
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menerima kunjungan delegasi dari Woogene B&G Korea dan Gangneung Wonju National University pada Senin, 8 Desember 2025. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Sidang Dekanat Gedung A1 tersebut membahas peluang kolaborasi riset strategis di bidang bioteknologi perikanan. Jajaran dekanat Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P., dan Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., menyambut langsung Direktur Woogene B&G, Dr. Chonghan Kim, Professor Kim Youngchul, serta tim manajemen perusahaan asal Korea Selatan tersebut.
Fokus utama kerja sama ini adalah pengembangan dan aplikasi vaksin iridovirus yang akan diuji pada komoditas ikan laut. Kolaborasi riset ini secara khusus akan melibatkan Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. dari Departemen Perikanan UGM, yang selama ini meneliti penyakit pada ikan kerapu dan kakap. Dr. Chonghan Kim menjelaskan bahwa iridovirus merupakan patogen berbahaya yang kerap menyerang benih ikan laut di Korea dengan tingkat kematian yang tinggi. Vaksinasi dinilai sebagai langkah pencegahan paling efektif untuk menjaga keberlangsungan budidaya ikan laut.
Vaksin yang dikembangkan Woogene B&G merupakan jenis formalin killed vaccine yang telah melalui tahap uji laboratorium. Melalui kolaborasi keahlian antara UGM dan Woogene B&G, produk ini diharapkan mampu meningkatkan imunitas ikan terhadap serangan virus, khususnya di lingkungan perairan tropis.
Implementasi kerja sama akan diwujudkan melalui uji coba lapangan (field trial) yang direncanakan pada tahun 2026. Perairan Situbondo dipilih sebagai lokasi pengujian untuk melihat efektivitas vaksin dalam kondisi lingkungan yang sesungguhnya. Saat ini, tim gabungan dari Woogene B&G dan Faperta UGM tengah mempersiapkan dokumen teknis yang diperlukan, termasuk proses perizinan impor vaksin dan prosedur registrasi resmi agar penelitian dapat berjalan sesuai regulasi di Indonesia.
Kolaborasi ini menjadi langkah penting bagi Fakultas Pertanian UGM dalam menghadirkan inovasi teknologi yang memberikan manfaat langsung bagi sektor perikanan nasional. Selain memperkuat hubungan akademik dan industri antara Indonesia dan Korea, kerja sama ini juga mendukung pencapaian SDG 2 (Tanpa Kelaparan) melalui peningkatan ketahanan pangan berbasis perikanan, serta SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pengembangan inovasi bioteknologi untuk keberlanjutan industri budidaya ikan.
Penulis: Beny Nabila Happy Fauziah
Editor: Desi Utami