Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi tuan rumah bagi mahasiswa asing yang melaksanakan magang penelitian. Salah satu mahasiswi yang melakukan penelitian, yaitu mahasiswi program doktoral (PhD) dari Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT), Jepang yang melaksanakan program magang penelitian di Departemen Mikrobiologi Pertanian. Ia adalah Cen Caihui, yang akrab dipanggil Mia, mahasiswi penerima beasiswa dari Japan Science and Technology Agency untuk mengikuti program singkat magang di luar negeri selama satu bulan. Mia memilih UGM sebagai kampus tujuan, tentu tanpa sebab, salah satunya karena adanya momerandum of understanding (MoU) kerja sama antara TUAT dan UGM, sehingga memudahkannya dalam perihal perizinan.
Mia memulai program magangnya dengan mengikuti serangkaian field trip yang merupakan bagian dari Summer Course on Sustainable Tropical Agriculture 2024 (SC-STA 2024) yang diadakan pada Agustus 2024 oleh Fakultas Pertanian UGM. Setelah mengikuti kegiatan tersebut, Mia melanjutkan dengan belajar teknik biologi molekular seperti PCR, qPCR, sequencing, dan transformasi DNA dengan bimbingan dari beberapa dosen di Departemen Mikrobiologi Pertanian.
“Melalui program ini, saya merasakan banyak manfaat seperti praktik langsung tentang transformasi DNA, bertemu dengan banyak mahasiswa lokal, dan bahkan menikmati budaya Indonesia, seperti mencoba datang ke salah satu pernikahan Jawa di Yogyakarta. Saya sangat menikmati semua kegiatan di sini dan berharap teman saya di Jepang dan China juga bisa merasakan pendidikan tinggi di Indonesia,” ungkap Mia, yang mulai menyukai nasi padang dan soto ayam, dua makanan khas Indonesia.
Salah satu dosen Departemen Mikrobiologi Pertanian yang menjadi person in charge (PIC) program, Agung Dian Kharisma, S.Pd.Si., M.Biotech., Ph.D., berharap adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kolaborasi internasional, serta memberikan kesempatan mahasiswa lokal untuk bertukar pikiran dan pengalaman dengan rekan internasional.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi internasional dan berbagi pengetahuan di bidang mikrobiologi. Kami berharap pengalaman ini dapat memberikan wawasan baru bagi mahasiswa asing dan juga bagi mahasiswa lokal kita yang tentu dapat memperkuat jaringan akademis,” ujar dosen yang akrab disapa Agung tersebut.
Program magang penelitian ini menjadi bagian dari komitmen UGM untuk menjadi universitas yang berorientasi global dan mendukung pengembangan kapasitas internasional. Dengan adanya mahasiswa asing, diharapkan dapat tercipta sinergi yang positif antara UGM dan institusi pendidikan di luar negeri serta menunjukkan komitmen Fakultas Pertanian dalam mendukung keberhasilan Sustainable Development Goals, terutama SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Desi Utami
Editor: Hanita Athasari Zain