virus (TYLCV). Hasil dari amplifikasi yang dilakukan dibahas bersama dengan trainer. Para mahasiswa antusias dalam mengikuti kegiatan ini, selain menambah wawasan baru, para mahasiswa juga dikenalkan dengan Ibaraki University yang telah bekerja sama dengan Faperta UGM 20 tahun yang lalu. Mir
Fisheries Competition Education Festival (FISIONTICAL 2020) bertema “Blue Economy untuk Mewujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia” Kompetisi diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta pada tanggal 15-18 Februari 2020 di Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta. Bidang yang diikuti adalah Kompetisi Kewirausahaan. Finalis yang ikut bertanding dalam kompetisi ini berjumlah 7 tim dari Perguruan Tinggi se-Indonesia. Setiap tim berjumlah 2-3 orang dengan ketentuan semua anggota tim harus berasal dari perguruan tinggi yang sama. Alasan kami mengikuti kompetisi ini karena bidang kewirausahaan merupakan salah satu bidang yang sangat penting untuk dikembangkan, sehingga kompetisi kewirausahaan ini merupakan wadah yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan kami dalam berinovasi di lingkup kewirausahaan.
Anggota tim bersal dari Fakultas Pertanian yaitu, Farkhana Laily, Muhammad Mahhda Mustofa, dan Yustika Pratiwi. Penelitian berupa produk pengolahan ikan lele yang inovatif dan berbasis sosiopreneur dengan judul karya tulis KA POP PENGOLAHAN IKAN LELE BERBASIS SOCIOPRENEUR GUNA MENINGKATKAN NILAI JUAL KOMODITAS LELE. Aspek penilaian didasarkan pada proposal dan presentasi beserta sesi tanya jawab. Proposal telah dibuat dan dipersiapkan jauh-jauh hari menjelang pelaksanaan lomba. Presentasi dilakukan di depan 3 juri yang kompeten di bidang kewirausahaan. Kemudian sesi tanya jawab dilakukan setelah presentasi selesai. Tim kami mendapatkan berbagai komentar positif dari juri. Juri bahkan tertatik terhadap produk yang kami tawarkan. Hasil yang didapatkan Tim Kapop mendapatkan juara 2 nasional mengalahkan finalis perguruan tinggi lain.
Yogyakarta, Faperta UGM (4/3)- Prof. Bunyamin Tar’an yang berasal dari Crop Develoment Center, University of Saskatchewan. Beliau merupakan warga Indonesia yang sejak lama bekerja di Departemen of Plant Science, College of Agriculture and Bioresources, University of Saskatchewan, Canada. Beliau merupakan Agri-Food Innovation Chair in Chickpea Breeding and Genetics. Sejak tahun 1990 Prof. Bunyamin Tar’an telah melakukan riset pada tanaman chickpea.
Chickpea merupakan sumber protein bagi masyarakat India yang mayoritas vegetarian. Total lahan pertanaman chickpea di dunia yaitu 15 juta ha dan 9 juta ha berada di India. Saskatchewan merupakan daerah produsen sereal base. Secara ekonomi dan biologi, tentunya perlu adanya rotasi tanam yang juga menguntungkan bagi petani. Permasalah dasar pada petani adalah ketika harga komoditas utama naik, mereka menghentikan rotasi tanamnya.
Peluang chickpea saat ini di dunia, khususnya Kanada yaitu protein market. Semakin meningkatnya minat konsumen memilih protein nabati dibandingkan protein hewani. Pada tahun 2017 pendapatan dari chickpea 10,5 juta US Dollar, dirpoyeksikan pada tahun 2025 meningkat hingga 16,3 juta US Dollar. Selain itu, menciptakan dan memasok potensi pasar baru. Prof. Bunyamin Tar’an bekerjasama dengan perusahaan makanan untuk menentukan chickpea yang cocok untuk bahan makanan. Breeder akan melakukan rekayasa genetika sesuai kebutuhan pasar saat ini. Selain itu, beliau juga melakukan riset pasar di India, ukuran yang sesuai selera pasar, bentuk dan warna, serta kemasan yang diminati konsumen.
Tantangan yang dihadari Prof. Bunyamin Tar’an dan mahasiswanya adalah bagaimana membuat chickpea berumur genjah. Kanada hanya dapat menanam pada bulan Mei-September. Pada tiga tahun terakhir, musim tanam yang berubah akibat perubahan musim yang terlalu cepat menyebabkan produksi chickpea terhambat. Selain itu, tanaman yang genjah akan mempercepat penuaan yang menyebabkan tanaman lemah dan mudah terinfeksi penyakit. Penyakit yang tidak berkembang di India, namun berkembang di Kanada yaitu ascochyta blight dan saat ini sedang diteliti untuk melihat protein yang berpengaruh. Kompetisi dengan komoditas lain juga berpengaruh pada pertanaman chickpea ini. Apabila dirasa oleh petani gandum dan canola lebih menguntungkan, petani tidak akan menanam chickpea. Sedangkan perusahaan tidak mungkin memproduksi makanan jika jumlah bahan yang dipasok fluktuatif. Hal ini menjadi salah satu tugas pemerintah untuk memberikan asuransi kepada petani agar bersedia menanam chickpea pada awal-awal pengenalan kepada petani.
Saat ini riset yang dilakukan antara lain pembungaan di waktu yang tepat, membuat tanaman chickpea yang genjah, identifikasi flowering time pada koleksi chickpea di seluruh dunia, dan apakah tanaman genjah penyebab kerentanan tanaman terhadap penyakit. Sebelum melepas varietas, pengecekan dengan pengujian kualitas, rendemen, dan kadar karotenoid pada chickpea. Saat ini terdapat ±320.000 ha pertanaman chickpea. Beliau menargetkan 800.000 ha agar harga maupun produksinya stabil. Prof. Bunyamin Tar’an menyampaikan bahwa saat ini investasi pertanian merupakan salah satu investasi jangka panjang dan menguntungkan, manusia bisa minum obat namun dia pasti lapar. Mir
Yogyakarta, Faperta UGM (3/3)-Kuliah Tamu pada kelas Dinamika Kelompok yang diisi oleh Nisa Felicia, S.P., M.Ed., Ph.D., Direktur Eksekutif Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK). Beliau merupakan salah satu alumni Departemen Sosial Ekonomi Pertanian. Setelah lulus sarjana, Nisa Felicia bergerak di bidang pendidikan dasar dan menengah. Kemudiabeliau bekerja sebagai asisten dosen dan kuliah. Kembalinya ke Indonesia, beliau bergabung dengan Sampoerna Foundation sebagai dosen, kemudian menempuh pendidikan S3. Saat ini beliau menjadi Direktur Eksekutif Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK).
Dalam kuliah tamu yang bertemakan Komunitas Digital, Modal Sosial, dan Kepemimpinan yang dibawakan oleh Nisa Felicia ini dihadiri oleh dosen dan pengurus Departemen Sosial Ekonomi Pertanian serta mahasiswa S1 dan S2. Menurut beliau, PSPK ini berhubungan kebijakan yang berpihak pada anak. Tiga tugas utama PSPK yaitu riset, advokasi dan pendampingan, dan publikasi. Setelah MoU dengan Kemendikbud, saat ini PSPK fokus pada bidang advokasi dan pendampingan.
Komunitas di era digital saat ini tidak harus formal karena tidak harus merupakan asosiasi atau organisasi. Modal sosial banyak digunakan misalnya pada guru. Guru mendapatkan cara mengajar berdasarkan social capital. Sosial yang lebih kuat adalah ketika semua elemen saling berhubungan dan bergantung. Jika terdapat seorang pemimpin, jaringan lebih kuat dan saling terkoneksi. Komunitas digital merupakan komunitas yang rapuh atau kurang stabil, sulit berhubungan jika tidak bertatap muka untuk membangun kepercayaan satu sama lain.
Paradigma kepemimpinan berubah seiring dengan perubahan dunia. Di era digital yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang menunjukkan saling membutuhkan satu sama lain. Perubahan dari kepemimpinan yang konvensional ke distributed leadership dengan membangun kepercayaan, bukan melalui kepakaran. Vulnerability saat ini lebih pada saling membantu antar elemen. Pemimpin bukanlah orang yang paling tahu segalanya. Pemimpin akan merekrut orang yang lebih ahli dibandingkan dirinya agar tujuan yang dibentuk tercapai. Pemimpin menginspirasi dan membangkitkan tujuan utama dalam kelompoknya.
Cara mengatasi model kepemimpinan saat ini dapat diatasi dengan literasi baru dan kapasitas kognitif. Menurut Joseph Aoun (2017), literasi baru antara lain data literacy, technological literacy, dan human literacy. Kapasitas kognitif antara lain berpikir sistem, kewirausahaan, dan cultural agility. Menjadi pemimpin abad 21, berbagai tantangan antara lain menjadi expert yang kritis dan objektif, serta tidak malas berpikir, menggunakan bukti yang sah untuk membangun argumen dalam perdebatan, menyadari kekurangan diri dan keterbatasan perspektif, dan memisahkan antara ego dengan kebenaran yang empiris. Echo chamber merupakan salah satu hal yang dapat digunakan dalam suatu komunitas untuk menyaring informasi sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Beliau berharap dengan adanya echo chamber dapat menyaring informasi dan dapat menjadi pemimpi yang bijak dalam menentukan tujuan. Mir
Yogyakarta, Faperta UGM (28/2)- Tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya, Faperta UGM dan PT. Petrokimia Gresik melaksanakan workshop bersama untuk sinkronisasi program magang. Pada acara yang dihadiri oleh Dekan Faperta UGM, beserta jajarannya. Selain itu, ketua departemen di Faperta UGM juga hadir dalam workshop ini. Sambutan diberikan oleh Nanang Teguh S selaku GM SDM PT. Petrokimia Gresik dan sambutan oleh Dr. Rudi Hari Murti, S.P., M.P. selaku wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan Faperta UGM.
Setiap perwakilan departemen di PT. Petrokimia Gresik menyampaikan kegiatan yang dilakukan dan memungkinkan untuk magang mahasiswa. Pada kesempatan ini pula, para ketua departemen memberikan saran dan masukan serta pertanyaan mengenai detail kegiatan magang yang akan diikuti oleh mahasiswa. Kegiatan magang tidak hanya dilaksanakan di Gresik sebagai pusat kerja PT. Petrokimia Gresik, mahasiswa juga dapat mengikuti kegiatan magang di area-area penjualan di seluruh Indonesia. Kegiatan magang ini diharapkan dapat memberikan pelatihan kerja yang berada di bawah bimbingan dan pengawasan kedua belah pihak.
Kegiatan non-magang juga dibahas dalam workshop ini antara lain PT. Petrokimia Gresik akan menyediakan kebutuhan pupuk untuk praktikum mahasiswa dan kebutuhan petugas pengambil sampel yang diperlukan PT. Petrokimia saat ini. Kegiatan magang akan berlangsung selama enam bulan yang dapat diikuti oleh mahasiswa yang mengikuti Kerja Lapangan maupun mahasiswa yang ingin melaksanakan penelitian di PT. Petrokimia Gresik dengan rincian kegiatan maupun topik yang ditawarkan. Workshop selama dua hari ini menghasilkan rincian kegiatan setiap departemen PT. Petrokimi Gresik baik kegiatan di lapangan, di kantor PT. Petrokimia Gresik, kegiatan non-magang, serta draft penandatanganan kerjasama yang disepakati kedua belah pihak. Mir
Yogyakarta, Faperta UGM (28/2)- Dekan Faperta UGM resmikan lift yang berada di gedung A2. Acara yang juga dihadiri oleh jajaran wakil dekan, ketua departemen dan sekretarisnya, serta kontraktor. Bapak Bambang selaku kontraktor dari PT. Citra Guna Utama menyampaikan bahwa lift yang akan digunakan hingga lantai 4 ini masih dalam masa percobaan. Meskipun sudah dapat digunakan, menurut beliau masih perlu pengawasan agar lift dapat digunakan dengan baik. Hal ini juga diamini oleh Bapak Cahya selaku pengawas, kontrak yang semestinya berakhir pada bulan April 2020 ini akan dimanfaatkan untuk pengecekan pada bagian-bagian rooftop maupun lift yang tidak sesuai.
Dr. Jamhari, S.P., M.P., berharap dengan pembangunan lift ini akan meningkatkan kinerja dosen maupun mahasiswa. Penunjang fasilitas ini juga akan memudahkan mobilitas mahasiswa dan dosen. Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng yang diberikan kepada Wakil Dekan bidang Keuangan, Aset, dan SDM, Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D. Mir
Yogyakarta, Faperta UGM (28/2)- Sebanyak 119 siswa SMAN 12 Bekasi mengadakan kunjungan ke UGM. Kali ini, Faperta UGM menjadi tujuan mereka. Pada kesempatan ini, perwakilan guru menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan studi ke Faperta UGM. Sambutan oleh pihak fakultas disampaikan oleh Kepala Kantor Administrasi, Agus Sudarwinto, S.E., M.M.
Penyampaian materi oleh Patria Novita Kusumawardani, S.P., M.Sc. yang saat ini menjadi dosen muda di Departemen Tanah. Hadir juga Imas Masithoh Devangsari, S.P., M.P. yang juga berasal dari Departemen Tanah. Para siswa antusias bertanya. Mir