Kegiatan Kuliah Kerja Nyata–Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM) Leksana Borobudur 2025 Periode II yang berlangsung pada 20 Juni hingga 8 Agustus 2025 berhasil terlaksana dengan baik dan lancar. Pada periode ini, Tim KKN-PPM Leksana Borobudur mengusung sejumlah program kerja dengan tema pemberdayaan UMKM dan Pariwisata. Adapun cabang dari program kerja tersebut turut memberdayakan aspek pertanian dan lingkungan demi mewujudkan lingkungan desa pariwisata yang lestari. Salah satu program utama berupa sosialisasi Integrasi Metode Komposting dengan Sistem Pertanian Vertikultur Tanaman untuk pengolahan Sampah Organik.
Program ini merupakan program kerja interdisipliner yang diusung oleh tiga mahasiswa dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik, yaitu Rifqi Dwi Susanti (Agronomi, 2022), Aulia Safitri (Teknik Infrastruktur Lingkungan, 2022), dan Muhammad Rifqi (Teknik Sipil, 2022) dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Desi Utami, S.P., M.Env.Sc., Ph.D. dari Program Studi Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM). Tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan teknik budidaya vertikultur sebagai metode pertanian yang hemat lahan, ramah lingkungan, serta memiliki nilai estetika untuk mendukung inisiasi agrowisata di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur. Harapannya, pemahaman mengenai integrasi antara komposting dan vertikultur dapat mendorong warga menerapkan metode tersebut dan menambah daya tarik agrowisata ata wisata adiwiyata di Desa Wanurejo, khususnya di Dusun Gedongan.
Kegiatan Sosialisasi ini telah dilaksanakan pada Minggu, 13 Juli 2025 bertempat di Omah Kebon, Dusun Gedongan, Desa Wanurejo. Kegiatan Sosialisasi ini dihadiri oleh warga Dusun Gedongan dari kalangan petani, ibu rumah tangga, maupun warga masyarakat secara umum. Kegiatan dimulai dengan penjelasan metode pembuatan kompos (komposting) oleh Mahasiswa Teknik Infrastruktur Lingkungan, 2022, Aulia Safitri. Tim mencoba mengubah persepsi atau anggapan di masyarakat bahwa membuat pupuk kompos masih menjadi hal yang rumit dan perlu tenaga ekstra. Tim memsosialisasikan metode sederhana dalam pengolahan sampah domestik dengan membuat lubang biopori di pekarangan rumah, menumpuk sampah coklat (daun kering) dan sampah hijau (sayuran sisa dapur) menggunakan botol/galon bekas, serta mensosialisasikan tata cara pemanenannya.
Selanjutnya, tim KKN mulai memperkenalkan metode pertanian vertikultur oleh Mahasiswa Agronomi, 2022, Rifqi Dwi Susanti. Melalui kegiatan ini, tim memperkenalkan teknik penyusunan instalasi vertikultur, penggunaan media tanam alternatif, serta pemilihan komoditas hortikultura yang sesuai seperti sayuran daun dan tanaman hias konsumtif. Rifqi turut mendemokan penggunaan instalasi vertikultur yang dimaksud, yang dibuat dengan memanfaatkan ember bekas cat dan pipa PVC. Ember cat ditumpuk hingga 3 tingkatan sebagai tempat menanam yang akan diisi oleh benih dan media tanam. Bagian tengah setiap ember dilubangi sebesar diameter pipa PVC agar pipa PVC dapat terhububung kesetiap ember. Fungsi dari popa PVC sebagai tempat komposting yang didesain memiliki lubang-lubang kecil agar dapat menyalurkan kompos ke dalam media tanam. sementara mahasiswa dari Teknik Sipil, 2022, Muhammad Rifqi turut memperkenalkan tata cara pembuatan alat instalasi dengan menjelaskan alat dan bahan yang digunakan, serta estimasi waktu pembuatan instalasi tersebut.
Program sosialisasi dan demo instalasi vertikultur ini disambut dengan penuh antusias oleh warga. “Kami sangat senang dikenalkan cara menanam vertikultur karena bisa dilakukan di pekarangan rumah yang terbatas,” ujar Bapak Surowo, salah satu peserta. Warga yang sebelumnya belum mengetahui adanya sistem integrasi antara vertikultur dan kompos mulai aktif bertanya dalam sesi diskusi. Salah satu peserta menanyakan tata cara memanen kompos dalam model instalasi tersebut, kemudian dijawab oleh Rifqi “Cara memanen komposnya ada 2 cara, Bapak-Ibu. Bisa dari atas dengan membuka tutup pipa PVC, maupun dari bawah dengan sedikit mengangkat ember vertikulturnya”.
Diharapkan, melalui program ini, masyarakat Dusun Gedongan dapat mengembangkan teknik vertikultur secara berkelanjutan. Program ini juga menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung tercapainya beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yakni SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8:Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim.
Penulis: Rifqi Dwi Susanti
Editor: Desi Utami