
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyambut kedatangan 16 mahasiswa dari Universitas Yamagata, Jepang, dalam program kelas budaya dan bahasa Jepang. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 28 Oktober 2024 di Lab Venture, Lantai 6, AGLC, Faperta UGM. Kedepannya, keenambelas mahasiswa tersebut akan mengajar bahasa dan budaya Jepang “Nihongo No Nakama” selama seminggu, mulai dari tanggal 27 Februari hingga 10 Maret 2025.
Kegiatan penyambutan tersebut dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama Faperta UGM, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., yang memberikan dukungan positif terhadap kegiatan ini.
“Program student mobility seperti yang dilakukan Yamagata University sangat penting dan sudah berjalan lebih dari 10 tahun. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk Yamagata University tapi juga untuk UGM karena nantinya para mahasiswa akan saling belajar tentang budaya, bahasa, dan pengalaman, serta memperkuat jaringan mahasiswa yang akan datang untuk internasionalisasi,” ujar Prof. Subejo.
Dosen Faperta UGM sekaligus supervisor program kelas budaya dan bahasa Jepang, Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc., atau yang kerap disapa Prof. Ipik, menyebutkan bahwa kegiatan ini berlangsung dua kali dalam setahun, yakni setiap Februari-Maret serta Agustus-September. Pada periode ini, mahasiswa Yamagata yang hadir merupakan mahasiswa tahun pertama dan kedua yang berasal dari berbagai fakultas, termasuk Fakultas Pertanian, Fakultas Humaniora dan Ilmu Sosial, Fakultas Teknik, Fakultas Pendidikan, serta Fakultas Kedokteran.
“Tujuan kegiatan ini adalah globalisasi agar mahasiswa Yamagata lebih mengenal dunia internasional, khususnya Indonesia. Kelas bahasa dan budaya ini juga bermanfaat bagi kita supaya mahasiswa bisa berdiskusi langsung tentang Jepang. Selain itu, jika ada mahasiswa yang tertarik dengan pendidikan lanjut di sana, Faperta UGM telah menjalin kerja sama dengan Yamagata melalui program master dan PhD. Semoga program ini bisa terus berlangsung agar memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” terangnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Tantriani, S.P., M.Agr., Ph.D., yang merupakan dosen Faperta UGM sekaligus alumni Yamagata University.
“Ini bisa jadi peluang karena kami sedang merencanakan program double degree Faperta UGM dengan Yamagata University. Dengan begitu, para mahasiswa memiliki gambaran untuk melanjutkan studi S2 di Yamagata dan Faperta UGM. Hal tersebut bisa menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk berbagi pengalaman,” terang Tantriani.
Selama program ini berlangsung, mahasiswa Yamagata akan didampingi oleh tujuh mahasiswa Faperta UGM yang berperan sebagai buddy dalam setiap kelas bahasa Jepang. Kegiatan ini gratis dan terbuka untuk diikuti oleh mahasiswa UGM dari fakultas lainnya, memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar langsung dari penutur asli. Selain itu, para mahasiswa Yamagata juga mendapatkan kesempatan untuk mempelajari kebudayaan Indonesia melalui berbagai kegiatan interaktif.
Kegiatan pertukaran ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara Universitas Gadjah Mada dan Universitas Yamagata serta memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dari kedua universitas. Dengan adanya interaksi akademik dan budaya ini, mahasiswa dapat memperluas wawasan global serta mempererat hubungan bilateral di bidang pendidikan dan penelitian. Kegiatan ini selaras dalam pencapaian Sustainable Development Goals antara lain, SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta