Kelapa sawit beberapa dekade ini merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan dan banyak diekspor ke luar negeri. Produk turunan kelapa sawit sangat beragam baik untuk bahan makanan, kosmetika, kesehatan, maupun biodisel. Joko Supriyono, Wakil Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari dan menjabat juga sebagai Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), memberikan kuliah umum di hadapan dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian UGM pada tanggal 23 April 2019 di Auditorium Prof. Ir. Harjono Danoesastro. Joko menjelaskan bahwa tantangan industri perkebunan kelapa sawit ini dewasa ini cukup banyak antara lain adalah ancaman penghentian penggunaan bahan yang berasal dari kelapa sawit yang banyak dipelopori oleh negara-negara Eropa dan isu kelestarian lingkungan. Upaya peningkatan produksi kelapa sawit di level petani perlu terus digalakkan karena masih ada peluang untuk meningkatkan sampai dengan 35%. Tantangan lainnya adalah bagaimana menghasilkan benih kelapa sawit yang berproduksi tinggi, tahan terhadap OPT, dan tahan kekeringan dalam skala yang besar. Presicion dan mechanical agriculture merupakan salah satu peluang untuk mengatasi permasalahan tenaga kerja di industri perkebunan kelapa sawit. Acara kuliah umum diakhiri dengan sesi diskusi. (foto & narasi: Apik)
berita
Jumat, 12 April 2019 Fakultas Pertanian (Faperta) UGM menerima kunjungan dari SMAN 1 Batu, Kota Batu. Kunjungan ini bertujuan untuk memperluas wawasan siswa tentang Faperta UGM. Informasi terkait program studi, lingkungan dan fasilitas belajar, beasiswa, serta peluang kerja alumni merupakan informasi penting yang ingin diketahui oleh pihak SMAN 1 Batu. Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.P., M.Sc. turut hadir sebagai perwakilan Pengurus Faperta UGM. SMAN 1 Batu merupakan asal sekolah dari salah satu dosen Faperta UGM, yakni Dr. Suputa.
Kunjungan sekolah ke universitas merupakan suatu kegiatan yang memiliki dampak positif bauik bagi sekolah maupun universitas, dalam hal ini SMAN 1 Batu dan UGM. Dr. Sri Nuryani menyatakan bahwa UGM menerima mahasiswa dari berbagai daerah tanpa pandang bulu, tentunya melalui jalur-jalur yang telah tersedia. Siapapun yang berminat dan mampu lolos, dialah yang berhak berkuliah di UGM, tuturnya lebih lanjut. Banyak peluang beasiswa yang bisa didapatkan oleh mahasiswa di UGM. Mahasiswa juga dapat mengikuti berbagai kegiatan positif baik tingkat fakultas maupun universitas, sehingga masa perkuliahan lebih produktif. Dr. Suputa secara pribadi menyambut baik kunjungan yang dilakukan oleh SMAN 1 Batu. Beliau Berharap banyak siswa SMAN 1 Batu yang tertarik dan mampu diterima di UGM, khususnya Fperta UGM.
Kamis, 11 April 2019 Fakultas Pertanian (Faperta) UGM menerima kunjunga dari SMAN 1 Terusan Nunyai Lampung Tengah. Kunjungan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Study Tour yang diadakan pihak sekolah. SMAN 1 Terusan Nunyai sebelumnya belum pernah melakukan kunjungan ke Universitas Gadjah Mada (UGM). Tujuan dari kunjungan ini adalah agar siswa SMAN 1 Terusan Nunyai mengetahui seluk beluk tentang Faperta UGM. Informasi mengenai program studi (prodi), kegiatan belajar, lingkungan dan fasilitas belajar, beasiswa, serta potensi lapangan kerja alumni adalah hal-hal yang ingin diketahui oleh siswa. Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.P., M.Sc. dan Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc. sebagai perwakilan pengurus Faperta UGM turut hadir dalam menyambut rombongan SMAN 1 Terusan Nunyai.
SMAN 1 Terusan Nunyai merupakan SMA yang terletak di lingkungan perkebunan tebu, sehingga secara tidak langsung membangun suasana pertanian yang kental. Drs. Andreas Sinaga, MM. selaku Kepala Sekolah memaparkan bahwa pihak sekolah sangat menginginkan alumninya banyak yang diterima di UGM, khususnya di faperta UGM. Lingkungan perkebunan secara tidak langsung memberikan pesan bahwa SMAN 1 Terusan Nunyai harus lebih mempertimbangkan bidang pertanian sebagai salah satu prospek bagi alumninya, tutur Andreas lebih lanjut. Selama acara berlangsung, siswa lebih ingin tahu terkait bagaimana agar bias masuk ke UGM dan beasiswa apa saja yang tersedia untuk menunjang kegiatan perkuliahan. Antusiasme tinggi yang ditunjukkan oleh pihak sekolah merupakan sinyal baik yang tentunya harus segera direalisasikan dengan meningkatkan kualitas pembelajarannya. Baik Faperta UGM dan SMAN 1 Terusan Nunyai berharap banyak siswa yang dapat diterima di UGM, khususnya Faperta UGM.
Jumat, 29 Maret 2019 Fakultas Pertanian (Faperta) UGM menerima kunjungan dari SMAN 2 Kediri. Faperta UGM merupakan salah satu destinasi dari rangkaian kunjungan kampus yang diadakan oleh SMAN 2 Kediri. Tujuan diadakannya kunjungan kampus adalah untuk memperluas wawasan serta pengetahuan siswa kelas XI SMAN 2 Kediri. Kunjungan disambut oleh Alan Soffan, Ph.D selaku perwakilan dari Faperta UGM. Beberapa guru dari SMAN 2 Kediri mengaku senang ketika berkunjung dan disambut dengan baik oleh Faperta UGM. Kunjungan ini merupakan sebuah program yang telah dirancang pihak SMAN 2 Kediri guna memfasilitasi siswa agar lebih siap dalam menentukan jenjang pendidikan selanjutnya.
Acara inti dari kunjungan ini adalah pemaparan materi tentang sekilas Faperta yang disampaikan oleh Desi Utami, S.P., M.Sc. Beliau menyampaikan bahwa terdapat banyak pilihan program studi di Faperta dan UGM secara umumnya. Siswa berhak memilih program studi dan Perguruan Tinggi yang diinginkan, dan bukan paksaan dari orang tua. Selama acara berlangsung, siswa SMAN 2 Kediri aktif mencerna informasi dan mengajukan beberapa pertanyaan. Fransisca yang merupakan salah satu siswa bertanya tentang kegiatan perkuliahan yang ada di Faperta UGM. Informasi-informasi terkait Perguruan Tinggi mulai dari pilihan program studi hingga kergiatan perkuliahan sangat dibutuhkan oleh siswa jenjang SMA sebagai referensi dalam mengambil keputusan. Pada akhirnya sekolah sebagai tempat belajar siswa memiliki peran penting agar siswa tidak kebingungan dalam menentukan jenjang pendidikan selanjutnya.
Program Studi Mikrobiologi Pertanian minggu lalu menerima tamu dari tim Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari pengajuan reakreditasi yang diajukan Prodi Mikrobiologi Pertanian. Datang sebagai tim asesor yaitu Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi dari Universitas Brawijaya dan Dr. Erly Marwani dari Institut Teknologi Bandung yang melaksanakan asesmen lapangan mengenai kegiatan tri dharma Prodi Mikrobiologi Pertanian. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20-22 Maret 2019 di Fakultas Pertanian, UGM
Dalam kegiatan tersebut, selain tim asesor bertemu langsung dengan Pimpinan Fakultas Pertanian dan Prodi Mikrobiologi Pertanian, juga diadakan diskusi dengan dosen Prodi, yang dilanjutkan Tanya jawab dengan mahasiswa Mikrobiologi Pertanian. Beberapa alumni juga hadir untuk berdiskusi seperti alumni yang sudah bekerja di Pemerintahan sebagai PNS maupun pegawan non- PNS, bekerja sebagai dosen/ peneliti, di perusahaan swasta, maupun pengusaha, dan juga yang melanjutkan kuliah baik yang berkuliah di dalam negeri maupun luar negeri. Alumni tersebut datang untuk berdiskusi mengenai peran lulusan kepada prodi mikrobiologi. Setelah tim asesor BAN PT berdiskusi dengan alumni, dilanjutkan dengan diskusi dengan pengguna lulusan. Diskusi dilanjutkan dengan kunjungan ke fasilitas Prodi, seperti laboratorium, dan beberapa fasilitas di Fakultas Pertanian. Semoga diberikan nilai yang terbaik ya Mikrobiologi Pertanian.
Artikel : Desi Utami
Universitas Gadjah Mada, dengan pic Fakultas Pertanian UGM, mengadakan kerjasama dalam bentuk konsorsium dengan Universitas Syah Kuala, Universitas Andalas, Universitas Udayana dan Universitas Gent, Belgium dengan pembiayaan dari VLIR (the Flemish Interuniversity Council Belgium dalam perjanjian JOINT project 2019 : Bamboo for biochar an opportunity for scientific, societal and environmental change in Indonesia (BamBIndo) dengan Promotor Profesor Stefaan De Neve, Flemish Promotor dan Dr Benito Heru Purwanto (UGM) sebagai local promotor.
Kerjasama direncanakan selama 3 tahun (2019-2021) dengan masing-masing pic adalah Dr Benito Heru Purwanto (Faperta UGM), Prof Darusman (Unsyiah), Prof Herviyanti (Unand) dan Dr Anak Agung Istri Kesumadewi (Udayana).
Kegiatan sudah dimulai dengan Pertemuan I pada bulan November 2018 di UGM dihadiri semua pic dari 5 Universitas dan Departemen Tanah Faperta UGM untuk diskusi awal.
Selanjutnya pada tanggal 12 ad 16 Maret dilaksanakan pertemuan di Yogyakarta (UGM) dengan agenda : Diskusi, Workshop dan kunjungan lapangan ke lokasi desa binaan Fakultas Pertanian UGM di desa Sidorejo, Ngablak, Magelang yang direncanakan sebagai salah satu lokasi penelitian.
Acara diskusi pada hari Rabu dan Kamis 13 dan 14 Maret dihadiri internal Tim Project dan beberapa mahasiswa S3 yanng sedangmelaksanakan kegiatan penelitian biochar di UGM.
Hari ketiga Workshop “Bamboo for biochar an opportunity for scientific, societal and environmental change in Indonesia “, selain dihadiri anggota Tim konsorsium Project Profesor Stefaan De Neve (UGent), Dr Benito Heru Purwanto, DR Sri Nuryani H.Utami, Dr Eko Hanudin, Dr Makruf N, Ir Suci Handayani, Prof Junun (UGM), Prof Darusman (Unsyiah), Prof Herviyanti dan Prof Yulnafatmawita (Unand) dan Dr Anak Agung Istri Kesumadewi (Udayana). , juga menghadirkan pakar biochar dari Balai Penelitian Tanah Bogor (Dr Neneng Laila N), Rektor Universitas Timor (Dr Arnoldus Klau Berek), Balai Penelitian Tanaman Rawa Kalsel (Dr Wahida Anisa Yusuf), Dr Susila Herlambang (UPN), Dr Karna Wijaya (FMIPA UGM), Dr Ahmad Tawfiequrrahman (FT UGM), Dr Sukristiyonubowo dan Dr Damas Riyanto (BPTP Yogyakarta, Nana Suhartana (NGO Rikolto Indonesia), kelompok tani Merbabu, Depot Tani Sehat, Kelompok Tani Cangkringan, Kelompok Tani Wonosobo, Penyluh Pertanian, Bamboo Verde, Dosen dan Mahasiswa di lingkungan Faperta UGM.
Workshop dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM Dr Jamhari, S.P, M.P. Sejak pagi sampai siang para peserta workshop sangat antusias mengikuti acara dan tercerahkan denga banyak pengetahuan baru.
Selanjutnya pada hari Sabtu, Tim Peneliti dan mahasiswa S2 UGM melakukan kunjungan lapangan ke desa Sidorejo, Ngablak Magelang untuk melakukan praktek pembuatan bochar BERSAMA KELOMPOK Petani Merbabu yang ditargetkan sebagai penerima manfaat hasil penelitian biochar.
Rabu, 13 Maret 2019 Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) menyelenggarakan kuliah tamu dengan topik “Food Production, Pest Prensent and Future”. Topik tersebut dibawakan oleh Prof. Dr. Ir. Andre Drenth yang merupakan seorang Plant Pathologist dari The University of Quensland Australia, serta dimoderatori oleh Dr. Ir. Arif Wibowo, M.Agr.Sc selaku Kepala Program Studi S1 Departemen HPT. Dua dosen senior HPT yakni Prof. Dr. Ir. Siti Subandiyah, M.Agr.Sc dan Prof. Dr. Ir. Susamto Somowiyarjo, M.Sc juga turut hadir dalam kuliah tamu. Kuliah berlangsung di ruang seminar KPTU Gedung A1 Lt. 3 Fakultas Pertanian (Faperta) UGM.
Produksi pangan dan populasi manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Peningkatan pesat produksi pangan dunia pada masa revolusi hijau diikuti dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dunia. Praktek pertanian pada masa revolusi hijau identik dengan tingginya penggunaan bibit unggul, pupuk, dan pestisida kimia. Hal ini tentu memicu tingginya produksi pangan, namun diikuti dengan berbagai masalah yang muncul setelahnya seperti degradasi kualitas lahan, resistensi dan resurjensi organisme pengganggu tanaman (OPT), serta masalah kesehatan pada manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan, terutama bidang pertanian memberi harapan bahwa praktek pertanian dapat disinergikan dengan lingkungan (Sustainable Agriculture). Prof. Andre Drenth menyapaikan bahwa terdapat 10 tantangan yang harus kita hadapi, beberapa contoh antara lain: 1) sustainable intensification 2) memprioritaskan komoditas penting 3) konservasi keragaman hayati.
Pada dasarnya melakukan praktek sustainable agriculture adalah suatu hal kompleks dimana banyak aspek yang harus diperhatikan dan disinergikan. Bukan hanya aspek on farm, namun aspek off farm seperti pasar dan sosiologi masyarakat tani juga harus disinergikan sehingga menghasilkan suatu sistem yang benar-benar sustainable. Penelitian-penelitian terkait praktek sustainable agriculture sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan dunia pertanian saat ini. Apabila kita tidak memulainya sedini mungkin,maka bisa jadi kelangsungan hidup generasi selanjutnya terancam.
Kerjasama UGM dengan Ibaraki University terutama dengan Fakultas Pertanian telah berlangsung lebih dari 10 tahun. Kerjasama ini makin berkembang setiap tahun, baik di bidang penelitian, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
Pada tanggal 8 – 12 Maret 2019 Prof. Tatsuo Sato dari Ibaraki University melakukan kunjungan ke Fak. Pertanian UGM dan Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM untuk membahas beberapa hal. Pertama yakni kerjasama bidang pengabdian kepada masyarakat (PKM) untuk mendampingi petani stroberi di Desa Serang, Purbalingga, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Fak. Pertanian UGM (koordinator: Ani Widiastuti, Ph.D.) dan Fak. Pertanian Unsoed (koordinator: Dr. Krissandi Wijaya). Kegiatan PKM ini berjudul Vocational Training Team (VTT) on Advance Cultivation Technique of Healthy Strawberry, mendapat dukungan dari Rotary Club Mito Nishi (RCMN) Japan dan Rotary Club Yogyakarta Tamansari (RCYTs) melalui Rotary International Global Grant. Pada tanggal 9 Maret 2019, bertempat di The Rich Hotel Yogyakarta, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), antara RCMN, RCYTs dan Ibaraki University sebagai koordinator kerjasama 3 universitas. Berikutnya akan dilanjutkan dengan Memorandum of Agreement antara 3 universitas pelaksana kegiatan PKM tersebut di atas.
Pada tanggal 11 Maret 2019 Prof. Sato memberikan kuliah dosen tamu pada mahasiswa Program Master Program Studi Fitopatologi yang mendambil Mata Kuliah Toksikologi Fungisida. Beliau menyampaikan hasil penelitian dalam presentasi berjudul Utilization of Heat Shock-Induced Resistance (HSIR) against Chemical Resistant Powdery Mildew – A Case Study in Tsunami Disastered Area. Beliau memaparkan kejadian resistensi jamur penyebab powdery mildew terhadap fungisida jenis DMI pada tanaman stroberi di lokasi penelitian Rikuzentakata, Perfektur Iwate. Heat Shock Treatment dengan frekuensi seminggu sekali mampu menurunkan kejadian powdery mildew dan penggunaan fungisida tersebut. Mahasiswa secara antusias berdisuksi selama kuliah tamu tersebut.
Pada hari yang sama Prof. Sato juga berdiskusi perihal rencana pembentukan UGM – Ibaraki University Joint Office serta IU Alumni Network Association Indonesia dengan Ketua Unit Kerjasama dan Alumni Prof. Achmadi Priyatmojo, dilanjutkan dengan diskusi bersama Dekan (Dr. Jamhari) dan Wakil Dekan Bidang Akademik (Dr. Rudi Hari Murti) Fak. Pertanian UGM. Kehadiran Prof. Sato juga disambut oleh Pimpinan KUI UGM (Dr. I Made Andi Arsana) di kantor beliau, yang dihadiri pula oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kerjasama dan Alumni Fak. Pertanian UGM (Dr. Sri Nuryani HU). Dr. Andi menyambut baik keinginan IU untuk membentuk alumni network association juga joint office, dan menyampaikan hendaknya joint office ini memberikan manfaat bagi kedua belah pihak (UGM – IU) sehingga kegiatan yang terwadahi di dalamnya bersifat resiprokal.
Naskah : Ani Widia
Penandatangan MoU Global Grant dari International Rotary, Rotary Club Mito Nishi Japan dan Rotary Club Yogyakarta Tamansari untuk mendukung kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) VTT on Advance Cultivation Technique of Healthy Strawberry kerjasama Ibaraki University, UGM dan Unsoed, 9 Maret 2019
Kuliah dosen tamu oleh Prof. Tatsuo Sato (Ibaraki University) kepada mahasiswa S2 Fitopatologi yang mengambil mata kuliah Toksikologi Fungisida, 11 Maret 2019
Prof. Tatsuo Sato (Ibaraki University) usai berdiskusi dengan Dekan dan Wakil Dekan bidang Akademik Fak. Pertanian tentang UGM – IU Joint Office dan Alumni Network Association, 11 Maret 2019
Prof. Tatsuo Sato (Ibaraki University) usai berdiskusi dengan Ketua Unit Kerjasama dan Alumni Fak. Pertanian UGM tentang UGM – IU Joint Office dan Alumni Network Association, 11 Maret 2019
Prof. Tatsuo Sato (Ibaraki University) usai berdiskusi dengan Kepala Kantor Urusan Internasional UGM dan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kerjasama dan Alumni Fak. Pertanian UGM tentang UGM – IU Joint Office dan Alumni Network Association, 11 Maret 2019
Senin 11 Maret 2019 Departemen Sosial Ekonomi Pertanian kembali mengadakan Kuliah Tamu dengan tema Peluang Pengembangan Start-up di Indonesia: Belajar dari GreatEdu. Kuliah tamu ini diisi oleh Founder GreatEdu, ARIF SUSANTO. Arif Susanto merupakan alumni Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. GreatEdu adalah aplikasi yang bidang pendidikan yang baru dilaunching pada 16 Februari 2019 tetapi GreatEdu bisa membubuhkan prestasi di Playstore & Appstore. GreatEdu mencapai peringkat 4 dunia aplikasi pendidikan terhangat, Peringkat 10 dunia aplikasi pendidikan di Appstore iOs, peringkat 33 dunia di kategori top free apps google play, serta editor choice playstore untuk aplikasi pendidikan.
Dalam kuliah tamu yang dihadiri oleh Ketua Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Dr. Jangkung Handoyo Mulyo, M.Ec. dan segenap staf dosen Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian serta mahasiswa dari berbagai angkatan ini memberikan motivasi kepada para mahasiswa akan masih luasnya peluang pengembangan start-up di Indonesia. Bahkan lebih lanjut, Arif menyampaikan bahwa permasalahan pertanian masih sangat banyak yang membutuhkan pemikiran solusi para generasi muda dengan cara mengembangkan bisnis start-up. Start-up bukan hanya sekedar dimaknai sebagai aplikasi dalam smartphone tetapi bisnis rintisan yang berbasis pada masalah yang hendak diselesaikan. Arif juga mengajak Fakultas Pertanian UGM untuk mendirikan inkubator Start-Up agar para mahasiswa dapat lebih mudah untuk memulai sebuah bisnis start-up. Adanya inkubator ini akan mendorong mahasiswa untuk mengimplementasikan strategi mengelola start-up yaitu fokus, inovasi, networking, marketing, manajemen keuangan dan manajemen tim. ABR.
Selasa, 5 Maret 2019 Departemen Soial Ekonomi Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM) dan BNI Syariah menyelenggarakan kuliah tamu dengan tema “Inovasi Perbankan Syariah dalam Membangun Ekonomi Indonesia di Era Industri 4.0”. Ir. Abdullah Firman Wibowo, MM. selaku Direktur Utama BNI Syariah juga alumni Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Faperta UGM pada kesempatan ini secara langsung menyampaikan materi kuliah. Turut hadir Dekan Faperta UGM Dr. Jamhari, S.P., M.P, Wakil Dekan I Dr. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.P.,M.Sc., Ketua Unit Internasional, kerjasama dan alumni Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc serta beberapa Dosen Sosial Ekonomi Faperta UGM. Kuliah tamu berlangsung di Ruang Sidang MMA Gedung A10 Lt. 3 Faperta UGM.
Revolusi industri 4.0 merupakan sebuah fenomena yang sedang dialami oleh mayoritas Negara di Dunia. Hal ini berkaitan dengan semakin meluasnya digitalisasi di sektor kehidupan manusia. Menipisnya batas antara dunia virtual dan dunia nyata mempengaruhi bagaimana roda kehidupan berjalan, salah satunya sektor ekonomi. Salah satu contoh kongkrit adalah transaksi pada era revolusi indistri 4.0 lebih banyak melibatkan dunia maya (e-money). Menghadapi revolusi indistri 4.0 bank syariah harus berinovasi agar tetap dapat terlibat dalam roda perekonomian Indonesia, tutur Ir. Abdullah Firman dalam kuliahnya. Dr. Jamhari sebelumnya juga mengungkapan bahwa transaksi pada masa yang akan datang akan lebih melibatkan sistem syariah. Sebagai generasi millenial yang lebih menguasai perkembangan teknologi, mahasiswa harus siap dalam menghadapi era digital dan menjadi bagian-bagian penting dalam roda perekonomian Indonesia.