Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) resmi membuka Summer Course on Sustainable Tropical Agriculture 2025 (SC-STA 2025) pada Senin, 21 Juli 2025 secara daring melalui Zoom. Mengangkat tema “The Journey of Coffee from Seed to Cup,” program ini diikuti oleh 52 peserta dari berbagai jenjang pendidikan dan latar belakang profesional, baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk Gambia, Sudan, Filipina, Singapura, Pakistan, India, Ghana, Bangladesh, Myanmar, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.
SC-STA 2025 merupakan langkah nyata Faperta UGM dalam mendukung internasionalisasi pendidikan dan membangun kolaborasi lintas negara. Program ini dirancang untuk memperluas wawasan peserta tentang pertanian tropis berkelanjutan melalui pembelajaran teoritis dan praktik langsung di lapangan, sekaligus memperkuat jejaring akademik internasional.

Dekan Faperta UGM, Ir. Jaka Widada, S.P., M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya menegaskan bahwa Summer Course tahun ini secara khusus berfokus pada praktik sustainable tropical agriculture dengan menelusuri komoditas kopi sebagai studi kasus.
“Kegiatan ini dirancang tidak hanya sebagai ruang akademik, tetapi juga sebagai pengalaman berharga yang mendorong pemahaman praktis tentang pertanian tropis berkelanjutan,” ungkapnya.
Jaka juga mendorong seluruh peserta untuk aktif terlibat selama program berlangsung. “Saya mengajak para mahasiswa untuk tidak ragu bertanya, berdiskusi, dan membangun koneksi. Inilah saatnya memperluas pengetahuan dan menjadikannya pengalaman yang bermakna. I wish you all a very successful and enjoyable Summer Course,” tutupnya.
Program berlangsung selama dua minggu dengan dua skema: sesi daring pada 21–25 Juli 2025 mencakup topik seperti sustainable tropical agriculture, adaptive farming systems, integrated smallholder plantations, agricultural innovation, dan socio-economic perspectives. Sesi luring akan dilaksanakan pada 4–8 Agustus 2025 melalui kunjungan ke berbagai sentra kopi di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Kegiatan ini turut menghadirkan narasumber dari berbagai institusi nasional dan internasional, antara lain:
- Pattrawut Pusingha (University of York, Inggris)
- Manuel Boissiere (CIRAD, Prancis)
- Prof. Cheng-I Hsieh (National Taiwan University, Taiwan)
- Sudaryanto, M.Si. (National Project Manager, Indonesia)
- Ir. Irfan Dwidya Prijambada (Universitas Gadjah Mada, Indonesia)
- Elida Novita (National chairman & Chief of Java Ijen Coffee Section-Universitas Jember)
- Prof. Tofael Ahamed (University of Tsukuba)
- Ir. Retno Hulupi (Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute)
- Sastia Prama Putri (Osaka University, Jepang)
- Dyah Woro Untari, S.P., M.P. (Universitas Gadjah Mada, Indonesia)
- Maria Victoria Espaldon (University of the Philippines Los Baños, Filipina)
Melalui pendekatan interdisipliner, peserta diajak memahami berbagai tantangan dan solusi dalam produksi kopi serta prinsip keberlanjutan yang relevan untuk pertanian tropis. Kegiatan SC-STA 2025 juga berkontribusi langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan , SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 5: Kesetaraan Gender. SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Menjaga Ekosistem Darat, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
