Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) bersama PT Indomarco Prismatama (Indomaret) dan Petani Milenial Sleman menyelenggarakan Sosialisasi Program Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat pada Rabu, 8 Januari 2025. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) yang telah dilakukan sehari sebelumnya di Faperta UGM.
Kegiatan ini bertempat di Aula Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Tim Indomaret, Tim Pendamping dari Fakultas Pertanian UGM, jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, Bank Indonesia, serta 60 anggota Petani Milenial Sleman.
Dalam sambutannya, Prof. Subejo, SP, M. Sc., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Faperta UGM menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix.
“Kolaborasi antara pemerintah, universitas, dan masyarakat (triple helix) saja tidak lagi memadai. Saat ini kita perlu memperluas pendekatan tersebut menjadi, pendekatan pentahelix dengan melibatkan sektor swasta. Apabila produksi pepaya dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan wilayah DIY dan Jawa Tengah, hal ini akan memberikan dampak yang luar biasa,” tutur Prof. Subejo.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam budidaya Pepaya California, dengan target menciptakan 4,4 hektar lahan produktif yang mampu memasok 8 ton per bulan Pepaya California Grade A ke wilayah DIY dan Jawa Tengah.
“Pemberlakuan grading pada pepaya bertujuan agar dapat menjaga kualitas produk tersebut sekaligus memberikan pelayanan ke konsumen. Melalui kerjasama ini Indomaret mengharapkan kerjasama yang berkelanjutan. Kerjasama ini juga menjadi bentuk komitmen Indomaret untuk memastikan kestabilan harga demi kesejahteraan petani,” ujar Feki Octavianus, Microeconomics Executive Director PT. Indomarco Prismatama (Indomaret).
Purwanto Wahyudi, Microeconomics Project Executive Indomaret, mengungkapkan bahwa kerja sama sukses sebelumnya dengan produk semangka tanpa biji telah membuahkan hasil yang menggembirakan. Dalam program tersebut, Indomaret berhasil menyerap 5 ton semangka per minggu dari Petani Milenial Sleman. Kini, semangat yang sama diteruskan pada produk Pepaya California, dengan target memasok 8 ton per bulan secara konsisten.
“Harapannya, program ini tidak hanya memajukan produksi pertanian, tetapi juga memberdayakan masyarakat di wilayah tersebut untuk mengatasi permasalahan pengangguran. Kami mengharapkan terbentuk kelompok petani yang solid, mampu memproduksi, dan konsisten memasok produk berkualitas,” ujar Purwanto optimis.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut dosen dari Fakultas Pertanian UGM turut memberikan wawasan penting bagi para petani. Dody Kastono, S.P, M.P., menjelaskan Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya Pepaya California atau Pepaya Calina untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi. Ia juga menekankan pentingnya menjaga bentuk buah selama transportasi agar kualitas tetap terjaga. Sementara itu, Andi Syahid Muttaqin, S.Si., M.Si., Ph.D., memberikan pandangan mengenai tantangan pertanian akibat perubahan iklim. Dengan data tren cuaca, ia menyampaikan bahwa dampak El Niño dan La Niña harus diantisipasi dalam proses budidaya.
Para petani yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi terhadap program ini. Taufik Mawaddani, perwakilan Petani Milenial Sleman, menyampaikan rasa syukur atas kesempatan emas yang diberikan melalui kerja sama ini. Hal ini turut direspon positif oleh petani lainnya yang menyatakan kesiapannya untuk bergabung, terutama dengan dukungan pendampingan yang memadai.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Ir. Suparmono, MM., menyampaikan harapannya, “Dengan adanya kerja sama antara UGM dan Indomaret, diharapkan Petani Milenial Sleman dapat mempercepat perkembangan usahanya, sehingga mampu memberikan manfaat yang signifikan untuk kemajuan sektor pertanian di Kabupaten Sleman.”
Sosialisasi ini juga menjadi upaya Faperta UGM untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan diantaranya, SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Andrianto Ansari