
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menyelenggarakan Hearing Dekanat pada Kamis, 20 November 2025, di Kantin Sehat Faperta UGM. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, yakni Dekan Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., serta Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P. Seluruh kepala departemen, Presiden Mahasiswa BEM Faperta beserta jajarannya, serta para mahasiswa juga turut hadir sebagai peserta forum.

Dengan mengusung tema “TANAM: Temukan Aspirasi, Nyalakan Aksi, Mewujudkan Perubahan Fakultas Pertanian yang Lebih Baik”, forum ini menjadi ruang dialog terbuka bagi mahasiswa untuk menyampaikan masukan, keluhan, dan harapan terkait layanan akademik maupun non akademik. Dalam sambutannya, Presiden Mahasiswa BEM Faperta, Dimas, menegaskan bahwa Hearing Dekanat merupakan momentum penting bagi mahasiswa untuk menyampaikan isu-isu yang mereka hadapi sepanjang satu tahun terakhir kepada dekanat secara langsung agar dapat segera ditindaklanjuti.
Dekan Faperta UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., menyampaikan bahwa Hearing Dekanat merupakan agenda tahunan yang bertujuan memperkuat komunikasi antara mahasiswa dan pengelola fakultas. “Kami memiliki tanggung jawab untuk menjaga rumah kita bersama ini. Kritik, saran, dan aspirasi mahasiswa adalah bentuk kepedulian yang sangat kami harapkan demi perbaikan layanan dan peningkatan kinerja fakultas,” ujarnya.
Isu pertama yang dibahas adalah mengenai penetapan UKT. Dekanat menjelaskan bahwa penetapan UKT dilakukan secara detail dan komprehensif berdasarkan kondisi ekonomi keluarga mahasiswa, mulai dari pekerjaan dan penghasilan orang tua, rekening listrik, hingga kondisi rumah. Faperta juga menekankan bahwa besaran UKT di fakultas ini relatif lebih rendah dibandingkan fakultas lain dalam rumpun agrokompleks.
Sejumlah isu fasilitas turut menjadi perhatian, termasuk kondisi Sekretariat Bersama (sekber) yang dinilai kurang layak. Dekanat menyampaikan bahwa sekber akan dipindahkan ke Gedung Smart Eco Bioproduction, gedung baru yang sebelumnya dikenal sebagai Gedung Rachmiwati, yang kini telah memasuki tahap finalisasi lelang dan dijadwalkan mulai dibangun pada awal tahun mendatang. Perbaikan terhadap sekber juga telah dilakukan, termasuk perbaikan plafon, serta imbauan kepada seluruh pengguna untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan kerapian ruangan.
Fasilitas perpustakaan turut menjadi sorotan. Fakultas tengah berupaya mencari sponsor untuk pembenahan fasilitas tersebut dan mempertimbangkan penambahan petugas malam agar layanan dapat diperpanjang hingga pukul 21.00 WIB.
Terkait fasilitas parkir, fakultas menjelaskan bahwa pengelolaan parkir berada di bawah kewenangan universitas, sementara fakultas hanya menyediakan area bagi dosen dan tenaga kependidikan. Mahasiswa tetap diarahkan menggunakan kantong parkir resmi UGM.
Pada aspek akademik, mahasiswa menyoroti isu benturan jadwal kuliah dan praktikum serta pelaksanaan inhal. Dekanat menegaskan bahwa tidak diperbolehkan adanya biaya tambahan untuk praktikum, dan inhal hanya dapat dilakukan sesuai ketentuan rektorat. Mahasiswa yang mengalami penolakan inhal tanpa dasar dipersilakan melapor ke fakultas. Koordinasi penjadwalan juga terus dilakukan agar tidak terjadi benturan dengan pelaksanaan UTS maupun UAS.

Mahasiswa turut menyampaikan aspirasi terkait toilet, kelistrikan gazebo, alat laboratorium, hingga sarana ibadah. Dekanat memastikan bahwa setiap laporan kerusakan fasilitas akan segera diproses melalui sistem pengaduan fakultas. Beberapa perbaikan juga telah dilakukan, termasuk peningkatan fasilitas tempat wudhu.
Melalui Hearing Dekanat 2025, Faperta UGM menegaskan komitmennya untuk terus memperbaiki pelayanan melalui keterbukaan dan dialog dua arah. Dekanat juga menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, nyaman, dan produktif.
Kegiatan ini sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Mengurangi Ketimpangan, SDG 16: Perdamaian dan Kelembagaan yang Kuat, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Ghorizatu Shofra
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta UGM