• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Tentang Fakultas
      • Visi & Misi
      • Sasaran & Tujuan
      • Struktur Organisasi
    • Program Studi
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
      • Dokumen Seminar dan Ujian S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Peraturan
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • berita
  • page. 11
Arsip:

berita

Sinergi Edukasi dan Pemberdayaan: Upaya Tim KKN-PPM UGM Bromo Bestari dalam Transformasi Pertanian Desa Gubugklakah

berita Tuesday, 12 August 2025

Sebanyak 30 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) Periode II Tahun 2025 dari Tim Bromo Bestari melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Gubugklakah dan Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Edukasi dan Kesejahteraan untuk Meningkatkan Potensi Lokal, Pembangunan Kesadaran Ekologis, serta Pergerakan Ekonomi melalui Pengembangan Pariwisata dan Sistem Pertanian Terpadu”. Tim ini dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Adam Wijaya Sukarno, S.IP., M.Sc. Salah satu mahasiswa dari Prodi Ilmu Tanah (2022), Sulthon Isma Hanggoro Putra, turut berperan aktif dalam pengembangan pertanian dan pengelolaan lahan di Dusun Gubugklakah.

Kegiatan KKN-PPM dilaksanakan selama 50 hari dengan beberapa program kerja unggulan di bidang pertanian, antara lain penyuluhan pemanfaatan limbah dapur sayur dan buah sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair menggunakan media ember tumpuk yang berlangsung pada 7 Juli 2025. Selanjutnya, pada tanggal 11 Juli 2025 dilakukan pengelolaan feses dan urin ternak sebagai upaya meningkatkan produktivitas lahan di Desa Gubugklakah serta pembuatan pestisida nabati untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia. Pada hari yang sama, juga digelar sosialisasi pemahaman terkait manajemen lahan pertanian kepada para petani setempat.

Program-program ini menyasar beragam target masyarakat, mulai dari kader kesehatan, petani, hingga anggota kelompok tani (poktan), dengan tujuan utama memberikan edukasi praktis yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sekaligus mendorong keberlanjutan pertanian lokal. Meski menghadapi tantangan dalam mengumpulkan warga dan menyampaikan materi secara efektif, antusiasme masyarakat sangat tinggi, terbukti dari banyaknya peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi selama kegiatan.

“Kami berharap materi yang kami sampaikan dapat membantu masyarakat desa Gubugklakah dalam mempermudah pengelolaan pertanian dan memberikan manfaat jangka panjang yang berkelanjutan,” ucap Sulthon, salah satu mahasiswa dari Ilmu Tanah yang turut serta dalam kegiatan pengabdian tersebut.

Program KKN ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa UGM dalam mendukung meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekaligus menjaga kelestarian lingkungan melalui inovasi pertanian terpadu dan pengembangan potensi lokal desa yang berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, tim KKN-PPM turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 15: Ekosistem Darat, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Upaya ini menjadi bagian dari kontribusi nyata dalam mendorong kesejahteraan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan sinergi kemitraan yang berkelanjutan di Desa Gubugklakah.

Penulis: Khasanah Kartika Dewi, Sulthon Isma Hanggoro Putra
Editor: Desi Utami
Foto: Tim KKN-PPM UGM Bromo Bestari

Cerita dari Citta Bulukumba: Upaya Pengembangan Desa Bahari Berdaya dari Kajang melalui Konservasi, Pemberdayaan Nelayan, dan Edukasi Generasi Muda

berita Tuesday, 12 August 2025

Kelapa merupakan salah satu komoditas alam unggulan di Desa Pantama, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. Selama tiga hari melakukan observasi, Namira Rismada Sari (Manajemen Sumberdaya Akuatik 2022), merencanakan untuk mengolah limbah tempurung kelapa menjadi suatu media untuk konservasi terumbu karang. Setelah melakukan riset melalui sosial media dan jurnal, tercetuslah inovasi pengolahan limbah tempurung kelapa menjadi bioreeftek.

Ide ini lahir setelah Namira melakukan riset melalui media sosial dan jurnal ilmiah. Bioreeftek dipilih karena bahan pembuatannya yang sederhana seperti tempurung kelapa, besi hollo/beton bekas, dan campuran pasir juga semen. Program ini merupakan satu dari 13 program interdisipliner tim Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM Citta Bulukumba. Namira sebagai penanggung jawab berkolaborasi dengan 2 kluster lainnya yakni Hayu Sindoro (Ilmu Ekonomi 2022) yang mengkaji potensi pengembangan ekonomi bioeeftek dan Satria Bima Yudha (Teknik Sipil 2022) sebagai perancang fisik juga penanggung jawab alat dan bahan bioreeftek.

Namira dan rekan-rekannya kemudian menyusun konsep ini bersama pemerintah desa agar dapat menjadi inovasi konservasi terumbu karang sekaligus mendukung sektor pengembangan wisata Pantai Batunggulung. Akhirnya setelah berdiskusi panjang antara mahasiswa dan kepala Desa Pantama, disusunlah konsep bahwa satu unit bioreeftek ini dapat diatasnamakan seseorang sebagai bentuk ikut dalam upaya konservasi terumbu karang, yang nantinya namanya diabadikan di setiap unit yang dibeli.

Kegiatan puncak dilaksanakan pada Kamis, 24 Juli 025, di rumah Kepala Dusun Balampangi. Sebanyak 13 nelayan hadir bersama Kepala Dusun dan Kepala Desa Pantama. Acara dibuka dengan pemaparan potensi kenapa dan kondisi laut yang asri, dilanjutkan dengan penjelasan nilai ekonomi bioeeftek, serta demonstrasi pembuatannya.

Selain program konservasi, Namira juga menginisiasi kegiatan edukatif kreatif di SMPN 29 Bulukumba dengan memanfaatkan limbah cangkang kerang menjadi aksesori gelang. Kegiatan tersebut sejalan dengan tema KKN yang diusung yakni “Penguatan Ketahanan Pangan dan Pariwisata berbasis Pemberdayaan Masyarakat melalui Inovasi Pertanian dan Perikanan dengan Menerapkan Ekonomi Sirkular di Kelurahan Tanah Jaya dan Desa Pantama, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kreasi dan imajinasi siswa-siswi SMPN 19 Bulukumba melalui keterampilan membuat gelang, sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha melalui pemasaran hasil karya masing-masing.

Tidak hanya itu, Namira juga memperkenalkan diversifikasi produk olahan perikanan kepada siswa-siswi kelas 3 SDN 100 Centre Kajang melalui pengenalan SURIKAN (Susu Ikan). SURIKAN merupakan produk perikanan hasil hidrolisis enzimatis protein ikan, yang menghasilkan peptida dengan asam amino esensial dan non-esensial lengkap, serta senyawa alami PUFA, EPA, dan DHA.

Pada sektor pemberdayaan nelayan, Namira bersama staff pelabuhan menginisiasi program pengurusan perkapalan bagi kapal–kapal kecil berukuran 6 GT. Ia bersama  staff pelabuhan mendatangi satu persatu rumah nelayan mulai dari kawasan Erangbulan sampai Borca. Namia juga memberikan edukasi dan sosialisasi pentingnya surat kapal ketika melaut dan pengurusan administrasi perkapalan. Kurang dari seminggu, surat kapal dalam bentuk elektronik dan cetak telah diterima nelayan untuk dibawa saat berlayar.

“Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh aggota tim KKN–PPM UGM Citta Bulukumba dan masyarakat kecamatan kajang, kita telah berhasil mengukir cerita indah bersama disini. Dengan semua warna yang dituangkan dalam setiap program kerja yang dilaksanakan,” ujar Namira.

Secara keseluruhan setiap program KKN yang telah disusun sejalan dengan tujuan yaitu SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 14: Ekosistem Laut, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Namira Rismada Sari

Editor:  Agrit Kirana Bunda

Foto: Tim KKN PPM UGM Citta Bulukumba 2025

 

 

 

Menanam Asa di Ujung Timur: Dua Mahasiswa Faperta UGM Gagas Pertanian Hijau di Desa Bambar Jayapura

berita Tuesday, 12 August 2025

Desa Bambar, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura menjadi lokasi pengabdian mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) dari Tim Jejak Jayapura, khususnya Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM). Dua mahasiswa, Revina Ayu Pratiwi dan Fauzy Fatwa Haqqu Arifin, hadir di tengah masyarakat untuk mengembangkan potensi wilayah secara berkelanjutan. Pengabdian ini berada di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ir. Jarot Setyowiyoto, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., dengan mengusung tema “Mempersiapkan pengembangan potensi wilayah yang berkelanjutan melalui pembangunan sarana dan prasarana serta pendidikan yang kontekstual bagi masyarakat di Desa Bambar dan Doyo Lama, Kecamatan Waibu, Kabupaten Jayapura.”

Sejumlah program kerja pertanian dilaksanakan pada Juli 2025 dengan pendekatan inovasi tepat guna. Pada Selasa 8 Juli 2205, tim memperkenalkan program Integrated Waste to Wealth yang mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan sampah organik menjadi pupuk organik cair berkualitas. Disusul Kamis 10 Juli 2025, Sistem Budidaya Ember Tumpuk turut disosialisasikan sebagai solusi pengolahan limbah rumah tangga. Kemudian, Minggu 13 Juli 2025, ECO-Garlic Solution diluncurkan untuk mengubah bawang putih dari bumbu dapur menjadi biopestisida ramah lingkungan.

Selain itu, pada Selasa 29 Juli 2025 dilakukan budidaya tanaman sayuran dan buah untuk mendukung peningkatan ekonomi, dan pada Sabtu 26 Juli 2025, tim membangun pertanian skala mikro di dalam greenhouse sebagai sarana edukasi pertanian. Seluruh kegiatan ini menyasar petani, warga Desa Bambar, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat.

“Pendekatan kami tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga menciptakan kebiasaan baru dalam memanfaatkan limbah dan mengelola lahan. Harapannya, masyarakat bisa meneruskan program ini meski KKN sudah selesai,” ungkap Revina Ayu Pratiwi.

Dalam pelaksanaannya, tantangan utama yang dihadapi tim adalah mengumpulkan warga, mengingat kesibukan masyarakat membuat sebagian sulit hadir. Meski demikian, antusiasme masyarakat tergolong tinggi. Hal ini terlihat dari partisipasi aktif dalam sosialisasi dan workshop, serta ketertarikan terhadap inovasi sederhana seperti ember tumpuk, pembuatan pupuk organik cair, biopestisida, dan pembangunan greenhouse.

Melalui program ini, tim KKN berharap masyarakat mampu mengimplementasikan teknologi tepat guna yang telah diajarkan secara mandiri, membiasakan diri mengolah limbah organik menjadi produk bermanfaat untuk mengurangi pencemaran lingkungan, serta meningkatkan keterampilan petani dalam mengelola lahan dan greenhouse secara berkelanjutan. Inisiatif ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, serta SDG 15: Ekosistem Daratan, melalui peningkatan kemandirian pangan, pengelolaan limbah yang bijak, dan pelestarian lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat.

Penulis: Khasanah Kartika Dewi, Revina Ayu Pratiwi
Editor: Desi Utami
Foto: Tim KKN-PPM UGM Jejak Jayapura

Edukasi Hijau Anak dan Peluang Ekonomi Baru melalui Pelatihan Terrarium dalam Festival Rakyat Panyingkiran

berita Tuesday, 12 August 2025

Tim Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) Iringan Panyingkiran, di bawah bimbingan apt. Rumiyati, S. Si., M. Si., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) , meresmikan pembukaan gerai UMKM Desa Panyingkiran, dengan menggelar Festival Rakyat, sebuah rangkaian kegiatan kolaboratif selama tiga hari yang berlangsung dari Jumat hingga Minggu, 25-27 Juni 2025 di RT 4 Desa Panyingkiran, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka.

Festival ini menjadi wadah sinergi antar mahasiswa dan masyarakat, yang menghadirkan berbagai program kerja tematik dari tiap anggota KKN. Salah satu kegiatan yang menjadi magnet utama pengunjung adalah Pelatihan Pembuatan Terrarium, sebuah mini ekosistem tanaman hias dalam wadah kaca.

“Dengan adanya Festival Rakyat ini, diharapkan menjadi langkah awal penggerak ekonomi desa sekaligus wadah bagi para pelaku usaha lokal untuk berkembang dan dikenal lebih luas. Festival ini bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga ruang pertemuan warga dan

promosi produk lokal” Jelas Ageng Sisto Wijoyo (Kehutanan 2022), selaku ketua pelaksana kegiatan Festival Rakyat.

 

Pelatihan pembuatan terrarium awalnya hanya ditargetkan untuk 20 peserta dari kalangan umum, namun justru menarik 33 anak-anak yang antusias ingin belajar membuat terrarium. Tingginya minat menyebabkan peserta dewasa tidak mendapat kesempatan untuk  membuatnya. Bahkan banyak diantara anak-anak yang ingin membuat lebih dari satu terrarium.

“Siapa sangka stand terrarium ini sangat diperebutkan anak-anak dan menjadi salah satu daya tarik pengunjung Festival Rakyat” tutur Yahya Ayas Firdausi (Teknik Biomedis 2022), anggota tim KKN yang membersamai pembuatan Terrarium ini. Terrarium yang dibuat berisi tanaman hias Fittonia, dirangkai secara berlapis menggunakan pasir malang, pasir silika, cocopeat, lumut, dan batu hias. Selain menjadi dekorasi rumah, terrarium ini dikenalkan sebagai inovasi bernilai ekonomi, edukatif, dan ramah lingkungan.

“Diharapkan, terrarium ini tidak hanya menjadi tanaman hias belaka, tetapi juga menjadi pembelajaran bagi anak-anak tentang dunia tanaman, sekaligus menjadi inspirasi wirausaha baru bagi masyarakat” tutup Syifa Aulia Aninda (Agronomi 2022), mahasiswa Fakultas Pertanian selaku pemilik program kerja.

Selain menumbuhkan kreativitas, kegiatan ini turut mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), yaitu SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17 : Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Tim KKN-PPM UGM Iringan Panyingkiran 2025

Editor: Agrit Kirana Bunda

Dokumentasi : Tim KKN-PPM UGM Iringan Panyingkiran 2025

 

 

 

Aksi Cek pH Tanah: KKN-PPM Tilik Tulakan Jadi Langkah Awal Menuju Pertanian Sehat dan Berkelanjutan

berita Tuesday, 12 August 2025

Tim Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Tilik Tulakan periode II tahun 2025 berhasil menyelesaikan program pengabdian masyarakat di Desa Tulakan dan Desa Bungur, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan. Tim yang beranggotakan 29 mahasiswa ini dibimbing secara langsung oleh Gilang Wirakusuma, S.P., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Kecamatan Tulakan dipilih karena dinilai memiliki peran strategis dalam mendorong penguatan sektor pertanian sebagai sektor unggulan daerah. Program yang berlangsung dari tanggal 29 Juni hingga 2 Juli 2025 tersebut berfokus pada respons terhadap keluhan warga mengenai menurunnya hasil pertanian akibat kondisi tanah yang kurang subur.

Menjawab permasalahan tersebut Almayra Khanza Fahrani (Mikrobiologi Pertanian 2022) bersama mahasiswa kluster agro lainnya melaksanakan kegiatan pengukuran pH tanah di sawah milik warga Dusun Gesingan, Kecamatan Tulakan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keasaman tanah yang selama ini diduga menjadi penyebab menurunnya produktivitas padi. Pengukuran dilakukan menggunakan pH meter digital dan indikator manual secara langsung di sawah petani.

“Melihat langsung kondisi sawah di Dusun Gesingan membuat kami lebih memahami tantangan yang dihadapi petani, terutama terkait keasaman tanah yang berdampak pada hasil panen” ungkap Almayra, mahasiswa Fakultas Pertanian UGM.

Warga yang hadir turut mengikuti sesi diskusi hasil pengukuran dan mendapat edukasi mengenai pentingnya menjaga keseimbangan pH tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Setelah tim menganalisis di sawah dan mengecek pH tanah di beberapa titik, keadaan tanah di sawah dusun gesingan rata-rata memiliki ph 4-5 yang artinya asam. Tim juga memberikan solusi praktis, seperti pemberian kapur dolomit pada tanah yang bersifat asam, serta penambahan bahan organik untuk memperbaiki kualitas tanah.

Salah satu petani, Pak Turikin mengungkapkan keluhannya, “Tanah disini sering menyebabkan padi gagal panen, padi mengalami kopong, dan tidak panen sempurna. Sepertinya karena tidak ada perlakuan khusus yang memperhatikan kesehatan tanah.”

Tim membawa alat pH meter untuk mengecek keadaan di lapangan. Tim juga menghibahkan alat cek pH meter ke petani Dusun Gesingan. Melalui kegiatan ini, diharapkan petani dapat lebih memahami kondisi lahannya dan mulai menerapkan langkah-langkah perbaikan demi pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Di sisi lain, anggota tim KKN Tilik Tulakan terjun langsung untuk membangun inisiasi berkelanjutan di sektor pertanian seperti pengetahuan mengenai biopestisida, pembuatan kompos, silase, serta pengenalan alat dan mesin canggih untuk petani. Dengan adanya program tersebut, Almayra dan rekan-rekannya berharap bisa memberikan manfaat dan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Program KKN-PPM “Tilik Tulakan” menjadi bukti nyata dari komitmen untuk memenuhi target pencapaian 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya pada tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim , serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Almayra Khanza Fahrani

Editor: Agrit Kirana Bunda

 

 

 

Mahasiswa Faperta UGM Kenalkan Tempe Jagung untuk Pemberdayaan Ekonomi Warga Desa Gedong Jetis

berita Tuesday, 12 August 2025

Yomita Misya, mahasiswa Program Studi Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), memperkenalkan “tempe jagung” sebagai inovasi pengembangan pangan lokal di Desa Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM Tim “Tulang Tulung” yang berfokus pada penanggulangan kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.

Koordinator subunit Gedong Jetis, Aldara Fatiyah (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2022), menjelaskan bahwa jagung merupakan komoditas utama pertanian di desa ini.

“Di Desa Gedong Jetis sangat banyak kebun jagung, dan petaninya pun melimpah. Namun, selama ini hasil panen hanya dijual sebagai pakan ternak tanpa ada pengolahan lebih lanjut,” ujarnya.

Berangkat dari kondisi tersebut, Yomita menggagas program pelatihan pembuatan tempe jagung. Menurutnya, prosesnya tidak jauh berbeda dengan tempe kedelai yang menggunakan ragi Rhizopus sp. Perbedaan utama terletak pada tahapan perebusan dan perendaman biji jagung.

Pelatihan menyasar ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan tujuan menumbuhkan keterampilan baru yang dapat menjadi peluang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kepala Desa Gedong Jetis, Deddy Tuhono, menyambut baik inisiatif ini.
“Semoga edukasi ini bisa mendorong ibu-ibu untuk lebih kreatif, dimulai dari membuka usaha kecil-kecilan,” ungkapnya.

Antusiasme peserta pun tinggi. Salah satu warga bahkan meminta tempe jagung yang telah dibuat untuk dibawa pulang dan dicicipi di rumah.

Di bawah bimbingan Nurul Alvia Istiqomah, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) program ini mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di antaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Yomita Misya
Editor: Desi Utami
Foto: Tim KKN-PPM UGM 2024 “Tulang Tulung”

Workshop “Irama Hijau di Birunya Melodi” Ajak Amarta Muda Kenali Simfoni Pertanian dan Perikanan Lewat Akuaponik Sederhana

berita Tuesday, 12 August 2025

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Pionir Organik 2025, Amarta Muda Fakultas Pertanian UGM mengikuti workshop bertajuk “Irama Hijau di Birunya Melodi: Simfoni Pertanian dan Perikanan dalam Wujud Akuaponik” pada Kamis, 7 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pionir Organik dan Klinik Agromina Bahari (KAB) Fakultas Pertanian UGM.

Dalam workshop ini, mahasiswa baru diajak untuk mengenal lebih dekat dunia pertanian dan perikanan melalui praktik pembuatan akuaponik sederhana. Terdapat 10 pos kegiatan yang tersebar di berbagai titik di lingkungan Fakultas Pertanian UGM, sebagai ruang eksplorasi sekaligus praktik langsung.

“Kami ingin mengenalkan dunia pertanian dan perikanan secara menyenangkan kepada Amarta Muda. Ini juga menjadi bagian dari outcome kegiatan Pionir agar mereka tidak hanya mengenal sisi akademik, tetapi juga inovasi yang berbasis lingkungan,” ungkap Rokhmiy Naafila, Staf Materi dan Penalaran (Matpen) Pionir Organik.

Dhea Natalia dan Kartika Kirana, Staf KAB Faperta UGM, menyampaikan bahwa kolaborasi seperti ini telah menjadi agenda tahunan yang selalu dinanti. “Lewat praktik pembuatan akuaponik mini, kami berharap Amarta Muda tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengenal secara langsung bagaimana integrasi pertanian dan perikanan bisa berjalan berdampingan dalam satu sistem,” ujar Dhea.

Pembuatan akuaponik sederhana dilakukan dengan memanfaatkan toples bening yang diisi air hingga ¾ bagian, kemudian ditambahkan batu hias di dasar toples. Bagian atas toples ditutup menggunakan penutup berlubang di tengah sebagai tempat meletakkan netpot. Netpot yang telah berisi media tanam seperti sekam padi atau rockwool serta dilapisi kain flanel terlebih dahulu dicelupkan ke dalam air, lalu diletakkan pada lubang penutup. Bibit sukulen ditanam di dalam media tanam tersebut. Sebagai bentuk integrasi pertanian dan perikanan, ikan kecil seperti guppy atau cupang turut dimasukkan ke dalam air, memperlihatkan fungsi ganda sistem akuaponik secara estetis dan fungsional.

“Ini pengalaman baru dan menyenangkan. Saya jadi lebih tahu bagaimana pertanian dan perikanan bisa digabungkan dalam satu sistem yang efisien,” ungkap Farel Tharona, mahasiswa baru Program Studi Akuakultur 2025.

Selain melatih kreativitas dan keterampilan teknis, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan minat dan bakat Amarta Muda dalam bidang pertanian dan perikanan. Menurut Kartika, sistem akuaponik merupakan contoh konkret sinergi dua sektor vital bangsa. “Kami ingin adik-adik Gamada menyadari bahwa mereka akan menjadi bagian penting dalam transformasi pertanian dan perikanan Indonesia ke depan,” ujar Kartika.

Seluruh rangkaian workshop ini berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), seperti SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dan SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim.

Penulis: Ghorizatu Shofra

Editor: Desi Utami

 

Saga Mandar: Mahasiswa KKN UGM Dorong Produktivitas Padi dan Pemanfaatan Limbah Serabut Kelapa di Desa Katumbangan Lemo, Sulawesi Barat

berita Monday, 11 August 2025

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) yang tergabung dalam Tim Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pengabdian Masyarakat (KKN -PPM) Periode II Tahun 2025 Saga Mandar  dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Arom Figyantika, S.Hut., M.Sc., Ph.D. berhasil melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Si Padi & Si Kelapa: Optimalisasi Produktivitas Pertanian Padi dengan Pembuatan Pupuk Silika dan Pemanfaatan Serabut Kelapa Menjadi Spons Cuci Piring” di Desa Katumbangan Lemo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Program yang berlangsung pada, 31 Juli- 2 Agustus 2025 ini dilaksanakan di sekretariat P4S Sipatuo Dusun Sengkae dengan bekerja sama erat bersama P4S dan didukung oleh PPL Katumbangan Lemo serta masyarakat sekitar, khususnya anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) dan kelompok tani setempat.

Khairani Nabilah, mahasiswa Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP Faperta UGM) sekaligus penggagas program, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan produktivitas padi melalui pemanfaatan pupuk silika berbahan dasar semen yang difermentasi. Pupuk silika dikembangkan sebagai solusi murah dan efektif untuk memperkuat tanaman padi, mengurangi kerusakan akibat hama serta cuaca ekstrem, sehingga hasil panen dapat meningkat secara berkelanjutan. Selain itu, program juga mengangkat potensi limbah serabut kelapa yang melimpah di wilayah ini agar dapat diolah menjadi spons cuci piring ramah lingkungan serta bernilai ekonomis.

Pelaksanaan program dimulai dengan sosialisasi yang menyasar para petani dari desa tersebut. Desa Katumbangan Lemo sendiri dikenal memiliki hamparan lahan sawah yang luas, sehingga ketika terjadi serangan hama atau perubahan cuaca, dampaknya bisa meluas dan merugikan banyak petani. Untuk itu, kolaborasi dengan P4S Sipatuo yang memiliki fasilitas pelatihan dan kelompok tani aktif menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Dalam sesi sosialisasi, Khairani Nabilah memandu demonstrasi pembuatan pupuk silika sederhana hanya dengan bahan semen tipe 1 dan air yang kemudian difermentasi selama dua hari. Diskusi interaktif turut mengupas kegunaan pupuk ini serta kandungan nutrisi yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan padi.

Tidak berhenti di situ, secara paralel diadakan workshop pembuatan spons cuci piring yang dipandu oleh Josephine Carla dari Program Studi Agronomi. Dengan banyaknya serabut kelapa yang selama ini kurang dimanfaatkan, workshop ini menggali potensi agro-industri lokal sebagai upaya diversifikasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Kolaborasi lintas sektor agro ini kami beri tajuk ‘Eksplorasi Potensi Lokal untuk Pertanian dan Wirausaha Berkelanjutan’, yang diharapkan dapat mewujudkan sinergi antara peningkatan produktivitas pertanian dan peluang usaha baru berbasis sumber daya lingkungan yang tersedia,” ujar Khairani.

Dari kegiatan yang berlangsung, antusiasme masyarakat begitu terasa. Mereka mulai memahami pentingnya inovasi dalam pertanian dan memanfaatkan potensi lokal secara optimal. “Kami berharap program ini memberikan manfaat nyata, khususnya bagi petani dalam meningkatkan hasil produksi serta memperkuat pengetahuan lokal. Semoga pupuk silika dan produk limbah serabut kelapa ini dapat terus dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat desa,” kata Khairani.

Pengalaman KKN ini juga menjadi pembelajaran berharga bagi tim mahasiswa. Tak hanya mentransfer ilmu, mereka menerima pelajaran tentang kearifan lokal, solidaritas masyarakat, dan tantangan riil yang dihadapi petani sehari-hari. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Saga Mandar optimis bahwa pertanian dan wirausaha di wilayah ini dapat tumbuh berkelanjutan dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Dari kegiatan KKN-PPM UGM Saga Mandar ini mendukung tercapainya beberapa SDGs, seperti SDGS 12 : Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab dan SDG 13: Tindakan terhadap Perubahan Iklim.

 

Penulis: Khairani Nabilah

Editor: Desi Utami

Dokumentasi : Tim KKN-PPM UGM Saga Mandar

 

Kontribusi KKN Citta Bulukumba dalam Pengolahan Limbah Kelapa: Inovasi untuk Ekonomi Sirkular di Desa

berita Monday, 11 August 2025

Antonius Bagas Westranto, mahasiswa Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian angkatan 2022 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), bersama tim KKN-PPM “Citta Bulukumba” melaksanakan pelatihan pengolahan limbah kelapa menjadi produk turunan bernilai ekonomis berupa cocopeat dan cocofibre. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 12 Juli 2025 di Dusun Balang Pangi 1, Desa Pantama, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba.

Program pelatihan ini merupakan salah satu upaya tim KKN dalam menjawab tantangan lokal terkait melimpahnya limbah kelapa yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sabut kelapa, yang kerap kali dianggap sebagai limbah sisa panen dan dibakar begitu saja, ternyata menyimpan potensi ekonomi yang tinggi. Dengan pengolahan sederhana, sabut kelapa dapat diubah menjadi cocopeat yang berguna sebagai media tanam ramah lingkungan, serta cocofibre yang dapat dijadikan bahan dasar produk rumah tangga seperti keset dan sapu. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 25 warga setempat, didominasi oleh ibu rumah tangga dan pemuda lokal. Mereka tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga terlibat aktif dalam praktik pengolahan.

Program dibuka dengan paparan edukatif mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik dan dampaknya terhadap lingkungan, diikuti dengan sesi praktik langsung mulai dari pemisahan serat kelapa, pencacahan manual, pengayakan, hingga proses pengeringan. Tantangan utama yang dihadapi selama kegiatan adalah cuaca mendung yang memperlambat proses penjemuran cocopeat, namun hal ini dapat diatasi dengan memindahkan proses ke area teduh yang disediakan oleh pemerintah desa.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa limbah bisa menjadi sumber penghasilan tambahan apabila dikelola dengan tepat. Harapannya, ke depan warga dapat mengembangkan produk turunan secara mandiri dan berkelanjutan,” ujar Antonius Bagas Westranto, penanggung jawab kegiatan.

Partisipasi warga pun menunjukkan antusiasme tinggi. Beberapa warga bahkan membawa sabut kelapa dari rumah untuk langsung diolah di lokasi pelatihan. Pemerintah desa memberikan dukungan penuh berupa penyediaan tempat, peralatan, serta bantuan logistik lainnya yang menunjang kelancaran kegiatan.

“Kegiatan seperti ini sangat membantu kami. Selama ini kami hanya membuang atau membakar sabut kelapa. Sekarang kami tahu cara mengolahnya, bahkan bisa dijual,” ungkap Pak Sam, Kepala Dusun Balang Pangi 1.

Melalui pendekatan partisipatif dan demonstratif, pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi masyarakat dalam membangun unit usaha mandiri berbasis limbah kelapa. Tim KKN juga membuka peluang tindak lanjut berupa pendampingan teknis dan pengembangan usaha kecil berbasis rumah tangga. Sebagai penutup, kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi dan kolaborasi menjadi kunci dalam menggerakkan potensi lokal. Tim KKN “Citta Bulukumba” berharap program ini tidak hanya menjadi kegiatan satu kali, tetapi dapat berkembang menjadi gerakan kolektif yang berkelanjutan demi lingkungan yang lebih bersih dan ekonomi masyarakat yang lebih mandiri.

Program ini tidak hanya fokus pada aspek edukatif dan teknis, tetapi juga mendukung agenda pembangunan berkelanjutan. Kegiatan pelatihan ini berkaitan erat dengan beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain: SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan menciptakan peluang usaha berbasis sumber daya lokal. SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, melalui pengelolaan sampah berbasis masyarakat. SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, dengan mengurangi pembakaran limbah yang dapat menghasilkan emisi karbon.

 

Penulis: Antonius Bagas Westranto

Editor: Desi Utami

Foto:

 

 

 

 

Mahasiswa KKN UGM Merayu Kelapa Hadirkan Program Pelestarian Ekowisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

berita Monday, 11 August 2025

Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada tahun 2025 mengambil peran penting dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi lokal di Kepulauan Seribu. Salah satu yang menjadi bagian dari gerakan ini adalah Rahmawati Azizah, atau akrab disapa Rahma, mahasiswi Teknologi Hasil Perikanan UGM (2022) yang tergabung dalam klaster agro program KKN bertajuk Merayu Kelapa yang dibimbing oleh Rr. Tur Nastiti, M.Si., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Tim yang beranggotakan 29 mahasiswa tersebut melalui berbagai tahapan dalam pelaksanaan program seperti identifikasi masalah dan potensi desa, diskusi serta koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat, studi literatur, pelaksanaan program kegiatan hingga evaluasi kegiatan. Ilham Pramana Putra, ketua TIM KKN Merayu Kelapa, menjelaskan bahwa alasan dipilihnya Kepulauan Seribu adalah karena wilayah ini menyimpan potensi besar dalam sektor ekowisata berbasis kelautan dan lingkungan.

“Alasan kami memilih Kepulauan Seribu bukan hanya karena keindahannya, tapi juga karena tantangan nyata yang dihadapi masyarakat pesisir, terutama dalam hal keberlanjutan lingkungan dan potensi usaha lokal yang belum tergarap optimal,” ujar Ilham.

Program yang berlangsung dari 20 Juli hingga 8 Agustus 2025 ini menitikberatkan pada pelestarian ekowisata dan pemberdayaan masyarakat pesisir. Salah satu kegiatan utama yang berkesan bagi Rahma adalah aksi penanaman mangrove bersama Gubernur DKI Jakarta Dr. Ir. Pramono Anung pada 4 Juli.

“Penanaman mangrove ini bukan sekadar simbolis. Kami ingin menyampaikan pesan bahwa menjaga lingkungan adalah tugas bersama. Saya merasa bangga bisa ikut menanam langsung bersama tokoh-tokoh penting yang juga peduli pada masa depan wilayah ini,” kata Rahma.

Selain itu, klaster agro juga terlibat dalam kegiatan transplantasi terumbu karang yang dilaksanakan bersama Komunitas Budaya dan Konservasi (Komparasi) Terumbu Karang Kepulauan Seribu. Rahma dan timnya melakukan aksi menanam bibit terumbu karang dengan menyelam pada kedalaman tertentu.

“Kegiatan ini membuka mata saya betapa rapuh namun berharganya kehidupan di dasar laut. Kami berharap dengan langkah kecil ini, wisata bawah laut di Kepulauan Seribu bisa terus hidup dan menjadi daya tarik berkelanjutan,” tambahnya.

Tak hanya berfokus pada ekologi, tim KKN Merayu Kelapa juga menjalankan program sosialisasi pengolahan hasil perikanan, salah satunya dengan memperkenalkan pembuatan abon ikan kepada pelaku UMKM lokal. Dalam sesi tersebut, tim KKN tak hanya memberikan resep, tetapi juga berbagi informasi tentang optimalisasi penyimpanan abon ikan agar tahan lama dan layak dipasarkan secara lebih luas.

“Kami ingin UMKM di sini tidak hanya bertahan, tapi berkembang. Dengan pengolahan yang baik dan penyimpanan yang tepat, produk seperti abon ikan bisa punya nilai jual tinggi dan memperluas pasar,” jelas Rahma.

Program KKN Merayu Kelapa, terutama di klaster agro, berhasil menyatukan kegiatan pelestarian lingkungan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pendekatan ini tidak hanya menyentuh aspek konservasi, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi lokal secara berkelanjutan.

Melalui keterlibatan aktif mahasiswa seperti Rahma, KKN-PPM UGM membuktikan bahwa generasi muda mampu menjadi agen perubahan yang membawa harapan bagi masa depan wilayah pesisir Indonesia.

Program KKN-PPM “Merayu Kelapa” menjadi bukti nyata dari komitmen untuk memenuhi target pencapaian 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya pada tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 13: Aksi Iklim, SDG 14: Kehidupan Bawah Air, serta SDG 15: Pemulihan Ekosistem Darat.

 

Penulis: KKN Merayu Kelapa

Editor: Agrit Kirana Bunda

Foto: Tim KKN UGM Merayu Kelapa

 

 

 

1…910111213…96

BERITA FAKULTAS

  • Fakultas Pertanian UGM Bersinergi dengan BPPSDMP Kementerian Pertanian dan Program YESS: Rumuskan Kebijakan Regenerasi Petani untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan
    09/12/2025
  • Kolaborasi Fakultas Pertanian UGM dan Kemenko Bidang Pangan Susun Roadmap Peningkatan Kapasitas Literasi Digital SDM Pertanian
    09/12/2025
  • Fakultas Pertanian UGM Jadi Tuan Rumah The End of Project Review untuk Riset Kolaborasi Bersama ACIAR
    09/12/2025
  • Penguatan Ekonomi dan Ketahanan Pangan: UGM Latih Perempuan Pembudidaya Ikan Terapkan Pencatatan Digital
    09/12/2025
  • Tim Riset Fakultas Pertanian UGM Lakukan Survei Manajemen Pengendalian Penyakit Tanaman Pisang dengan Fusarium wilt Integrated Risk Tool (FwIRT)
    09/12/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen

 

FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

Health Promoting Unit (HPU) Faperta

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju