Dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Pertanian UGM mendapatkan edukasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS) di lingkungan kampus, yang disampaikan oleh Ketua Health Promoting University (HPU) UGM, Prof. Dra. Raden Ajeng Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. Kegiatan edukasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dosen dan tenaga kependidikan terhadap pentingnya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, utamanya di lingkungan fakultas.
“Fakultas berperan sebagai perespon awal dan melakukan tindak lanjut atas laporan kasus kekerasan seksual yang masuk ke fakultas,” jelas Yayi saat memaparkan materinya pada Jumat, 1 Maret 2024 di Gedung AGLC Fakultas Pertanian UGM.
Yayi menyampaikan, terdapat 53 kasus kekerasan seksual di Universitas Gadjah Mada sejak April-Desember 2023 dan bertambah 7 kasus di awal tahun 2024. Kekerasan yang terjadi dibagi menjadi beberapa bentuk kekerasan, seperti kekerasan langsung, kultural dengan menyalahkan korban, dan struktural secara diskriminasi.
Terjadinya kekerasan di tingkat penguruan tinggi tidak hanya melibatkan sesama mahasiswa, tetapi juga dosen-mahasiswa, bahkan tenaga kependidikan-mahasiswa. Untuk itu, perlunya edukasi untuk meningkatkan kesadaran tiap elemen di tingkat perguruan tinggi, khususnya di lingkungan fakultas.
“Semoga edukasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual kali ini bisa diterima oleh Bapak Ibu dan berkenan untuk menyebarluaskan ilmu yang telah didapat,” tegas Yayi.
Kegiatan ini juga menjadi pendukung terwujudnya tujuan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan SDG 5: Kesetaraan Gender.
Penulis: Hanita Athasari Zain
Foto: Media Faperta UGM