Acara AgriFest 2024 yang diselenggarakan oleh Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM memberikan sarana belajar public speaking bagi salah seorang mahasiswi Fakultas Pertanian UGM. Melalui acara talkshow nasional yang diselenggarakan di hari pertama kegiatan AgriFest 2024 yaitu pada Kamis, 5 September 2024, Havidah Tria Yunita, mahasiswi Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian angkatan 2021 dipercaya sebagai moderator. Adapun ia memoderatori talkshow nasional sesi I yang bertemakan “Menguatkan Program Ketahanan Pangan untuk Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”.
Mahasiswi yang kerap disapa Tria tersebut menceritakan awal mula ia mendapatkan kesempatan emas ini. Ia dihubungi oleh seorang alumni Fakultas Pertanian UGM, Muhammad Fajar Ridqi, S.P., yang terlibat langsung sebagai Koordinator Lapangan Acara pada acara AgriFest 2024. Tria, yang saat ini telah memasuki semester tujuh dalam studinya, memiliki waktu luang yang cukup banyak, sehingga ia pun mengiyakan tawaran tersebut. Walaupun Tria tidak memiliki pengalaman menjadi moderator dalam acara talkshow yang resmi dengan topik yang spesifik membahas sektor pertanian, Tria pun melakukan beberapa persiapan, seperti mencari tahu tentang para narasumber, menggali lebih dalam topik ketahanan pangan, serta mempelajari teknik public speaking sebagai seorang moderator.
“Sebenarnya, saya pernah menjadi moderator, tetapi biasanya moderator di acara yang tidak terlalu formal dan tidak membahas spesifik sektor pertanian. Maka, ini menjadi pengalaman pertama saya sebagai moderator di talkshow nasional yang fokus pada sektor pertanian. Supaya saya bisa tampil dengan maksimal, saya berusaha mempelajari terlebih dahulu terkait topik yang akan dibawakan, kurang lebih selama tiga hari,” ujar Tria.
Setelah menyelesaikan tugasnya menjadi moderator, Tria mengemukakan perbedaan yang ia rasakan antara menjadi moderator formal dan non formal, khususnya dalam acara talkshow tingkat nasional yang diikuti oleh petani. Tria menjelaskan, ia merasa pengalamannya menjadi moderator kali ini dipenuhi dengan improvisasi, di mana ia harus bisa interaktif dengan audiens dan menyesuaikan gaya bahasa yang ia gunakan agar lebih diterima oleh audiens.
“Karena di talkshow ini audiensnya rata-rata adalah petani, sehingga selama menjadi moderator tadi saya menyesuaikan bahasa saya, yaitu lebih banyak menggunakan bahasa sehari-hari. Dari beberapa catatan yang saya dapatkan dari materi oleh para narasumber, saya mengolah kembali bahasa akademisi menjadi bahasa yang lebih sederhana, sehingga lebih memudahkan audiens untuk memahami,” jelas Tria.
Bagi Tria, pengalaman ini menjadi pengalaman yang membawa banyak pembelajaran untuk berbagai kesempatan lain kedepannya. Ia menyadari terdapat beberapa evaluasi atas penampilannya, sehingga ia bertekad untuk terus belajar dan menjadi moderator yang lebih baik lagi. Di samping itu, Tria merasa lega dan puas atas keberhasilannya tampil berani menjadi moderator di talkshow kali ini.
Usaha yang dikeluarkan oleh Tria, salah satu mahasiswi berprestasi yang juga seorang Duta Budaya DIY 2024, menjadi bukti nyata keberhasilan Fakultas Pertanian UGM untuk memberikan peluang bagi mahasiswa mengembangkan diri. Tak hanya itu, hal ini juga menjadi komitmen untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Hanita Athasari Zain
Editor: Desi Utami
Foto: Media Faperta UGM dan PIAT UGM