Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menjadi salah satu tuan rumah untuk kegiatan Annual Review ACIAR 2025 yang merupakan bagian dari proyek kerja sama Australia Centre for International Agricultural Research (ACIAR) HORT/2019/164: “Preparedness and Management of Huanglongbing (citrus greening diseases) to safeguard the future of citrus industry in Australia, China and Indonesia”. Annual review ini digelar pada Senin, 5 Mei 2025 di Ruang Venture, Gedung AGLC Lt.6.
Kegiatan annual review ini ditujukan bagi tim peneliti yang berasal dari Fakultas Pertanian UGM, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan New South Wales Department of Primary Industries (NSW DPI Australia), untuk dapat memaparkan hasil dan progres penelitian kolaboratif yang telah dilakukan terkait praktik persiapan dan manajemen dalam industri tanaman jeruk. Pemaparan ini pun disimak secara langsung oleh ACIAR Manager of Horticulture, Dr. Sandra McDougall, dan para project reviewers, yaitu Dr. Bronwyn Walsh dan Ir. Agus Muharam, M.S. Tak hanya itu, para mahasiswa yang terlibat juga turut hadir sebagai audiens.
Kegiatan dimulai dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. Beliau menyambut baik kegiatan yang dilakukan dan berharap bahwa riset kolaborasi ini akan membawa dampak baik bagi industri komoditas jeruk di skala internasional.
“Ini adalah waktu yang sangat penting bagi kita untuk terus meningkatkan industri jeruk di Indonesia dan Australia. Lebih jauh, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan bagi pengembangan industri jeruk untuk meningkatkan produksi dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik,” terang Jaka.
Sambutan selanjutnya diberikan oleh Mr. Myles Parker dan Dr. Sandra Mcdougall selaku Project Leader dan Manager of Horticulture of ACIAR. Dalam sambutannya, keduanya menggarisbawahi pentingnya hasil penelitian ini untuk mengenalkan teknik manajemen yang tepat dalam budidaya komoditas jeruk di skala industri. Keduanya juga mengingatkan tentang berbagai tantangan yang dihadapi oleh para petani jeruk di masa sekarang dan masa depan. Lebih jauh, mereka juga berharap bahwa kerja sama antara Australia dan Indonesia dalam bidang akademik dan penelitian dapat terjalin lebih baik setelah kegiatan ini.
“Tentu saja, kami berharap dapat berkolaborasi lebih jauh dengan Indonesia di masa depan,” jelas Parker.
Kegiatan annual review secara resmi dibuka oleh Wakil rektor di bidang Research, Business Development, and Partnership. Dr. Danang Sri Handoko S.Si., M.Sc. Dalam sambutanya, ia menerangkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi suatu kegiatan pertemuan di bidang akademis antar dua negara, Indonesia dan Australia. Ia menekankan bahwa kegiatan ini menjadi komitmen untuk UGM dan ACIAR untuk terus melakukan kolaborasi penelitian di bidang pertanian. Ia juga berharap bahwa kerjasama antara UGM dan ACIAR dapat terus dijaga di masa depan.
Sesi pemaparan diawali oleh presentasi pembuka oleh Dr. Tahir Khursid yang berjudul “Rootstock Importance, Nursery Preparation, and High-Density Field Planting”. Kemudian, dilanjutkan dengan presentasi yang berfokus pada manajemen hama Asian Citrus Psyllid (ACP) pada tanaman jeruk yang dipaparkan oleh Dr. Meena Thakur (NSW DPI), Alan Soffan, Ph.D. (dosen Departemen HPT), Susi Wuryantini, M.P. (mahasiswi S3 Ilmu Pertanian UGM peminatan Ilmu Hama Tumbuhan), dan Haris Setyaningrum, M.Sc. (mahasiswa S3 Ilmu Pertanian UGM peminatan Ilmu Hama Tumbuhan).
Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Steven Falivene (NSW DPI), Dr.agr.Ir. Sri Peni Wastutiningsih (Dosen Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian), Hariyani Dwi Anjani, S.P., M.Sc. (Dosen Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis), dan Hanita Athasari Zain, S.P., M.Sc. (Alumni Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian) yang berfokus pada analisis sosial dan ekonomi pertanian. Sebagai penutup sesi pemaparan, Prof. Dr. Ir. Siti Subandiyah, M.Agr.Sc. (Guru Besar Fakultas Pertanian UGM) selaku Indonesia Project Leader menyampaikan kontribusi mahasiswa di dalam projek kerja sama ini sebagai bentuk upaya mencapai capacity building.
Usai sesi pemaparan, seluruh peserta kegiatan mengikuti kunjungan ke Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM di Kecamatan Berbah, Sleman. Di sana, rombongan diperkenalkan pada berbagai varietas jeruk yang tengah dibudidayakan di dalam greenhouse khusus penangkaran, serta mendapatkan penjelasan langsung mengenai penerapan sistem pertanian sirkular yang menjadi ciri khas PIAT UGM. Kunjungan ini menjadi penutup yang inspiratif sekaligus memberikan gambaran nyata tentang integrasi penelitian, inovasi, dan praktik pertanian berkelanjutan di lingkungan UGM.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mengembangkan lebih jauh industri jeruk di Indonesia, Australia dan China. Kegiatan kolaborasi ini juga merupakan upaya Faperta UGM untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Noor Amelia Putri
Editor: Desi Utami