Fakultas Pertanian UGM bersama Fakultas Kehutanan UGM dan PT Mars Indonesia mendiskusikan inisiasi kerja sama pengembangan kakao di lahan dataran tinggi, khususnya di wilayah hutan, pada Jumat, 16 Februari 2024 di Gedung AGLC Fakultas Pertanian UGM. Sebagai perusahaan cokelat global yang memiliki pusat pengembangan kakao di Indonesia, PT Mars Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan kakao dengan berfokus pada pelestarian lingkungan, keberlanjutan, dan kesejahteraan petani.
Diskusi yang dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Pertanian UGM, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., dan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Sigit Sunarta, S.Hut., M.Agr.Sc., membahas konsep agrosocial forestry. Menurut Sigit, agro forestry ini akan membawa keuntungan lebih bagi petani dengan adanya integrasi tanaman kakao dengan tanaman hutan dan tanaman lainnya.
Selain pengembangan kakao, kerja sama juga dilakukan dalam bidang pengendalian hama terpadu, pengembangan tanaman hutan, serta pendampingan petani.
“Inisiasi kerja sama ini akan sangat bermanfaat kedepannya sebagai permodelan pengembangan pertanian berbasis kehutanan sosial di Indonesia. Tentu, tujuannya untuk keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan petani,” ujar Subejo.
Kerja sama antara ketiga pihak menjadi bukti nyata dukungan dalam mencapai SDGs, utamanya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Menguatkan Sarana Pelaksanaan dan Merevitalisasi Kemitraan Global untuk Pembangunan Berkelanjutan
Penulis: Hanita Athasari Zain