Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menggelar program rangkaian kegiatan Summer Course on Sustainable Tropical Agriculture 2025 (SC-STA 2025) pada Senin, 4 Agustus 2025, dengan melakukan kunjungan lapangan ke berbagai lokasi edukatif di Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa internasional yang berasal dari berbagai negara, seperti Singapura, Bangladesh, Gambia, dan Filipina, baik yang tengah menempuh studi di luar negeri maupun di Indonesia.
Pada hari pertama ini, para peserta summer course menjalani rangkaian kunjungan lapangan ke beberapa lokasi yang merepresentasikan sistem pertanian dan olahan lokal, di antaranya sistem pertanian sawah surjan di Kulon Progo, serta kegiatan agroindustri di Kabupaten Bantul. Seluruh kegiatan didampingi oleh dosen Fakultas Pertanian UGM, yakni Wahyu Dwi Saputra, S.T.P., M.Agr.Sc., Ph.D. dan Agung Dian Kharisma, S.Pd., M.Biotech., Ph.D.

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah area pertanian lokal di Kulon Progo. Di sana, peserta diperkenalkan dengan sistem pertanian surjan, yakni teknik penanaman yang memanfaatkan lahan basah dan kering secara bersamaan. Mereka juga mempelajari praktik tumpangsari, yaitu teknik menanam tanaman kentang dan cabai secara bersamaan di lahan yang sama untuk efisiensi ruang dan peningkatan hasil panen.
Rangkaian kegiatan berlanjut ke Bantul, dengan kunjungan ke tempat kuliner khas Ingkung Rumah Nduwur, sentra batik Batik Erlin, serta pusat olahan kakao Coklat Monggo. Pada Coklat Monggo, peserta belajar mengenai proses pemilihan buah kakao yang berkualitas, pengolahan pasca panen, hingga praktik pembuatan cokelat yang dapat bernilai jual tinggi. Mereka juga berkesempatan membuat cokelat secara mandiri, serta mengikuti tur edukatif di Museum Cokelat Monggo untuk memahami sejarah dan perkembangan cokelat di Indonesia.

“Saya senang bisa belajar langsung membuat cokelat, ternyata sangat membuka wawasan saya tentang sistem pertanian dan agroindustri tropis,” ujar salah satu peserta asal Filipina dengan penuh antusias.
Seluruh kegiatan berlangsung dengan pendampingan dosen dari Faperta UGM yaitu Wahyu Dwi Saputra, S.T.P., M.Agr.Sc., Ph.D. dan Agung Dian Kharisma, S.Pd., M.Biotech., Ph.D., dan pemandu profesional dari tiap lokasi. Para peserta mengikuti sesi penjelasan dengan antusias, serta aktif mencoba berbagai praktik langsung yang disediakan.
Melalui program ini, Faperta UGM berharap mahasiswa asing dapat memperoleh pengalaman belajar kontekstual tentang sistem pertanian berkelanjutan di Indonesia, sekaligus memperluas perspektif mereka terhadap pengembangan agroindustri lokal dan warisan budaya daerah.

Program ini turut berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs), antara lain: SDG 2: Tanpa Kelaparan, melalui edukasi pertanian berkelanjutan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, lewat pembelajaran kontekstual berbasis lapangan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dengan mendorong praktik agroindustri ramah lingkungan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kolaborasi antara universitas, pelaku industri, dan masyarakat lokal.
Penulis: Ghorizatu Shofra
Editor: Desi Utami
Foto : Media Faperta
