• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
  • SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
  • page. 4
Arsip:

SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Peran Akademisi dalam Ketahanan Pangan, Faperta UGM Inisiasi Diskusi Strategis Bersama NFA

berita Friday, 16 May 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyelenggarakan kegiatan sharing session bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) dengan tema “Kontribusi Akademisi dalam Pentahelix Pembangunan Ketahanan Pangan” pada hari Jumat, 6 Mei 2025 di Ruang Venture, Lantai 6, Gedung AGLC, Fakultas Pertanian UGM.

Acara ini dibuka oleh Prof. Subejo, SP, M.Sc., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Faperta UGM. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa isu ketahanan pangan merupakan salah satu perhatian utama UGM dalam mendukung pembangunan nasional.

“Hari ini kita akan mengetahui lebih jauh kontribusi akademisi dalam pentahelix dan bagaimana hal tersebut dikaitkan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Di dalamnya akan dikupas proses bisnis, tantangan, hingga strategi yang harus dijalankan,” ujar Prof. Subejo.

Beliau juga menambahkan bahwa topik ini sangat selaras dengan salah satu dari lima tema flagship penelitian UGM sebagaimana diatur dalam Peraturan Rektor UGM Nomor 8 Tahun 2024, yaitu tentang kedaulatan pangan.

Kegiatan ini menghadirkan Dr. Sri Nuryanti, S.TP., M.P., Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan, Badan Pangan Nasional, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Sri Nuryanti — yang akrab disapa Inung — menjelaskan bahwa membangun sistem pangan nasional yang kuat memerlukan sinergi antara unsur-unsur pentahelix: akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.

Pada awal pemaparannya, Sri Nuryanti menjelaskan bahwa Badan Pangan Nasional memiliki kewenangan dalam pengelolaan ketahanan pangan, termasuk penetapan harga pangan pokok, pengawasan mutu dan keamanan, serta koordinasi lintas sektor dari tingkat pusat hingga daerah. Menurutnya, terdapat enam kebijakan utama yang menjadi pilar pengelolaan pangan nasional, mulai dari pengelolaan cadangan pangan, stabilisasi pasokan dan harga, penguatan logistik, penanggulangan wilayah rawan pangan dan gizi, diversifikasi konsumsi berbasis pangan lokal, hingga pengawasan mutu dan keamanan pangan.

Sri Nuryanti juga menyampaikan bahwa kondisi ketahanan pangan nasional saat ini dapat diukur melalui Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA). Peta tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah rawan pangan berada di kawasan Indonesia bagian timur, wilayah 3TP (tertinggal, terluar, terdepan), dan wilayah kepulauan.

“Wilayah-wilayah ini memiliki karakteristik kerentanan yang kompleks. Mulai dari tingginya rasio konsumsi terhadap ketersediaan pangan, prevalensi balita stunting yang tinggi, persentase penduduk di bawah garis kemiskinan tinggi, hingga minimnya akses air bersih,” tambah Sri Nuryanti.  Beliau juga menyinggung dampak krisis global, seperti krisis energi dan pangan, serta tingginya food loss dan food waste di Indonesia sebagai faktor yang memperburuk ketahanan pangan.

Dalam forum ini, mahasiswa — khususnya dari generasi milenial dan Gen Z — juga didorong untuk berperan aktif sebagai agen perubahan. Dengan kemampuan teknologi dan akses informasi yang luas, generasi muda dinilai punya potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan melalui kampanye edukatif, promosi konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), serta gerakan menghindari pemborosan pangan.

“Mahasiswa bisa menjadi agen kampanye yang mengedukasi publik tentang pentingnya gizi seimbang dan pola konsumsi sehat, sekaligus mendorong inovasi berbasis teknologi,” ujarnya.

Dr. Sri Nuryanti juga menyoroti pentingnya kontribusi akademisi dalam riset dan pengembangan teknologi pertanian, diseminasi hasil penelitian, serta penerapan solusi berbasis lokasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ia menekankan bahwa akademisi tidak hanya berperan di laboratorium, tetapi juga dalam pemberdayaan masyarakat, penguatan UMKM pangan, hingga penyuluhan gizi dan pola asuh anak untuk menurunkan angka stunting.

Sebagai penutup, Dr. Sri Nuryanti menekankan empat fondasi utama ketahanan pangan nasional, yaitu penyesuaian regulasi berbasis data empiris, penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan, peningkatan infrastruktur dan logistik termasuk pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), serta penguatan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Fakultas Pertanian UGM menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif berkontribusi dalam pembangunan ketahanan pangan nasional. Pendekatan kolaboratif lintas sektor dan lintas generasi menjadi kunci dalam mewujudkan sistem pangan yang adil, berkelanjutan, dan berdaya saing. Upaya ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta UGM

 

Dosen Magister Fitopatologi UGM Hadiri Kuliah Umum dan Promosi Program Studi di Universitas Riau

berita Thursday, 15 May 2025

Tim dosen dari Program Studi Magister Fitopatologi, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), menyelenggarakan kuliah umum sekaligus promosi program studi di Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Riau (UNRI), pada Rabu, 7 Mei 2025.

Acara ini menghadirkan tiga dosen Magister Fitopatologi UGM, yaitu Prof. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc., Ph.D., IPU., Dr. Ir. Arif Wibowo, M.Agr.Sc., dan Prof. Ani Widiastuti, S.P., M.P., Ph.D. Pada kesempatan tersebut, Prof. Ani Widiastuti membawakan kuliah umum bertajuk Plant Immunity System and Induced Resistance Utilization in Plant Disease Management, yang mengupas sistem kekebalan tanaman dan aplikasinya dalam pengelolaan penyakit tanaman secara ramah lingkungan.

Selain memperluas wawasan mahasiswa, kegiatan ini dimanfaatkan untuk memperkenalkan lebih jauh Program Studi Magister Fitopatologi UGM kepada mahasiswa sarjana, khususnya dari universitas di luar Pulau Jawa, guna mendorong keragaman dan pemerataan akses pendidikan tingkat lanjut.

Usai kegiatan akademik, tim dosen Fitopatologi UGM bersama dosen UNRI melanjutkan kunjungan lapang ke lahan petani kelapa sawit di Desa Deli Makmur, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau. Dalam sesi ini, para dosen berdialog langsung dengan petani mengenai permasalahan penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit serta langkah-langkah pengendaliannya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Faperta UGM dalam pengabdian kepada masyarakat, sekaligus memperkuat jejaring akademik dan praktik agrikultur di tingkat lokal. Dengan kegiatan ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa dari berbagai daerah dapat melanjutkan studi di Faperta UGM, khususnya Magister Fitopatologi, dan berkontribusi dalam pengembangan sektor pertanian nasional.

Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Tim Dosen Magister Fitopatologi

Kembangkan Bisnis dari Tanaman Hias: Departemen Budidaya Pertanian Faperta UGM Hadirkan Pelatihan Budidaya Krisan dan Hampers

berita Thursday, 15 May 2025

Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), kembali menggelar kegiatan edukatif bertajuk Buper Practice sebagai tindak lanjut dari Webinar BuperTalk #12 yang mengangkat tema “Ladang Cuan dengan Bisnis Krisan: Budidaya Krisan & Kreasi Hamper”.

Pelatihan yang berlangsung secara luring ini dilaksanakan di Ruang Multimedia dan Buper Learning Space, Fakultas Pertanian UGM, dan berhasil menarik antusiasme peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, tenaga kependidikan, hingga masyarakat umum.

Acara ini dibuka langsung oleh Ketua Departemen Budidaya Pertanian Faperta UGM, Rani Agustina Wulandari, S.P., M.P., Ph.D. Ia menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan menekankan pentingnya inovasi dalam agribisnis hortikultura.

Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan kesempatan langka untuk belajar langsung dari praktisi muda, Yusuf Muhammad Alfarih, S.P., pemilik usaha Kembang Djaya, yang telah berpengalaman dalam bisnis budidaya krisan dan pengemasan hampers bernilai jual tinggi.

Melalui sesi ini, peserta tidak hanya diajak memahami teknik budidaya krisan dari awal hingga panen, tetapi juga diberi wawasan praktis mengenai strategi pemasaran dan kreativitas dalam mengemas produk menjadi hampers yang menarik. Pelatihan ini memberikan gambaran nyata tentang potensi ekonomi dari tanaman hias krisan, mulai dari skala kecil hingga industri rumahan yang dapat dikembangkan menjadi peluang usaha berkelanjutan.

Tidak hanya berfokus pada aspek teknis, narasumber juga membagikan pengalaman pribadi dalam membangun usaha hortikultura dari nol, tantangan yang dihadapi, hingga kiat mempertahankan kualitas dan jaringan pasar. Hal ini memberikan inspirasi dan motivasi tambahan bagi para peserta yang ingin memulai atau mengembangkan usaha agribisnis mereka sendiri, terutama di sektor hortikultura yang kini semakin digemari kalangan muda.

Kegiatan sekaligus merupakan bagian dari komitmen Departemen Budidaya Pertanian Faperta UGM dalam mendukung pengembangan kewirausahaan berbasis pertanian serta mendorong tumbuhnya minat generasi muda terhadap agribisnis hortikultura yang bernilai tambah. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui penyediaan pelatihan yang aplikatif dan relevan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan menciptakan peluang usaha produktif di sektor pertanian, serta SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab melalui pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan dan inovatif dalam pengolahan produk pertanian.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta

Faperta UGM Gandeng Indomaret Kembangkan Model Kemitraan Pertanian Berbasis Pentahelix

beritakerjasama Thursday, 15 May 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan petani dan penguatan sistem pertanian yang inklusif melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Kali ini, Faperta UGM bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama (Indomaret) dalam program pemberdayaan ekonomi petani pepaya Callina di Kabupaten Sleman. Kegiatan ini melibatkan Petani Milenial Sleman (PMS) serta dihadiri oleh Tim Pendamping Faperta UGM dan pihak Indomaret.

Kegiatan pendampingan yang dimulai sejak Januari 2025 ini melibatkan 17 petani anggota PMS dengan tanaman yang telah berumur tiga bulan. Selain petani milenial, program ini juga dirancang untuk melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai upaya mendorong pembangunan yang inklusif dan berkeadilan gender. Kegiatan pendampingan mencakup tahapan sosialisasi, supervisi, dan monitoring budidaya oleh petani.

Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama Faperta UGM, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan model kemitraan berbasis pentahelix, yang melibatkan unsur akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah daerah, dan media. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, khususnya petani di Sleman, melalui peningkatan produktivitas dan kesejahteraan. Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud komitmen Faperta UGM dalam pemberdayaan ekonomi petani serta mendukung regenerasi petani.

Microeconomics Executive Director PT Indomarco Prismatama, Feki Oktavianus, menekankan tingginya permintaan buah di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Menurutnya, hasil positif dari kemitraan semangka yang dijalankan sejak 2024 menjadi motivasi untuk mengembangkan kemitraan pepaya Callina. Diharapkan kemitraan ini mampu menghasilkan hasil serupa dengan dukungan kolaborasi yang solid antara petani dan Indomaret.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) mengenai teknik budidaya pepaya, pengelolaan hama dan penyakit tanaman, serta pengelolaan kesuburan tanah yang dipimpin oleh Koordinator Tim Pendampingan UGM sekaligus ahli Budidaya Pertanian, Dody Kastono, S.P., M.P. Dalam pelaksanaannya, ditemukan beberapa tantangan seperti pengelolaan pemupukan dan drainase, pengendalian gulma dan hama,serta kualitas bibit.

“Periode kritis tanaman pepaya, yakni pada umur 1-3 bulan perlu mendapatkan perhatian dari sisi pengairan. Petani perlu memastikan bahwa pada musim hujan ini tidak ada genangan di lahan, dikarenakan pepaya sensitive terhadap kondisi air yang berlebih,” ujar Doddy.

Tidak hanya itu, pemupukan menjadi tahap krusial, terutama pada umur 1-3 bulan. Konsentrasi pupuk harus disesuaikan agar tidak terlalu pekat. Kombinasi pupuk yang digunakan mencakup NPK Mutiara, NPK Grower, dan Boron dengan dosis berbeda sesuai dengan usia tanaman. Pada usia 2-4 bulan, diberikan NPK Grower dan Boron, sedangkan pada usia 6-8 bulan, digunakan pupuk gabungan yang dilarutkan dalam air dengan wadah 200 L agar suspensi larutan merata sebelum diaplikasikan. Selain itu, diperlukan lubang khusus untuk aplikasi pupuk agar penyerapannya lebih efektif.

Lebih lanjut, Dr. Tri Harjaka, SP, MP, ahli Proteksi Tanaman mengungkapkan, “Persaingan unsur hara antara tanaman papaya dengan gulma, berupa rumput teki, merupakan hal yang serius. Oleh karena itu rumput teki perlu dibersihkan dan mulsa harus dipasang dengan benar”.

Dalam hal kualitas bibit, ditemukan beberapa bibit yang kurang baik saat serah terima. Oleh karena itu, disarankan agar petani tidak menerima bibit yang bermasalah, dan diperlukan berita acara sebagai dokumentasi agar kejadian serupa tidak terulang.

Sementara itu, Dr. Dyah Woro Untari, S.P., M.P., dari tim sosial ekonomi menggarisbawahi pentingnya pemahaman sosial-teknis dalam adopsi teknologi di lapangan. Menurutnya, pemberian pengetahuan dan Standard Operasional Prosedur (SOP) saja tidak cukup, karena implementasi di lapangan memerlukan adaptasi sosial oleh petani.

Ke depannya, program ini akan terus dievaluasi secara berkala untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas pendampingan. Diharapkan model kemitraan ini dapat meningkatkan hasil panen serta pendapatan petani, sekaligus menjadi contoh kolaborasi diikuti oleh lebih banyak petani agar bisa meningkatkan produksi dan memberikan dampak kebermanfaatan ekonomi khususnya bagi masyarakat Kabupaten Sleman.  Upaya ini sejalan dengan beberapa tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain: SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Dyah Woro Untari

 

Dosen Faperta UGM Paparkan Strategi Komunikasi Sains Era Digital dalam Pertemuan Bioteknologi Regional CropLife ASIA

berita Thursday, 15 May 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menunjukkan kiprahnya dalam forum internasional. Desi Utami, S.P., M.Env.Sc., Ph.D., selaku Kepala Unit Sistem Informasi dan Media Faperta UGM, diundang untuk menjadi pembicara dalam kegiatan Regional Biotech Meeting yang diselenggarakan CropLife ASIA pada 6–7 Mei 2025 di Aston Sentul Lake Resort and Conference Center, Bogor.

Acara bergengsi ini dihadiri oleh perwakilan tim bioteknologi CropLife se-Asia Pasifik dari bebera negara, termasuk Singapura, Jepang, India, Cina, Filipina, Myanmar, Malaysia, India, United State, dan Indonesia yang bertujuan memaparkan perkembangan program bioteknologi masing-masing dalam mendukung ketahanan dan keberlanjutan pangan di kawasan Asia. Khusus pada sesi science communication, Desi membawakan materi bertajuk “Strengthening Science Communication in the Digital Age.”

Dalam paparannya, Desi menegaskan pentingnya komunikasi sains yang efektif dan adaptif, terutama di era digital saat ini. “Komunikasi bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga membangun pemahaman dan kepercayaan publik terhadap ilmu pengetahuan, termasuk bioteknologi,” ujar Desi.

Ia menjelaskan bahwa komunikasi sains memainkan peran penting dalam Agricultural Knowledge and Innovation Systems (AKIS) , yang melibatkan elemen riset, pendidikan, penyuluhan, hingga produsen. Menurutnya, keberhasilan transfer teknologi sangat dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik yang saling terhubung.

Desi juga mengangkat tantangan komunikasi digital, seperti penyebaran hoaks, isu privasi, berkurangnya kemampuan komunikasi tatap muka hingga kelebihan informasi, namun di sisi lain menyoroti kekuatan media sosial sebagai alat komunikasi efektif.

“Melalui berbagai platform media sosial seperti Instagram, LinkedIn, dan Twitter, kita bisa menjangkau audiens lebih luas dengan konten yang mudah dipahami dan menarik,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa komunikasi yang berhasil harus memperhatikan tiga aspek utama: visual (penampilan dan bahasa tubuh), vokal (intonasi dan volume suara), serta verbal (struktur bahasa dan pemilihan kata).

“Adaptasi terhadap nilai-nilai lokal serta menceritakan pengalaman lapangan langsung juga penting untuk menjembatani perbedaan persepsi dan meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap inovasi,” tambahnya. Dalam sesi tersebut, Desi juga memaparkan teknik menyederhanakan bahasa sains yang cenderung kompleks menjadi bahasa yang mudah dimengerti oleh orang awam, khususnya petani sebagai salah satu objek penting komunikasi di bidang bioteknologi pertanian.

Melalui keterlibatan dalam forum ini, Faperta UGM menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat peran akademisi di tingkat global, khususnya dalam bidang komunikasi sains pertanian. Upaya ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Dokumentasi: Desi Utami

Asah Skill Tim Media, Faperta UGM Selenggarakan Pelatihan Penulisan Berita dan Open Broadcaster Studio (OBS)

berita Wednesday, 30 April 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) pada Jumat, 25 April 2025 menggelar pelatihan penulisan berita dan Open Broadcaster Studio (OBS) yang dilaksanakan di Co-working Space 1, AGLC Lantai 6, Fakultas Pertanian UGM. Acara ini diselenggarakan oleh Unit Media dan Sistem Informasi Fakultas Pertanian UGM dan diikuti oleh teman-teman Media Faperta dan Media Departemen yang ada di Faperta UGM. Pelatihan diisi oleh dua narasumber berpengalaman di bidangnya yaitu Desi Utami, S.P., M.Env.Sc., Ph.D. sebagai Ketua Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian dan Ishadiyanto Salim, S.Pd., M.Pd., Dosen Penyuluhan Komunikasi Pertanian Faperta UGM.

Tak hanya itu, acara ini dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D. atau yang akrab disapa Prof. Bejo. Dalam sambutannya, Prof. Bejo memotivasi peserta pelatihan dengan menekankan peran penting media sebagai ujung tombak dalam menyebarkan informasi dan mendukung pencapaian tujuan strategis fakultas.

“Faperta UGM sebagai institusi pendidikan memanfaatkan media sosial dalam bentuk konten visual foto, visual video, maupun tulisan sebagai media branding. Perlu diingat dalam membuat sebuah berita diusahakan dapat dikemas dengan baik tanpa menyalahkan pihak lain,” ucap Prof. Bejo.

Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan OBS oleh narasumber Ishadiyanto Salim, S.Pd., M.Pd. yang membahas tentang “Membuat Video Pembelajaran model Screencast dengan Open Broadcsater Software (OBS) Studio”. Materi yang disampaikan memberikan pemahaman tentang konsep dasar OBS, instalasi & konfigurasi awal, pembuatan scenes & sources, mengoptimalkan kualitas audio, dan troubleshooting saat merekam. Dengan memahami dan bisa melakukan secara teknis OBS tersebut, diharapkan tim media akan lebih mudah dalam mempublikasikan informasi kegiatan Faperta UGM.

“Segala bentuk informasi bisa dipublikasikan dan informasi bisa berbeda sudut pandang sesuai dengan keinginan media yang akan meliput,” tambah Salim.

Materi yang dipaparkan oleh Desi Utami, S.P., M.Env.Sc., Ph.D. mengenai penulisan berita yang baik dan benar. Pemahaman akan konsep dan prinsip dasar 5W+1H sangat diperlukan guna menyusun fakta menjadi tulisan yang menarik dan informatif. Pelatihan penulisan berita ini diharapkan dapat membekali tim media dengan keterampilan menulis berita yang akurat dan mudah dipahami pembaca. Dalam pemaparannya, Desi menjelaskan tentang sumber berita yang digunakan, struktur berita, dan tahapan dalam menulis berita.

“Boleh mengemas berita, akan tetapi tanpa adanya dusta ataupun pemalsuan data, maka dari itu pentingnya belajar memahami penulisan berita yang baik,” ujar Desi.

Kegiatan ini tidak hanya pemaparan materi saja, akan tetapi diisi dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dengan narasumber, lalu ditutup dengan dokumentasi bersama. Melalui kegiatan pelatihan ini, Fakultas Pertanian UGM berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi kegiatan yang merupakan salah satu indikator penting dalam pengembangan akademik dan reputasi institusi. Kegiatan ini juga sejalan dengan tujuan SDGs diantaranya, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Anin Dita Rahmadiyanti

Editor: Desi Utami

 

Program Studi Magister Manajemen Agribisnis Faperta UGM Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT

berita Wednesday, 30 April 2025

Program Studi Magister Manajemen Agribisnis (MMA) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan memperoleh akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Status akreditasi ini berlaku mulai 8 April 2025 hingga 8 April 2030, sebagai bentuk pengakuan atas komitmen program studi dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

Ketua Program Studi MMA, Dr. Ir. Lestari Rahayu W, M.P, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan buah kerja keras dan kolaborasi seluruh sivitas akademika. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini akan menjadi motivasi tambahan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelayanan akademik.

“Akreditasi ini menjadi dorongan bagi kami untuk memperkuat mutu pendidikan, menghasilkan lulusan profesional, dan mengembangkan atmosfer akademik yang mendukun,” ujar Lestari.

Program Studi MMA sendiri berfokus untuk mencetak tenaga profesional yang mampu mengelola agribisnis secara komprehensif. Dengan kurikulum terintegrasi terkait pendekatan ekonomi, manajemen, dan praktik agribisnis lintas sektor seperti pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan. Program ini membekali lulusannya dengan keterampilan budidaya dan pengolahan produk pertanian agar siap menghadapi dinamika industri.

Pencapaian akreditasi Unggul dari BAN-PT menjadi bukti pengakuan atas kualitas pendidikan MMA. Capaian ini memperkuat komitmen program studi untuk menghasilkan lulusan yang unggul, adaptif, dan berdaya saing tinggi, sekaligus berkontribusi dalam pengembangan sektor agribisnis nasional dan global.

Hal serupa juga disampaikan Ketua Tim Penjaminan Mutu Faperta UGM, Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc., menekankan bahwa keberhasilan meraih akreditasi Unggul ini tidak terlepas dari penerapan sistem penjaminan mutu yang konsisten dan berkelanjutan.

“Keberhasilan Program Studi MMA dalam meraih akreditasi unggul ini tidak terlepas dari penerapan sistem penjaminan mutu yang konsisten dan berkelanjutan, sejalan dengan visi dan misi Fakultas Pertanian UGM,” jelas Hani.

Dengan capaian ini, Program Studi Magister Manajemen Agribisnis semakin memperkuat kontribusinya terhadap pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada: SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Agrit Kirana Bunda

Editor: Desi Utami

Belajar Bisnis Pangan dan Serap Gabah: Pengalaman Magang Mahasiswa Ekonomi Pertanian dan Agribisnis di Perum BULOG Kanwil DIY

berita Tuesday, 29 April 2025

Ezra Satria Merdeka, mahasiswa Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (EPA) 2022, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), tengah menempuh pengalaman berharga melalui program magang di Perum BULOG Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Program ini berlangsung dari bulan Februari hingga Juni 2025, sebagai bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Perum BULOG (Badan Urusan Logistik) merupakan perusahaan umum yang berdiri pada tahun 1967 dan berfokus pada bidang logistik dan ketahanan pangan seperti beras, jagung, gula, dan minyak. Sebagai perusahaan umum, BULOG mengemban dua fungsi penting: fungsi komersial (bisnis pangan dan logistik) dan fungsi pelayanan publik (ketahanan pangan dan stabilisasi harga).

Selama magang, Ezra ditempatkan di Divisi Bisnis, khususnya di Subdivisi Komersil dan Ritel Modern. Tak hanya melaksanakan tugas divisi, Ezra juga mendapat kesempatan emas terlibat langsung dalam Program Serap Gabah — sebuah program strategis nasional yang diluncurkan pemerintah awal tahun ini.

Keterlibatan Ezra dalam Program Serap Gabah memberikan pengalaman lapangan yang mendalam. Program ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). BULOG mendapatkan mandat menyerap hasil panen gabah dan beras petani domestik dengan tujuan untuk memperkuat stok pangan nasional sekaligus menjamin harga jual yang adil bagi petani. Hal ini juga diungkapkan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman

“Tahun ini BULOG diberi amanah besar untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional dengan menyerap gabah,” jelas Andi Amran.

Ezra bersama tim BULOG aktif turun ke lapangan, mengunjungi petani dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di berbagai wilayah DIY, seperti Sleman, Kulon Progo, dan Bantul. Sebelumnya, koordinasi intensif dilakukan dengan para penyuluh pertanian setempat untuk memastikan kesiapan panen dan estimasi hasil yang bisa diserap.

Melalui program ini, Ezra juga berkesempatan berinteraksi langsung dan mendalami kondisi sosial ekonomi petani setempat. Tak hanya itu, Ezra juga terlibat dalam tahapan administrasi pembelian, mulai dari pengecekan fisik, pencatatan berat, hingga pengelolaan dokumen serapan. Selain itu, Ezra membantu dalam penyusunan laporan harian serapan gabah dan melakukan analisis kecil terhadap perkembangan harga di pasar lokal.

Banyak petani menyambut program ini dengan antusias, mengingat sebelumnya mereka kerap dipaksa menjual gabah dengan harga rendah kepada tengkulak. Kehadiran BULOG membawa kepastian harga dan pasar yang lebih adil.

Melalui kegiatan magang ini, Ezra berharap dapat mengembangkan keterampilan profesional di bidang agribisnis, meningkatkan pemahaman terhadap dinamika pasar pangan nasional, serta membangun kapasitas sebagai calon profesional agribisnis, mulai dari rantai pengadaan, penyimpanan, distribusi, hingga strategi pemasaran produk pangan di jalur ritel dan perdagangan modern. Kegiatan ini juga menjadi pendukung terwujudnya tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Ezra Satria Merdeka
Editor: Agrit Kirana Buda
Dokumentasi: Ezra Satria Merdeka

 

Siti Fadhilah Nur Aisya, Lulusan Tercepat Program Fast Track Magister Ilmu Perikanan Fakultas Pertanian UGM

Prestasi Monday, 28 April 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui kelulusan Siti Fadila Nuraisyah sebagai lulusan tercepat Program Fast Track Magister Ilmu Perikanan. Ia berhasil menyelesaikan studinya hanya dalam waktu 1 tahun 5 bulan 16 hari dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,77 dari 4.00 dengan predikat pujian (Cumlaude). Siti menyelesaikan penelitian yang berjudul “Kontaminasi Mikroplastik pada Ikan Komersial yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung Rembang, Jawa Tengah” di bawah bimbingan Dr. Ratih Ida Adharini, S.Pi., M.Si. Setelah mempertahankan penelitian dan dinyatakan lulus, Siti mengikuti prosesi wisuda Pascasarjana periode III Tahun Ajaran 2024/2025 yang diselenggarakan pada Rabu, 23 April 2025 di Auditorium Prof. Hardjono Danoesastro, Fakultas Pertanian UGM.

Program Fast Track merupakan skema percepatan studi yang ditawarkan bagi mahasiswa berprestasi untuk menempuh pendidikan sarjana dan magister dalam waktu yang terintegrasi. Baginya, perjalanan akademiknya di program ini menjadi pengalaman penuh tantangan sekaligus pembelajaran berharga.

“Selama kuliah di program fast track ini, saya banyak belajar manajemen waktu, karena tugas dan beban studi cukup padat. Tapi saya juga banyak mendapat relasi baru dan pengalaman yang sangat berharga,” tuturnya.

Motivasi terbesarnya datang dari pesan orang tua yang selalu tertanam kuat dalam dirinya. “Orang tua saya selalu berpesan, kalau ada peluang, jangan ragu. Pendidikan anak harus lebih baik dari orang tuanya. Itu yang saya pegang sampai lulus,” ujarnya penuh semangat.

Selama menempuh studi, Ia tetap aktif dalam kegiatan akademik dan non-akademik, dan tetap menjaga performa akademiknya dengan baik. Ia juga membagikan tips keberhasilannya dalam menyelesaikan studi tepat waktu, yaitu jangan pernah putus asa.

“Dalam prosesnya pasti ada lelah, ada rasa ingin berhenti, tapi saya selalu berusaha kembali fokus ke tujuan awal,” tambahnya.

Prestasi ini menjadi bukti bahwa dengan komitmen, manajemen waktu yang baik, dan dukungan lingkungan yang tepat, mahasiswa dapat menyelesaikan pendidikan lebih cepat tanpa mengesampingkan kualitas. Pencapaian ini juga menjadi refleksi atas komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mendukung mahasiswa berprestasi dan berkontribusi pada pencapaian SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, Fakultas Pertanian UGM, SDGs.

Penulis : Ghorizatu Shofra
Editor : Desi Utami
Foto : Media Faperta UGM

Faperta UGM Kembali Lahirkan Lulusan Doktor dan Magister pada Purnawisuda Pascasarjana Periode III

berita Monday, 28 April 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyelenggarakan Purnawisuda Pascasarjana Periode III pada Rabu, 23 April 2025 yang bertempat di Auditorium Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada.

Acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama, Ketua dan Sekretaris Departemen Fakultas Pertanian, Ketua Program Studi Magister Fakultas Pertanian, Orang Tua/Wali Wisudawan dan Wisudawati Program Pascasarjana Tahun Ajaran 2024-2025.

Acara diawali dengan sambutan oleh wisudawan terbaik Fakultas Pertanian yaitu Norman Wijaya dari Program Studi Magister Ilmu Hama Tanaman yang mampu mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna yaitu 4,00.

Dalam sambutannya, Norman mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak yang meliputi orang tua, dosen pembimbing, dan teman-teman yang senantiasa membantu. Norman menjelaskan bahwa kehidupan perkuliahan seperti siklus hidup dari kupu-kupu.

“Titik yang kita tempuh pada saat ini diawali dari kehidupan mahasiswa baru yang penuh rasa penasaran, tumbuh dan berkembang pada kehidupan akademik yang penuh tantangan, lalu masuk ke fase merenungkan apa yang kita pahami untuk penelitian, hingga akhirnya kita berada di titik sebagai kupu-kupu yang merekah dan siap memberikan kebermanfaatan untuk produktivitas pertanian,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, Dekan Fakultas Pertanian yaitu Ir. Jaka Widada, M. P., Ph.D. menyampaikan selamat kepada para wisudawan wisudawati yang telah menunjukkan kemampuan dan potensinya dalam menyelesaikan studi pascasarjana. Beliau juga menjelaskan bahwa, “Hari ini adalah awal dari kehidupan nyata yang lebih berat dan luas.”

Beliau juga menyampaikan apresiasinya kepada Norman Wijaya sebagai Wisudawan Terbaik Fakultas Pertanian. “Selain itu, saya ucapkan selamat kepada dua wisudawati berprestasi yakni Siti Fadila Nuraisyah sebagai lulusan termuda dan tercepat dengan usia 22 tahun 7 bulan 21 hari dalam kurun waktu 1 tahun 5 bulan 16 hari dan Diarsi Atiki Widotami yang mampu lulus tepat waktu dengan menyelesaikan program magister dalam kurun waktu 1 tahun 6 bulan 3 hari. Keduanya merupakan mahasiswa program fast track yang mampu menyelesaikan program studi sarjana dan magister hanya dalam 4,5 tahun,” tambahnya.

Harapannya para wisudawan dan wisudawati akan terus mengembangkan diri dan menjadi pemimpin yang berintegritas dalam bidang masing-masing, berkompeten, dan berdedikasi, sehingga mampu menjadi cahaya yang menerangi jalan bagi orang lain serta sebagai aset berharga untuk negara.

Melalui acara Purnawisuda Program Pascasarjana periode III, Faperta UGM Kembali melahirkan insan-insan berprestasi yang mampu turut berperan dalam menyukseskan program Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

 

 

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta

123456…32

BERITA FAKULTAS

  • Panen Raya Kopi Robusta di Gunung Gambar, Wujud Nyata Kolaborasi Faperta UGM dan Masyarakat
    25/07/2025
  • Perkuat Ketahanan Pangan, MPTHI Gelar Pertemuan Nasional di Fakultas Pertanian UGM
    25/07/2025
  • Lina Widyaningsih Mahasiswi Fakultas Pertanian UGM Dinobatkan Sebagai Duta Batik Persahabatan DIY
    25/07/2025
  • BANTUAN DANA PENELITIAN – INDOSAT RISET NUGRAHA (IRN)
    25/07/2025
  • Pre-Course Summer Course Faperta UGM 2025: Langkah Awal Menuju Pemahaman Pertanian Tropis Berkelanjutan
    24/07/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY